CHAP 7
" Sundal ? Kau panggil anak kau sendiri sundal ? Bapak jenis apa kau ni ?"
"S-Soobin ?!"
Jerit Rose lalu berlari anak ke arah Soobin .
"Apa kau buat kat sini ?"
Soalnya lagi yang cuba hentikan pergerakan Soobin . Pergelangan tanganya ditarik kasar oleh bapanya sendiri .
"Jantan mana ni kau bawak balik ?!"
" Ouh , Sebab jantan ni lah kau selalu lepak keluar petang malam baru nak balik ?! "
"B-bukan pa- *PANGGGGGG!!!*"
Pipi gadis itu ditampar kuat sehingga terduduk di lantai .
"R-Rose!"
Soobin segera berlari lalu mengangkat rose bangun .
"Kalau pakcik tak boleh jaga anak pakcik dengan elok-elok , biar saya yang jaga dia lebih dari apa yang dia nak ."
Mukanya merah , cuba untuk menahan amarah , seburuk mana pun orang tua itu , dia masih ada batas .
"Rosé , kau pergi packing barang-barang , ikut aku . "
Arahnya . Rosé hanya menggangguk lalu berjalan menuju ke biliknya .
"Seronok dera anak sendiri ? Seronok ? Apa dosa yang dia buat dengan korang semua ?"
"Kau tu baru setahun jagung dah tunjuk belang ! Kau tu tak pernah lagi rasa apa yang aku rasa ! "
"Kau tak payah acah hero sebab perempuan tu memang layak kena layan macam binatang !"
" SUDAHLAH APPA ! "
Luggage dilepas tatkala melihat rakan baiknya itu dicekik .
Dia dengan panik berlari anak menolak ayahnya jauh kebelakang .
" Adik penat lah macam ni ! Boleh tak appa stop pukul semua orang ?! ? Layan adik macam binatang ? "
"Hari-hari kena pukul , kena maki . Ingat adik takda perasaan ke? Tskk-Tskk "
"Ingat tak sakit kena pukul ? Bukan setahun tapi dah 20 tahun ! 20 tahun ! Habis berbekas , penuh parut tapi apa yang appa kisah ? "
"Yang appa tahu appa stress appa lepas dekat adik ! Omma pun sama !!!
"Kenapa ? Susah sangat ke nak jaga adik ? Ya adik tahu adik beban semua orang , disebabkan adik semua orang benci appa , omma . "
"Tapi- susah sangat ke nak terima takdir ?"
"Adik teringin nak jalan-jalan , nak dilayan , dibelai , dipuji macam orang lain . Susah sangat ke ?"
"Susah sangat ke nak belai rambut adik ? Susah sangat ke nak suapkan makanan untuk adik ? Tssst- "
"Rosee-"
Soobin memeluk gadis tersebut dengan erat sambil membelai rambut hitam yang panjang itu dengan lembut .
"Adik tak mintak banyak , just mintak appa dengan omma layan adik macam anak lain . "
"Kalau pakcik , makcik tak boleh jaga dia dengan baik , serahkan semua tanggungjawab kepada saya . Biar saya yang jaga dia lebih dari apa yang dia nak ."
Katanya dengan menarik luggage itu dan keluar dari rumah diikuti dengan Soobin .
Tiada rasa menyesal , malah sedih . Mereka hanya membiarkan gadis itu pergi ke orang yang lebih berhak menjaganya
Buat selamanya .
.
.
.
.
.
.
.
.
.
" Nah minumlah air ni dulu ."
Perlawa Soobin yang menghulurkan air hot chocolate yang dibancuhnya itu tadi .
"Gomawo ."
Katanya sebelum menghirup air tersebut . Suasana di balkoni itu sangat nyaman dan sejuk .
Dari situ , dia dapat melihat riak wajah gadis kecil tersebut riang , menghayati keindahan panorama bandar yang bercahaya .
Dia juga berasa bahagia tatkala senyuman mulai terukir di bibir gadis tersebut . Akhirnya , dia sudah bebas dari penjara yang sudah pun merosakkan kehidupan menjadi sebuah trauma .
"Kalau kau takda tadi , aku tak tahu lah jadi apa , mesti aku kena pukul lagi-"
"Shhhh , jangan cakap macam tu . Aku risau pasal kau , sebabtu lah sebelum aku balik , aku saja curi-curi dengar .
"Entah kenapa aku rasa berat hati nk lepas kau tadi . "
"Rasa macam satu benda yang akan jadi ."
"Buat sementara ni kau tinggallah dekat sini dulu okay ? Jangan bimbang , parents aku tak duduk sini . Diorang duduk dekat rumah lain . So takpayah la kau nak malu sangat ."
" So , selamani kau tinggal sorang-sorang jelah ? "
"Haah , sendu jugak lah . Tapi takpa , lepas ni ada lah juga mangkuk yang bakal beletiaq dari a-z dekat aku setiap hari . BAHAHAHAHAHAH "
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Good morning bro !"
Sapa Rosé yang sibuk menyiapkan sarapan pagi pada hari cuti sekolah itu .
"Good morning . Awalnya kau bangun harini . Kau tak ngantuk ke ?
Soal jejaka yang masih mamai lalu menguap .
" K-kau cuba tengok sekarang dah pukul berapa ? Kau selalu bangun pukul berapa nyah ? "
Tanya Rosé sambil meletakkan roti yang dibakarnya itu bersama-sama dengan jam di hadapannya .
" 11 ke 12 macam tu ?"
Dia membuka botol jam lalu diambilnya sudu untuk mencedok isi jam .
" Op op op ! Sebelum kau makan , better kau pergi basuh muka dan gosok gigi dulu . Tak elok makan dengan air liur basi ."
Rosé menarik balik pinggan tersebut . Dia mencebikkan bibirnya dan bangun menuju ke biliknya semula .
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro