MEANT TO BE
Meant To Be [Hawks, Sanna, and the turtle] by : humorehe
"Menurut Wikipedia..."
Semua bermula setelah gugel berkata.
"Tuh, Bu. Menurut Wikipedia, jika ada seseorang yang sakit, harus diberikan izin untuk istirahat atau diperbolehkan pulang. Ibu ga kasihan sama Dabi?"
Namanya Takami Keigo atau yang biasa dipanggil dengan nama Hawks.
Hawks itu ay- manusia.
Dia sangat populer dikalangan para wanita. Hawks tampan, sangat, sangat, dan sangat tampan. Akhlaknya aja yang engga tampan.
Satu fakta yang perlu kalian ketahui tentang Hawks, Hawks itu spesies mantan bajingan.
Kok bisa?
Dulu, pas masih SMA, dia punya banyak selir di mana-mana. Kalo sekarang udah tobat.
Dia masuk UK dengan menduduki peringkat teratas di seleksi umum.
Btw, UK itu Universitas Konoha.
Cukup sampai di sini kenalannya. Mari kita lihat keadaan Hawks yang sedang merayu seseorang.
"Iya, Bu. Maaf banget, ya? Saya harus nganterin Dabi pulang nih, lemes dia. Tolong ijinnya ya, Bu."
Padahal Dabi di UKS sedang berleha-leha sambil main 'Like A Dino!'
"Dabi beneran sakit, Bu. Lihat aja mukanya di UKS,"
"Kenapa mukannya?"
"Letoy."
"Iya, Bu. Terima kasih, ya."
Setelah beberapa rayuan akhirnya surat izin di dapatkan Hawks.
Tidak Woody. Itu bukan bolos, itu alpa dengan alasan klasik.
Todoroki Touya atau yang biasa dipanggil dengan nama Dabi, kini ia sedang berjalan gontai mengikuti Hawks. Tanpa melihat sekeliling. "Jadi kita di mana?"
"Jadi, kita di- BYASALAHH!!"
Bertanya kepada Hawks memang bukan pilihan yang tepat, kenapa juga ia mau dijadikan sebagai alasan untuk membolos?
Kini ia merasa pikirannya sedang mencaci maki dirinya.
"Dasar kau anak bodoh! Tidak berguna! Bajingan! Eeeeeeee!" Perkataan itu terus terngiang dipikirannya.
"Bi, udah sampe ni. Bah, berasa manggil Bibi gue."
Dabi melihat sekelilingnya, oh, dia berada di seberang sekolah adiknya. Yuuei High school.
Dahi Dabi mengkerut, lalu ia mengedarkan pandangannya ke arah Hawks. Tatapannya seolah berkata "kenapa mengajakku ke sini?".
Dan Hawks ikut menjawabnya dengan tatapan "gabut".
Dabi merotasikan bola matanya malas, dan mengikuti langkah Hawks masuk ke Kedai Tok Dalang.
Oke, biarkan mereka menikmati waktu luang.
🐢🐢🐢🐢🐢
"Merapatlah! Aku ingin giveaway permasalahan hidup!"
Namanya Avicenna Sanna, kerap dipanggil dengan nama Sanna.
Manusia? Pastinya.
Manusia berpenampilan kalem, berjiwa barbar, dan gemar membacot karena iseng.
Sanna itu spesies cewek khilaf, pernah pacaran sama Kaminari karena direkomendasiin temen.
Mereka pacaran cuma 1 jam.
Alasan putus? Udah 1 jam.
Oke, balik ke permasalahan Sanna.
"LO BAWA LELE KE SEKOLAH?!"
Teriakan yang dilontarkan Mina seketika menghebohkan seisi kelas.
Kaminari dan Sero yang tadinya sibuk mabar langsung berteriak histeris kayak banci alun-alun saat HP mereka jatuh akibat kaget.
Tokoyami yang sedang rebahan langsung membuka mata dan beranjak dari kelas, gamau direpotin.
Jirou yang mendengarkan musik dengan earphone langsung menoleh kaget, lalu mendekati kedua temennya yang heboh dunjeng-dunjeng.
Aoyama yang fokus pada kamera tidak bergeming, sekalipun ada gempa juga ia tetap akan melihat kamera.
"Kaget gue anjir, merinding gue sampe hp gue jatuh, lecet dikit. Batre aman, pemakaian 1 tahun, 4 juta nego." Kaminari malah promosi hape.
"Dua rebu angkut," sahut Sero yang sedang mengusap-usap layar HP-nya, untung ga pecah.
"100rb dapet gak ngab?" Mineta ikut-ikutan.
"500 gue ambil," lanjut Ojiro.
"Keren."
Sanna mengacak-acak rambutnya frustasi. "Sedang di zona mumet, tolong kalian semua jangan kakean cangkem."
"Ih kasar, Romeo ndak suka."
"Ngomong lagi kita bertumbuk sampai mati."
Sanna kini dikelilingi oleh temen ciwi-ciwinya. "Kok bisa ilang sih San?"
Ya mana gue tau Marpuah?! Rasanya Sanna ingin menjawab seperti itu tapi ia urungkan.
"Tadi El mau berenang, tapi kalian tahu sendiri 'kan kalo kolam sekolah itu sedalem 30 meter, ya engga aku bolehin lah. Aku taro dia di rerumputan depan kelas, tetiba El ilang! Pasti dia ngambek, ih gimana nih?" Sanna tambah pusing dengan pikirannya.
"Ih nani-nanian woy!"
"Kebiasaan bawa El sih."
"Padahal udah dibilang jangan bawa El ke sekolah."
"Ahaha terpental kelindes Kreta inalillah," perkataan Kaminari langsung membuat sebagian orang ikut ketawa.
Mata Sanna kini mulai berkaca-kaca membayangkan El kelindes Kereta, "ih masa iya sih, tapi 'kan disini ga ada kereta!"
"Masih ada Truck-sama."
"Ih kalian jangan nakutin dong, panik aku nih, aaaaaa Momo gimana nih. Aku harus telpon Polisi ga sih? Kayaknya aku harus nelpon ambulans juga, atau mung-"
"Tarek sesss!" Celetuk Sero memotong kepanikan Sanna.
Sanna refleks menoleh dan berkata, "semongko."
"AHAAHAHAHHA!"
"Gitu ya kalian," Sanna kini berjongkok frustasi, air mata yang udah mau ngalir kesedot lagi ke mata.
Bakugou dan Todoroki yang baru masuk kedalam kelas bersama Midoriya dan Iida memasang wajah bingung, ngapain Sanna mencak-mencak kayak kesetanan?
Tunggu-tunggu, Todoroki malah berfikir apa ini yang namanya the real kesetanan?
"Ngapain?" Bakugou angkat suara.
"Angkat!" Sero malah menyambung perkataan Bakugou dengan sound Tik Tok.
Sanna memegangi kepalanya dramatis, ga dramatis juga sih. "Pusing banget, tapi kalo ditransfer 1 miliyar kayaknya agak mendingan."
"Huuuuuuu!"
"Ini sebenarnya kenapa?" Iida sebagai ketua kelas bertanya, bagaimana mungkin ia membiarkan Sanna tetap meraung-raung kesetanan dan membuat kelas lain datang ke sini lalu Pak Aizawa akan memberikan mereka sarapan pagi berupa pidato panjang.
"Jadi gini..."
"Ohh."
"Formasi B," kini anak-anak kelas langsung bubar menuju seluruh sudut Yuuei, mencari El tentunya.
🐢🐢🐢🐢🐢
[Misi Pencaharian El! 😥😤🤯🤸]
Kaminari : di taman blkng g ada
Sanna : cari lagi!
Sero : di perpus, kamar mandi pa juga ga ada
Sanna : cari lagi!
Tokoyami : dipikiran gue ga ada
Sanna : pikirin lagi!
Sanna menghela napas panjang lalu melanjutkan perjalanannya mencari El.
Kemana? Kemana? Kemanaaaaa?
Kuharus mencari kemanaaaaa?
El tercinta hilang, tak tahu kemana.
Ini sungg-
Chotto a minute.
Sanna menyipitkan matanya untuk melihat dengan lebih jelas, "itu El bukan? Tapi kok sama orang si?"
El anjir!
"Eh mas-mas!" Sanna keluar sekolah, menghampiri seorang pria yang sedang mengusap-usap cangkang El. "Ini kura-kura saya 'kan?"
Hawks mengerjapkan mata, ini ada pemiliknya? Padahal mau dia gondol tadi.
"Salah kali dek, ini punya saya kok."
"Punya saya mas."
"Apasih dek, orang saya duluan yang nemu dia di got."
El malah mikir, "ini kenapa gue jadi direbutin woy?"
Meanwhile El, "A-aduh >///<"
"Ini menurut saya kura-kura saya lhoh."
"Punya kamu ciri-cirinya gimana?"
"Berkaki empat, punya kepala satu, dua mata, dan satu mulut tidak berhenti makan."
"Semua juga kek gitu kali."
"Tapi ini beda."
"Bedanya apa?"
"Nyawanya ada tujuh," celetuk Sanna asal. "Trus pas ngomong keluar api."
"Anjir," Hawks kini terbahak-bahak. Mana ada kura-kura kek begitu, dikata ninja turtle kali ah.
"Serius ah mas, balikin El ke saya."
Hawks menyerahkan kura-kura ditangannya, tidak habis pikir kenapa muka gadis di depannya langsung sumringah. "Namanya El?"
Sanna mengangguk, masih fokus mengetuk-ngetuk cangkang El. Sepertinya El masih pundung perkara kolam.
"Pendek banget namanya, kaya tinggi badan yang punya." Hawks berkomentar, sekarang dia gantian ngetuk-ngetuk cangkang El.
"Masnya hati-hati kalo ngomong, umur ga ada yang tahu lho."
"Astaga jahatnya."
"Dia punya nama panjang." Sanna memegang El dramatis, dibantu oleh sinar author membuatnya semakin dramatis.
"Widih, kece banget. Namanya Elnardo Gonzales, ya?"
"Bukan, nama lengkapnya Lele."
Tangan Hawks yang mengetuk-ngetuk si El otomatis berhenti, dia melotot, tapi melotot ke El. "Dinamain ikan?"
"Orang kreatif memang beda. Btw kamu harus ngasih imbalan buat saya, kura-kura kamu mau kecebur got." Bohong, mana ada begitu.
Sanna langsung melotot, mendekatkan wajahnya kearah El dan mengendus-endus El. "Masa si? Tapi ini ga bau."
"Hampir dek, hampir."
"SANNA! Pak Aizawa nyariin!"
"Allahu Akbar." Sanna auto panik. "Aduh masnya lain kali aja ya imbalannya, ini nomor saya, nanti tagih aja kalo ada waktu luang." Sanna memberikan kertas yang berisi nomor telepon dan langsung menyebrang.
"Btw makasih banyak mas, semoga pas tidur bantalmu terasa dingin!" Setelah mengucap itu Sanna langsung ngacir masuk ke sekolah.
Geletar aneh menajalari Hawks dan merebak ke seluruh sudut hati. Diikutinya langkah gadis itu dengan tatap mata. Makin menjauh langkah itu, menghilang kemudian.
Dia sudah pergi.
Hawks termenung sesaat. Matanya berkedip perlahan. "Sanna, ya?" Gumamnya dengan senyum miring, entah kenapa gadis itu terlihat unik baginya.
"Menarik." Ah sial, kata keramat tiap wetpet sudah muncul.
"Ngapain?!"
Hawks menoleh dengan sengit. "Dabi tai, perusak suasana." Ujarnya langsung menghampiri Dabi di Kedai Tok Dalang, tak lupa memasukkan kertas yang diberikan Sanna.
🐢🐢🐢🐢🐢
Awal pertemuan mereka terjadi di seberang Yuuei High School. Dari rebutan Lele sampe pengikhlasan salah satu pihak untuk melepas Lele, dan sepertinya akan ada percakapan virtual di antara mereka. Akankah mereka bertemu lagi?
*
TERUNTUK MBAK humorehe DIMINTA UNTUK MENULIS KELANJUTANNYA KARNA SAYA SANGAT PENASARAN.
Sumpah ya asli ihhhh aku butuh kelanjutannya. Komen disini kalau butuh kalian butuh kelanjutannya. kita demo bareng-bareng.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro