||Spark of Strings||
06.00 PM, 30 December 🕕
Mau dibilang dingin ya memang wajar saja, karena memang sedang musim salju atau musim dingin. Salju yang turun perlahan-lahan menutupi jalanan yang selalu dilalui. Meski begitu suatu bangunan yang selalu digunakan untuk berdoa selalu membawa kehangatan di musim dingin dan pusat kebersamaan, kan?
Namun cukup jauh dari gedung itu, di sebuah bangunan mewah di tepi kota atau bisa dibilang istana di kota itu, seorang pria besurai orange menatap keluar jendela melihat kelap-kelip kota yang diselimuti dengan suasana ceria yang selalu membuat wajah pria itu tersenyum mengerti seluruh kota merasakan senang dengan persiapan perayaan tahunan yaitu tahun baru.
Perayaan yang dimana seluruh kota akan berkumpul di sebuah teater terbuka dan besar didekat istana, bersama memainkan lagu-lagu tahun baru dan bernyanyi bersama serta berdoa untuk tahun berikutnya yang lebih baik, tidak lupa dengan kembang api yang menjadi puncak perayaan.
Saat ini masih ada satu hari sebelum malam perayaan jadi masih ada waktu 36 jam sebelum waktu pergantian tahun terjadi.
Beberapa saat setelahnya, seorang pelayan mengetuk pintu dan membuka nya untuk menemui pria tersebut. "tuan Izumi, sudah saatnya untuk tuan pergi berdoa malam ini." ucap sang pelayan yang berdiri di pintu.
Pria tadi kemudian menoleh melihat pelayan tadi dan tersenyum. "tentu, aku akan segera kebawah, persiapkan saja mobilnya. Dan tolong panggil aku Mitsuki, Izumi adalah nama keluargaku, bukankah sudah ku beri tahu berkali-kali kepadamu." jawab sosok Mitsuki kepada pelayan tersebut sambil tertawa kecil.
"baiklah Tuan Mitsuki, segera kami persiapkan kendaraan anda dalam 10 menit." ucap pelayan tadi sambil menutup pintunya kembali. Mitsuki kembali menatap keluar jendela dan melihat orang-orang dikota bersemangat untuk perayaan tahun baru. Setelah dirasa cukup lama membuat semua orang yang dibawah menunggu, Mitsuki langsung mengambil mantel tebalnya dan turun kebawah untuk berangkat berdoa.
Mitsuki yang dalam perjalanan untuk berdoa, sesekali melirik keluar jendela mobil dan melihat wajah orang-orang disekitar trotoar jalan raya yang antusias. Sesampainya di gedung, Mitsuki langsung keluar dari mobil dan masuk kedalam untuk berdoa malam ini.
Mitsuki berada didalam mencari tempat yang menurutnya bisa untuk berdoa dengan tenang dan langsung menduduki di barisan paling depan lalu mulai berdoa untuk perayaan tahun baru dan tahun baru yang lebih baik lagi.
Setelah 15 menit berdoa Mitsuki beranjak menuju pintu gedung untuk kembali ke istana. Tetapi Mitsuki baru sadar satu hal. Waktu dia datang untuk berdoa banyak orang yang keluar dan harusnya waktu yang hampir seluruh warga di kota sibuk dengan persiapan namun malam ini ada seorang gadis yang duduk di barisan tengan dari depan memejamkan mata dan berdoa. Mitsuki sendiri padahal tidak mendengar suara pintu terbuka dari tadi jadi dia mendekatinya dan menanyakan beberapa hal.
"halo, aku tidak pernah melihatmu disini. Apa kau baru dikota ini?" ucap Mitsuki membuat gadis itu kaget dari berdoanya. Namun kembali tenang perlahan setelah tau wajah pria yang menanyainya.
"ah iya, aku masih baru dikota ini, dan aku juga tahu anda dari orang-orang kota ini, yang mulia Izumi Mitsuki." Jawab gadis itu yang masih di tempat duduknya.
"begitu yah, kalau begitu selamat datang di kota juga kerajaan kami. Aku harap seluruh warga dikota ini membuat mu nyaman."
"iya, aku sangat nyaman dikota ini, dan aku tidak sabar untuk perayaan tahun baru ini di teater besar besok malam." jawab gadis itu membuat Mitsuki merasa tertarik dengan gadis ini. Lalu dia baru ingat di benaknya kalau pelayannya mungkin sudah menunggunya di luar jadi dia menanyakan satu pertanyaan lagi ke gadis itu.
"aku senang mendengarnya, aku harus segera pergi dan melanjutkan persiapan. kalau boleh aku tahu siapa namamu? mungkin kita bisa bertemu lagi disini besok untuk berdoa sebelum perayaan dimulai." ucap Mitsuki ke gadis itu.
"tentu yang mulia, namaku Krily. Aku juga berharap yang mulia menikmati waktu anda di perayaan besok malam." jawab Krily sambil membungkuk ke Mitsuki menunjukan rasa hormat dan Mitsuki tersenyum karena Krily nyaman dikota lalu melambaikan tangannya tanda Mitsuki harus pergi sekarang.
06.00 PM, 31 December 🕙
7 jam sebelum waktu pergantian tahun, semua warga di kota semakin sibuk menyiapkan persiapan terakhir sebelum acara dimulai jam 10 malam nanti. Namun kembali itu tidak membuat wajah tersenyum Mitsuki di istana redup melihat semua orang di kota semakin bersemangat untuk perayaan.
Pelayannya yang kemarin datang ke ruangannya kembali mengingat Mitsuki untuk segera ke gedung untuk berdoa sebelum perayaan dimulai.
Mitsuki langsung mengangguk menandakan akan segera berangkat dan mengambil mantel tebalnya lalu ikut turun bersama pelayan tadi untuk ke mobilnya.
Beberapa menit perjalanan Mitsuki langsung keluar dari mobil dan menuju pintu gedung untuk berdoa dan kembali bertemu dengan gadis yang misterius baginya, Krily.
Namun saat ia sudah masuk tidak ada satu orang pun didalam jadi Mitsuki berpikir Krily mungkin akan datang setelah ia selesai berdoa. Jadi tanpa menunggu Mitsuki menuju barisan paling depan dan mulai berdoa seperti kemarin.
Setelah 15 menit berdoa, Mitsuki menoleh kebelakang dan menemukan gadis yang dari kemarin masih berdoa seperti kemarin. Kali ini dia menunggu di bangku samping kiri Krily agar tidak mengagetkan nya lagi seperti kemarin.
Setelah beberapa saat Krily membuka matanya dan menoleh ke samping kiri dan melihat Mitsuki sudah menunggunya sejak ia berdoa tadi. Tanpa lama Krily membungkuk hormat ke Mitsuki lalu mereka memulai pembicaraan yang lebih normal dari kemarin.
"Jadi Krily, sejak kapan kau mulai bermain harpa?" Tanya Mitsuki setelah mendengar dari Krily kalau ia akan bermain harpa di perayaan.
"Aku tidak terlalu ingat kapan tapi aku suka harpa dari kecil, jadi mungkin dari situ aku bisa bermain harpa." Jawab Krily sedikit malu karena jawabannya mungkin kurang detail atau kurang sesuai dengan yang ditanyakan.
"Ahaha tidak apa, jika suka sesuatu dari kecil memang kebanyakan tidak terlalu ingat kapan waktu pastinya. Aku juga seperti itu dengan beberapa hal yang aku suka termasuk harpa saat masih kecil." Jawab Mitsuki dengan wajah tersenyum dan ada sedikit cengiran tapi tidak terlihat.
Krily yang mendengar dan menyadari cengiran nya sedikit ingin tertawa tapi ia tahan dan digantikan dengan senyumannya karena akan sangat tidak sopan sekali terutama jika lawan bicaramu adalah keturunan bangsawan.
"Iya, oh lihat sudah jam segini. Aku minta maaf yang mulia tapi aku harus segera pergi untuk berlatih dengan pemain orkestra lainnya untuk perayaan nanti." Kata Krily dengan sedikit nada terburu-buru setelah melihat jam besar di sisi gedung yang sudah menandakan jam 06.45 malam.
"Kau benar, aku juga harus segera kembali untuk mempersiapkan pidatoku untuk pembukaan nanti." Lanjut Mitsuki yang juga terlihat mulai terburu-buru dari nada bicaranya.
"Jadi sampai bertemu di perayaan. Aku menantikan permainan harpamu disana." Ucap Mitsuki yang harus segera pergi kepada Krily dari pintu gedung.
"Iya yang mulia. Kita akan segera bertemu lagi malam ini." Jawab Krily sambil membungkuk lalu melambaikan tangannya ke Mitsuki dan Mitsuki membalasnya dengan senyumannya lalu keluar dari gedung.
10.00 PM, 31 Desember 🕚
2 jam sebelum waktu puncak perayaan, Mitsuki melihat seluruh warga di kota dan kerajaan mulai berdatangan ke teater besar setelah berdoa bersama sebelumnya. Mitsuki mulai memerintahkan beberapa penjaga untuk mengawasi area luar teater untuk mengawasi jika ada yang mencurigakan.
Mitsuki kembali ke teater untuk memeriksa persiapan terakhir sebelum pertunjukan okestra dan opera setelah berdoa bersama selesai nantinya. Bahkan ia juga menemukan Krily sedang memeriksa harpanya dengan musisi lainnya. Krily sadar dirinya juga di perhatikan jadi dia memberikan senyumnya juga kepada Mitsuki yang tengah memeriksa persiapan terakhir. Mitsuki yang juga sadar membalas senyumnya dan langsung pergi untuk memeriksa persiapan lainnya.
Beberapa menit sudah terlewati dan Mitsuki berdiri di tengah panggung teater yang hanya menyinari nya untuk memulai acara pembukaan.
"selamat malam warga sekalian. Malam ini, kita akan merayakan pergantian tahun seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun untuk tahun ini kita akan mendengar permainan orkestra yang belum pernah kita dengar sebelumnya setelah berdoa bersama. Jadi tanpa menunggu lebih lama lagi, perayaan malam ini aku resmikan di mulai."
Begitu Mitsuki selesai dengan pidato singkat nya, seluruh lampu di teater menyala lebih terang dan menunjukkan para pemain orkestra sudah diposisi dan siap memeriahkan perayaan.
Tentu saja, sebelum itu Mitsuki turun dari panggung teater dan memberikan alih acara kepada penasehatnya sekaligus konduktor orkestra malam ini untuk memimpin doa bersama.
Sekitar 15 menit berdoa, konduktor mulai mempersiapkan dirinya dan juga memberi aba-aba ke seluruh pemain orkestra termasuk Krily untuk siap bermain instrumen mereka.
Permainan orkestra dimulai dan melodi dan nada lembut juga memiliki semangat memberikan kesan harmonis ke seluruh warga yang menghadiri teater. Tentu saja, setiap tahun karena pasti ada yang tidak bisa hadir, pihak kerajaan juga menyiarkan acaranya ke saluran televisi dan internet agar seluruh kota bisa merayakan bersama.
Krily yang juga bermain dengan harmonis seperti pemain yang lainnya mendapatkan giliran solonya untuk memainkan musik yang di buatnya dengan ekspresi senang dan sedih khusus untuk seseorang di perayaan lalu melirik matanya Mitsuki yang juga menonton permainan nya merasa senang dengan maksud musik yang dimainkan nya, namun belum sadar dengan ekspresi sedih yang digambarkan Krily selama solonya.
Mendekati tengah malam tepatnya 5 menit sebelum jam 12, permainan orkestra telah selesai dan seluruh pemain diperbolehkan turun untuk beristirahat atau berkumpul dengan orang yang mereka kenal di teater untuk menunggu kembang api penanda pergantian tahun terjadi dan Krily memilih turun dan beristirahat lalu meminta salah satu penjaga yang mengawasi belakang teater kalau ia harus segera pulang setelah tampil lalu penjaga tersebut mengizinkan nya karena di setiap perayaan tahun baru pasti ada satu atau dua orang pemain orkestra yang harus langsung pulang setelah tampil dan Mitsuki memakluminya karena beberapa pemain orkestra nya memiliki keluarga yang menunggunya di rumah mereka.
Sang konduktor tadi menghadap para penonton untuk memberikan ucapan terimakasih kepada Mitsuki atas kehormatan untuk tampil di panggung teater istana hingga seluruh warga kota yang berkenan meluangkan waktu mereka untuk bergabung di perayaan tahun baru di istana.
"Sepuluh detik menuju tengah malam semuanya. Kita hitung bersama-sama untuk menuju tahun yang lebih baik lagi." Seru penasehat ke seluruh warga kota yang hadir maupun melalui Internet yang juga tidak sabar untuk menghitung mundur.
"Semua bersiap? Kita mulai hitung mundur bersama-sama." Lanjut penasehat sambil memimpin hitung mundur.
"10!"
"9!"
"8!"
"7!"
"6!"
"5!"
"4!"
"3!"
"2!"
"1!"
00.00 AM, 1 Januari 🕛
Kembang api diluncurkan dan menghiasi langit malam disaat tahun berganti. Semua orang menikmati kembang api termasuk Mitsuki sendiri. Setelah beberapa saat Mitsuki mendengar petikan-petikan harpa diantara ledakan kembang api dari taman cukup jauh dari teater dan kerumunan.
Mendengar petikan tersebut Mitsuki langsung tahu itu adalah permainan harpa Krily dan langsung ke taman mencari sumber suaranya tanpa membuat penjaga khawatir dengannya meninggalkan teater.
Mitsuki mencari ke setiap sudut taman untuk mencari Krily hingga dia menemukan harpa di sebuah bangku taman. Mitsuki langsung mengambil harpa itu dan menoleh berkali-kali ke sekitarnya untuk mencari Krily.
Mitsuki mulai cemas jika sesuatu terjadi padanya hingga ia mulai sadar kalau petikan-petikan yang barusan didengarnya tadi memiliki pesan yang membuatnya menatap langit yang masih dihiasi kembang api sekaligus ekspresi nya saat tampil sebelumnya.
Mitsuki kembali duduk di bangku tadi sambil mencoba memainkan harpa nya antara berharap bisa bertemu lagi dan mengeluarkan isi hatinya atau menyimpan semua kenangan di waktu singkat itu menjadi memorinya.
Fin.
❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️
Haik!!!!!
Saa do desu kaa???
Ya karena ini kebut satu malam juga (pas proses nulis dan masa UAS) jadi rada gimana gitu ceritanya
Tapi di waktu mendatang aku bakal edit semuanya begitu dapet waktu luang buat nulis Wattpad
Btw ini AU di era modern tapi masih bersifat kerajaan gitu, jadi mohon bisa pada paham alur ceritanya yah
Btw ini ngirimnya GOMEN DAH LEWAT DEADLINE NYA!!!!!! PARA PENGURUS IAC TULUNG MAAPIN DIRIKU YANG KURANG AHLAQ NAN DISIPLIN INI!!!!
Untuk saat ini setidaknya bisa lepas satu hutangku...
Krily : WOI!!!! ITU PROJECT SENDIRI BELUM KELAR MALAH PUNYA ORANG LAIN YANG DAH KELAR, BURU KELARIN CEPETAN!!!!!
Zaher : iya tau, sabar aku juga lagi pusing sama jadwal sendiri neh.
Krily : Aing kasian sama book lain tuh yang nga ketemu ketemu endingnya. Terutama yang ceritanya panjang banget dan malah terbengkalai.
Zaher : iya iya tau bawel.
Krily : ngomong apa hah– (dengan amajing nya mulutnya ketutupan sam kain yang entah muncul dari mana)
Yep, dia OC kita di cerita ini, agak bawel emang tapi kalo udah action beda 180 derajat, intinya jangan berharap terlalu banyak lah ya, demi kebaikan kalian semua yang baca cerita ini
Untuk visualnya aku bagi begitu dah jadi, masih blm kelar seh
Saa sampai bertemu di book-book lain
Sayonara 👋👋👋👋👋👋
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro