Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 30

Boboiboy ketos
X
Reader
///
Genre
///
•Fantasi/drama/romantis/komedi•
///
Boboiboy ©® Monsta
///
Fanfic ©® flower_azzahra
///
PERINGATAN
///
Jangan mau jadi silent reader!! Untungnya buat kamu apa? Hargailah karya Author dengan memberikan voment. Lagian kan voment gratis gak mesti bayar. Sebuah voment itu memilik arti tersendiri bagi seorang penulis.
///
♥Happy Reading ♥

Yaya mengangkat Boboiboy menggunakan kekuatannya. Kemudian membaringkan cowok bertopi Dino itu di kasurnya. Ochobot juga ada disana sedang di charge, ia memang tidak pingsan, tapi energinya benar-benar hampir habis. Setiap kali di charge, batre Ochobot seperti di kuras dan membuatnya semakin lama untuk mendapatkan energi.

Tok Aba menghela nafas perlahan. Kemudian mereka semua keluar dari kamar Boboiboy membiarkan dia beristirahat. Fang, Gopal dan Ying beristirahat di sofa karena mereka benar-benar kelelahan. Sedangkan [Nama], Yaya dan Tok Aba ingin melaksanakan sholat Maghrib.

Setelah selesai, [Nama] sebenarnya ingin pulang, tapi Tok Aba menyuruh untuk makan malam bersama dulu. [Nama] hanya menurut, karena sebenarnya ia juga sangat kelelahan, terutama batinnya karena menghadapi 2 anggota TTM tadi. Sekarang mereka sedang berkumpul di ruang makan. Setelah selesai makan malam, Yaya dan Ying membantu Tok Aba mencuci piring sedangkan Fang dan Gopal kembali ke sofa dan tak lupa menyalakan tv nya. [Nama] menghampiri para gadis tersebut berniat membantu tapi Tok Aba memanggilnya. "[Nama], tolong kau antar makan malam ini ke Boboiboy ya?"ucap Tok Aba yg sedang memegang nampan. Di atas nampan tersebut ada nasi dan lauk pauk tak lupa kari ayam buatan Lathifa tadi. Dan di sampingnya ada segelas air putih. [Nama] mengangkat sebelah alisnya mendengar ucapan Tok Aba. Kenapa harus ia yg mengantar makanan itu? "Ee.. kenapa harus [Nama] yg nganter makanan itu Tok?"

"Atok dengar kau jadi pelayan nya Boboiboy kan?"

[Nama] tersenyum canggung. Di dalam hatinya ia mengumpat pada Boboiboy. "Dasar bocah Dino sialan! Kenapa dia memberitahu hal itu pada Tok Aba!?"

---

Sementara itu di sebuah bangunan besar yg tersembunyi, Adu Du dan Probe berjalan keluar dengan senyuman yg mengembang. "Pasti Tuan akan senang."ucap Adu Du.

"Betul tu Incik Bos! Sebentar lagi kita akan mendapatkan Power Sphera tu!"mereka terus berjalan di atas keramik berwarna putih dengan ruangan yg luas. Adu Du dan Probe menghampiri seorang Alien tinggi setinggi Ejo Jo tapi kepalanya tidak kotak. Ia mempunyai rambut berwarna hitam dengan manik aqua. Alien itu sekarang sedang berbicara dengan 2 Alien pendek yg di samping mereka ada 3 kandang besar dengan hewan aneh di dalamnya. "Bagaimana Tuan? Mereka cepat kan, sampai nya. Tidak butuh waktu lama untuk mereka mengantarkan makhluk tersebut."

'Boom!!'

"Aakkhh!!!"

"Aduuh!!"Adu Du dan Probe terpental sampai membentur dinding dengan keras akibat tembakan meriam dari Alien bermata Aqua tadi. Lantai yg di pijak Adu Du rusak karena Alien itu menembakkan meriam di dekat kaki Adu Du. Ia menghampiri mereka berdua dengan tatapan tajam dan mencengkeram leher Alien berkepala kotak itu untuk mengangkat nya ke atas.

"Kenapa kau memesan Schapenwolf hah!!? Bukankah aku menyuruhmu untuk memesan Veelogige spin!!? Dasar tak becus!!"

"Ma-Maaf tu-tuan! Bukankah waktu itu kau bilang mau me-memesan Schapenwolf? Akkhh!!"

'Brak!'

Alien itu melempar Adu Du dengan keras lagi sampai membentur dinding yg sama. Probe bergegas menghampirinya untuk membantu.

"Apa kau tidak mendengarnya waktu itu!? Schapenwolf itu untuk nanti!! Dimana telinga mu!?"

"Maaf. Maafkan kami Tuan, kami salah."pinta Probe. Alien itu menghela nafas kasar dan kembali menghampiri dua Makhluk pendek tadi. "Apa hewan-hewan itu tidak bisa di kembalikan?"

"Woo~ mana boleh Bang. Kami sudah susah-susah tau, antar hewan-hewan ini kesini. Abang ingat ongkos bensin kapal angkasa dan ngangkat ni kandang murah ke? Mahal tau!"

"Betul tu! Kami tau Abang banyak duit, tapi kami juga harus mengantarkan pesanan Alien lainnya. Lagipun, ni hewan juga tak kalah hebat dari Veelogige spin, sebab Schapenwolf ni lebih mahal. Haha!"

Alien bermata Aqua itu berdecak. "Ya sudah! Aku akan ambil hewan-hewan tu. Kali ni kau ku maafkan Adu Du, tapi kalo kau buat kesalahan lagi.. jangan harap kau bisa dapatkan Power Sphera yg aku janjikan!"

"Te-Terima kasih Tuan!"

---

Kembali lagi ke rumah Tok Aba."Bukan maksud Atok mendukung Boboiboy yg menjadikan mu pelayan [Nama]. Atok juga sebenarnya kesal pada dia karena bersikap seperti itu padamu. Tapi Atok rasa, Boboiboy akan senang jika kau yg mengantarkan makanan ini padanya."

[Nama] mengernyitkan dahinya. Ya gadis itu memang sangat tidak peka. Tapi entahlah, yg bilang kan Tok Aba, bukan Boboiboy, jadi belum tentu itu benar. Yaya sendiri yg mendengar perkataan itu lantas menghela nafas panjang. "Tok, Yaya pulang duluan ya."

"Eh? Kau tidak mau bersantai dulu disini? Gopal, Fang dan Ying juga masih ada disini."tanya Tok Aba. Yaya menggeleng. "Tidak Tok. Yaya mau istirahat di rumah saja. Lagipula rumah Yaya kan deket. Kalo gitu Yaya pamit ya Tok."Tok Aba mengangguk. Setelah itu Yaya berjalan keluar. Ying menatapnya kemudian menghela nafas. "Hati-hati Yaya."

"Rumahku kan di sebelah Ying. Ngapain hati-hati."

"Ya siapa tau kan, ada meteor atau apa."Yaya hanya terkekeh kecil kemudian ia langsung pergi dari rumah tersebut. Ying tersenyum tipis lalu ikut bergabung menonton tv di ruang tamu.

"Jadi kau mau mengantarkan makanan ini atau tidak?"tanya Tok Aba lagi.

"Emm.. memangnya Boboiboy sudah sadar?"

"Atok juga tidak tau. Kau cek saja dulu dia sambil membawa makanan ini. Kalo dia belum sadar, bawa kembali makanannya."

"Kalo Boboiboy belum sadar, kasih saja makanannya padaku!"ucap Gopal yg ada di ruang tamu. Fang dan Ying menatapnya dengan malas.

"-_-Kau sudah makan banyak tadi Gopal."ucap Ying. Gopal hanya terkekeh.

"Ya sudah Tok, [Nama] bakalan nganterin makanan ini ke Boboiboy."ucap [Nama] pasrah sambil mengambil alih nampan tersebut. Tok Aba tersenyum dan berterima kasih. [Nama] mengangguk dan berjalan menuju kamar Boboiboy. Sebenarnya ia sangat malas, tapi ia merasa tidak enak pada Tok Aba.

[Nama] kemudian mengetuk pintunya dengan sebelah tangannya. "Boboiboy? Kau sudah sadar?"Tidak ada jawaban. [Nama] sudah mengetuk berkali-kali. "Boboiboy, aku masuk ya."setelah itu ia membuka pintu kamar Boboiboy menampakkan cowok tersebut masih terbaring di kasurnya dengan mata tertutup. [Nama] menghampirinya dan menaruh nampan tadi di dekat meja yg ada di samping ranjang Boboiboy. Gadis itu melihat Ochobot yg masih di charge. Oh iya, sedari tadi [Nama] tidak mendengar suara Wingsbot yg mengoceh ataupun menggodanya. Sepertinya Wingsbot sedang mematikan dayanya untuk menghemat batre. Ya baguslah, setidaknya robot itu tidak akan meledek [Nama] atau semacamnya.

Gadis itu kemudian menarik kursi belajar Boboiboy untuk duduk di samping ranjangnya. [Nama] memanggil-manggil Boboiboy tapi ia tidak bangun. Wajah Boboiboy berkeringat seperti sedang demam. Tapi saat [Nama] menyentuh tangannya, itu sangat dingin berbeda dengan dahinya yg panas.

"Apa dia demam?"gumam [Nama]. Kemudian ia menggoyangkan tubuh Boboiboy secara perlahan berusaha membangunkannya. "Boboiboy bangun. Kau harus makan malam, biar kau bisa minum obat."

"Ugh.."Boboiboy melenguh sambil membuka matanya secara perlahan, menyesuaikan cahaya yg masuk ke retinanya. Beberapa detik kemudian matanya sudah terbuka lebar. "Apa yg kau lakukan.. disini?"tanya nya dengan nada lesu membuat [Nama] menghela nafas.

"Asal kau tau saja. Aku juga tidak mau disini, tapi Tok Aba menyuruh ku untuk mengantarkan makanan padamu."jawab  [Nama] dengan tatapannya yg dingin. Ya dia masih teringat kejadian dia dengan Taufan tadi. Memikirkannya saja membuat gadis itu ingin menonjok Taufan dengan keras sampai ke planet Mars. Boboiboy hanya diam saja sambil menatap langit-langit kamarnya.

"Ini, makanlah."

"Aku tidak mau."

"Kau harus makan Boboiboy, biar kau bisa minum obat."

"Tidak. Aku tidak mau."jawab Boboiboy memalingkan wajahnya. [Nama] mendengus dengan kesal.

"Kau ini keras kepala banget sih! Kalo bukan di suruh ama Tok Aba, aku sudah pulang dari tadi! Hanya saja aku tidak enak pada beliau. Kau juga, nyebelin banget! Pake bilang aku pelayan mu lagi, sama Tok Aba. Huh!"Boboiboy menatapnya kemudian perlahan bangun bersender di dinding kasurnya.

"Ya sudah aku akan makan."

"Dari tadi kek."

"Tapi suapin."ucap Boboiboy dengan wajah datar. [Nama] mengernyitkan dahinya. "Suapin? Hah? Aku gak salah denger? Kau punya tangan kan? Jadi kenapa aku harus menyuapi mu!!? Kau kerasukan Duri huh? Kayak anak kecil aja di suapin!"

"Kau pelayan ku. Jadi kau harus menuruti perintah ku."

"Ughh!! Andai aja nonjok orang itu gak dossaaa!! Udah ku tonjok berkali-kali kau Boboiboy!!"kemudian [Nama] menghela nafas panjang. Berusaha bersabar, daripada gak selesai-selesai, mending [Nama] nurut aja dah. "Arggh! Ya sudahlah, aku akan menyuapi mu agar cepat selesai. Biar aku bisa pulang dengan tenang!"

"Kenapa? Kau khawatir padaku?"

"Tidak. Aku hanya khawatir nanti jika aku pulang dan kau belum memakan kari ayam buatan Ibuku, bisa-bisa Ibuku curiga aku tidak mengantar makanan ini, dan uang jajan ku di potong! Jadi jangan ke geer-an!"jawab [Nama]. Boboiboy hanya menatapnya dengan datar. [Nama] mulai menyendok nasi dan lauk nya kemudian menyuapi Boboiboy. Hening, mereka sama-sama diam. Hanya suara sendok yg beradu mekanik dengan piring.



"Sudah, aku tidak mau makan lagi."

"Eh? Kau baru makan setengah. Sedikit lagi."

"Tidak."jawab Boboiboy menutup matanya. [Nama] menghela nafas. "Ya sudah, jika kau tidak mau makan lagi."[Nama] memberikan Boboiboy air minum. Selagi cowok itu minum, gadis itu malah menyentuh dahi Boboiboy menggunakan punggung tangannya. Boboiboy menatapnya dengan datar setelah itu ia menyerahkan air minum tadi pada [Nama].

"Kau sangat panas, tapi tanganmu dingin. Jangan tidur dulu, aku akan mengambilkan obat untukmu."suruh [Nama] beranjak dari kursi tersebut sambil membawa nampan dan sisa makanan tadi. Boboiboy menatapnya yg sudah hilang di balik pintu, kemudian ia tersenyum tipis, sangat, sampai mungkin orang tidak bisa mengetahui nya.

---

[Nama] berjalan menuju ke arah dapur. Tok Aba yg tadinya ada di ruang tamu berjalan menghampiri [Nama] membiarkan Gopal dan Fang yg tengah tertidur di sofa. "[Nama], Boboiboy nya sudah selesai makan?"

[Nama] menaruh nampan tadi dulu di samping wastafel kemudian menatap Tok Aba. "Sudah Tok, tapi cuma setengah."

"Tidak papa. Yg penting dia makan."

"Oiya Tok, ada obat demam? Badan Boboiboy panas."

"Ada. Tunggu sebentar."Tok Aba berjalan keluar dapur mengambil kotak P3K kemudian memberikan obat demam pada [Nama]. Setelah itu Tok Aba mengambil handuk kecil dan seember air untuk mengompres dahi Boboiboy. "Kalo kau mau pulang sekarang, pulang saja [Nama]. Kau pasti lelah."

"Tidak papa Tok. Lagipula [Nama] masih merasa bersalah. [Nama] akan mengompres dahi Boboiboy nanti."

"Terimakasih. Kau memang anak yg baik."ucap Tok Aba sambil mengelus puncak kepala [Nama], lalu memberikan ember tadi. [Nama] menerimanya dan masuk kembali ke kamar Boboiboy.

---

[Nama] duduk kembali di kursi tadi sambil memberikan obat demam pada Boboiboy.  Boboiboy meminumnya, kemudian ia berbaring kembali. [Nama] meletakkan handuk basah tadi ke atas dahi cowok tersebut. Kadang, kalo sudah mulai kering, gadis itu kembali mencelupkan nya ke air.

Boboiboy mulai mengantuk akibat efek samping dari obat tadi, tak lama kemudian ia sudah tertidur dengan lelap.



'Krik krik, krik krik.'

Suara jangkrik terdengar di kegelapan malam. Angin luna ikut masuk ke kamar Boboiboy lewat jendela yg terbuka menciptakan hawa dingin. Boboiboy membuka matanya dan terkejut ketika melihat [Nama] tengah tertidur. Gadis itu tidur dengan posisi duduk dan meletakkan kepalanya di atas kasur berbantalkan kedua tangannya yg di lipat. Angin malam meniup helain rambut gadis tersebut. Tangan Boboiboy tergerak mengelus puncak kepala [Nama] dengan perlahan. "Ternyata wajahnya saat tidur tidak kalah imut saat dia sedang marah."Boboiboy tersenyum tipis sambil terus mengelus puncak kepala [Nama]. Gadis itu kemudian melenguh membuat Boboiboy cepat-cepat menyingkirkan tangannya, takutnya [Nama] terganggu.

Ternyata [Nama] tidak bangun, ia hanya membenarkan posisi kepalanya tanpa sadar. Boboiboy menghela nafas lega, kemudian ia mendengar derap langkah kaki yg seperti nya mau menuju ke kamarnya. Cowok itu kembali menutup matanya berpura-pura tidur. Tok Aba masuk ke dalam kamar Boboiboy karena sedari tadi [Nama] belum keluar juga. "Astaga.. ternyata dia tertidur."gumam Tok Aba. Kemudian beliau membangunkan [Nama] dengan perlahan. "[Nama] bangun. [Nama].."

"Hn.."[Nama] membuka matanya dan mendapati Tok Aba yg tengah berdiri di sampingnya. "Eh? Atok. Maaf, [Nama] ketiduran."jawab [Nama] yg langsung berdiri.

"Tidak papa. Kalo kau mau menginap juga boleh, kau bisa tidur di kamar tamu."

"Memangnya sekarang jam berapa Tok?"

"Jam 10 malam."

"He?! 10 malam?! Waduh gawat! [Nama] harus pulang Tok."ucap gadis tersebut bergegas keluar dari kamar Boboiboy. Tok Aba mengikutinya dari belakang. "[Nama], kau pulang ke rumah sendirian?"

"Tidak papa Tok, [Nama] naik taksi."[Nama] berhenti sebentar setelah menuruni tangga. Ia merogoh saku roknya mengambil hp untuk memesan taksi online. Tapi sayangnya, hp nya habis batre. "Akkh! Bagaimana ini? Hp ku habis batre."

Mendengar suara bising itu membuat Fang terbangun, Ia beranjak dari sofa kemudian menghampiri [Nama]. "Aku akan mengantarmu pulang [Nama]."

"Eh? Fang? Ternyata kau masih disini."

"Gopal pun masih ada disini. Dia sedang tertidur tuh, di sofa."ucap Tok Aba sambil menunjuk.

"Oh, bagaimana dengan Ying?"

"Ying sudah pulang dari tadi [Nama]. Ha! Fang, kau mau mengantarkan [Nama] pulang kan?"

"Iya Tok."

"Haa~ bagus tuh. Jadi kau tidak pulang sendirian [Nama]."

"Eh? Memangnya kau mau mengantarkan ku pulang naik apa Fang?"

"Ya naik taksi lah. Aku membawa hpku."

"Sebaiknya kau pesankan aku taksinya saja Fang. Kau tidak perlu mengantarku, rumah kita kan arahnya berbeda."ucap [Nama]. Fang sendiri tinggal di rumah besar yg kosong waktu itu. Sekarang rumah itu tidak seseram yg dulu, karena sudah di perbaiki dan ada lampu yg menghiasi.

"Tidak papa, aku akan menemanimu. Bagaimana nanti kalo terjadi sesuatu dengan taksi tersebut? Atau sopirnya ternyata jahat? Atau kau malah menaiki taksi hantu? Kau akan kesulitan nanti."

"Hei! Kau jangan menakut-nakuti ku seperti itu!"[Nama] mengembung kan kedua pipinya. Fang dan Tok Aba terkekeh. "Ya sudahlah, kalo kau mau mengantarkan ku pulang. Terimakasih kalo begitu."

"Sama-sama. Dah ayok!"

---

[Nama] dan Fang sekarang berada di halaman rumah Tok Aba. Taksi yg Fang pesan sudah datang. Mereka berdua langsung berjalan menuju taksi tersebut. "Hati-hati ya."ucap Tok Aba sambil melambaikan tangannya.

"Iya Tok."[Nama] kemudian masuk ke kursi belakang begitu juga dengan Fang. Taksi itu kemudian melaju meninggalkan rumah Tok Aba. Tanpa mereka ketahui, Boboiboy sedari tadi melihat mereka dari kamarnya dengan tatapan dingin. Ia menghela nafas kemudian menutup jendelanya.

---

"Bagaimana Luwi? Apa ramuannya sudah selesai?"tanya Alien bermata Aqua. "Belum Tuan, mungkin besok akan selesai. Tapi butuh waktu untuk ramuan ini bekerja."

"Begitu, cepat selesaikan. Oiya, bagaimana dengan laki-laki itu? Apa dia sudah mengabari mu?"

"Belum. Saya rasa dia tidak mau."

"Tidak, dia pasti menerimanya. Mungkin sekarang dia sedang mempertimbangkan nya. Karena aku yakin, dia tidak akan mau melihat Kekasihnya meregang nyawa di tanganku."

[Bersambung]

Weh, weh.. Kouta Zahra mo abis, sebenarnya Zahra gk mau up sekarang, biasanya nunggu 3 hari dulu. Tapi daripada Kouta Zahra keburu abis, jadi Zahra update aja dah :'v

Oiya, Zahra seneng deh, sekarang yg komen udah lebih banyak daripada yg dulu. Biasanya 1 chapter paling dikit yg komen cuma 4 atau 5 Weh T___T

Tapi sekarang udah lumayan. Makasih banyak ya, buat kalian yg udah komen, vote dan selalu dukung Zahra ^•^ Zahra selalu bacain komenan kalian, meskipun Zahra gak bisa bales satu persatu. Tapi komentar dan dukungan yg kalian berikan sangat berarti, bisa buat Zahra semangat lagi.

Terimakasih banyak-banyak buat kalian. Love banyak-banyak.
❤️ヾ(・ω・)ノ

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro