Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Delapan Belas

Persiapan pernikahan mereka semakin matang, dengan bantuan Mikoto, teman-teman Sasuke dan nona WO itu berhasil membuat konsep pernikahan impian bagi Sasuke dan Sakura, waktu persiapan dua bulan itu terasa begitu cepat bahkan pernikahan mereka sudah tinggal menghitung dengan jari. Ya tiga hari dari sekarang mereka--Sasuke dan Sakura akan melangsungkan pernikahan mereka.

"Selamat pagi.." Sasuke menyapa Mikoto dan Sakura yang masih sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan mereka. Selama tiga hari terakhir, Sasuke dan Sakura pulang ke mansion Uchiha untuk persiapan pernikahan mereka.

"Selamat pagi, Sasuke-kun.." Sakura membalas sapaan Sasuke dan ia kembali melanjutkan membantu Mikoto.

"Kalian nanti pergilah ke butik, hari ini fitting gaun pengantin kalian. Kau mengerti, Sasuke-kun?" Tanya Mikoto dengan mata memicing karena ia melihat Sasuke yang tidak mendengarkannya.

"Iya, kaa-san.. aku mendengarkan.." Sasuke kembali sibuk dengan kopi dan ponselnya, sesekali ia terlihat fokus pada email yang di terimanya dari kliennya.

"Azura mana, Nii-san?" Tanya Sakura pada Itachi yang menyusul Sasuke di meja makan. Ya anak laki-laki Itachi akhir-akhir ini memang menyita perhatian Sakura karena ia yang akan menemani Azura bermain ketika Mikoto sedang beristirahat.

"Maid, masih memandikannya." Itachi berkata ringan kemudian langkah terburu dari arah tangga mengalihkan atensi Sakura dari Itachi dan dia mendapati Azura disana.

"Selamat pagi, Nenek..." Azura berteriak keras saat ia sampai di meja makan, memeluk kaki Mikoto dengan erat, seperti biasanya.

"Selamat pagi, Azura.. waah kau sudah mandi? Sekarang ayo kita sarapan." Mikoto mencium pipi anak itu singkat kemudian ia menggendongnya.

*

Yuri masih tetap pada tugasnya selama dua bulan ini, dalam hati ia merasa lega karena ia tidak ketahuan dalam menjalankan tugasnya dari Tayuya.

Seperti pagi ini, ia masih menjalankan tugasnya sebagai pelayan yang mengantarkan sarapan milik Sasori.

"Ini sarapan Yang Mulia..." Yuri menjelaskan apa yang dibawanya dari dapur istana kepada Konan.

Konan mengangguk dan ia mengambil alih nampan yang dibawa Yuri dan masuk ke kamar pribadi milik Sasori,

"Yang Mulia... Ini sarapan Anda..." Jelas Konan meletakkan sarapan itu di meja di hadapan Sasori.

"Kau tidak ingin mencobanya?" Tanya Sasori yang keheranan melihat Konan yang langsung menepi ke sisi kamar dan tidak mencoba makanan milik Sasori seperti biasanya.

"Tidak Yang Mulia, Silahkan nikmati sarapan Anda," Konan berkata sopan pada Pangerannya itu.

*

Sakura menatap kagum pantulan dirinya di cermin besar yang ada di ruang ganti butik tersebut.

Gaun dengan warna soft grey dan mengembang kebawah, berhiaskan bunga-bunga warna pink yang menghiasi bagian bawah gaun, bagian dada yang juga berhiaskan bunga-bunga berwarna pink yang menutupi seluruh bagian atas gaun tersebut.

Bukan hanya Sakura yang kagum dengan penampilannya saat ini, Sasuke bahkan semua orang yang ada disana terpana melihat kecantikan Sakura yang menyerupai Aprodite.

"Sakura... Kau... Sempurna.." Sasuke menghampiri Sakura dan menatap gadis itu melalui cermin di depannya,

Sakura masih menatap kagum dirinya, masih tidak percaya ia akan terlihat secantik itu dalam balutan gaun pengantinnya. Hingga sentuhan tangan Sasuke di bahunya menyadarkannya dari lamunan kekagumannya terhadap dirinya sendiri.

"Kau kenapa?" Tanya Sasuke khawatir.

"Aku baik-baik saja, hanya saja.. gaun ini terlalu indah Sasuke-kun. Aku tidak percaya jika bayangan di depan cermin itu adalah aku..." Sakura berbalik menatap Sasuke dengan tatapan yang berbinar.

Sasuke mengecuo kening Sakura ringan, membuat gadis itu tersipu karena tindakannya di depan umum.

"Kau ini apa-apaan?" Tanya Sakura berbisik kecil pada Sasuke yang masih berada di belakangnya.

Sasuke berbalik badan dan kemudian ia berlalu santai begitu saja seolah tidak terjadi apapun sebelumnya.

*

Sepulang dari butik tadi, Sasuke dan Sakura melanjutkannya dengan makan siang. Mereka makan siang di senuah restoran pasta yang tidak jauh dari butik itu. Sasuke makan dengan tenang sambil sesekali memandangi gadis itu yang sedang asik dengan pasta miliknya.

Sasuke tersenyum tipis, melihat Sakura makan dengan wajah yang seperti itu membuat Sasuke gemas dan akhirnya tangan besar miliknya menyentuh kepala bermahkota merah jambu itu.

Sakura menghentikan kunyahan pastanya dan dia menatap Sasuke dengan mulut yang menggembung penuh dengan pasta, hal itu mau tidak mau membuat Sasuke terkekeh kecil yang membuat Sakura semakin bingung. Lagi.

"Kenapa? Ada yang salah?" Tanya Sakura pada Sasuke dengan mulut yang masug menggembung lucu.

"Telan dulu pastamu..." Sasuke terkekeh kecil lagi kemudian ia mengalihkan pandangannya dari Sakura.

Sakura kemudian menelan pastanya lalu meminum air yang ada di hadapannya hingga tandas.

"Sudah," Kata Sakura yang membuat Sasuke menatap Sakura lagi kemudian tersenyum sambil membersihkan sisa saus yang menempel di sudut bibir gadis itu dengan ibu jarinya.

"Kita pulang," Sasuke bangkit diikuti Sakura keluar dari restoran itu.

*

"Kenapa racunnya tidak bekerja, Anko?" Tanya Tayuya pada Anko ketika melihat Sasori berjalan-jalan di sekitar taman pagi ini.

"Akan mencurigakan apabila efek racun itu langsung bekerja, Mama..." Anko mengikuti arah pandang Tayuya, dan Tayuya menyeringai mendengar penjelasan Anko.

*

Haloo... apa ada orang?

bagaimana dengan chap ini? Aku merasa agak aneh dengan chap ini...

Oh ya one more, maybe beberapa chapter lagi fict ini bakalan tamat *HUAHAHAHAHA/ tawa jahat ceritanya/

oke keep vote and leave ur comment...^^

See Yaa... 

Percayalah, ini mantannya Jungkook :p

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro