
15. Demam #2
Author POV
(Typo?)
"SALLY-CHAN! JANGAN MATI!"
"Dia gak mati!" Kata Osamu sambil memukul kepala kembarannya
Kita langsung memeriksa kening Sally
"Dia demam tinggi." Jelas Kita
Sally langsung membuka matanya sambil berusaha untuk duduk
"Ittai..."
"SALLY-CHAN JANGAN MATI!" teriak Atsumu sambil menerjang Sally tapi langsung dicegat oleh Aran
"Atsumu jangan berisik." Kata Aran
"Kau pulang saja." Saran Ginjima sambil duduk jongkok disamping Sally
"Tidak perlu." Kata Sally menolak
"Jangan memaksa dirimu." Kata Suna sambil duduk berjongkok didepan Sally
"Suna dan Ginjima benar, lebih baik kau istirahat dirumah." Jelas pelatih Oomi
Sally langsung menggeleng cepat sambil berusaha berdiri Tapi tiba-tiba saja badannya oleng kedepan
DUK!
Wajah Sally langsung memerah karena Suna langsung menangkap Sally sebelum jatuh kelantai. Kini wajah Sally berada di dada bidang Suna
"G-gomen." Kata Sally sambil menjauhkan wajahnya
"Kau pulang saja." Kata Suna
"Gak mau." Rengek Sally
"Kau pulang saja, nanti tambah sakit." Jelas Kita sambil memegang jidat Sally menggunakan punggung tangannya
"Salah satu dari kalian, tolong antar Sally kerumahnya." Kata pelatih Kurosu sambil menatap member voli
"AKU!" kata Atsumu
"Kalau kau yang antar Sally, yang ada malah dia tambah sakit." Kata Osamu
"Apa katamu!"
"Kau itu ceroboh!"
Akhirnya mereka berdua langsung bertengkar
"Suna antar Sally kerumahnya." Kata Kita sambil berdiri dan berjalan kearah sikembar
Suna langsung mengangguk
"Bisa berdiri?" Tanya Suna dan dijawab anggukan kepala oleh Sally
Sally langsung berdiri dibantu oleh Suna dan Ginjima disisi kiri dan kanan
"Hati-hati." Kata mereka berdua sambil membantu Sally berjalan
'gomen, aku merepotkan kalian.' gumam Sally
"Daijoubu lagi pula kami juga jarang membantumu." Jelas Ginjima
"Tunggu disini dulu, aku ambil tas." Kata Suna sambil berlari
'senpai.' panggil Sally
"Ya?"
'bisa kesana sebentar?' tanya Sally sambil menunjuk dinding
"Yaudah, ayo." Ginjima langsung menuntun Sally kearah yang ditunjuk
Setelah sampai Sally langsung melepaskan pegangan Ginjima
"Memang kau mau ngapa--!!"
DUK! DUK! DUK! DUK!
Sally langsung membenturkan kepalanya Kedinding berkali-kali
"NANIYATTERUNO!!" teriak Ginjima marah
"Uwaaah! gak sakit lagi!" Kata Sally senang sambil menatap Ginjima
"Eh?"
Tiba-tiba Sally langsung jatuh terduduk
"Kok kepalaku tambah sakit ya?" Tanya Sally sambil memegang kepalanya yang sakit
"Ck! Kau ini." Geram Ginjima sambil membantu Sally berdiri
"Ayo pulang." Kata Suna sambil menenteng tas
Sally langsung mengangguk
"Kau bisa berjalan?" Tanya Suna
"Bisa." Jawab Sally
Akhirnya Suna mengantarkan Sally kerumahnya dengan aman
"Kalau kalian ingin menjenguk Sally, setelah selesai latihan." Jelas pelatih Kurosu
"Ha'i." Jawab para member voli
"Sekarang kita akan latihan 3 vs 3." Jelas pelatih Kurosu
Mereka semua langsung latihan sambil sesekali tertawa melihat pertengkaran si kembar gara-gara hak sepele
🌟🦊🌟
Suna sekarang sedang menggendong Sally dipunggungnya karena Sally sudah tidak sanggup berjalan kerumahnya
"Oy Sally, kunci rumah mana? Kunci?" Tanya Suna yang sudah berada didepan pintu rumah
"Didalam... Tas... Cari... Tempat pensil..." Jelas Sally dengan mata tertutup menahan sakit
Suna langsung mencari tempat pensil yang disebutkan Sally
'banyak banget peralatan tulisnya.' batin Suna yang melihat isi kotak pensil milik Sally
Setelah mendapat kunci, Suna langsung membereskan tas Sally dan membuka pintu
Ceklek!
"Lepas dulu sepatumu." Kata Suna sambil mendudukkan Sally
Suna menutup pintu dan melepaskan sepatunya sedangkan Sally sedang bersusah payah melepaskan sepatunya
Suna langsung duduk berjongkok didepan Sally dan membantunya membuka sepatu
"Kau istirahat dikamar dulu, aku masakin bubur." Jelas Suna sambil membantu Sally berdiri
"Bisa berjalan?" Tanya Suna dan dijawab gelengan kepala dari Sally
Suna langsung menggendong Sally ala bridal style ke kamarnya
"Kamarmu yang mana?" Tanya Suna yang berada dilantai dua dan melihat ada 4 kamar
"Bagian... Kiri... Nomor 2." Jelas Sally sambil menyandarkan kepalanya di dada bidang Suna
Suna langsung membuka pintu kamar Sally dan membaringkannya diatas kasur
"Aku masak bubur dulu."
Suna langsung pergi kedapur untuk memasak bubur, tapi dia teringat sesuatu
"Oh iya, dia belum di kompres." Kata Suna
🌟🦊🌟
"Sally-chan lagi ngapain sekarang ya?"
"Dia dan kembali latihan dasar bucin gak ada akhlak!" Kata Osamu sambil memberi servis ke kepala Atsumu
"Ittai... Aku hanya khawatir dengan keadaannya." Jelas Atsumu sambil memegang kepalanya
"Baik boleh bucin jangan." Kata Ginjima
"Gin kau jangan ikut-ikutan." Kata Atsumu
🌟🦊🌟
"Sally." Suna langsung berjalan pelan kearah Sally
"Aku ingin mengompres mu, handuk mana? Handuk?" Tanya Suna
'dekat... Lemari laci kecil... Sebelah kiri... Bawah.' jelas Sally dengan suara kecil
Suna melihat kearah lemari kecil yang disebut Sally
"Disini ya? Kubuka ya? Kalau ada barang hilang jangan marahin aku." Kata Suna sambil membuka lemari laci kecil itu
Saat melihat isinya Suna langsung menutup lemari itu dengan cepat dan geleng-geleng kepala
'aku tidak lihat, aku tidak melihat apapun, aku tidak lihat apapun.' batin Suna
"Oh? Disini rupanya." Manik hijaunya melihat handuk kecil yang berada didekat lemari laci kecil itu
Author: ayo tebak Suna tadi ngeliat apa?
🌟🦊🌟
"Kapan latihan selesai?" Rengek Atsumu
"Tsumu dari tadi kau hanya merengek seperti anak kecil, bisa kau diam tidak?" Osamu hanya menatap datar kembaran yang paling disayanginya ini
"Kenapa Suna lama banget sih? Kan dia hanya disuruh ngantar Sally-chan." Tanya Atsumu
"Palingan dia lagi bantu buat bubur atau semacamnya." Jelas Gin
"Atau semacamnya? Jangan-jangan Suna mencari kesempatan dalam kesempitan, ntar pas Sally-chan lagi bobo cantik terus Suna langsung nyerang gimana?" Tanya Atsumu yang sudah mulai berfikir negatif
"Suna gak bakalan nyerang, dia itu bukan kau Tsumu." Jelas Osamu sambil memukul kepala Atsumu
"Osamu benar, Suna gak bakal gitu lain lagi ceritanya kalau kau yang menjaga Sally." Jelas Ginjima
"Kenapa aku?"
"Karena kau jamet." Jawab Osamu
"Kalian bertiga, kalau mau berbicara nanti saja." Kata Kita sambil menatap intens mereka bertiga
"Ha'i."
"Atsumu kalau kau mengeluh lagi, kau tidak boleh datang menjenguk Sally." Jelas Kita
Atsumu langsung lanjut latihan setelah Kita berbicara
"Atsumu itu terlalu bucin." Kata Akagi
"Tapi kau sering mencomblangkan dia dan Sally, Osamu dan Sally, Suna dan Sally." Kata Oomimi sambil menatap Akagi
"Kau ini kayak Mak comblang." Jelas Aran sambil menatap Akagi
"Soalnya seru, aku gak sabar ngeliat mereka bertiga berebut Sally-chan. Berasa kayak nonton FTV gratis." Jelas Akagi senang
"Kalau mau nonton FTV ya di escetipi." Jelas Aran
"Kalau di escetipi itu sudah di setting, kalau ini kan asli tanpa rekayasa." Jelas Akagi
"Michinari kenapa sifatmu jadi berubah drastis seperti itu? Mengerikan tau gak?" Kata Oomimi
"Kalian bertiga jangan berbicara terus, kembali latihan." Jelas Kita sambil melipat kedua tangannya didada
Mereka bertiga langsung tersentak kaget karena tiba-tiba saja Kita berada tepat dibelakang mereka. Mereka langsung kembali latihan
A Few Moments Later
"Latihannya cukup sampai disini, setelah kalian beberes kita akan menjenguk manejer." Jelas pelatih Kurosu
"Ha'i~."
Setelah selesai beberes para member voli langsung berjalan menuju rumah Sally kecuali kedua pelatih
"Kenapa harus aku yang membawa tas Suna?" Tanya Atsumu yang sedang menenteng tas milik Suna yang ketinggalan
"Karena kau itu babu." Jawab Osamu
"HAH? APA KAU BILANG?!"
"Atsumu, Osamu jangan bertengkar." Belum sempat mereka berdua berkelahi, Kita langsung menengahi
"Baik Kita-san." Kata mereka berdua patuh
"Kalian duluan saja, aku mau beli obat dulu." Kata Kita sambil berhenti berjalan
"Aku ikut." Kata Oomimi dan dijawab anggukan kepala oleh Kita
"Ano Kita-san." Panggil Riseki
"Ada apa?"
"Tadi aku sempat chatting dengan Ruri-chan katanya Sally-chan itu tidak bisa makan obat, dia hanya bisa makan madu." Jelas Riseki sambil menunjukkan chattingannya dengan Ruri
Disana terlihat chat Ruri yang sedang mengabsen kebun binatang, dan balasan Riseki yang mencoba menenangkan Ruri
"Beli madu dimana?" Tanya Kita
"Oh? Kemarin waktu aku habis belanja di supermarket dekat sini, aku melihat disana lagi jualan madu." Jelas Osamu sambil mengingat
"Kita kesana saja." Kata Oomimi
"Kalian duluan saja, kami akan menyusul."
Setelah mengatakan itu Kita dan Oomimi berjalan menuju supermarket dan sisanya pergi kerumah Sally
"Ojamashimashu." Aran menekan tombol bel tapi tidak ada respon dari orang dalam rumah
"Masuk aja." Kata Atsumu sambil membuka kenop pintu dan langsung nyelonong masuk kedalam rumah
"Oy Tsumu! Gak sopan!" Kata Osamu
"Kayak Lo punya sopan santun aja." Kata Atsumu sambil menatap kembarannya
"Sudah-sudah, kalian jangan ribut terus. Ingat orang rumah lagi demam." Kata Akagi
Mereka satu persatu masuk kedalam rumah Sally
"Suna-senpai punyamu kebesaran."
"Ha? Apa hubungannya? Biarin aja."
Semua anggota voli yang sedang berjalan langsung berhenti mendadak
'apanya yang besar?' bisik mereka
"Kalau kebesaran nanti gak muat."
"Ck! Kalau gak muat ya di muatin Sally."
'suaranya dari arah dapur.' bisik Osamu sambil berjalan mengendap-endap layaknya ninja dan diikuti yang lain
Mereka bersembunyi didekat dapur sambil menguping
"Senpai... Ukhuk! Ukhuk!"
"Kan sudah kubilang, seharusnya kau istirahat dikamar saja. Ini malah ngeyel."
"Tapi... Aku kan maunya sekarang."
"Terserah, nanti kalau tambah sakit jangan salahin aku."
'ayo kita pergoki mereka.'
'ntar dulu, Kita-san belum ada.'
'dia benar, kalau ada Kita-san mereka berdua bisa diceramahi habis-habisan.'
"Sally kenapa kau cepat banget keringatannya? Padahal ini baru beberapa menit."
"Aku kan lagi demam Senpai T_T, dasar gak peka."
"Yang gak peka itu kamu."
"Ish pokoknya senpai."
"Iya iya, aku ini orangnya gak peka.. cepat masukin!"
"Gak muat."
"Mau ku bantu?"
"Gak usah, aku bisa sendiri."
'oy oy, situasi disini mulai panas.'
'pengen cepat-cepat mukul Suna.'
"Ittai!"
"Sally! Kau baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja kok senpai."
"Sakit ya?"
"Agak perih."
'Suna brengsek!'
'oy! Atsumu!'
"SUNA! APA YANG KAU LAKUKAN PADA SALLY!" teriak Atsumu sambil menatap Suna
"Hm?"
"Oy! Tsumu!"
"Eh? Kalian sudah sampai ya? Kok gak bilang sih?" Sally yang melihat anggota voli pun langsung terkejut
"Kalian lagi masak?" Tanya Ginjima
"Iya, lagi buat kentang goreng. Emang kenapa?" Tanya Suna
"Aku benci pikiran ku!" Mereka semua langsung merutuki pikiran mereka yang sudah melayang kemana-mana
"Ta-tadi apa maksudnya yang kebesaran?" Tanya Atsumu
"Oh? Itu tadi Suna-senpai motong kentangnya kebesaran, nih liat." Kata Sally sambil memperlihatkan mangkuk yang berisi potongan kentang
"Te-terus tadi apa maksudnya gak muat?" Tanya Atsumu
"Suna-senpai bilang goreng kentangnya sekali goreng aja, tapi dia motongnya kebesaran ntar gak muat dikuali." Jelas Sally
"Kan sudah berapa kali aku bilang? Mau potongannya terlalu besar atau kecil kan sama aja." Jelas Suna
"Apanya yang sama?"
Suna dan Sally langsung berdebat tentang potongan kentang
"Syukurlah."
"Tsumu pikiran mu terlalu kotor, menjijikan tau gak?"
"Hah? Kau juga berpikiran seperti itu tadi."
"Sudah sudah intinya kita salah paham disini." Kata Aran menengahi
"Apanya yang salah paham?" Tanya Suna
"Omongan kalian berdua terus respon Sally." Jelas Ginjima
Suna nampak berfikir
"Anjim sialan, aku baru kepikiran. I hate my mind." Kata Suna
"Otak ku nge-blank, gak ngerti." Kata Sally
"Kau sampe beratus-ratus tahun lamanya gak bakalan konek." Kata Suna sambil memukul kepala Sally pelan
"Ittai..."
"Ngomong-ngomong Sally bukannya kau sakit ya? Kok kau kayak udah sehat aja? Jangan-jangan tadi kau itu kena guna-guna?" Tanya Ginjima
"Bukan guna-guna tapi santet." Sambung Osamu
"Yosh, kubunuh kalian berdua." Kata Sally sambil memegang pisau dapur
"Ampun kanjeng mamih." Kata mereka berdua
"Kenapa ribut sekali disini?" Tiba-tiba ada suara seseorang
"Kita-san/Shin/-Senpai!"
"Kami sudah memencet bel, tapi tidak ada satu orang pun yang dengar akhirnya kami berdua masuk sendiri. Gomen na Sally." Jelas Oomimi
"Ii'e daijoubu, bel rumah memang rusak gara-gara sering dimainin sama anak kecil yang mempunyai hobi aneh." Jelas Sally
"Dan anak kecilnya kamu." Sambung Suna sambil menatap kearah Sally
"Da-dari mana senpai tau? Jangan-jangan senpai cenayang ya?"
"Emang siapa lagi anak kecil yang punya hobi aneh selain kau?" Kini anggota voli langsung menatap Sally
"Aku bukan anak kecil." Cibir Sally
"Sally bukannya kau demam? Kenapa ada di dapur?" Tanya Kita
"Udah agak mendingan kok, karena sudah makan bubur." Jelas Sally "makan itu penting, ya gak Osamu-senpai?"
"KORA SENPAI! KENTANG MENTAHNYA JANGAN DIMAKAN! ITU MAU DIGORENG!"
Sally langsung memarahi Osamu karena memakan kentang yang belum digoreng
"Jangan berteman ayo bertengkar." Kata Ginjima sambil menepuk pundak Sally dan Osamu
"Kebalik."
"Osamu jangan makan kentang mentah-mentah nanti perutmu sakit, Sally jangan teriak-teriak kau lagi sakit dan Ginjima jangan menaburi garam pada mereka." Kata Kita
"Habisnya lapar." Jelas Osamu
"Ya sudah, kita masak sama-sama saja biar cepat selesai." Kata Kita
"OKE!" Semuanya langsung semangat dan menjalankan tugas masing-masing kecuali Atsumu yang sedang bermain piano diruang tamu
Beberapa menit kemudian
"YEAY! SUDAH SIAP!" teriak Sally senang sambil membawa sepiring penuh kentang goreng
Sally meletakkan piring itu keatas meja diruang tamu, mereka memasak banyak makanan karena disini ada raja dan ratu makanan siapa lagi kalau bukan Osamu dan Sally
"Kosaku-senpai tolong ambilkan saus yang ada dirak paling atas." Pinta Sally
"Sudah diambil sama Suna tuh." Kata Kosaku sambil menyantap kentang
".... Sejak kapan?-_-"
"Gak ingat tadi kau nyuruh aku ngambil ini?"
"Oh... Lupa hehehe." Jelas Sally sambil nyengir kuda
"SAMU! JANGAN DIHABISIN MAKANANNYA!" teriak Atsumu sambil menjauhkan Osamu dari makanan yang sudah tersedia diatas meja
"AKU GAK HABISIN MAKANANNYA, TAPI AKU SIMPAN DIDALAM PERUT DULU BIAR AMAN!" kata Osamu sambil menjambak rambut Atsumu
"Makan makanan dengan simpan didalam perut itu sama aja-_-." Kata Suna, Ginjima, Oomimi dan Akagi sambil menatap aneh Osamu
KRUUUUK!
"SAMU! Suara perut mu tolong bisa dikecilin gak?"kata Atsumu
"Itu bukan suara perut gue woy!"
"Terus siapa?"
"Itu aku Hahahaha." Tawa Sally
Semua yang ada disana langsung Sweatdrop
"Kok diem? Padahal tadi berisik banget loh." Tanya Aran sambil membawa nampan yang berisi gelas-gelas untuk diminum oleh mereka nanti dan dibantu oleh Kita
"Malaikat lewat." Jawab Sally
"Dan malaikatnya adalah aku." Sambung Atsumu
"Malaikat maut pastinya." Kata mereka semua kecuali Kita yang sedang duduk santai disofa
"NANDATO?!" Geram Atsumu
"Maa maa jangan marah-marah gitu, ntar tambah jelek. Lebih baik kita makan dulu." Kata Sally menenangkan Atsumu
"HIDOI!!"
"Naisu Sally!" Kata Osamu sambil mengacungkan jempol
Mereka akhirnya makan sambil becanda dan sedikit teguran dari sang kapten.
*Bonus chapter
"Sally-chan pianika itu bagus, boleh aku mainin?" Tanya Atsumu sambil menunjuk kearah pojok ruang tamu
"Itu piano." Ralat Suna
"Pfft! Pianika!" Tawa Sally dan Ginjima
"Cara tiup piano gimana ya? 😂." Semuanya langsung tertawa saat Osamu membawa selang untuk ditancapkan ke piano
"Oh? Itu bukannya drum ya? Yang cara mainnya di petik kayak gitar atau Pulu lele." Tanya Atsumu sambil menunjuk biola yang tergantung di dinding
"Hahahaha!"
"Atsumu-senpai... Hentikan... Kegoblokan mu itu hahaha." Tawa Sally sambil memegang perutnya yang sakit
"Itu biola bodo'!" Kata Osamu sambil tertawa
"Dan juga apa itu Pulu lele?" Akagi bertanya dengan air mata di ujung matanya karena menahan tawa
"Maksudnya Ukulele?" Tanya Sally dan dijawab anggukan kepala
"Biola itu cara mainnya digesek, ukulele itu dipetik... Kenapa pula biola disamain dengan drum😂."
"Fiks otak dia ada di tengkuk."
TBC
Tugas numpuk tapi masih sempat-sempatnya aku nonton anime sekaligus menghayal😂
Btw, selamat hari pahlawan 🥳
Selasa, 10 November 2020
Laili-chan03
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro