0. prolog
mission in school 3
the cctv
><
0. prolog
"Iya, Mah. Ini juga lagi di jalan pulang, kok. Jangan rewel, ah."
Seorang gadis berseragam olahraga baru saja turun dari ojek online yang ditumpanginya. Ia memasamkan wajah karena di seberang sana terus mendapat banyak omelan dari ibunya.
"Baru juga jam 10 malam, masih belum larut ini. Kan Aya juga telponan sama Mamah."
Mulutnya berdehem panjang, terus berjalan menggendong tas menyusuri jalan setapak yang cukup sepi. Di samping kanan kirinya hanyalah hutan. Terpaksa, Aya mengambil jalan pintas ini supaya lebih cepat sampai di rumah.
"Kan udah dijelasin Aya tadi sore. Ini tuh buat lomba makanya pulang malem. Bentar ya, Mah. Hape Aya low-
Tut!
-yah, mati."
Ia berdecak menatap layar hitam ponselnya, lalu berbalik arah dan menatap sekitar yang tampak gelap. Sedikit takut sebab sadar dia berada di tengah-tengah hutan, Aya bergegas mempercepat langkah kakinya.
Drtt! Drtt!
"Lah? Bukannya tadi mati?"
Gadis itu mengerutkan kening. Ponselnya tiba-tiba menyala sendiri, lalu menampilkan layar homescreen. Langkah kakinya langsung berhenti. Ia meneguk ludah melihat icon baterai di pojok atas layar ponsel sedang terisi.
"Nggak mungkin." Aya menggigit bibir bawahnya. "Kenapa baterainya ngisi sendiri?"
Layarnya berubah.
Aya menatap wajah terkejutnya yang berada pada ponsel, terekam kamera. Satu pesan masuk dari nomor tak dikenal.
Unknown
Lari selagi bisa
22.22 waktumu habis
Secara reflek ia langsung menjatuhkan ponselnya dan berlari tanpa melihat ke belakang. Tapi nasib Aya sudah tidak bersamanya. Gadis itu tersandung dan jatuh, lekas berbalik kemudian melihat sosok tubuh jangkung yang mengenakan hoodie hitam.
Aya berteriak, mencoba sekuat tenaga untuk mundur tapi terhalang pohon. Wajahnya pucat pasi, menggelengkan kepala kuat sambil memohon begitu melihat sosok tadi menunjukkan sebuah pisau.
Dia tidak ingin mati.
Tapi lain hal dengan orang di depannya.
"Anda terlambat."
Orang itu menatap jam tangannya yang menyala. Pukul 22.22 tepat. Aya berteriak, tapi langsung lenyap saat pisau itu diayunkan dan mengenai jantungnya. Terus, terus, dan terus.
.
Tbc
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro