3. Hujan
Bel pulang sekolah pun berbunyi
Semua siswa-siswi Inarizaki langsung berhamburan keluar kelas untuk pulang kerumah masing-masing
'rintik..' gumam Sally sambil menatap jendela luar
"Aku bawa payung gak ya?" Tanya Ruri sambil berfikir
"Tidak ada kata menumpang." Jelas Sally tanpa melihat kearah Ruri
"Lily... Gak boleh jahat sama aku, aku lebih tua 11 bulan darimu." Kata Ruri sambil menoel-noel pipi Sally
"Ngaku tua? Heh! Balik ke panti jompo sana!" Kata Sally sambil menenteng tas dan langsung keluar kelas "Rin! Ayo pulang!"
"Lily! Kejam banget! Masa Rin-chan diajak pulang sementara aku yang tinggal serumah denganmu ditinggal begitu aja." Gerutu Ruri sambil berjalan disamping Sally
"Maaf anak SD gak boleh pulang sore, nanti mamanya cari." Ejek Sally dan Rin
"Kepala kalian pernah dipukul pakai gitar gak?" Tanya Ruri sambil menatap kedua sahabatnya tajam
"Sally! Rin! Ruri! Ayo pulang!" Ajak Seorang gadis dengan kepalanya yang muncul dibalik pintu kelas
"Ha'i~"
Mereka berempat pun langsung pulang bersama-sama, saat mereka ingin menukar sepatu tiba-tiba Ruri langsung teriak
"KYAAA! AKU LUPA NGUMPUL PROPOSAL BIOLOGI!" teriak Ruri
PLAK!
"Jangan teriak-teriak! Kita lagi diliatin sama murid yang lain!" Kata Rika sambil memukul kepala Ruri
"Aku gak kenal... Bukan teman ku..." Rin dan Sally hanya bergumam ria sambil menundukkan kepala
"Aku pergi ke kantor dulu ya! Kalian jangan kemana-mana!" Kata Ruri sambil berlari menuju kantor guru
"Sal, aku kagum padamu yang bisa tahan sama makhluk caper, cerewet sama ngeselin kayak dia." Kata Rin sambil menatap punggung kecil Ruri
"Kebalik Rin, yang bener itu kok bisa Ruri bisa tahan sama Sally yang alay, lebay, cerewet, makan banyak, nyusahin, gak peka, sotoy, blak-blakan, bobrok, banyak tingkah. Heran aku jadinya." Jelas Rika sambil menepuk kepala Sally
"Bisa gak sehari aja untuk tidak menghina kami berdua?" Kata Sally sambil menatap datar sahabatnya itu
"Enggak." Jawab mereka berdua
"Pengen ku santet." Gumam Sally sambil memijit pelipisnya
"Gimana nih? Hujannya tambah deras."
"Kenapa kalian berenam bisa kompak gak bawa payung?"
"Khilaf."
"Ini gara-gara Tsumu yang suka minjamin payung ke fansnya."
"Bukan aku!"
"Payungku ketinggalan."
Samar-samar terdengar suara beberapa orang tengah berdebat tentang payung
"Waduh.. aku gak bawa payung." Kata Rika sambil menepuk jidatnya
"Aku bawa kok." Jelas Sally dan Rin sambil mengeluarkan payung dari loker
"I'm bek, gomen lama." Kata Ruri dengan nafas ngos-ngosan
"Kau bawa payung gak Ri?" Tanya Sally
Ruri langsung mengeluarkan payung berwarna army dari dalam loker
"Ayo pulang." Kata Ruri
🌟🦊🌟
"Kita-san aku numpang sama mu ya?" Pinta Atsumu
"Aran sudah menumpang bersama ku, jadi aku tidak mungkin membagi satu payung dengan kalian bertujuh." Jelas Kita
"Jadi kita pulang gimana?" Tanya Ginjima
"Suna dan Osamu kayaknya gak terlalu peduli dengan masalah payung." Jelas Akagi sambil menatap kearah Osamu dan Suna yang santai-santai
"Sudah-sudah lebih baik tunggu hujannya reda." Jelas Oomimi
"Ano.. Senpai"
Mereka berdelapan langsung menoleh kearah sang empu
"Kalian boleh pinjam payung kami bertiga." Kata Ruri dengan wajah yang memerah saat melihat Atsumu dan Osamu
"Kalian pulangnya bagaimana?" Tanya Ginjima
"Kami pakai cara lain kok, jadi sans aja Senpai." Jawab Rin sambil memberi payung pada mereka dan sedikit me
"Yakin?"
"Iya, Senpai boleh meminjam payungku, gak dibalikin juga boleh kok." Kata Rika sambil tersenyum senang
DUK!
kepala Rika langsung dipukul oleh Sally menggunakan tasnya
"Itu payung ku somplak! Bukan payung mu!" Gerutu Sally
"Urusai!" Kata Rika sambil memegang belakang kepalanya yang sakit
Mereka berdelapan melihat 3 buah patung berwarna Army, lightgrey dan Dongker.
"Haah..."
Sally langsung mengambil ketiga payung itu dan langsung memberi pada Suna, Oomimi dan Osamu.
"Ambil, jangan nolak." Kata Sally dengan wajah datar "dan juga, makasih buat yang tadi." Sambungnya sambil memberi payungnya pada Oomimi dan langsung berjalan menuju pintu keluar
"Ayo pulang, nanti anime kesukaanku keburu habis soalnya hari ini episode terakhir." Kata Sally "dan juga, kalian suka sama senpai-senpai ini ya?~ uhuhu Ruri kalau pacarmu tahu gimana ya reaksinya~" sambung Sally sambil menyeringai
"Yang Otaku diam aja! Gak usah bacot!"
"Berisik lu markonah!"
"Lo mau nanti malam gak di buatin makanan hah?"
"Kikoe nai~ kikoe nai~ Nani mo kikoe nai~" Sally menutup telinganya sambil memasukkan handphone yang ada didalam sakunya kedalam tasnya
"Ayo." Ajak Sally dan dibalas senyuman dan anggukan oleh sahabatnya
"Senpai, pakai aja payungnya. Gak boleh nolak." Kata Rin
"SEE NO!"
Mereka berempat akhirnya pulang hujan-hujanan
"..."
"Gak enak rasanya, yang punya payung hujan-hujanan sedangkan yang minjam malah teduh." Kata Gin sambil menatap mereka berempat
"Ngomong-ngomong dia tadi kenapa berterimakasih padamu?" Tanya Aran pada Oomimi
"Aku tadi siang membantunya membawakan beberapa buku." Jelas Oomimi sambil membuka payung milik Sally
"Numpang!" Kata Akagi sambil berdiri disamping Oomimi
"Samu!" Kata Atsumu
"Gak boleh, pulang sendiri sana!" Tolak Osamu
"Suna numpang ya!" Kata Ginjima
"Hmm..."
Mereka berdelapan pun akhirnya pulang menuju rumah masing-masing walaupun ada sedikit keributan yang dibuat oleh sikembar dan Ginjima
.
.
.
🌟🦊🌟
"Tadaima!"
Sally dan Ruri yang baru saja sampai langsung berlari mengambil handuk dari kamar mereka masing-masing dan langsung bergegas menuju kamar mandi
"Brrr! Dingin!" Kata Sally sambil menyalakan shower
"Ahahaha makanya kalau gak tahan dingin jangan ngajak main hujan-hujanan." Tawa Ruri dari kamar mandi sebelah
"Walaupun aku gak tahan dingin, tapi aku kalau hujan-hujanan gak pernah demam ya." Elak Sally
"Lo nyindir gue ya? Bangsat emang Lo!" Kata Ruri sambil memukul dinding
"Heh! Mulut tuh dijaga!" Bentak Sally
"Kayak mulut Lo gak pernah ngomong kasar aja." Cerocos Ruri
"Gue gak pernah ya~"
Akhirnya mereka mandi dengan sedikit berdebat, setelah selesai mandi mereka berdua mengganti baju menggunakan baju piyama. Sally berwarna Biru sedangkan Ruri berwarna ungu
"Kau sudah pr bahasa Inggris?" Tanya Ruri sambil duduk di sofa yang empuk
"Sudah, kalau mau nyontek buatkan aku onigiri 3!" Jawab Sally sambil menyalakan televisi dan duduk didekat Ruri
"Tenang, masalah onigiri mah gampang." Kata Ruri santai
"Awas kalau gak buat, gak bakalan aku kasih contekan seumur hidup." Ancam Sally sambil mengganti Channel TV
"Yaelah, Selo aja kali." Kata Ruri "ngomong-ngomong tumben banget kau baik sama cowok, biasanya enggak. Ada angin apa nih? Atau jangan-jangan ada benih-benih cinta nih." Sambung Ruri sambil membuka toples berisi kacang goreng
"Aku hanya meminjamkan payungku pada Senpai yang badannya tinggi dengan muka seram itu, dan juga aku gak bakalan oleng dari husbu-husbu ku." Jelas Sally sambil membuka toples berisikan kue kering buatan ibunya
Oh iya, mereka berdua ini anak rantauan, otomatis mereka tinggal berdua.
"Coba sehari saja kau tidak membicarakan tentang husbu mu itu! Kau ini stres stres pintar tau gak? Iri aku yang masih waras tapi bodoh." Kata Ruri sambil melempar satu kacang goreng kearah Sally
"Ngaku bodoh dianya." Kata Sally sambil menahan tawa
"Aku kepengen mukul orang." Kata Ruri sambil menyenderkan kepalanya pada sofa
"Ngomong-ngomong Ruri, kalau ada seorang senpai memintaku untuk masuk dalam sebuah klub, tapi klub itu tidak ada hubungannya dengan musik.."
"To the point aja." Potong Ruri sambil mengunyah kacang yang ada didalam mulutnya
"Gak jadi deh." Kata Sally sambil menggeleng
DUK!
"Lo hobi banget buat orang penasaran!" Kata Ruri sambil memukul Sally menggunakan bantalan sofa
"Salah sendiri motong omongan gue." Cerocos Sally sambil melempar sebuah kue kering pada Ruri
"Auk ah gelap! Aku mau main piano dulu!" Kata Ruri sambil berjalan menuju sebuah piano
"HEH! BOCIL! JANGAN MAIN PIANO SEKARANG! AKU LAGI NONTON NJING!!" teriak Sally marah-marah
"Ba~co~t." Kata Ruri sambil memposisikan duduknya
"Aku buang tuh piano kalau kau menyentuh tuts nya." Ancam Sally sambil menatap Ruri tajam
"Aku buang semua koleksi manga yang ada di kamarmu kalau kau berani membuang piano ku!" Ancam balik Ruri
"Itu bukan piano mu! Itu piano milik keluarga Mizuno!" Balas Sally
"Marga gue Mizuno, berarti nih piano milik gue!" Kata Ruri
"Marga gue juga Mizuno goblok! Berarti itu piano juga milik gue!" Kata Sally
Akhirnya mereka berdua berdebat memperebutkan piano hingga malam menjelang, walaupun mereka setiap hari, setiap jam, setiap detik, setiap saat selalu bertengkar pasti di hari itu juga mereka langsung baikkan. Kalau pun bertengkar mereka cuman gak ngomong satu sama lain dan itupun hanya 5 menit.
Jam menunjukkan angkat 9 malam, mereka berdua sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. Ruri sedang menyalin pr Sally sedangkan Sally sedang mengerjakan pr matematika
"Lily ini apa?" Tanya Ruri sambil menunjukkan sebuah kata bahasa Inggris yang tidak bisa dibaca olehnya
"Sometimes we only." Jelas Sally sambil melirik kearah buku latihan bahasa Inggris miliknya
"Oke." Kata Ruri sambil kembali menulis
".."
"..."
"Lily, kau masuk dalam klub musik saja ya?" Pinta Ruri tanpa berhenti menulis
"Gak mau." Jawab Sally cepat
"Aku kasihan melihat mu yang bukan anggota klub musik tapi kau selalu menungguku selesai klub didalam ruang musik dan di gerbang sekolah. Dan juga aku lebih senang saat bernyanyi bersamamu." Jelas Ruri tanpa mengalihkan pandangannya
"Haah... Aku lagi tidak mau masuk klub mana pun Ri, aku hanya mau santai-santai saja." Jelas Sally sambil menghela nafas panjang
"Terserah deh..." Kata Ruri sambil memijit pelipisnya
Ting! Tong!
Bel rumah pun berbunyi
"Ri, buka pintunya!" Titah Sally
"Lo aja." Tolak Ruri
"Yaudah, berarti pr matematika gak boleh nyontek." Kata Sally yang hendak berdiri tapi langsung ditahan oleh Ruri
"Iya iya, gue buka pintunya."
Ruri pun berjalan menuju pintu, saat dibuka alangkah terkejutnya ia yang melihat seekor manusia sambil membawa mangkok kosong
"Ngapain Lo disini?" Tanya Ruri sinis
"Sans aja nape sih? Gue mau minta tepung terigu sekilo." Jelas Rin sambil main nyelonong masuk kedalam rumah dan menuju dapur
"HEH! MAKHLUK! MAIN NYELONONG MASUK RUMAH ORANG AJA! MANA GAK MAKEK SALAM LAGI!" Teriak Ruri marah-marah
"Samlekom." Kata Rin sambil membuka lemari yang berisikan penuh bahan makanan
"Taik Lo ya!" Geram Ruri melihat tingkah laku sahabatnya yang tidak memiliki urat malu sama seperti Sally
"RURI! KALO RIN-CHAN MINTA GULA ATAU TEPUNG JANGAN DI KASIH!" Teriak Sally dari ruang keluarga
"Dengerin tuh! Aku dan Sally gak ngebolehin Lo ambil tepung, udah sana pulang. Terus beli tepung sendiri gih." Jelas Ruri sambil mendorong tubuh Rin keluar
"Aku gak tahu bedanya tepung terigu dengan tepung yang lain, ntar salah beli. Bisa-bisa nanti Tante marahin aku." Jelas Rin
"Lo bawa uang kan? Biar aku temenin beli tepung." Kata Ruri
"Yeay!"
"LILY! AKU PERGI KE SUPERMARKET SAMA RIN YA!" Kata Ruri
"Nitip beli camilan!"
"Oke!"
TBC
Owarida~
Jangan lupa votenya ya~
Senin, 12 Oktober 2020
Laili-chan03
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro