prolog
Cuma preview. Versi lengkap di KBM app dan Karyakarsa.
***
Bagian Pertama
Aisyah Kana Wulandari
Catatan penuh kerinduan untuk dirinya yang ada di sana
Aku berterima kasih kepada Allah yang telah menciptakan dirimu untuk jadi imamku
Seperti Bulan yang diciptakan untuk mengelilingi Bumi
***
Sudah dua hari dia pergi. Baru kali ini aku merasa ada sesuatu yang seolah hilang direnggut dari hatiku. Rasa bersalah adalah hal yang aku yakin sebagai penyebab utama kesusahan yang aku alami. Di malam hari, mataku enggan terpejam. Berkali-kali aku membolak-balik jadwal yang seharusnya ia jalani minggu ini, nyatanya, tidak ada satu acara pun yang akan dia laksanakan.
Pak Bhum sudah berada jauh di Suriah. Dia bahkan lupa, kalau ada janji bertemu dengan pemilik warung bakso yang pernah kami datangi beberapa hari lalu, padahal Pak Budi, sangat antusias waktu tahu kedainya didatangi oleh seorang pembaca berita kayak Pak Bhum yang memang sudah sangat terkenal.
Aku benar-benar ingat dengan jelas, bagaimana kami selalu berdebat bahkan di acara tersebut, di tengah siaran televisi yang seharusnya penuh akting dan improvisasi. Tapi, kami selalu begitu. Setiap ada waktu, kami akan berselisih lalu tertawa walau sebenarnya, tidak perlu ada hal lucu yang membangkitkan selera humor kami yang kelewat rendah.
***
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro