Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

20. Waktu dan Tenggara

Haloooo guysss gimana kabarnya?

Masih semangat kan buat baca Waktu dan Tenggara?😁😁

Bentar lagi Waktu dan Tenggara akan terbit Lo guys! Jangan lupa nabung yaaa😍😍😍😍😍

Selamat membaca...

***

Kabar tentang hubungan Bening dan Tenggara menyebar secepat kilat di kampus, banyak anak-anak yang membicarakan hal ini, karena hal ini Bening merasa sangat tidak nyaman berada di kampus, banyak pasang mata yang menatapnya jengkel, Bening sangat amat sadar jika kebanyakan anak-anak yang membicarakan dirinya itu tidak suka jika Bening berpacaran dengan Tenggara.

"Bagaimana keadaan anda teman, masih kuat mental?" tanya Alika seraya menyodorkan tangannya berlagak seolah itu adalah Mikrofon.

Bening menatap Alika sebal dia menggeser tangan Alika yang ada di depan mulutnya.

"Al diem deh gue badmood banget," ujar Bening.

"Nggak usah didengerin kalik," ucap Alika.

"Masalahnya gue punya telinga Alika!" Bening tiba-tiba kesal.

"Maksut gue nggak usah di masukin ati dodol!"Alika nyolot.

Bening memutar bola matanya malas.

"Akhirnya lo jadian juga ya sama kak Tenggara," ujar Alika dengan tatapan menggoda.

Bibir Bening tiba-tiba saja tersenyum, lebih tepatnya Bening menahan senyumannya.

"Kalau mau senyum, senyum aja, muka lo nggak enak di pandang," ujar Alika.

Bening menepuk sedikit keras lengan Alika, hal itu membuat Alika sedikit mengeluh.

"Karena lo jadian gue mau traktiran," ucap Alika.

"Iya-iya gue traktir, lo mau apa emang?" tanya Bening.

"Mau sebongkah berlian,"

"Temen nggak ada akhlak, yang lain gue kagak mampu!"


Alika langsung tertawa karena ucapan Bening barusan.

"Gue bercanda, gue mau traktiran makan aja di restoran deket kampus," ucap Alika.

"Kalau itu gue masih mampu," ucap Bening seraya tertawa.

"Lo Bening kan?" tanya wanita yang baru saja datang.

Bening dan Alika menoleh menatap sumber suara, Bening mengernyitkan dahinya melihat dua wanita yang sekarang berdiri di depannya.

"Iya gue Bening, ada perlu apa?" tanya Bening.

"Lo beneran pacaran sama Tenggara?" tanyanya.

"I-iya, kenapa?" tanya Bening sedikit bingung.

"Gue cuma mau bilang lo nggak pantes sih sama Tenggara," ucapnya seraya tertawa pelan begitu juga dengan temannya, tidak lama kemudian dia langsung pergi meninggalkan Bening dan Alika.

"Dasar cewek gila!"

Bening seketika menoleh menatap Alika yang baru saja berteriak dengan tatapan terkejut.

"Al lo bilang apaan anjir, anaknya balik lagi bangsat," ujar Bening.

"Lo bilang apa barusan?" tanya gadis itu.

"Lo gila," ucap Alika lagi.

Tidak lama kemudian gadis itu langsung menjambak rambut Alika dengan brutal karena hal itu Alika tidak terima dia langsung menarik rambut gadis itu.

"Aaww dasar cewek gila!! Lepasin rambut gue!"

"Lo yang gila!!" teriak Alika.

"Alika lepasin rambutnya woy, bisa botak ini cewek," teriak Bening bingung.

Tiba-tiba saja rambut Bening ditarik oleh seseorang.

"Anjirrr bangsat rambut gue, lepasin monyet!!" teriak Bening ternyata yang menarik rambutnya adalah temannya si cewek tadi.

Mereka saat ini sudah menjadi tontonan beberapa anak kampus, bahkan ada yang melerai mereka tapi masih saja keributan terjadi.

"Lepasin!"

"Ogah!" teriak Bening kesal.

"Setan Lo!!" teriak Alika juga.

Tidak lama kemudian beberapa anak memisahkan mereka.

"Ini kampus bukan tempat tawuran, mending kalian bubar semua," ucap salah satu seseorang.

"Awas ya lu!!" teriak Alika kesal kepada gadis tadi.

"Gue kagak takut!" ucapnya.

"Gue botakin rambut lu bangsat kalau nyamperin gue!" ujar Bening juga.

"Ayo semua bubar,"

Bening dan Alika beranjak dari tempatnya dengan perasaan dongkol, Alika menghentikan langkahnya, dia menatap Bening begitu juga dengan Bening tidak lama kemudian keduanya malah tertawa terpingkal-pingkal.

"Huahahahahha seru banget" ujar Bening.

"Rambut lo kayak singa nyet," ucap Alika tertawa.

"Lo juga," ucap Bening masih tertawa.

"Bening," panggil seseorang.

Seketika Bening dan Alika menghentikan tawanya, menatap seseorang yang memanggilnya.

"Kak Tenggara!!!" Kaget Bening dengan cepat Bening langsung menutup rambutnya dengan kedua tangannya begitu juga dengan Alika.

"Rambut kalian kenapa?" tanya Tenggara bengong.

"Nggak kenapa-napa kak," jawab Bening cepat.

"Kak aku pergi dulu, nanti kita bicara ayo Al," ucap Bening menarik tangan Alika dan pergi meninggalkan Tenggara yang kebingungan karena melihat Bening dan Alika yang berantakan.

••••

Sepulang kuliah.

Bening langsung menemui Tenggara di tempat mereka janjian, dan sekarang keduanya sedang duduk di kursi sebuah Kafe.

"Bening, jadi penyebab kamu berantakan tadi karena berantem sama beberapa cewek di kampus?" tanya Tenggara.

Bening seketika memelotkan matanya.

"K-kamu tau kak?" tanya Bening.

"Gimana aku nggak tau, satu kampus heboh bicarain kamu sama Alika," ucap Tenggara menghela napasnya.

"Permasalahannya apa?" tanya Tenggara.

Bening menatap Tenggara, masa dia harus menceritakan sih kenapa dirinya tadi membuat keributan.

"Biasah kak urusan cewek," jawab Bening seraya tersenyum.

"Urusan apa?" tanya Tenggara.

"Kak gimana kalau kita mulai makan aja makanan kita, nggak usah bahas itu," ucap Bening tertawa pelan.

"Aku harus tau dulu kenapa masalahnya?" tanya Tenggara.

Bening menghela napasnya pelan, dia mengambil minumannya dan meminumnya secara perlahan.

"Mereka nggak terima kak kalau aku pacar kamu," ucap Bening seraya meletakkan minumannya.

"Yaudah deh karena aku sama Alika nggak terima juga dinyinyirin, perang deh," ucap Bening menjelaskan.

Tenggara menatap Bening.

"Jadi mereka nggak suka kamu pacaran sama aku?" tanya Tenggara memperjelas.

"Iya kak, sekampus pun nggak setuju kalau aku pacaran sama kak Tenggara, emang kak Tenggara nggak tau?" tanya Bening.

Tenggara menggelengkan kepalanya.

"Mereka nggak setuju karena aku itu beda sama kak Tenggara, beda dalam segala hal," jelas Bening.

"Kalau gitu nggak usah didengerin, yang penting aku sukanya sama kamu" ucap Tenggara.

Bening terdiam, tidak lama kemudian dia menahan senyumannya.

"Aku tau kok," jawab Bening pada akhirnya.

Tenggara tertawa pelan.


"Tapi lain kali jangan berantem kayak gitu, aku khawatir," ucap Tenggara menasehati Bening.

Bening tersenyum seraya menganggukkan kepalanya.

"Sini liat tangan kamu," ujar Tenggara.

Bening menyodorkan tangannya kepada Tenggara.

"Kenapa kak?" tanya Bening.

Tenggara tersenyum dia mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya, sebuah gelang tangan.

"Tadi nggak sengaja liat di mall kayaknya cocok buat kamu," ucap Tenggara memasangkan gelang itu ke tangan Bening.

"Buat aku nih kak?" tanya Bening.

"Iya buat pacar aku," ucap Tenggara seraya tersenyum tipis.

Bening ikut tersenyum karena ucapan Tenggara barusan.

"Makasih kak, aku suka gelangnya," ucap Bening.

••••

Tenggara baru saja tiba di studio Aspire setelah tadi mengantarkan Bening pulang.

Duarrr

"Anjing!" umpat Tenggara spontan karena seseorang mengangetinya, suara tawa langsung memenuhi ruangan.

"Bass! gue bisa jantungan!"

Tenggara mengusap dadanya seraya menatap Bas yang memasang wajah sangat puas itu, begitu juga dengan Adiv yang malah tertawa kencang.

"Sekali-kali gue recokin bang," ucap Bas sangat ingin Tenggara jitak kepalanya.

"Apaan sekali-sekali tiap hari lo bikin ulah bas," kali ini Adiv yang berbicara dan amat sangat disetujui oleh Tenggara.

"Nggak ada gue sepi," ucap Bas dengan begitu pedenya.

"Ada lo tambah bikin gue pusing bas," ujar Tenggara seraya duduk di sofa.

"Mie siapa nih?" tanya Tenggara dan tanpa permisi langsung memakan mie yang belum tersentuh sama sekali itu.

"Bang itu punya gue elah," saut Adiv.

"Buat lagi dong," suruh Tenggara.

"Enak aja, lo kasih apa kalau gue buatin," dumel Adiv.

Tenggara tersenyum sangat lebar menatap Adiv.

"Guee kasih cinta dan kasih sayang pyuuu!" Tenggara membuat gerakan pistol di tangannya dan mengarahkannya kepada Adiv.

"Najisss huekkk!"

Tenggara tertawa karena hal itu, dia segera menghabiskan mie yang ada di piring.

"Nggak makan berapa hari Gar?" tanya Caraka yang harus saja tiba.

"Kayaknya setahun bang," jawab Tenggara ngaco.

"Bang ngomong-ngomong beneran jadwal latihan lo ubah?" tanya Tenggara.

"Udah dari kemarin lo aja yang ketinggalan info," ucap Caraka.

"Gue sibuk bang," cengir Tenggara.

"Sibuk pacaran," saut Caraka.

"Mana ada sibuk pacaran orang gue baru jadian kemarin," ucap Tenggara cengengesan.

"Oh pantes muka lo happy happy dari tadi ye Bang," sindir Adiv dia baru saja datang dan membawa semangkok mie yang dibuatnya secepat kilat itu karena mienya yang pertama sudah dihabiskan oleh Tenggara.

"Sama cewek yang namanya Bening?" tanya Caraka.

Tenggara dengan bangga mengacungkan jempolnya.

"Syukur deh lo nggak ditolak lagi," jawab Caraka.

"Gue nggak pernah ditolak ya bang," kesal Tenggara, padahal semua anak Aspire sudah tau kisah asmara Tenggara, dan itu karena Javas yang mengusili Tenggara sebulan yang lalu.

Caraka tertawa.

"Basss!!! Stop makan mie guee!!!" kesal Adiv ketika Bas tiba-tiba memakan mie miliknya.

"Buat lagi Div, mie buatan lo enak," ucap Bas tanpa rasa bersalah.

"Tadi bang Tenggara sekarang lo!" Omel Adiv.

Hal itu membuat Tenggara dan Caraka tertawa.

"Dari pada ribut terus mending lo bagi dua tuh mie," ucap Tenggara.

Adiv malah eyel-eyelan bersama bas, sedangkan Tenggara dan Caraka memilih cabut dari tempatnya dan pindah ke studio atas.

"Sekarang nggak ada latihan tumben kesini?" tanya Caraka.

"Gue lagi ngehindar dari rumah bang," jawab Tenggara.

"Lo tau sendiri kan orangtua gue kayak gimana, ribut terus," cerita Tenggara.

"Lo dipaksa buat ikut perjodohan lagi?" tanya Caraka.

"Enggak, mungkin mereka udah capek ngadepin gue yang selalu nolak," ucap Tenggara.

Caraka menggut-manggut mengerti.

"Lo keren, karena nggak semua anak bisa bertahan dalam keadaan kayak lo Gar," ucap Caraka.

"Gue sebenernya mendem bang, rasanya hampir gila, untung gue punya Aspire seenggaknya gue bisa ketawa karena anak-anak,"

Tenggara tersenyum saat mengucapkan hal itu

Caraka tersenyum tipis.

"Kalau lo butuh temen cerita gue bisa jadi pendengar yang baik," ucap Caraka.

"Thanks Bang," jawab Tenggara.

"Lo sendiri ngapain disini bang?" tanya Tenggara.

"Barang gue ada yang ketinggalan, berhubung ada Bas, Adiv sama lo yaudah sekalian gue nongkrong disini," jelas Caraka yang di angguki Tenggara.

"Gimana YouTube lo Gar masih jalan?" tanya Caraka.

"Masih bang cuma udah sebulan gue nggak ngonten, gue sibuk banget sama kuliah, belum lagi gue harus ikut turun tangan di kantor bokap meskipun nggak sering," ujar Tenggara.

Handphone Caraka berdering, itu menghentikan obrolan mereka berdua.

"Kenapa?" tanya Caraka.

"Sekarang?"

"Yaudah gue kesana bentar lagi," ucap Caraka kemudian mengakhiri telfonnya.

"Kayaknya gue harus pergi sekarang," ucap Caraka.

"Oke bang lo hati-hati," ucap Tenggara yang di acungi jempol oleh Caraka.

Sepeninggal Caraka Tenggara memilih memainkan ponselnya, dia sibuk berselancar di Instagram miliknya, hingga sesuatu membuatnya tersenyum.

"Cantik," ujar Tenggara saat menatap unggahan Bening di Instagram beberapa menit yang lalu.

Bersambung

****

Salam

#Author.

Guys disini siapa yang udah baca AU WAKTU DAN TENGGARA di Instagram @eldelafimeta

Kalau belum baca kalian wajib baca sih, karena seru banget AU nya🤩🤩🤩🤩

Jangan lupa mampir yaaaaa😍😍

Terimakasih semoga hari kalian menyenangkan






Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro