SHUT THE FUCK UP, YOU'RE BEAUTIFUL
"Heh udah jam 6.40 nih, jaga depan sono" teriak seseorang yang memakai ID card bertuliskan PD 1 yang tidak lain adalah Dera.
"Oke oke kita berangkat der, selow dong"
"Oh iya, makin lama makin kedepan yaa" jelas Dera lagi.
"Iyaa bawel banget nah" candanya yang langsung mendapat pelototan dari si empunya suara.
Maksud dari Dera disini, jam 6.40 para panitia MOS memberhentikan para pengantar anak-anak MOS sekitar 200 m dari sekolah. Jam 6.50 panitia MOS makin kedepan lagi yaitu sekitar 300 m dari sekolah. Dan Citra pun terpaksa diberhentikan disini karena baru datang jam 6.56.
"Di sekolah ini para panitia MOS menggunakan istilah-istilah gitu, ada Bindam (Bina Damping) sama Setan (Seksi Kegiatan) yang ini orangnya baik dan bakal dampingin lu sampe MOS-nya selesai, tiap kelas ada. Terus ada Bling (Bina Keliling) yang ini tugasnya sih kayak bagian peralatan gitu. Ada juga beberapa panitia MOS yang bantuin nanti. Dan ada PD (Penegak Disiplin) yang terdiri dari 10 orang dan gue berani jamin lu kagak mau deh berurusan sama nih orang, pokoknya jangan cari masalah sama grup yang ini"
Itulah kata-kata Nita dan Veni yang terus terngiang di kepala Citra saat lari menuju kesekolah barunya. Setelah dekat sekolahya dia menurunkan kecepatannya dan masuk ke dalam gerbang sekolah lalu berhenti dan membungkuk memegang lututnya, peluh-peluh dikepalanya pun menetes di tanah. Citra mencoba untuk menetralkan nafasnya yang memburu dan detak jantungnya yang tak karuan setelah olahraga paksaan tadi.
"Well, well, liat deh guys siapa yang baru datang" teriak Rani, si PD 5 yang membuat semua orang di tangga loby melihat kearah pandangan Rani termasuk Dera.
"Bling 3 ikut gue" Perintah Dera tanpa memalingkan pandangannya kemudian mendatangi Citra yang masih dalam posisi yang sama yaitu membungkuk memegangi lututnya.
"Oh my God, what now...." Batin Citra setelah merasakan ada yang mendekatinya. Dan benar saja dia melihat sepasang kaki jenjang Dera yang dibalut sepatu converse hitam putih sudah berdiri tepat didepannya diikuti seseorang dibelakangnya.
"Hey Princess, hari pertama MOS datengnya pagi banget sih!" sindir Dera.
Citra kemudian mengacungkan jari telunjuknya keatas, mendandakan "tunggu sebentar" kemudian dia berdiri tegap dan mendongak memandang Dera dengan takjub.
"Gilaaaaaa, nih cewek cantik bangeeeetttt" batinnya dalam hati yang tanpa sadar Citra memasang muka bengong didepan Dera. Dera yang jengah ditatap seperti itu dan mendengar cekikikan kecil dibelakangnya, dia pun menjentikkan jarinya di depan muka Citra bermaksud menyadarkannya, eh yang si empunya muka malah senyum-senyum nggak jelas didepan Dera.
"Duuuhh gue tau, gue kece abis, tapi lu nggak usah sampe kayak gitu dong ngeliatinnya" batin Dera kemudian tersenyum tipis lalu mendekatkan wajahnya di depan Citra. Dera yang memiliki tinggi 170 cm sedangkan Citra yang hanya memiliki tinggi 158 cm pun reflex mengikuti arah kepala Dera yang sekarang menjadi sejajar dengannya. Jarak antara wajah mereka hanya tinggal beberapa centi saja, Dera dapat merasakan hembusan hangat nafas Citra yang mengenai wajahnya. "Kamu cantik" batinnya.
Detak jantung tak karuan setelah olahraga paksaan tadi yang sudah susah payah dinetralisir Citra pun terulang kembali dan malah semakin menjadi setelah wajahnya begitu dekat dengan Dera. Citra pun segera menundukan wajahnya kebawah, tak berani menatap lebih lama matanya, takut jika detak jantungnya yang memburu didengar oleh Dera.
Saat menunduk Citra terkejut bukan main melihat ID card yang dipakai Dera. "OMG!!!! PD 1??!!" batinnya khawatir.
"Udah puas natap muka gue?" tanya Dera.
"Ma..ma..maaf kak" jawab Citra tergagap masih dengan menundukkan wajahnya.
"Bling 3 tugas lu nih bawa ni anak ke kelasnya terus laporin ke Bindam sama Setannya" perintah Dera kemudian dengan cueknya berjalan masuk kembali kedalam sekolah.
"I..iiya" jawabnya tergagap. "Gue Tia, elu kelas 10 berapa?" tanyanya ke Citra.
"Anu kak Citra, kelas 10.3 kak"
"Oh, berarti si Nita sama Dimas nih, ayok gue anter ntar gue dimarahin bos gue lagi"
"Hah? Maksudnya kak?" tanya Citra kebingungan.
"Iya nama Bindam elu si Nita, Setannya Dimas, si PD 1 itu bos kita semua, soalnya dia ketua pelaksana MOS tahun ini" jelasnya panjang lebar sambil berjalan di depan Citra. Yang siempunya pertanyaan hanya ber-oh ria dibelakang Tia.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro