37. Ending
"Sally...." Jelas Kita
"Sally?"
"Dia pindah sekolah."
· • -- ٠ ✤ ٠ -- • ·
Setelah mengatakan itu tak ada satu pun dari mereka yang berbicara sepatah katapun
"Matte yo Kita-san... Ini bercandakan?" Tanya Osamu
"Sally-chan tidak pindahkan? Dia hanya mengerjai kita kan?" Tanya Atsumu
"..." Kita hanya diam sambil menatap datar si kembar
"Michinari kau mau kemana?" Tanya Oomimi saat Akagi berjalan melewatinya
"Mencari Sally." Jawab Akagi setelah itu langsung keluar dari ruang klub
"Aku ikut!"
"Aku juga!"
Akhirnya mereka ikut mencari Sally sebelum dia pergi. Kita mencoba menelfon Sally menggunakan handphonenya namun tidak diangkat
Sementara itu di minimarket dekat sekolah
"Lily kau mau beli apa? Cokelat missqueen? Coklat Acha-Acha nehi-nehi?" Tanya Hiro
Sally berfikir sambil melihat kedua jajan dengan hadiah action figure Mereoleona Vermillion dan Bakugou Katsuki
"Aaarrrgghhh! Aku tidak bisa memilih! Mereoleona-san itu waifu ku sedangkan Bakugou husbu ku walau dia suka ngegas sih! TAPI TETEP AJA SUSAH MAU PILIH YANG MANA!!!" Sally langsung mengacak-acak rambutnya bingung memilih satu karakter kesukaannya
"Kalo ini? Kau pasti mau." Hiro langsung memberikan Sally sebuah jajan potato chips dengan hadiah stiker husbu kesukaan Sally sedang ciuman dengan husbu Sally yang lain
"KYAAAAAA!!! KAPAL KU BERLAYAR!!!" Sally langsung memasukkan potato chips itu kedalam keranjang dan kembali memilih camilan
"Dasar cewek fujo akut." Kata Hiro
"Ada action figure Takemichi lagi pelukan dengan Naoto gak ya?" Sally langsung keliling minimarket hanya untuk mencari penyegar otaknya
'lagian kenapa harus mencari action figure dan semacamnya di minimarket? Ni anak saking magernya ke toko serba-serbi anime lebih milih beli di minimarket.... Dasar otaku! Fujo! Shotacon! Untung aku gak manggil fbi.' batin Hiro geleng-geleng kepala melihat tingkah laku sepupunya ini
Hiro melihat Sally yang sedang memasukkan hampir semua dari action figure dari anime A-Z mayan lah buat koleksi
"Lily kau kalau mau beli sesuatu beli saja, aku tunggu di luar." Kata Hiro sambil berjalan pelan menjauhi Sally
"Aniki matte!" Kata Sally sambil memegang pergelangan tangan Hiro dengan tatapan sedih
"Lily..." Lirih Hiro sambil menatap Sally
'jangan-jangan dia tidak mau sendirian, walau bagaimana pun dia itu anak pertama yang jarang di perhatikan orang tuanya... Baiklah karena kau adik sepupu ku, aku akan memanja--'
"Duitnya mana?" Tanya Sally
"Ha'i?"
"Masa iya kau nunggu di luar tapi gak ngasih duit? Aku gak bawa duit loh, gimana mau bayar? Malu lah nanti kalo aku ngutang... Minta duit! Duit nya mana?" Sally mengarahkan telapak tangannya ke Hiro
'lempar sepupu sendiri ke kandang singa boleh gak ya?' batin Hiro sambil tersenyum
Back tempatnya Aran dkk
"Aran coba telfon Hiro, tadi dia ada disini mungkin saja dia tau Sally ada dimana." Titah Kita sambil menoleh kearah Aran
Aran langsung mencari nomor Hiro dan menghubunginya
"Sally tidak ada di kelasnya! Dan dia juga tidak ada di uks." Kata Riseki dan Akagi sambil berlari kearah Kita dan Aran
Oomimi tiba-tiba datang sambil berlari
"Kalian menemukan Sally?"
"Tidak." Jawab Akagi
"Lagi pula sekarang sudah sore dan semua orang sudah pulang ke rumah mereka masing-masing." Kata Oomimi
"-!! Halo!"
"Aran kau menelfon siapa?" Tanya Akagi
"Dia sedang menelfon Hiro." Jawab Kita
"Apa katanya?"
"Sabar Michinari... Biarkan Aran yang bertanya dengan Hiro." Kata Kita
"..."
"..."
"..."
"..."
"Kami akan segera kesana! Tolong katakan pada Sally untuk tetap berada disana!"
Setelah mengatakan itu Aran langsung mematikan handphonenya
"Aran apa kata Hiro? Sally dimana?" Tanya Kita
"Sally dan Hiro sedang berjalan menuju minimarket dekat sini." Jelas Aran to the point
"Ayo kita kesana!"
"Akagi kau hubungi Gin dan yang lain, bilang padanya kalau Sally masih di jepang." Kata Aran sambil berlari
"Masih di jepang?" Gumam Akagi bingung
"Aran apa maksudnya Sally kasih di jepang?" Tanya Oomimi
"Hiro bilang nanti malam dia akan berangkat ke Brazil dan bersekolah disana." Jawab Aran
"Brazil?!" Riseki langsung terkejut mendengar salah satu nama negara yang jauh dari jepang
Aran yang berlari paling depan tak sengaja menabrak seseorang saat berada di belokan lorong sekolah
Brak! Bruk!
"Itta..."
"Kalian berempat ternyata disini." Kata Akagi saat melihat keempat Kouhainya yang kelas 11
"Akagi-san apa Sal--"
"Dia ada di minimarket dekat sekolah." Jawab Kita memotong ucapan Osamu
"Kalau begitu ayo langsung kesana."
Mereka langsung berlari menuju minimarket tempat yang sering mereka singgahi ketika selesai latihan sore
· • -- ٠ ✤ ٠ -- • ·
Saat sampai di sana mereka sama sekali tidak melihat Sally maupun Hiro
"Dimana mereka?"
"Apa jangan-jangan mereka pulang duluan?"
"Senpai?"
Mereka langsung menoleh ke belakang dan terlihatlah seorang gadis yang sedang memakan es gari-gari rasa soda dan menenteng satu kresek besar berisikan banyak action figure, stiker dan lain sebagainya
Sedangkan di tempat lain, Hiro sedang duduk berjongkok sambil menatap sedih dompetnya
'dompet ku.... Sayonara dompet-chan.' batin Hiro menangisi dompetnya yang tadi penuh dengan uang merah dan sekarang malah tipis bahkan hanya meninggalkan ktp dan sim saja
Oke balik lagi ke tempat Sally
Sally berdiri sambil menatap senpainya
"Sally!"
"Kenapa kau tidak bilang kalau kau pindah?!"
"Seharusnya kau bilang agar kami--"
"Woah woah woah... Nanya satu satu, biar aku bisa jawab." Potong Sally
"Sally apa benar kau akan pindah?" Tanya Kita
Sally mengangguk
"Iya."
"Kenapa kau tidak bilang dari awal?" Tanya Akagi
Sally mengernyitkan alisnya
"Untuk apa? Lagi pula kalau aku beritahu kalian reaksi kalian akan biasa saja, jadi aku hanya memberitahu teman akrab ku saja."
"Apa maksud mu?! Kau tau kami khawatir pada mu!! Kau tiba-tiba saja menghilang dan saat kami menemukan kertas di loker ternyata kau akan pindah sekolah!!!" Bentak Osamu sambil memegangi kedua bahu Sally
"Se-Senpai wajah senpai terlalu dekat." Kata Sally sambil memundurkan wajahnya
"Apa kau tidak memikirkan perasaan kami?!! Apa kau memang ingin pindah?!! Apa kau tidak suka berada di Inarizaki?!!" Osamu mulai mengencangkan tangannya pada bahu Sally
Manik hitam kecoklatan milik Sally melihat manik karamel milik Osamu yang mulai berkaca-kaca yang membuat Sally langsung terkejut. Sally melihat kearah kakak kelasnya yang lain
"E-eh... Kok kalian kayak mau nangis? Kalian cowok loh, jangan nangis." Sally yang tidak tau harus berbuat apa hanya bisa panik
Sebuah tangan memegang tangan Sally
"Kalau saja kau beritahu kami dari awal mungkin kami akan membuat acara perpisahan, kalau perlu kami akan membujuk mu agar tidak pindah sekolah."
"Rintarou-senpai..." Manik Sally langsung membulat "tumben peduli, bukannya dulu kau pernah bilang bakal senang kalau aku pind--"
"KONO BAKA!! APA KAU TIDAK BISA BEDAKAN MANA BERCANDA DENGAN SERIUS?!" Bentak Atsumu
"Se-Senpai anta wa kowai yo... Obake mitai" Kata Sally yang kicep sendiri
"OMAE HONTOU AHO YA NA!! ORE-RA WA OMAE NO KOTO SUKI DA YO!! KENAPA KAU TIDAK BERITAHU KAMI KALAU MAU PINDAH?!" Bentak Atsumu
". . ." Sally mengedipkan matanya dua kali "eh?"
"Atsumu jangan berteriak di sini." Tegur Aran
"Gomen..." Mereka langsung melihat kearah Sally yang sedang menunduk dengan tubuh bergetar dan sebelah tangan yang menutupi matanya dan tangan satu lagi menggenggam erat ujung baju sekolahnya
"... Aku juga... hiks...Tidak mau pindah... Hiks... Tapi... Tou-san ingin aku... Ikut dengannya... Hiks... Ke Brazil..." Jelas Sally dengan menitikkan air mata
"... Hiks hiks... Aku ingin menolak... Hiks... Tapi aku... Hiks... Jarang bahkan tidak pernah... Hiks... Tinggal sangat lama... Hiks... Dengan orangtua ku... Hiks..." Jelas Sally
"Cup cup cup... Sudah sudah jangan menangis seperti itu, kalau aku ada di posisi mu mungkin aku juga akan memilih tinggal bersama dengan orang tua ku." Jelas Akagi sambil memeluk Sally dan menepuk-nepuk puncak kepalanya
Tangisan Sally semakin pecah mendengar penuturan dari Akagi
"Oy Sally jangan nangis... Nanti orang orang ngira aku yang bikin kau nangis." Kata Akagi sambil melepaskan pelukannya
Sally mengangguk dan tersenyum
"Oh iya, karena Sally sudah memberikan kita kenang-kenangan. Jadi kita juga harus memberikannya kenang-kenangan yang bakal dia ingat sampai kapan pun." Kata Ginjima
"Boleh juga." Kata Oomimi
"Sally kau tunggu disini dulu ya, kami akan keliling Hyogo buat beli kenang-kenangan untuk mu." Kata Atsumu
"Untuk apa kalian keliling Hyogo cuman buat cari kenang-kenangan? Dan juga Prefektur Hyogo luas loh." Ujar Sally heran
"Pokoknya apapun yang terjadi jangan pulang dulu! Jangan pergi kemana-mana! Tetap duduk diam disini! Oke?" Kata Osamu
"Kita-san kau ikut?" Tanya Ginjima
"Tentu saja." Jawab Kita sambil tersenyum
"Yaudah ayo kita semua pergi beli kenang-kenangan untuk Sally." Kata Aran
"Ayo!!"
Mereka semua minus Sally langsung pergi dari sana tiba-tiba salah satu dari mereka berhenti
'kenang-kenangan yang bakal dia ingat sampai kapan pun ya?' batinnya
Sally yang awalnya duduk sambil memegangi kresek besar (yang isinya banyak action figure, stiker dan lain sebagainya) melihat sang kakak kelas yang berjalan pelan kearahnya
"Loh? Senpai gak ikut yang lain?" Tanya Sally
"Tidak perlu." Jawabnya sambil berjalan mendekat kearah Sally
"Kenapa?" Tanya Sally lagi
"Aku sudah ada kenang-kenangan untuk mu, dan pasti tidak akan kau lupakan." Jawabnya sambil tersenyum
Sally memiringkan kepalanya dan tersenyum ketika kakak kelasnya sudah berdiri di hadapannya
"Kenang-kenangannya apa?" Tanya Sally
"Ini."
Pinggang Sally di tarik mendekat dan dagunya di jepit menggunakan jari telunjuk dan jempol
Cup!
manik hitam Sally melebar sempurna ketika merasakan bibirnya bersentuhan dengan benda kenyal yang ia yakini itu bibir sang kakak kelasnya. Tubuh Sally langsung kaku seketika, maniknya menatap tak percaya orang yang sedang menciumnya ini
"Maaf aku sudah mengambil ciuman pertama mu," jelasnya sambil melepaskan ciumannya
"Aku ingin kau mengingat ku walau kita berbeda negara, dan juga... Sebenarnya aku ingin bilang ini ketika musim semi tahun depan."
Manik hitam Sally langsung bersinar ketika laki-laki didepannya berkata
"Ore wa omae no koto suki da yo! Hontou ni daisuki!"
"E.. aku..."
Sally menatap tak percaya pada kakak kelas di hadapannya ini
".... Se-Senpai aku.. etto... anu.. aku--"
"Tidak perlu di jawab, aku tau kalau kau pasti akan menolak ku kan? Lagi pula masih terlalu cepat untuk mu mendapat pacar yang nyata, kau kan otaku."
"💢"
"Ahahaha kau lebih baik seperti dulu dari pada malu-malu seperti tadi, padahal kau biasanya malu-maluin." Tawanya sambil mengusap kepala Sally
· • -- ٠ ✤ ٠ -- • ·
20.30
Sally dan anggota voli lainnya berada di stasiun kereta api, mereka mengantar Sally hanya sampai sini karena Sally dan Ayahnya akan menaikin Shinkansen menuju bandara Internasional di Tokyo
"Sally jaga kesehatan mu ya." Kata Kita
"Ha'i!"
"Jangan lupa makan! Oh iya kau kan gak bakal lupa makan." Kata Aran
"Ha'i!"
"Jangan lupakan kami ya!" Kata Akagi sambil tersenyum
"Ha'i!"
"Sering sering hubungi kami ya." Kata Oomimi
"Ha'i!"
"Kalau ada waktu datanglah ke Hyogo." Kata Atsumu
"Kami pasti akan mengajakmu bermain voli sama-sama lagi." Sambung Osamu
"Ha'i!"
"Kurangi asupan yaoi mu." Kata Suna
"H-Ha'i... Senpai bisa tidak jangan bilang kata yaoi disini? Walaupun otou-san sedang beli camilan ntar kalau dia dengar gimana?" Kata Sally sedikit was-was
"Kurangi makan makanan pedas." Kata Ginjima
"Ohh itu tidak bisa, aku tanpa makanan terutama yang pedas bagaikan hidup tanpa oksigen." Jelas Sally
"Kalau bisa saat kau berkunjung ke Hyogo lagi, usahakan tinggi mu bertambah setidaknya se tinggi aku." Kata Riseki sambil cengar-cengir
"Tenang saja, umur ku masih 14 tahun... Cewek bakal berhenti tumbuh saat umur 20, jadi perjalanan ku masih lama." Kata Sally percaya diri
"Iya dah iya." Kata Riseki
"Lily, apa sudah selesai? Keretanya sebentar lagi berangkat."
"Ha'i Tou-san." Jawab Sally
"Kalau begitu aku pergi dulu ya." Kata Sally sambil menatap anggota voli
"Em... Jaa na."
Mereka langsung melambaikan tangannya kearah Sally sambil tersenyum. Sally pun membalas lambaian tangan mereka
"Jaa na!"
· • -- ٠ ✤ ٠ -- • ·
Akhirnya Sally pun pindah sekolah ke Brazil, dia tinggal bersama kedua orangtuanya dan adik-adiknya.
Saat di Brazil dia tak henti-hentinya memberi dan menanyakan kabar anggota voli
"Sally o que você está fazendo aí? Vamos nos apressar, vamos perder o onibus." Kata teman sekelas Sally (Trans: Sally sedang apa kau disana? Ayo cepat, nanti ketinggalan bus)
"Sim!!" Jawab Sally yang telah fasih menggunakan bahasa disana (Trans: Iya)
TBC
Maaf lama update
Aku hiatus kelamaan keknya😭
Sampe sampe ending yang dah aku pikirin mateng mateng aja sampe lupa😭
Btw Chapter depan epilognya
Ada yang bisa nebak siapa yang cium Sally tadi?
Pokoknya kalian jangan lupa Like sama Komen ya
Minggu, 4 Juli 2021
Laili-chan03
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro