Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 4

"Aku tau siapa kalian." bisik Natsu pada mereka. Ucapan Natsu langsung membuat Lucy dan Wendy tidak bergeming sama sekali.

-
-

"A-apa...maksudmu?"tanya Lucy. "Kau... tau siapa kami...sebenarnya?" tanya Lucy lagi. Natsu hanya memperlihatkan grins khasnya sebagai jawaban dari pertanyaan Lucy.

"Katakan."ujar Wendy. "Nanti saja. Ayo, kalian mau pulang kan? Berikan barang-barang ini padaku. Aku yang akan bawa."ucap Natsu mengambil alih seluruh kantong belanjaan yang sedari tadi dipegang oleh Lucy.

"Hey, ayo. Aku akan jawab di rumahmu nanti. Sekarang, kita pulang dulu."ujar Natsu. Lucy dan Wendy hanya mengangguk dan mulai berjalan menuju rumah mereka. Hingga akhirnya...

"Eh?! Tunggu dulu! C-Celestial Key's ku...mana?" tanya Lucy setelah sadar Celestial Key's yang sebelumnya ia pegang sudah menghilang dari tangannya.

"Bukannya nee-chan memegang nya?" tanya Wendy menoleh pada kakaknya itu. "Tidak ada Wendy. Hah... Key's baruku..." rengek Lucy. "Mungkin jatuh saat kau dan aku bertabrakan tadi. Mau ku carikan?" tanya Natsu.

"Ah, tidak usah. Aku saja. Kalian tunggu disini. Aku segera kembali." jawab Lucy langsung menghilang dari tempatnya, pergi ketempat sebelumnya. "Itu...kakakmu kenapa seperti itu?" tanya Natsu pada Wendy.

"Jika sudah menyangkut Celestial Spiritnya, dia akan seperti itu. Biarkan saja, Natsu-nii." jawab Wendy. "Baiklah." sahut Natsu.

15 menit kemudian...

"Kenapa sangat lama sih? Wendy, aku akan menyusul Luce dulu. Kau tunggu disini saja."ucap Natsu yang sedari tadi menunggu Lucy yang katanya mencari Celestial Key miliknya.

"Tidak perlu Natsu-nii. Itu orangnya." ujar Wendy menunjuk Lucy yang sudah berada di samping Natsu. Natsu menoleh ke arah yang ditunjuk Wendy. Dan,

"Waa!!"kaget Natsu. "Pfft..." Lucy menahan tawanya yang nyaris meledak tadinya. "Dasar kau." gumam Natsu. "Sudah ketemu?" tanya Wendy. "Yap. Ini dia." jawab Lucy memperlihatkan gantungan yabg berisi 12 Celestial Key miliknya.

"Banyak sekali. Seperti yang dikatakan kakek. Bukan penyihir biasa. Pantas saja dia menjadi cucu master pertama."pikir Natsu menatap kunci-kunci itu. Lucy kembali memasukkan kunci itu ke tasnya.

"Ayo pulang!"ucap Lucy kembali berjalan menuju rumahnya. "Nee-chan! Tunggu dulu."Wendy dan Natsu menyusul Lucy yang sudah berjalan didepan mereka.

***

"Rumah yang bagus..."ucap Natsu saat memasuki rumah sederhana milik Lucy dan Wendy. "Hehe, Arigatou." ujar Lucy dengan senyumnya.

"Natsu, letakkan barangnya di kursi sofa itu." ucap Lucy meunjuk kursi sofa yang ada disana. "Baiklah, Ojou-sama. Sesuai peintahmu." balas Natsu sambil membungkukkan setengah badannya dan meletakkan barang yang ia bawa di sofa yang Lucy tunjuk barusan.

"Nee-chan, aku bersihkan kamar yang akan jadi kamar Natsu-nii ya?" tanya Wendy. "Ah? Ya. Sekarang sudah sangat sore. Aku akan buat makan malam. Natsu, bantu Wendy." jelas Lucy.

"Ok, Ojou-sam—"

"Mau ku makan ha?"ancam Lucy. "Haha, aku hanya bercanda. Ayo Wendy." ujar Natsu. Wendy mengangguk dan menarik tangan Natsu menuju kamar yang berada di samping kamar Wendy.

Lucy terseyum kecil menatap Wendy dan Natsu. "Sepertinya...aku salah mengatakan dia jahat." gumam Lucy berjalan menuju dapur untuk menyiapkan makan malam.

Skip time~

"Hah...akhirnya selesai..." ucap Natsu setelah selesai membersihkan kamar yang akan menjadi kamarnya. "Hah..." gumam Wendy. Mereka duduk di lantai dan bersandar pada kasur dengan ukuran pas untuk satu orang.

"Wendy, terimakasih mau membiarkan ku menginap disini." ucap Natsu sambil tersenyum. "Tidak apa-apa Natsu-nii."jawab Wendy.

Wendy melihat ke luar jendela kamar itu. Langit sudah gelap. Matahari digantikan dengan bulan dan ribuan bahkan berjutaan bintang diatas sana. Lampu kamar sudah menjadi penerang di kamar itu saat ini.

"Oka-san, aku ingin bertemu denganmu." gumam Wendy. "Wendy? Kau tidak apa?" tanya Natsu menyadari wajah Wendy yang berubah sedih. Wendy tersenyum dan menggeleng. "Aku baik-baik saja. Hanya saja..." Wendy menunduk.

"Hanya saja?"bingung Natsu. "Aku... Ingin bertemu Oka-san."ujar Wendy. Natsu tersenyum lalu memeluk Wendy. "Aku tau. Tenang saja. Jangan sedih seperti itu."ucap Natsu menenangkan Wendy yang terlihat sedih.

Wendy megangguk. Natsu melepas pelukannya. "Natsu-nii. Kau tau siapa kami sebenarnya?" tanya Wendy. "Ya, aku tau."jawab Natsu. "Kalau begitu, bisa kau katakan?" tanya Wendy lagi. "Nanti saja ya. Akan kujelaskan." jawab Natsu mengacak pelan surai dark blue Wendy.

"Wendy, Natsu, makan malam sudah siap!!" teriak Lucy dari meja makan. "Wa," gumam Wendy. "Ayo, Natsu-nii." ajak Wendy sambil berdiri dari duduknya dan bejalan ke meja makan. Natsu mengikuti Wendy ke meja makan.

"Jadi, memang benar. Mereka orangnya. Cucu master pertama, Mavis Vermillion. Akan kulakukan apa yang diminta kakek dan janji ku pada mereka. Pasti." pikir Natsu.

Mereka sekarang sudah duduk di meja makan sambil menikmati makan malam yang dibuat Lucy. "Bagaimana makanannya? Enak?" tanya Lucy pada Wendy dan Natsu yang memakan masakan buatannya.

"Oishi... (Enak...)"ucap Wendy sambil mengunyah makanannya. "Sangat." ujar Natsu juga. Lucy tersenyum senang. Natsu tersenyum kecil.

"Tidak kusangka putri kerajaan bisa memasak makanan seenak ini dan melakukan hal yang seharusnya dilakukan oleh seorang pelayan mereka." ucap Natsu menatap mata Lucy dan Wendy bergantian.

Wendy dan Lucy kembali membeku mendengar ucapan Natsu. "Aku benarkan, Lucy Heartfillia dan Wendy Heartfillia?" ucap Natsu. "Natsu...-nii..."ujar Wendy. "K-kau... Tau nama kami sebenarnya?" tanya Lucy tidak percaya.

"Tentu saja. Semuanya. Aku tau. Putri kerajaan Heartfillia. Anak dari Jude Heartfillia dan Layla Heartfillia. Ibu mereka meninggal saat mereka masih kecil. Kabur dari rumah karena selalu menjadi pelampiasan bagi ayah mereka. Dinyatakan hilang oleh anggota kerajaan Heartfillia dan ayah mereka sendiri, dan masih dalam masa pencarian. Dan saat ini, mereka, dua putri itu, ada di depanku. Dengan penampilan yang berbeda. Rambut pirang yang dulu, berubah menjadi rambut pirang dengan warna magenta dibawahnya, rambut dark blue yang dulu dikuncir dua, berubah menjadi rambut dark blue yang dibiarkan tergerai." jawab Natsu panjang lebar.

"Kenapa...kau tau?"tanya Lucy. "Hal yang sangat mudah bagiku. Dan, aku juga tau, hal yang lebih dari itu tentang kalian."jawab Natsu kembali memakan makanannya. "Kalau begitu... S-Siapa..."

"Natsu-nii...sebenarnya?"sambung Wendy.

🍥
🍥

Mungkin, jika aku dan adikku tidak bertanya seperti itu padanya, hal buruk yang kami rasakan tidak akan pernah ada. Aku kehilangan banyak orang yang sangat berharga bagiku, karena aku bertanya siapa dirinya sebenarnya. Awal dari kehancuran yang akan terjadi di masa depan nanti. Aku... Menyesal.

🌈T*B*C🌈

Konichiwa... Minna-san...(≧∇≦)/

Shi-chan kembali sesuai dengan janji Shi-chan. Akhirnya Shi-chan bebas dari UTS(/^▽^)/

Sebenarnya sih, udah selesai dari jum'at kemarin sih...(^_^;) tapi, karena Shi-chan hari Sabtunya ada Hiking ato apalah itu namanya. Shi-chan jadi gak bisa up karena...... capeknya itu lho, haduh... Kaki Shi-chan serasa mau copot tau gak? Haha, Shi-chan jadi curhat deh. Sorry...

Gimana? Kalian suka? Makasih yang udah suka sama chapter ini. Dan juga, yang udah mau nunggu Shi-chan up dengan sabar, makasih banget lho(>y<)

Ah, kalo ada yang mau nanya-nanya gitu sama Shi-chan soal cerita ini, ato soal Shi-chan juga boleh... Hehe... Ato yang lain asal gak kemana-mana larinya, komen aja di kolom Komentar ya^^ Shi-chan bakal jawab kok...

Jadi, sampai jumpa di chapter selanjutnya... Ditunggu ya^^

Vote & Comment kalian jangan lupa lho~  Shi-chan kepengen bangeeett~

Ja ne~

🍭Shi-chan🍭

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro