ᴡᴀᴡᴀɴᴄᴀʀᴀ ɴᴜʀɪꜱ_ʏᴀɴ
Juara 3 Pandoraverse III
NurIs_Yan dengan karyanya "Naga"
1. Bagaimana perasaan Anda setelah memenangkan kompetisi Pandoraverse III?
SENANG! SANGAT SENANG! Juga tidak menyangka bakal menang, soalnya saya rasa karya saya masih memiliki banyak kekurangan. Tidak tahu dari kacamata juri, tetapi kalau dari kacamata saya, itulah yang saya rasakan.
2. Bisa ceritakan proses penulisan Anda dalam karya yang berhasil menang ini?
Tentunya tidak mudah. Saya punya dua ide untuk cerpen ini sebenarnya. Satu mengangkat genre fantasi dengan tema Putri Karang Melenu (permaisuri raja Kerajaan Kutai), satunya lagi genre misteri–yang saya ikutkan. Akhirnya saya memutuskan untuk memilih yang misteri saja karena untuk yang fantasi, sedikit sulit untuk diriset.
Mood saya saat menulis cerpen ini bisa dibilang kurang baik. Bawaannya malas-malasan padahal tahu ada deadline. Sempat ingin menyerah sebelum sadar kalau saya perwakilan dari grup kepenulisan Montase Aksara. Kalau saya mendaftar sendiri, saya bakal mengundurkan diri, tetapi ini merupakan perwakilan, saya jadi segan. Akhirnya, dengan ogah-ogahan saya tetap mengerjakan cerpennya.
Karya ini mungkin karya kedua saya yang akhirnya memenangkan lomba. Saya rasa satu-satunya hal yang membuat karya ini bisa menjadi pemenang adalah karena saya merevisinya.
3. Apa inspirasi di balik tulisan Anda? Apakah ada penulis atau karya sastra lain yang menjadi sumber inspirasi bagi Anda?
Jika ditanya inspirasi, saya akan menjawab Pesta Adat Erau yang setahun sekali diadakan di Kalimantan Timur. Biasanya diadakan bersamaan dengan ulang tahun kota tempat saya bersekolah saat ini, yaitu Tenggarong. Untuk genre yang diambil, itu murni dari pikiran saya dan sebenarnya sudah saya pikirkan sejak lama. Bagaimana ya sekiranya ada keributan saat Pesta Adat Erau berlangsung, bagaimana kalau ada bom, saya berpikir sampai ke situ. Semua ini mengingatkan saya dengan banyak sekali kejadian kurang mengenakkan jika Pesta Adat Erau diadakan–biasanya berhubungan dengan hal ghaib dan di sinilah saya mulai tercerahkan dan akhirnya mendapat inspirasi. Kalian harus banyak-banyak berhipotesis jika mau mendapat inspirasi yang anti-mainstream.
4. Bagaimana Anda merencanakan dan mengorganisir ide Anda sebelum mulai menulis?
Saya tipe dadakan :D Ide di cerpen ini tidak terencana dan tidak terorganisir. Saya menulis saja, mengikuti skenario dalam kepala, kemudian ditulis sampai selesai, lalu revisi untuk mencari beberapa hal yang perlu diperbaiki. Saya tidak punya banyak waktu untuk merencanakan ide cerpen ini sampai matang karena sudah H-2 deadline. Akhirnya, tulis, revisi, buat cover, kumpul, selesai. Kalah, ya sudah, menang, Alhamdulillah, yang penting saya kumpul.
5. Adakah tantangan khusus yang Anda hadapi selama proses penulisan? Bagaimana cara Anda mengatasinya?
Kesibukan di sekolah. Saya menulis cerita ini saat mempersiapkan sesuatu di sekolah–orang libur, dia sekolah T-T Pas pulang ke rumah itu sudah capek dan akhirnya tidak sempat mau nulis cerpen sampai H-2 deadline. Syukur masih dapat hikmah untuk menulis cerpennya.
Sebenarnya, pesta adat di cerpen ini tidak pernah saya datangi meskipun diadakan di kota saya. Untuk sebagian orang, pesta ini sakral dan kalau salah-salah, bisa di-'kunjungi' leluhur dan saya sedikit takut akan hal itu. Namun, saya sangat suka pada Naga Laki dan Naga Bini yang menjadi ikon pada pesta adat ini. Akhirnya, demi mewujudkan kekaguman saya kepada salah satu makhluk yang katanya menghuni Sungai Mahakam ini, saya riset pesta adat Erau dari internet dan mengumpulkan beberapa pemikiran logis tentang pesta ini yang tidak ada di internet.
6. Apakah ada pengalaman atau peristiwa khusus yang mempengaruhi karya Anda dalam kompetisi ini?
Tidak ada :') Saya hanya membayangkan bagaimana jika ada tindak terorisme di sebuah pesta adat. Saya sering pergi ke suatu tempat di kota saya, lalu membayangkan ada bom di sana, atau pergi ke suatu acara tahunan dan membayangkan ada teroris di antara para tamu. Semua ini akhirnya membuat saya terpikir satu ide: ada bom di salah satu pesta adat terkenal di kota saya, yaitu Pesta Adat Erau Pelas Benua. Jadi, dari sana saya mulai menulis.
7. Sebelum menjadi juara, apakah Anda sudah menulis cerita yang benar-benar sesuai keinginan Anda?
Ya, saya sudah menulis cerita ini sesuai dengan keinginan saya. Aksi, latar lokal yang kebetulan adalah tempat di mana saya bersekolah sekarang, bom.
8. Apakah Anda sudah menduga bahwa Anda akan menang?
Tidak, sama sekali tidak. Saya sadar saya berkompetisi di BPC, salah satu komunitas kepenulisan yang ambisius dengan penilaian event tidak main-main. Saya tahu para peserta adalah mereka yang akan bersaing mati-matian di kepenulisan mengingat jebolan para pemenang event BPC sebelumnya adalah mereka yang sangat mahir di bidang tersebut. Saya tidak seperti itu, jadi benar-benar kaget saat saya diumumkan jadi juara. Tahu, tidak? Saya sengaja tidak buka Discord karena tahu saya akan kalah. Eh, pas saya iseng buka, tetiba username Wattpad saya muncul T-T Saya senang banget ueue.
9. Apakah ada pesan yang ingin Anda sampaikan melalui karya ini?
Sekali-sekali ayo mencoba mengumpulkan kemungkinan terburuk dari suatu hal. Kayak orang kurang kerjaan apa-apa mikir yang buruk-buruknya aja. Hanya saja, itu bisa mengantisipasi kita dalam menghadapi permasalahan. Karena memikirkan kemungkinan terburuk, kita terbiasa membuat penyelesaian lebih dahulu sebelum permasalahannya datang. Ini bisa dibaca secara tersirat saat Petinggi Kutai ingin membatalkan pesta adat Erau dan Kepala Keamanan menolak karena memiliki rancangan kemungkinan terburuk jika pestanya dibatalkan.
10. Apa tips atau saran yang ingin Anda bagikan kepada penulis lain yang ingin meningkatkan kemampuan menulis mereka? (Quote juga boleh)
REVISI! APAPUN YANG TERJADI, KAMU HARUS REVISI! Sesempurna apapun karya kamu, kamu butuh revisi. Kamu bisa revisi sendiri atau minta krisar dari orang lain. Saya dulu sering kalah lomba cerpen sebelum saya memutuskan untuk menulis cerpen dari H-2 deadline lomba dan setelah selesai, menghabiskan waktu untuk revisi sampai deadline. Ini salah satu cara yang membuat saya bisa mengamankan setidaknya Juara 3 di tiap perlombaan cerpen. Berkat revisi juga, saya bisa menyempurnakan karya saya dan dapat memperkirakan bagian mana yang harus dipoles agar memikat hati juri.
RISET! APAPUN GENRE CERITANYA, HARUS RISET! Tema apa yang kamu bawakan di ceritamu? Sosial, keluarga, ayah-anak, ibu-anak, ibu-ayah, kakak-adik, teman, pacar, dll.? Riset soal kehidupan, cara pikir, dan kondisi psikologis mereka pada umumnya. Latar apa yang kamu bawakan di ceritamu? Lokal, luar negeri, fantasi? Riset tentang lokasinya, tonjolkan sesuatu yang khas dari latar tersebut, bagaimana norma-norma dijalankan di sana. Saya pastikan kamu akan dicap sebagai penulis yang logis-fiktif yang tetap mengutamakan akal sehat meskipun bersifat fiksi.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro