Battle & Choice
YUUMIN POV
"Karena kalian bertiga telah jujur tentang perasaan kalian padaku di hari yang sama, aku ada usul."kataku pada mereka bertiga. Membuat mereka melongo kaget, mereka lalu saling pandang satu sama lain.
"U-Usul apa?"
"Karena aku tidak tahu harus memilih yang mana, jadi tolong beri aku waktu untuk memilih kalian.." aku berhenti sejenak, "dengan cara... Kalian harus berusaha sekreatif mungkin agar aku bisa memilih salah satu di antara kalian." kataku lalu tersenyum miring.
"Arasseo! Aku akan berusaha sebaik mungkin!"kata Chanyeol Oppa sambil tersenyum bahagia.
"Dimulai dari sekarang!"kataku lalu tersenyum lebar.
===
CHANYEOL POV
"Dimulai dari sekarang!"katanya lalu aku buru-buru memeluknya erat.
"E-Eh?"katanya kebingungan.
"Sudah mulai kan?"kataku masih sambil memeluknya.
Dengan wajah dicondongkan ke depan, aku buru-buru memberinya ciuman di pipi yang membuat semuanya terdiam.
"Apa-apaan itu?!"kata Luhan Hyung sambil memisahkan pelukan kami.
"Aish."kata Yuumin lalu berlari ke atas dengan wajah merah.
===
YUUMIN POV
"Yuumin."sesorang mengetuk pintu kamarku.
"Wae?"balasku malas.
"Aku masuk ya."katanya lalu muncul lah Baekhyun Oppa.
"Ada apa, Oppa?"
"Besok sehabis pulang sekolah, kita pergi ya."katanya yang sekarang duduk di pinggir kasurku.
"Ke mana?"
"Rahasia."katanya lalu mencubit telingaku. "Liat saja besok."
===
"Ayo kita pergi!"ajak Baekhyun Oppa sambil menarik tanganku.
"Aish. Buru-buru sekali Oppa ini.."kataku sambil cemberut.
"Yuu- Oh! Kau mau pergi ke mana?"tanya Yura yang melihatku ditarik-tarik.
"Rahasia, tapi yang pastinya ia pergi bersamaku."jawab Baekhyun Oppa tanpa diminta.
"Oh.. Mianhae mengganggu kalian.Aku akan per-"
"Yura! Jangan tinggalkan aku!"kataku yang masih ditarik Baek Oppa.
"Have fun."kata Yura sambil berkedip, tak mempedulikan perkataanku yang sebelumnya.
Aish.
===
"Oppa, kita mau ke mana?"tanyaku yang ke lima kalinya.
"Kita sudah sampai~"katanya, tak menghiraukan pertanyaanku.
Aku pun turun dari mobilnya dan melihat pemandangan yang sangat kuimpikan dari dulu.
Matahari tenggelam.
"Astaga.."aku berbisik dalam senang.
"Kau suka?"tanyanya sambil menutup pintu mobil.
"Sangat."kataku lalu memeluknya erat. "Bagaimana kau tahu aku suka matahari tenggelam di pantai?"
"Rahasia."katanya lalu mengedipkan sebelah matanya. "Kajja!"katanya lalu membawaku mendekat ke pantai.
Tiba-tiba ia menyuruhku duduk di tikar yang sudah dihiasi beberapa camilan kecil, minuman, serta lilin warna-warni yang membuat kesan romantis.
"Oppa yang melakukan semua ini untukku?"tanyaku hampir berbisik. Pipiku sudah sangat panas.
"Ne. Kau suka tidak?"
"Mm hmm."aku mengangguk semangat.
"Sambil menunggu mataharinya tenggelam, ayo kita makan dulu."katanya lalu tersenyum manis, membuatku menunduk menahan malu.
"Ne."
Kami pun memakan camilan yang ada sambil menikmati pemandangan yang begitu indah di depan mata.
"Woahh!"kataku kagum saat melihat matahari perlahan bergerak turun.
Tiba-tiba ia memelukku erat, membuatku bersandar di dadanya.
"A-Ada apa, Oppa?"tanyaku bingung.
"Sebenarnya.."katanya, membuatku penasaran setengah mati. ".. Aku mau kau memilihku."
Aku langsung melepaskan pelukannya, kebingungan.
"Maksudnya?"
"Aku mau kau memilihku di antara kami bertiga."
"Ta-Tapi.. Kan aku yang memutuskan.."kataku membuat dia kecewa.
Aku buru-buru meralat, "Maksudku... Aku akan memilih yang berhasil membuatku gembira dengan cara yang kreatif dan tak licik."kataku lalu tersenyum.
"Jinjja? Ah syukurlah."katanya lalu kembali memelukku lagi.
===
"Kalian dari mana saja? Sudah selarut ini!"Chanyeol Oppa tiba-tiba keluar dari pintu dan menegur kami.
"Kami baru saja kencan."ucap Baek Oppa lalu tersenyum miring. "Sepertinya kau sedikit telat."lalu ia mengeluarkan smirk.
Telat? Apa maksudnya?
Tiba-tiba Yeol Oppa menarik kerah seragam Baek Oppa dan mendekatkan wajahnya ke wajah Yeol Oppa, "Kau apakan dia, huh?!"
"Hanya bermain sedikit."
PLAKK! Yeol Oppa menampar wajah Baek Oppa.
"OPPA!"aku melerai mereka berdua.
"Apa yang kalian berdua pikirkan, sih?!"aku bertanya dalam kebingungan.
"Yuumin, masuk."perintah Yeol Oppa dengan nada seram.
*gulp*
"N-Ne."
===
BAEKHYUN POV
"Apa yang kau lakukan padanya?!"tanya Yeol masih dengan amarah.
Aku tersenyum miring.
"Aku bilang, kami hanya bermain-main."
"Main-main apa?!"
===
CHANYEOL POV
"Main-main apa?!"tanyaku masih dengan nada kesal. Aku tak mau Yuumin diapa-apakan oleh siapapun.
"Main air."
APA?!-___-
"APA KAU BILANG?!"
"Kami hanya main air."katanya lalu berhenti sebentar. "Lalu tertawa bersama, saling menatap, berpelukan, lalu cium-"
"APA?!"
"Aku belum selesai. Hanya cium pipi kok. Kau takut sekali sih, Yeol."katanya lalu memukul dadaku dan beranjak masuk.
Aku terdiam. Benar juga. Aku terlalu takut kehilangan Yuumin.
Aku tidak bisa diam saja.
===
YUUMIN POV
"Yuumin!"
"Oppa? Kenapa kau ke sini?"tanyaku padanya yang sekarang ada di kelasku.
"Aku mau mengajakmu pergi sehabis pulang sekolah nanti."
"Tapi aku mau mengerjakan tugas dengan Yu-"
"Sudah pergi saja."kata Yura yang duduk di sampingku sambil tersenyum.
"Tapi-"
"Tidak ada tapi tapi. Kan bisa lain kali."katanya lalu memberiku wink.
Aish. Aku jadi tak enak padanya. Aku belum menceritakan padanya..
Aku menghela nafas, "Arasseo. Kita mau ke mana, Oppa?"
"Lihat saja nanti."lalu ia mencium pipi kananku, yang membuat pipiku memerah dan semua orang melihat ke arah kami.
"Apa yang kau lakukan sih, Yeol? Ayo balik."tiba-tiba Baek Oppa datang dengan wajah kesal.
"Grrr. Yeoja murahan!"kudengar Hyolee, si rambut kuning mencolok, menggeram padaku.
"Dan kau!"Baekhyun Oppa berbalik berbalik badan saat akan keluar dari kelas, ia menunjuk Hyolee. "Jangan pernah mengatakan adikku murahan. Aku dengar itu."katanya lalu meninggalkan kelas kami.
"Sial."Hyolee bergumam.
"Aku juga dengar itu."teriak Baek Oppa.
"Argh!"
"Dan itu!"teriak Baek Oppa lagi.
Aku tertawa kecil.
===
"Kajja!"Yeol Oppa menarik lenganku begitu aku keluar dari kelas.
"Aish."kataku yang masih ditarik olehnya. "Kita mau ke mana?"
"Masa depan."
"Apa?!"
"Bercanda kekeke.."
"Aish."kataku lalu memukul lengannya main-main.
Lalu aku masuk ke dalam mobilnya dan pergi meninggalkan sekolah. Sampai aku tak sadar aku belum berpamitan pada Yura.
===
AUTHOR POV
"YUUMIN! Bangun! Kita sudah sampai."
Yuumin bangun masih dengan mata mengantuk dan ia belum sepenuhnya sadar.
"Apa?"tanyanya dengan mata tertutup.
"Dasar kau ini. Harus pakai trikku dulu ya baru bangun."kata Yeol lalu mencium bibir Yuumin, membuat Yuumin sepenuhnya sadar. Ia bangun dengan muka memerah dan wajah cemberut.
"Aish."katanya lalu memukul dada Yeol dengan main-main.
Lalu mereka berdua tertawa.
Mereka berduapun keluar dari mobil.
Mata Yuumin membelalak kaget dan kagum saat melihat pemandangan di depannya.
Air terjun yang selalu digambarnya jika ia bosan.
"WOW."hanya satu kata itu yang keluar dari mulut Yuumin.
"Kau suka tidak?"
"Sangat!"katanya lalu bertepuk tangan layaknya anak kecil.
"Bagaimana Oppa tahu bahwa aku suka air terjun?"
"Kau sering menggambarnya. Di kamar kau juga banyak gambar air terjun, ya walaupun gambarnya hancur."lalu ia tertawa.
Yuumin hanya mempoutkan pipinya.
"Aku bercanda. Gambarmu bagus kok."
"Jinjja?"
"Ne."
Mereka lalu menikmati pemandangan di depannya sambil tak berhenti tersenyum.
===
TIN TIN!
"Ya sebentar!"teriak Baekhyun dari dalam rumah.
Ia lalu berjalan ke luar dan membukakan gerbang untuk Yeol dan Yuumin.
"Kalian bertiga ayo makan! Hidangan sudah siap!"teriak Luhan dari dalam rumah.
"Ne!"balas Yeol dan Yuumin bersamaan.
"Kalian lama sekali sih!"kata Baekhyun terdengar kesal.
"Sepertinya kau sedikit kalah, Baek."kata Yeol lalu tersenyum miring, tak mempedulikan kata-kata Baek sebelumnya.
"APA?!"Baek mulai kesal dan terpancing emosi.
"Sudahlah kalian berdua. Ayo kita masuk."kata Yuumin menengahkan mereka.
"Arasseo."
===
"Kalian ke mana saja?"tanya Luhan.
"Kami tadi ke air terjun."
"Apa?!"
"Air terjun. Memang kenapa, Oppa?"tanya Yuumin bingung.
Luhan terlihat membuang nafas dengan kesal lalu berkata, "Kalian pergi ke air terjun yang waktu itu sempat kita kunjungi bersama Eomma dan Appa?!"
"Ne.."kata Yeol pelan. "Tapi waktu itu kan Yuumin belum ada."
"Tapi itu jauh dan jalanan di sana sangat berliku-liku, licin, dan yang pasti adalah berbahaya! Kau bagaimana sih, Yeol?"kata Luhan dengan kesalnya.
"Tetapi aku bisa-"
"Sudahlah Oppa. Yang penting kan sekarang aku sudah di sini."kata Yuumin lalu tersenyum.
Luhan menghela nafas lagi, "Kau benar."katanya lalu tersenyum dan melanjutkan makannya. "Sehabis ini kalian bersih-bersih dan tidur ya. Besok kalian ada sekolah kan?"
"Ne."Baekhyun menjawab dengan mulutnya yang penuh.
===
LUHAN POV
Aku harus mengajaknya pergi. Ke suatu tempat. Tempat yang khusus dan spesial. Yang disukainya..
Pikirlah Luhan!
===
"Yuumin! Hari Sabtu ini kau bebas kan?"
"Iya Oppa. Ada apa?"
"Aku mau mengajakmu pergi."
"Ke?"
"Suatu tempat. Yang pasti kau akan menyukainya."
"Okeii."katanya lalu memberi jempolnya yang mungil.
===
"Nah sekarang buka matamu."kataku lalu membuka matanya yang sedari tasi kututup dengan tanganku.
Ia mengerjap-ngerjap lalu menganga kaget.
Sepertinya ia tidak mengira aku akan membawanya ke sini.
Ke kuburan.
"Uhm.. Untuk apa kita ke sini?"tanyanya bingung.
"Kau pasti merindukan seseorang kan?"
Tiba-tiba kepala Yuumin dipenuhi oleh gambaran Appa dan Eomma aslinya.
"Oh.. Tentu saja aku merindukan orangtuaku.."
Luhan memberikan sebungkus bunga untuk ditaburkan, ke Yuumin.
"Gomawo.."
Luhan hanya mengangguk sebagai balasan.
"Eomma.. Appa.."ia menaburkan bunganya sambil menerawang. Makam kedua orangtuanya dibuat bersebelahan. "Aku rindu pada kalian berdua. Apa kalian masih mengingatku?"kata Yuumin tanpa sadar meneteskan air mata.
Lalu ia curhat pada nisan Appa dan Eomma hampir sekitar setengah jam.
Ia lalu bangkit dari tempatnya duduk dan melihat Luhan terdiam melihat langit biru.
"Oppa."
"Eh? Kau sudah selesai?"
Yuumin diam, ia berjalan perlahan ke arah Luhan dan segera memeluknya.
"Gomawo Oppa.. Kau membuatku merasa lega.. Kini aku sudah meminta maaf jika aku berbuat salah pada kedua orangtuaku, walaupun.. mereka sudah tak ada."
Luhan balas memeluknya. Ia mencium puncak kepala Yuumin.
"Sudahlah.. Sekarang aku akan membawa ke suatu tempat."
"Yeay! Okay!"katanya kembali ceria.
===
"Tadaa~"
"Woahh.. Taman yang indah.."kata Yuumin dengan mata berbinar-binar.
"Ayo duduk."kata Luhan lalu mengajak Yuumim duduk di salah satu bangku taman putih di sudut taman. "Yuumin.."
"A-Apa?"
"Kau.. Apakah kau mencintaiku?"tanya Luhan gugup.
Yuumin menunduk dengan malu. "Aku.. Tidak tahu.."ia diam sejenak lalu melanjutkan, "Aku masih.. bingung."
===
YUUMIN POV
INI SAATNYA.
Saatnya aku memutuskan.
Yap, aku akan memilih dan memberi tahu mereka bertiga.
===
A/N : Thanks bagi yang udah mau vote dan commentT^T. Sorry gak bisa liat comment kalian. Di hpku commentnya gak bisa kebuka hiksT^T yap, aku memang pake hp kalo buat FF^-^
-21August14-
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro