Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 20

Repub tanpa edit 5/1/21

ku up karena ku ingin haha

next part up vomment 700 boleeeehhh?

Sudah beberapa hari berlalu setelah dia mengetahui sebrengsek apa Dave dan juga setelah kunjungan Saka kerumahnya. Lara merasa hidupnya sangat damai tanpa kedua orang itu.

Dia menjalani harinya dengan begitu menyenangkan. Mahesa masih menyebalkan sekaligus menggemaskan setiap harinya dengan tingkah polah yang selalu menjahilinya.

Mahesa sudah mausk sekolah sekarang, jadi rutinitasnya berubah kembali. Dia akan mengantarkan bocah tengil itu ke sekolah kemudian pergi bekerja dan pulangnya bocah tengil itu akan menjemputnya. Omong-omong dalam waktu tiga minggu dia akan berhenti bekerja. Dia harus mulai mempersiapkan banyak hal agar keuangannya memadai hingga Mahesa sekolah.

Meskipun tabungannya cukup tapi dia tidak ingin mengambil resiko dengan menunda sekolah Mahesa karena dananya terpakai. Dia tidak ingin anaknya berhenti sekolah seperti dirinya.

Anaknya harus bisa lebih baik darinya.

"Bu!"

Bocah itu sudah berada di lobi gedung perkantoran Lara dan tengah malam ngangkat kedua tangannya dengan senyum secerah matahari.

Lara yang melihat itu terkekeh. Tidak peduli setinggi apapun anak itu, dia akan selalu terlihat seperti anak kecil ketika melihat ibunya.

"Bu kangen!"

Mahesa berlari kearah ibunya kemudian memeluk wanita itu.

"Ca lebay! Kita baru pisah tadi pagi, lepas Ca malu!"

Lara berusaha melepaskan pelukan anaknya karena kini orang-orang di lobi sudha tertawa melihat kelakuan bocah itu, bahkan ada yang melihatnya dengan tatapan sebal.

"Ga mau!"

"Ini pasti ada maunya deh."

"hehehe.."

"Eca mau apa?"

"Besok boleh pergi sama Aga dan Ata ga bu?"

"Harus ya Ca bilang itu disini?"

"Kalau dirumah Ibu udah pasti ngurusin pesenan terus Eca ga mau ganggu terus Eca lupa terus Eca ga jadi pergi terus..."

"Stop! Ibu pening dengernya."

Bocah itu nyengir lebar. "Boleh ya bu?"

"Mau kemana? Pulang jam berapa?"

"Ke mall aja bu, mau nonton."

"Yaudah ingetin Ibu buat lebihin uang jajan besok."

"Eh gausah bu! Eca ada uang tabungan dan hasil ngajar kok, Ibu simpen uangnya aja."

"Cukup?"

"Cukup ibuku sayang." bocah tengil itu lalu mengecup pipi ibunya dan berlari kabur ketika Lara akan mengamuk karena malu.

###

Bunyi ketukan pintu terdengar ketika mereka sudah sampai dirumah. Lara langsung di nuju dapurnya yg kecil untuk menyelesaikan pesanan.

"Ca, ada yang ngetok. Tolong bukakan, nak."

Mahesa langsung keluar kamar mandi dan membukakan pintu.

Pria itu ada disana. Pria yang mirip dengan dirinya. Mahesa langsung bersikap siaga. Dia tidak suka dengan orang ini. Dia lalu berjalan keluar rumahnya, memaksa pria itu untuk mundur, dan menutup pintu agar Lara tidak mendengarnya.

"Anda cari siapa?"

Pria itu hanya diam. Tatapannya tertuju pada bocah itu.

"Kalau hanya diam mending pergi. Kalau mau minta sumbangan.." mata Mahesa tertuju pada amplop di tangan pria itu "Saya masih sekolah, ga punya uang."

"Panggilkan Lara."

Mahesa menelengkan kepalanya.

"Tolongnya mana? Kata ibu kalau minta tolong harus pakai kata tolong."

Pria itu hanya diam.

"Kalau ga mau minta tolong dan bersikap sopan bisa pergi aja."

Mahesa menyilangkan tangannya di dada. Meski Mahesa lebih pendek di banding Saka tapi dia tidak pernah merasa terindimidasi. Bahkan tatapan tajam pria itu tidak membuatnya takut.

Siapapun yang mencoba mengganggu ibunya akan dia lawan. Dia hanya mempunya ibunya dan dia akan melakukan apapun untuk menjaga wanita itu.

"Kamu tidak diajarkan untuk tidak ikut campur urusan orang yang lebih tua?"

"Urusan ibu saya itu urusan saya juga. Tidak peduli anda tua atau muda, kalau mau berurusan dengan ibu saya ya harus lewat saya. Dan anda tidak perlu mengatur bagaimana saya menjaga ibu saya."

♥️♥️♥️

fansnya eca mana suaranyaaaahhhh?

(KYAAAAAAAAA)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro