2.MOS
Kita semua pernah mengalami hari yang buruk.
Tapi ingat segelap-gelapnya awan tetap dapat ditembus oleh sinar matahari.
#pcycologyfact
***
Disinilah sekarang Naya berdiri di SMA NUSA ABADI. Sekolah ter-favorit yang ada di daerahnya. Katanya sih di sekolah ini banyak cogan, tapi Naya bersekolah disini bukanlah untuk mencari cogan atau apalah itu. Naya bersekolah disini ingin mencari ilmu, karena sekolah disini fasilitas nya lengkap, tetapi bukan berarti sekolah yang lain tidak memiliki fasilitas yang bagus, semua sekolah sama saja.
Naya pun menyusuri koridor yang masih sepi, yaa..tentu masih sepi toh ini masih jam 6.15.
Naya berjalan sambil bersenandung kecil. Tiba-tiba...
Bruk..
"aduh.." ringis Naya.
"Eh...sorry-sorry, gue buru-buru mau ke ruangan kepala sekolah." Ucap wanita yang memakai kacamata itu.
"Eh, Gak apa-apa. Mungkin gue yang salah, karna jalannya terlalu ketengah."
"Sini gue bantu." Ucap gadis itu sambil mengulurkan tangannya.
Naya pun berdiri atas bantuan gadis itu. Mereka pun duduk di kursi panjang yang ada dikoridor tersebut.
"Oh,iya..lo mahasiswi baru juga?" Tanya Naya yang memulai obrolan.
"Maaf soal yang tadi. Gue bener-bener lagi buru-buru." Celoteh gadis itu tanpa menjawab pertanyaan Naya.
"Yaelah..santai aja kalik."
"Iya..oiya gue mahasiswi baru. Maaf lagi baru nge-jawab pertanyaan lo." Ucap gadis itu sambil menggaruk kepala yang tidak gatal. (Mungkin)
"Lo dari SMP mana?"
"Dari SMP 20."
"Oh...kalau gue dari SMP 21." Tambah Naya sambil melihat wajah gadis yang menggunakan kacamata itu.
Satu yang terlintas di otak Naya CANTIK.
Gadis ini cantik, terlihat lebih feminim. Cocoklah buat kak Farid. Hihihi..
kikik Naya dalam hati.
"Lo kenapa cekikikan gitu?" Tanya gadis itu yang melihat Naya yang cekikikan gak jelas.
"Eh..Nngg...gak apa-apa. Ohiya..kita kan belum kenalan. Kenalin nama gue Anaya Azzahra, panggil Naya aja." Kata Naya sambil mengulurkan tangannya.
"Nama gue Salsabila, panggil aja Bila."
Balas gadis itu yang bernama Bila.
'Kayaknya, gue pernah liat nih cewek. Tapi, dimana yah..?' Gumam Naya sambil mengaruk kepalanya tanda ia sedang berfikir.
Dia kan yang ada dimimpi gue..Batin Naya.
Naya menutup mulut nya, ia meneliti kembali wajah gadis yang ada di sampingnya ini.
"Hey..lo kenapa liatin gue kayak gitu.." Tegur Bila yang merasa terintemidasi dengan tatapan meneliti Naya.
"Eh... ngak apa-apa." Jawab Naya gugup, karena dengan terang-terangan menatap orang yang baru di kenalnya ini.
"Oh..iya gue harus buru-buru ke ruang kepala sekolah. gue duluan yah..bye.." ucap Bila yang sudah setengah jalan menuju ruangan kepala sekolah.
Naya pun melanjutkan jalannya. Saat Naya masih memikirkan mimpi tadi malam, suara bel peringatan mengejutkan Naya.
Kring...kring...kring...
"PERHATIAN-PERHATIAN SELURUH MAHASISWI BARU, HARAP SEGERA BERKUMPUL DILAPANGAN SEKOLAH!!!"
Setelah mendengar peringatan tersebut, Naya bergegas menuju lapangan.
Saat dilapangan tak sengaja Naya mendengar gosip tentang ketua osis.
"OMG...itu ketua osisnya ganteng banget..jantung gue rasanya dag..dig..dug..serr..gimana gitu.."
"Iya-yah, ganteng banget kayak artis luar negeri.."
"Ah..mimpi apa gue semalam, bisa ketemu cowok seganteng itu.."
Dia enak mimpiin cogan lah gue, mimpi ajah bikin gue ngeri sendiri. Batin Naya ikut mencibir.
Setelah mendengar itu ingin rasanya Naya memuntahkan makanan yang ia makan tadi pagi.
"Lebay banget tuh cewek. Emangnya seganteng apa sih tuh cowok." Gumam Naya masa bodo.
Para anggota panitia MOS memberikan arahan kepada mahasiswa baru.
"SEBELUM KITA MELAKUKAN KEGIATAN MOS, MARILAH KITA BERDO'A MENURUT AGAMA DAN KEPERCAYAAN MASING-MASING...BERDO'A MULAI..." Teriak salah satu panitia dengan Toa.
.
.
.
.
.
"Berdoa selesai.."
"Selamat pagi, pertama-tama perkenalkan nama saya GIOVANI ALFANDY, saya disini menjabat sebagai ketua osis.." Ucap orang yang bernama Gio itu.
"..Perkenalkan nama saya ADINDA KAMALIA PUTRI, saya disini menjabat sebagai wakil ketua osis.." Ucap gadis yang mengaku waketos.
"..perkenalkan nama saya FARID ASSYRAFF, saya disini sebagai seksi keamanan, yang akan mengawasi jalannya kegiatan ini..."
Dan para panitia osis pun memperkenalkan nama dan jabatannya masing-masing.
"Oke..sudah cukup kami memperkenalkan diri. Sekarang kami meminta kalian memperkenalkan diri kalian masing-masing, dimulai dari sini..." ucap Adinda sambil menunjuk barisan paling depan.
Semua mahasiswa pun memperkenalkan diri masing-masing dan tibalah saatnya Naya memperkenalkan diri.
"Perkenalkan nama saya Anaya Azzahra."
"Perkenalkan nama saya Salsabila."
Dan seterusnya, sampai lah orang terakhir.
"Oke.. tugas pertama kalian, sekarang kami ingin kalian meminta tanda tangan panitia osis disini, minimal 10 tanda tangan." Ucap seorang wanita, yang menjabat sebagai sekretaris osis.
Semua mahasiswi pun sibuk dengan sendiri. Dan yang paling membuat Naya heran, banyak yang sebagian dari mereka yang ingin meminta tanda tangan ketua osis itu. Naya hanya mengedikkan bahunya acuh.
"Masih banyak juga panitia yang lain." Gumam Naya.
"Kak..aku minta tanda tangannya." Ucap Naya sopan kepada Dinda.
"Gak semudah itu lo dapat tanda tangan dari gue, lo harus keliling lapangan ini, terus sambil nyanyi dan berjoget." Ucap Dinda dengan nada yang cuek.
"What.." Naya membelalakkan matanya.
"Tapi kak.."
"Gak ada tapi-tapian, cepet lakukan sekarang!!" Pekik Dinda yang didengar oleh seluruh mahasiswi, dan Naya pun menjadi tontonan gratis.
"Eh..Dinda lo apa-apaan sih, kita disini sebagai panitia MOS, bukan untuk nyiksa murid tapi kita disini agar mengantarkan siswa-siswi baru pada suasana baru yang berbeda dengan sebelumnya..."
"Tapi..." sambar Dinda
"Gue belum selesai ngomong...dengan demikian, siswa akan menyadari bahwa di lingkungan baru dimana dia akan memasukinya, membutuhkan pikiran, tenaga, dan waktu yang relatif lebih banyak, dibandingkan dengan lingkungan sekolah sebelumnya. Lo ngerti gak sih tujuan MOS itu untuk apa, HAH!!?" Ucap Farid setengah membentak.
"Iya..gue tau tujuannya apa. Tapikan biar ada hiburan gitu.." Jawab Dinda yang tidak merasa bersalah.
"Apa lo bilang hiburan. Tapi hiburan lo itu gak lucu tau gak, coba deh lo yang disuruh keliling lapangan, terus sambil nyanyi dan joget, emangnya lo mau. HAH!?" Pekik Farid kepada Dinda.
"Sekarang lo minta maaf ke Naya. SEKARANG." Tambahnya.
"Tap...tapi.."
"Sekarang Adinda."
"Oke..oke. Naya gue minta maaf." Ucap Dinda tak ikhlas.
"Iya kak, ngak apa-apa kok." Balas Naya kikuk.
"Udah, Rid, lo dilihatin tuh sama yang lain.." tegur panitia yang bernama Risky.
"Huffft..." Helaan nafas kasar dari Farid.
Lalu Farid pun pergi dan menghampiri Gio yang berada di sudut lapangan.
"Lo kok gitu banget sih belain tuh cewek?" Tanya Gio.
"Gak apa-apa..udah mendingan kita lanjutin lagi kegiatan ini." Ucap Farid malas.
"Ehem...MAAF ADA SEDIKIT KESALAHAN TEKNIS." Teriak Risky.
Huuuu..sorak mahasiswa.
Tunggu pembalasan gue..batin Dinda.
Semua pun melanjutkan kegiatan tersebut dengan riuh.
***
Disaat, siswa dan siswi tengah sibuk melakukan kegiatan yang cukup menguras pikiran dan tenaga. Tibalah yang dinanti-nanti para mahasiswi baru tersebut. Apalagi kalau bukan, istirahat.
Kring...kring..kring...
"Oke guys...waktunya istirahat, kita beri waktu 30 menit, gunakan waktu sebaik-baiknya. Nanti kita berkumpul lagi disini. Selamat siang." Tutup Gio, selaku ketua osis.
Semua mahasiswa pun bubar untuk istirahat, ada yang langsung duduk, minum, makan, dan juga ada yang kekantin.
Sementara itu Naya dan Bila duduk sambil meminum, minuman yang dibawanya.
"Eh..Nay lo kenapa tadi?" tanya Bila yang memulai obrolan.
"Gue..." tunjuk Naya ke diri sendiri.
Bila mengangguk, yah.. Bila juga sempat melihat kejadian dimana Naya hampir melakukan hal koyol.
"...gak apa-apa, kak Faridnya aja yang lebay." Jawab Naya asal.
Sementara Naya sedang mengobrol dengan Bila. Mereka tidak sadar ada yang sedang memperhatikan mereka dari jauh. Khususnya Naya.
***
"Farid..lo kok kayak niat banget bela tuh cewek, ada apaan sih." Goda David sambil menyenggol lengan Farid.
"Bukan nya gitu bro, kita sebagai senior gak boleh seenaknya gitu sama junior kita. Kalau misalnya, dia ada penyakit gimana?" Balas Farid.
"Yaelah, Rid, biasa aja kalik, lo nya aja yang lebay. Hahaha." Cibir David.
"Iya..betul tuh kata sih David, ada apaan loh ama tuh cewek, lo naksir yah." Sambar Risky sambil mengedip-ngedipkan matanya.
Gimana gue bisa naksir sama tuh cewek, dia aja adik gue.. jawab Farid dalam hati.
"Oi...lo kenape jadi bengong gitu, pasti lo kepikiran ama tuh cewek yah.." kejut David yang menunjuk kearah dimana Naya berada.
"Eh...lo mah ngagetin gue aja."
"Lah..lo nya kenapa bengong gitu." Sambar Risky.
"Udah-udah, lo pada ngapain juga ngomongin orang, kasihan kesedek ntar tuh anak." Lerai Gio.
"Ah..lo mah gak asik, Yo."cibir David.
"Terserah lo pada.." balas Gio.
Disaat seperti ini, mereka berempat, Gio, Farid, David, dan Risky sudah biasa menjadi pusat perhatian, apalagi para ladies.
***
Kring..kring...kring...
Terdengar bel usainya waktu istirahat. Para siswa-siswi baru pun bergegas menuju kelapangan kembali.
Kegiatan MOS pun berlangsung dengan lancar, dan tibalah saat nya mahasiswi baru mencari kelasnya masing-masing.
"Oke guys..sekarang kalian ke kelas kalian masing-masing, silahkan melihat daftar nama yang sudah ada di mading. Sekian dari kami." Tutup panitia osis.
Semua siswa-siswi pun sibuk mencari nama mereka. Sementara itu Naya dan Bila pun melakukan hal yang sama.
"Hey...Nay lo masuk ke kelas apa?" Tanya Bila.
"Gue masuk kekelas 10A, kalau lo?"
"Wahhh...sama dong, gue juga masuk kekelas 10A." Ucap Bila senang.
"Bagus lah kalau gitu, kita bisa sekelas." Ucap Naya girang.
"Iya.."
Naya dan Bila pun berjalan menuju kelas tersebut dan mencari bangku yang masih kosong.
"Kita duduk dimana nih, Bil?"
"Hm..kita duduk disitu aja." Tunjuk Naya pada bangku barisan pojok.
Dan wali kelas mereka pun masuk ke kelas. "Selamat siang.."
"Siang bu..."
"Perkenalkan nama ibu, Susanti s.pd. Ibu disini mengajar mata pelajaran Biologi."
Dan Bu Susanti pun menyuruh semua murid membuat organisasi kelas.
Suasana kelas pun riuh dengan berbagai saran.
***
"Oke...sekarang yang menjadi ketua kelas kita Arief Vebryan, dan wakilnya Tiara annisa. Sampai disini ada yang keberatan?!" Terang guru tersebut.
"Tidak bu..."
"Sepertinya bel sebentar lagi berbunyi, silahkan siap-siap."
Kring...kring...kring...
Bel pulang pun sudah berbunyi, semua siswa pun bubar. Tetapi tidak dengan Naya dan Bila, mereka lebih memilih keluar paling terakhir.
"Bil, jadikan? tenang aja gue yang traktir."
"Jadilah, kata orang gak boleh nolak rezeki."
"Hahaha...ada-ada aja lo, Bil. Udah yuk."
Bil nanti pulang sekolah kita ke cafe depan sekolah yuk. Gue mau ntaktir lo karena lo udah jadi teman pertama gue di sekolah.
Yaelah..santai ae lah. Tapi sebelum itu gue mau ke ruang kepsek dulu, lo duluan ajah kesana ntar gue nyusul.
Oke lah kalau begitu.
Sekarang Naya sudah berada di dalam cafe yang berada tepat di depan sekolah, Naya masih setia menunggu Bila.
"Lama banget tuh bocah..huffft."
Naya pun mencari keberadaan Bila dan sekarang Bila sudah ada di seberang sana.
"Nah..itu sih Bila. Gue samperin ahh."
Naya pun keluar dari cafe tersebut dan menunggu Bila di seberang sini.
"Bila..." pekik Naya sambil melambaikan tangan.
"Hai..lo tunggu disitu." Balas Bila.
Dan Bila pun melihat kanan dan kiri untuk menyebrang. Melihat keadaan sudah sepi Bila pun mulai melangkah untuk menyebrang, dan....
TBC
Jum'at, 30 September 2016.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro