Be Careful
Alan Pov
Ketika aku melihat Charlie sudah pergi, aku masih mendengarkan percakapan Way dan Babe, lalu aku melihat ada seorang mekanikku datang lalu berkata kepadaku.
“Phi Alan.. Ada orang yang ingin menemuimu..”
“Siapa?”
Aku bertanya dengan nada bingung kepadanya karena aku merasa tidak memiliki janji untuk bertemu dengan siapapun hari ini. 🤨
“Entahlah Phi.. Dia sudah menunggumu di ruanganmu..”
“Hm.. Baiklah..”
Setelah mekanik itu pergi, aku segera pergi untuk menemui orang yang ingin bertemu denganku, meninggalkan Babe berlatih sendirian. Sedangkan Way aku lihat pergi ke arah lain.
---
Di sisi lain
Charlie Pov
Setelah aku berbicara dengan P’Way, aku berjalan ke arah mobil P’Babe yang di parkir di luar area balap ini. Saat aku berjalan, aku melihat Jeff..
“Jeff..”
Saat aku memangil namanya, Jeff segera menoleh ke arahku dan mendatangiku dengan membawa laptopnya.
“Ada apa Phi? Bukankah P’Babe tidak suka bila melihat Phi berbicara denganku?”
Yeah.. Aku sudah menceritakan kepada Jeff bahwa P’Babe sempat merasa cemburu saat aku berbicara dengannya di bengkel X-Hunter saat pertama kali Jeff datang untuk melamar pekerjaan menjadi Mekanik. Jadi sejak saat itu, kami menjadi menjaga jarak bila di dekat P’Babe.
“P’Babe sedang latihan di dalam dan aku tidak boleh masuk ke dalam untuk melihatnya. Dia menyuruh aku menunggunya di luar..”
“Oh.. Memang kenapa Phi?”
“Entahlah.. Sepertinya P’Way tidak suka aku dekat dengan P’Babe dan dia juga berpikir aku mempunyai motive tersembunyi untuk mendekati P’Babe..”
“Hah? Kenapa P’Way bisa berpikir seperti itu kepada Phi? Apakah Phi melakukan sesuatu yang mencurigakan?”
“Tidak.. aku selalu bersikap biasa saja dan senormal mungkin di depan mereka. Tetapi.. tadi P’Way mengatakan bahwa dia akan mengawasiku..”
“Hm.. Phi harus lebih berhati-hati kalau begitu, aku tidak ingin Phi mengalami masalah dengan P’Way atau yang lain..”
“Iya.. Kamu tenang saja Jeff, aku akan lebih Berhati-hatilah lagi dalam melakukan segala sesuatunya. Kamu yang harusnya lebih waspada karena kamu terlihat tidak ingin berbicara dengan orang lain kecuali P’Alan..”
“Hm.. Aku mau berbicara dengan P’Alan karena dia selalu berusaha mendekatiku setiap harinya..”
“Bukankah kamu juga merasa tertarik kepadanya. Kamu mengatakan dia adalah Alfa mate-mu benarkan?”
“Sttt.. Phi jangan mengatakan keras-keras, aku tidak ingin ada orang yang tahu akan hal ini..”
“Iya.. Maafkan aku. Eh Jeff, bukankah itu P’Alan? Untuk apa dia kembali ke gedung X-Hunter sendirian?”
Saat aku berbicara dengan Jeff, aku melihat P’Alan berjalan ke arah gedung X-Hunter dengan terlihat tergesah-gesah. 🙄
“Iya.. Phi benar, itu P’Alan. Entahlah Phi.. aku juga tidak tahu dan saat mendengar Phi mengatakan itu, aku jadi penasaran..”
“Aizz.. Kebiasaan usilmu tidak pernah hilang Jeff..”
“Heheh.. Siapa tahu dia mempunyai Omega lain, aku akan mengikutinya untuk mencari tahu..”
“Hush!! Jangan asal omong kamu, Jeff. Nanti kalau benar P’Alan mempunyai Omega lain.. kamu akan patah hati..”
“Iya.. aku tahu.. Ya sudah aku pergi dulu Phi..”
“Baiklah.. Hati-hati Jeff.. Aku tahu kamu mencintai P’Alan dan ingin melindunginya..”
“Hm..”
Setelah itu aku melihat Jeff berlari-lari kecil untuk mengikuti P’Alan masuk ke dalam gedung X-Hunter yang letaknya memang di seberang area balapan ini.
Setelah Jeff pergi, aku mencari tempat duduk sambil memainkan ponselku untuk menunggu P’Babe selesai latihan.
---
Jeff Pov
Aku berlari-lari kecil dengan tetap menjaga jarak untuk mengejar P’Alan yang berjalan ke arah gedung X-Hunter.
Aku melihat P’Alan berjalan ke arah ruangannya di lantai dua. Dia membuka pintu ruangan itu cukup lebar dan aku bisa melihat sedikit bahwa ada seseorang yang menunggunya. Lalu dia segera menutup pintu ruangannya.
Aku segera berjalan ke arah pintu ruangannya untuk mencuri dengar apa yang P’Alan katakan kepada orang itu.
---
Gedung X-Hunter
Ruangan Kantor Alan
Alan Pov
Clek! Brak!
Aku membuka dan masuk ke dalam ruanganku lalu menutupnya. Aku melihat ada seorang pria berjas hitam sedang berdiri membelakangiku.
Hum.. Siapa orang ini? Untuk apa dia menemuiku? Ada urusan apa aku dengannya? 🤔
Aku memikirkan itu sambil berjalan mendekatinya.
“Hm.. Hello.. Apakah Khun datang untuk mencariku?”
Saat aku menyapanya, orang itu segera berbalik dan tersenyum kecil kepadaku. 🙂
“Hello.. Selamat Siang Khun Alan. Perkenalkan saya Kenta anak buah dari Khun Tony..”
“Iya.. Ada apa Khun mencariku?”
“Baiklah.. Aku tidak akan berbasa basi dan akan langsung mengatakan alasan kedatanganku kesini. Alasan aku berada kesini adalah untuk membahas tentang Khun Tony yang ingin merekrut pembalap dari Tim X-Hunter. Dia ingin merekrut Pit Babe untuk bergabung di Tim Red Racing. Menurutku ini adalah transaki yang sangat baik untuk Tim anda..”
“Apa maksudmu?”
“Jika Khun mau menukar Pit Babe, aku merasa bahwa Khun Tony tidak ada masalah jika Khun ingin meminta berapapun dana kepadanya untuk membantu tim X-Hunter..”
“…”
Aku hanya diam saja saat mendengar perkataan Kenta dan mengerutkan keningku. 😑
Lalu aku melihat Kenta mengeluarkan sesuatu dari dalam jasnya dan menyodorkannya ke arahku.
“Aku merasa uang di dalam cek ini cukup untuk melakukan pertukaran dan menyerahkan Pit Babe kepada kami. Jika Khun setuju maka mulai dari sekarang apapun yang Pit Babe lakukan adalah urusan kami..”
“Aku merasa bahwa Khun bisa membawa kembali cek ini. Hal ini karena menurutku Babe bukanlah barang atau aset yang bisa aku perjual belikan. Aku bekerja sama dengannya dengan menggunakan hati.. Jadi.. jika Babe tidak mau melakukannya maka aku juga tidak akan bisa memakasanya..”
“Bagaimana Khun Alan tahu bahwa Babe tidak ada setuju dengan hal ini?”
“…”
Aku kembali terdiam saat Kenta bertanya kepadaku karena.. Yeah itu adalah pemikrianku sendiri bahwa Babe tidak akan mau mengikuti Tony.
“Jangan lupa.. Khun Alan, bahwa Babe lebih mengenal Khun Tony daripada Khun. Babe dulu memangil Khun Tony dengan sebuatan ‘Ayah’..”
“…”
Aku tahu akan hal itu makanya aku hanya diam saja dan kembali mendengar Kenta berbicara lagi.
“Menurutku.. Orang luar sepertimu jangan terlalu merasa percaya diri..”
Setelah mengatakan itu, Kenta segera berjalan ke luar ruangan dan pergi dari sini. 😔
---
Jeff Pov
Saat aku mendengar pembicaraan P’Alan dengan orang itu, aku tahu siapa orang itu.
Yeah.. Dia adalah Kenta anak asuh Khun Tony yang merupakan ‘ayah angkat’ ku juga. Aku mengenal Kenta karena dia adalah kaki tangan Khun Tony.
Khun Tony hanya akan mengangkat anak-anak yang mempunyai bakat khusus, seperti Kenta yang selalu menuruti semua perintahnya, Babe yang mempunyai kelebihan telinga yang sangat tajam, Charlie yang memiliki kemampuan mengambil kemampuan milik orang lain jika berhubungan badan dengan orang itu dan aku yang memiliki kemampuan untuk melihat gambaran masa depan dengan menyentuh tangan seseorang.
Oleh karena itu, aku tidak suka ada orang yang dekat denganku dan menyentuh tanganku karena aku akan bisa melihat masa depan mereka. Aku lebih baik di cap sebagai anak yang tidak bisa bersosialisasi daripada aku harus melihat masa depan mereka karena hal itu bukan hal yang menyenangkan. 😔
---
Area Balapan
Babe Pov
Saat aku keluar dari mobil balap setelah latihan, aku melihat P’Alan duduk diam mengamati mobilku, sehingga aku segera menghampirnya.
“Ada apa denganmu Lung? Wajahmu terlihat sangat stress. Jangan katakan kamu mencemaskan masalah Red Racing..”
“Hm..”
“Aku sudah katakan bahwa Lung tidak perlu merasa khawatir akan hal itu. Tim Red Racing hanya memiliki uang yang banyak saja tetapi skill mereka hanya jauh di bawahku..”
“Masalahnya bukan hanya soal uang saja.. UAC Corp hari ini mengutus seseorang datang untuk menemuiku..”
“Hah? Apa?! Mengutus seseorang datang untuk menemui Phi?”
“Hm.. Iya.. Orang itu melakukan penawaran dan mereka sangat ingin membelimu..”
“Apa yang Phi katakan? Jangan katakan Phi setuju dengan mereka..”
“Aku tidak akan semudah itu menyetujui permintaan mereka..”
“Shitt!! Mereka benar-benar keterlaluan!! Aku akan pergi menemui mereka!!”
Saat mendengar perkataan P’Alan, aku merasa sangat marah.
“Hei Babe!! Babe!! Kamu tenang dulu..”
“…”
“Babe.. Dengarkan penjelasanku dulu.. Babe!!”
Aku segera mengganti pakaianku dan mengambil tasku karena merasa sangat marah dan kesal. Aku sangat ingin menemui anak buah Tony itu!! Aku lalu segera berjalan cepat ke arah mobilku tanpa mau mendengarkan perkataan P’Alan dan mengabaikan semua orang. 😠
Tit.. Clek! Bruk!
Aku segera menjalankan mobilku tanpa mempedulikan Charlie yang ingin masuk ke mobilku.
---
Alan Pov
Babe segera masuk ke dalam mobilnya, bahkan tidak mau mendengarkan perkataan Charlie atau menunggunya masuk ke dalam mobilnya seperti biasa. Babe langsung menjalankan mobilnya begitu saja.
Hal ini membuat Charlie, North dan Sonic menjadi heran dan segera menatapku. 🙁
“Lung.. Ada apa dengan P’Babe?”
Aku mendengar North bertanya kepadaku.
“Ada seseorang yang ingin membelinya dan menekan kita. Dia merasa tidak tahan dengan semua itu dan menjadi sangat marah sehingga ingin mengajak berkelahi orang itu..”
“Shia..”
Aku hanya bisa memandangi mobil Babe menghilang dan berharap apa yang dikatakan oleh Babe tadi tidak benar-benar dia lakukan. 😕
---
Malam Hari
Bengkel X-Hunter
Alan Pov
Brrumm.. Brrum.. Brrummm..
Aku merasa bingung, kesal dan tidak tahu apa yang harus aku perbuat, makanya aku masih ada di dalam bengkel dan mengotak-atik mobil balap yang merupakan pekerjaan Jeff.
Brak!
Aku membuka kap mobil itu dan mencari alat untuk memperbaikinya. Tetapi.. karena pikiranku tidak fokus, makanya aku tidak bisa menemukan alat yang aku cari untuk memperbaiki mobil itu. Aku membuat suara yang cukup gaduh.
Grek! Bruk! Clek! Brak!
Aku lalu akhirnya menemukan alat yang aku cari dan segera berbalik untuk memperbaiki mobil, tetapi.. aku tiba-tiba mencium aroma manis yang menguar di ruangan ini dan segera mendengar suaranya.
“Phi.. Apa yang sedang kamu lakukan?”
Aku berbalik dan melihat Jeff sedang memegang Pop mie di tangannya. Sepertinya dia sedang bekerja lembur dan merasa lapar. 😊
“Hei Nuu.. Kamu bukannya sudah melihat apa yang akan aku lakukan jika sudah memegang alat ini..”
“Iya.. Tetapi jika Phi mempunyai beban yang sedang dipikirkan, lebih baik melakukan hal yang lain. Jangan mencuri pekerjaanku seperti ini..”
Jeff mengatakan itu lalu mulai memakan pop mienya sambil memperhatikanku.
Deg!
Aku sedikit merasa tertegun karena selama ini tidak pernah ada orang yang sadar jika aku sedang memiliki banyak pikiran dan mereka mengira aku hanya ingin memperbaiki mobil saja. Baru Jeff saja yang memahamiku, tanpa aku mengatakan apapun. Jadi aku segera bertanya..
“Kamu bisa melihatnya ya?”
“Slurp.. Slurp..”
Jeff tidak menjawab pertanyaanku, tetapi dia terus memakan mie nya dan terus memperhatikanku. Aku merasakan sepertinya aku cukup nyaman berbicara dengannya sehingga aku mulai bercerita.
“Menurutmu.. Bukankah harusnya aku mencari waktu untuk bertemu dengan para investor agar mau memberikan dana mereka untuk memback up tim ini. Bukan hanya membiarkan para pembalapku merasa terbebani dan memiliki banyak pikiran karena kami sedang kekurangan dana seperti ini..”
“Hm.. Lalu jika Phi sudah menemukan investor, apakah Phi masih bisa bekerja dan bersikap sesuka hati Phi seperti ini?”
“….”
“Bukankah kalau ada investor maka kita harus selalu menang dan menujukkan kepada dunia bahwa hal ini adalah karena sponsor dari mereka. Bahkan mungkin saja Phi juga harus melakukan hal-hal yang tidak berhubungan dengan balapan. Apakah Phi mau melakukannya?”
Saat ini, aku baru mendengar Jeff berbicara panjang lebar dan seperti sedang menasehatiku sebelum dia kembali makan mienya lagi. Kami lalu saling diam karena aku memikirkan perkataannya.
“Jika boleh jujur.. Aku pasti tidak akan tahan bila harus melakukan itu semua. Tetapi.. apa yang aku pikirkan ini, mungkin tidak akan berdampak baik kepada tim..”
“…”
“Tetapi, jika mereka bisa bekerja sama dengan orang yang tepat, maka mereka bisa bersenang-senang dan melakukan apapun yang mereka inginkan. Mungkin mereka akan lebih baik daripada terus berada disini, benarkan?”
“…”
Aku melihat Jeff tidak menjawab pertanyaanku dan masih asyik memakan mie-nya, meskipun aku tahu bahwa dia menyimak apa yang aku katakan. Jadi aku kembali berkata lagi.
“Yeah.. Misalnya seperti Babe.. Jika dia bisa kembali ke dalam keluarganya… Dia mungkin..”
Sebelum aku menyelesaikan perkataanku, aku mendengar Jeff segera menyelaku.
“Terkadang keluarga bukan tempat yang selalu nyaman untuk semua orang..”
“Hm.. Kamu benar juga Nuu..”
“Lagipula.. Jika kinerja Phi tidak cukup baik, mungkin sekarang sudah tidak ada lagi pembalap yang ingin bersama-sama dengan Phi..”
Saat mendengar perkataan Jeff, aku merasakan hatiku tersentuh. Baru kali ini aku mendapatkan lawan bicara yang bisa memahami aku dan mau mendengarkan keluh kesahku. 😊
“Oh.. Ternyata Nuu sangat pintar dalam menghibur orang..”
Aku mengatakan itu sambil berjalan mendekatinya dan mengusap kepalanya.
Srek! Srek!
Aku melihat Jeff berusaha menghindar meskipun secara samar-samar aku melihat pipinya berubah warna menjadi sedikit memerah.
Ah.. Manisnya Omega milikku ini.. 🥰
“Menghibur apa? Sudah aku katakan bahwa namaku bukan Nuu, tetapi Jeff..”
“Hum.. Iya.. aku tahu..”
Aku lalu memperhatikannya sambil tersenyum dan melihat Jeff kembali memakan mie-nya lagi. Mungkin karena aku terus memperhatikannya, dia mulai merasa tidak nyaman dan mulai berjalan ingin menjahuiku, tetapi..
Aku segera menarik pundaknya untuk mendekatiku..
Grab!
Jeff berusaha untuk melepaskan dirinya dariku, tetapi aku tidak mau melepaskan dan berkata lagi kepadanya.
“Hei.. Orang yang baru datang kesini memang sangat suka bersikap dingin sepertimu. Tetapi, lihat saja beberapa hari lagi juga hatimu akan luluh..”
“😨”
Aku terus saja merangkul pundaknya, Jeff masih terus berusaha untuk melepaskan dirinya, tetapi.. aku memegang lengannya dengan erat. Sehingga dia tidak bisa lepas lagi. 😏
Srett!!
Aku lalu menarik lengannya sambil mengajaknya berjalan keluar dari gedung ini sambil berkata.
“Ayo.. Biarkan Lung mu ini mentraktir makanan yang enak untukmu.. Ayo.. tidak usah malu-malu lagi.. Ayo jalan..”
Aku masih berusaha kuat untuk menariknya mengikutiku..
“Kita mau makan apa lagi? Aku sudah merasa kenyang sekarang..”
Jeff berusaha menolak ajakkanku, tetapi aku tidak akan melepaskannya dan berkata.
“Sudahlah.. ikut saja... Ayo jalan..”
Akhirnya dengan terpaksa Jeff mau juga mengikutiku. Kami berdua berjalan menuju restorant yang tidak jauh dari gedung X-Hunter. 😊
---
Keesokan paginya
Jeff Pov
Brum.. brum.. brumm..
Saat ini aku sedang memperbaiki dan menyetel kecepatan untuk mobil P’Babe dengan menggunakan laptop. Aku ingin tahu apakah ada masalah yang perlu aku perbaiki atau tidak di dalam mobil.
Hm.. Sepertinya tidak ada masalah..
Aku mengatakan itu di dalam hatiku dan mengeluarkan laptop yang aku pakai untuk di taruh di atas mobil, kemudian aku keluar dari mobil itu.
Aku sedang fokus menatap laptopku dan tidak memperhatikan sekelilingku. Tetapi.. tiba-tiba aku bisa mencium aroma maskulin Alfa-ku dan tidak lama..
“Hei Nuu..”
Wajah kami hampir saja bertabrakan karena P’Alan berdiri tempat di sampingku dan dia menempelkan dagunya di pundaku sambil melihat ke arah laptopku, saat aku menoleh kearahnya.
Deg.. Deg.. Deg..
Aku segera berusaha untuk menjahuinya dan kembali mengalihkan pandanganku untuk fokus ke laptop di depanku meskipun aku merasa sedikit gugup.
Yeah.. P’Alan menjadi semakin lengket denganku sejak kami makan malam bersama-sama kemarin malam. Meskipun aku merasa senang, tetapi aku harus tetap bersikap tenang.
“…”
“Apakah kamu tidak merasa bosan? Kamu hanya menyetel mobil setiap harinya tanpa mau berbicara dengan semua orang disini sama sekali..”
“Phi terus bertanya kepadaku seperti ini setiap hari apakah tidak merasa bosan? Aku tidak akan mudah luluh dengan sikap Phi yang seperti ini ya..”
Sebelum P’Alan menjawab lagi perkataanku, aku mendengar Dean memangilnya.
---
Alan Pov
Saat aku akan kembali membalas perkataan Jeff, aku mendengar Dean memangilku.
“Phi Alan.. Phi, bisakah aku berbicara denganmu?”
Lalu Dean segera berjalan dan menghampiriku.
“Hm..”
“Phi.. aku mau membahas tentang kompetisi selanjutnya.. Phi tahu bukan akan ada kompetisi yang akan diadakan di Bangsen?”
“Iya aku tahu dan aku tahu bahwa itu adalah kompetisi yang diadakan untuk para pendatang baru dan untuk anak-anak muda..”
Aku mengatakan itu dan berjalan ke arah yang lain meninggalkan Jeff untuk lebih fokus berbicara dengan Dean.
“Lalu.. apakah Phi sudah memilih kandidatnya? Jika belum, biarkan aku saja yang melakukannya..”
“😊”
“Bolehkah aku yang melakukannya? Biarkan aku mencobanya.. Phi.. aku benar-benar sangat ingin ikut kompetisi ini..”
Aku melihat Dean menatapku dengan mata puppy eyesnya dan aku hanya bisa menepuk bahunya.
“Hei Dean.. Phi benar-benar minta maaf, tetapi.. musim ini mungkin tim kita tidak akan selalu mengikuti semua kompetisi balapan yang akan diadakan. Aku harus mengutamakan kompetisi yang paling penting dulu..”
“Apakah karena kita akan menghadapi tim Red Racingkah?”
“Hm.. Iya, semakin besar dana yang mereka keluarkan maka kita harus semakin waspada. Jika tidak maka kita akan kehilangan banyak uang di kompetisi pertandingan yang besar ini dan juga kita akan kehilangan point untuk nilai Babe..”
“Huh..”
Aku tahu bahwa Dean merasa kecewa saat mendengar perkataanku ini. 🙁
Aku lalu berusaha untuk menenangkan dia dan menyemangatinya.
“Bukan karena aku tidak melihat usahamu Dean. Kamu adalah pembalap muda yang sedang naik daun saat ini dan aku berani menjamin bahwa setelah masalah ini selesai, maka kamu adalah orang yang pertama akan aku utus untuk mengikuti semua kompetisi pertandingan balapan..”
“Benarkah Phi?”
“Hm..”
“Kamu sudah berjanji ya..”
“Iya..”
“Terima kasih.. Terima kasih banyak Phi, kalau begitu aku pergi berlatih dulu ya..”
“Hei.. Jangan terus berlatih, sebagai pembalap kamu juga harus beristirahat sesekali dan memperhatikan kesehatanmu juga, apakah kamu tahu itu?”
“Hm.. Iya..”
Setelah itu Dean pergi untuk kembali berlatih. Aku memperhatikannya sambil menghela napas.
“Huf..” 😔
---
Jeff Pov
Saat Dean pergi, aku menatap P’Alan.. sampai dia bertanya kepadaku.
“🙄”
“Apa yang kamu lihat?”
Lalu P’Alan kembali berjalan lagi untuk menghampiriku dan berdiri di sebelahku.
“Aku hanya melihat seseorang sedang berakting bahwa semuanya terlihat baik-baik saja, padahal sebenarnya dia belum menemukan solusi untuk masalah dananya..”
Aku mengatakan itu dengan sedikit menyindir P’Alan.
“Masalah ini bukanlah masalah yang mudah, benarkan?”
P’Alan mengatakan itu dan terlihat frustasi dan aku bisa merasakan hanya dengan mendengar dari nada suaranya saja. 🙁
Aku tidak suka melihat Alfa-ku bersedih makanya aku berusaha untuk membangkitkan semangatnya lagi.
“Sebenarnya sangatlah mudah.. Jika tidak bisa bersaing dengan dana, maka Phi hanya perlu mencari yang mempunyai dana yang lebih besar untuk bersaing dengan mereka. Bukankah musuh dan musuh bisa menjadi teman baik kita?”
Saat aku mengatakan itu, P’Alan terlihat terdiam dan berpikir sejenak.
Semoga P’Alan bisa menangkap apa yang aku maksud sehingga dia bisa kembali bersemangat lagi.. 😊
Aku sangat suka kalau melihat P’Alan bersemangat karena dia terlihat jauh lebih tampan.
Aku mengatakan itu di dalam hatiku sambil mencuri-curi pandang menatapnya.
--
Alan Pov
Saat aku mendengar perkataan Jeff, aku mulai berpikir..
Musuh dan musuh.. Bisa menjadi teman baik kita?
Tidak lama aku mendapatkan pencerahan. 😊
“Ah.. Perkataanmu benar juga, Nuu..”
Aku segera menarik pudak Jeff dan mencium kepalanya.
Kiss 😘
“😨”
“Kamu memang yang terbaik, Ai Nuu.. Terima kasih..”
“…”
Saat aku mencium kepalanya, Jeff terlihat terkejut dan hanya diam saja. Lalu tidak lama dia menutup laptopnya dan segera berjalan pergi menjauh dariku.
“Oh.. Apakah kamu tidak melanjutkan pekerjaanmu lagi?”
Aku merasa bingung dan memperhatikan Jeff.
Bruk! Klang!!
Oh.. ada apa dengannya? 🙄
Aku melihat dia menabrak tool kit untuk memperbaiki mobil dan menjatuhkan obeng.
Dia segera berbalik untuk mengambil obeng itu dan menaruhnya kembali lalu cepat-cepat pergi. 😅
Hahah.. Dia sangat lucu jika sedang salah tingkah. 😁
--
Jeff Pov
Aku sama sekali tidak mengira bahwa P’Alan akan mencium kepalaku.
Saat dia mencium kepalaku, aku hanya bisa terdiam dan membeku beberapa saat karena merasakan jantungku berdebar-debar dengan kencang. 😣
Lalu saat dia melepaskan diriku, aku segera menutup laptopku dan membawanya lalu buru-buru pergi menjahuinya, aku tidak ingin P’Alan mendengar suara jantungku yang berdetak dengan kencang.
Tetapi.. sial!!
Aku menabrak tool kit dan menjatuhkan sebuah obeng karena merasa sangat gugup. Aku benar-benar merasa sangat malu dan rasanya ingin mengubur diriku di dalam tanah yang dalam.
---
Keesokan Harinya
Gedung Beyond Group
Alan Pov
Saat ini aku sedang berada di Gedung Beyond Group, aku sedang menunggu wakil direktur Beyond Group yang bernama Khun Pete. Aku sudah mulai merasa gelisah dan sangat cemas karena orang yang aku tunggu-tunggu belum terlihat meskipun aku sudah berjam-jam menunggunya disini.
Aku sudah merasa hampir putus asa, tetapi.. saat aku berbalik, aku melihat Khun Pete dan sekertarisnya berjalan menuruni tangga. Aku berdiri dan menghampirinya.
“Permisi.. Khun Pete.. Khun Pete krub, bisakah aku meminta waktu anda sebentar saja?”
“Maaf.. Sepertinya tidak bisa karena Khun Pete harus segera menghadiri rapat sebentar lagi..”
Aku mendengar sekertarisnya yang menjawabnya.
“Tetapi.. aku sudah menunggu selama lima jam..”
“Maaf.. sepertinya tetap tidak bisa.. Tetapi begini saja jika Khun memiliki urusan yang mendesak..”
Sekertaris Khun Pete berusaha untuk mecegah aku berbicara dengannya. Tetapi.. tiba-tiba Khun Pete menghentikan sekertarisnya berbicara dengan mengatakan..
“Kamu pergi dulu saja dan biarkan aku berbicara dengannya sebentar..”
“Baiklah Khun Pete..”
Setelah mendengar perkataan Khun Pete, sekertarisnya segera pergi dan Khun Pete berkata kepadaku.
“Aku akan memberikan Khun untuk berbicara denganku selama 5 menit..”
“Baiklah..”
Lalu Khun Pete membawa aku pergi ke dalam ruangannya.
---
Ruangan Pete Beyond Group
Alan Pov
Saat ini aku dan Khun Pete sedang duduk berhadapan berdua saja. Aku tidak ingin membuang-buang waktu yang Khun Pete berikan kepadaku begitu saja, makanya aku langsung to the point.
“Aku langsung to the point saja ya Khun Pete. Maksud kedatanganku kesini adalah ingin mengajak Khun untuk berinvestasi kepada tim balap milikku, tetapi nilainya harus sama dengan UAC Crop yang mereka investasikan kepada Red Racing..”
“…”
“UAC Corp di pegang oleh Khun Tony yang dimana dia berinvestasi kepada Tim Red Racing. Aku tahu bahwa Khun Tony adalah saingan utama Khun Pete. Apakah Khun ingin melewatkan kesempatan untuk memperluas bisnis yang Khun miliki ke area balapan mobil begitu saja?”
“Hm.. Lalu apa keunggulan dari Tim balap milik Khun?”
“Di dalam Tim X-Hunter milikku, aku memiliki pembalap bernama Pit Babe. Dia adalah pembalap super yang selalu memenangkan banyak kejuaraan selama ini. Menurutku Khun tidak akan bisa menemukan tim yang lebih hebat lagi dari timku, krab..”
“…”
“Khun juga boleh memberitahukan kepadaku beberapa persen bonus yang Khun inginkan dari kompetisi ini. Khun tinggal katakan saja..”
“Maafkan aku, tetapi.. menurutku hadiah yang di dapat dari kompetisi balapan mobil seperti ini tidak dapat di bandingkan dengan inventasi yang akan aku berikan kepada Khun..”
Saat aku mendengar perkataan Khun Pete, aku sempat terdiam beberapa saat sambil berpikir sebelum berkata lagi.
“Tetapi.. UAC Corp bukankah selalu selangkah di depan perusahaan Khun selama ini? Jika Khun tidak melakukan gerakkan sekarang.. Apakah Khun ingin Beyond Group terus berada di belakang UAC Corp?”
“Apakah Khun yakin bahwa Pit Babe pasti akan bisa selalu memang melawan Red Racing?”
“Aku tidak pernah meragukan kemampuan Babe dan dia adalah pembalap paling hebat yang pernah aku temui..”
Lalu setelah aku mengatakan itu, Khun Pete segera berdiri dari kursinya dan mengulurkan tangan kepadaku.
“Baiklah.. Aku akan berinvestasi untuk Tim X-Hunter..”
“Terima kasih Khun Pete..”
Aku juga ikut berdiri dan merasa sangat senang, lalu segera menjabat tangannya sambil tersenyum. 😊
---
Beberapa Hari Kemudian
Gedung X-Hunter
Alan Pov
Saat ini aku dan anak-anak sedang berkumpul di dalam gedung X-Hunter. Aku mengadakan pesta kecil-kecilan karena Beyond Group mau berinvestasi di dalam tim X-Hunter. 😊
“Selamat datang di wajah baru X-Hunter dan mulai saat ini kita tidak perlu mencemaskan lagi masalah dana lagi..”
Aku mengatakan itu dengan nada senang dan mengangkat gelas birku.
“Yeah..”
Kami lalu segera bersulang dan aku mendengar North berkata..
“Lung.. Jangan katakan bahwa tim kita baru saja mendapatkan hadiah besar..”
“Yeah.. kamu memang benar..”
Aku mengatakan itu sambil tersenyum senang. 😊
“Hei Lung.. Ayo katakan kesepakatan apa yang kamu buat dengan mereka sampai mereka mau berinvestasi kepada kita? Jangan katakan bahwa kita harus mengerjakan pekerjaan yang aneh-aneh di luar area balapan..” Kata Babe.
“Hei.. Sudah aku katakan bahwa Khun Pete tidak meminta apapun. Asalakan kita selalu menang dari Tim Red Racing di setiap babak nya, lalu mencetak namanya di mobil dan baju balap yang kita kenakan itu sudah cukup..”
“Hm.. Ok..”
“Baiklah ayo berdiri.. Mulai sekarang aku akan mendorong kalian untuk mengikuti setiap kompetisi balapan mau itu kecil atau besar dan aku berharap kalian berlatih dengan maksimal. Apakah kalian mengerti?”
“Iya.. Phi..”
“Bagus.. Bawalah selalu piala kejuaran pertama untuk tim kita..Ayo bersulang untuk Tim X-Hunter..”
“Yeah.. Ayo habiskan.. habiskan..”
TBC
Vote and comment please 😊🙏
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro