Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

✎៚┆O.4

Taruna bersurai pirang menggebu tapaki lantai pualam. Menyeru dalam senyap. Selepas manik legam dapati eksistensi yang dinanti, melenggang keluar sesuai rancangan. Menyentak Kazutora yang terduduk kaku di samping loker sepatu. Kalap merapihkan baju. Pula sempatkan mencium ketiak, ternyata bau.

"Mikey ada parfum gak!?"

Mendapati panggilan, Mikey, sang adam berambut pirang lekas menoleh sigap. "Ha? Ada. Parfum ruangan tapi. Mau?"

"Gapapa deh."

Jemari cekatan membuka resleting ransel. Mengobrak-abrik. Pula meringis, tatkala insan malah tak kunjung dapati benda yang dicari. Selagi tak henti pandangi mimik kebas Kazutora yang kian menjadi. Menyadari. Puan target kian mendekat, menghampiri.

"Aduh! Cepetan. Lama amat. Tasmu isi apaan sih?"

"Brisik deh. Lagi di cari juga."

"Cari nya yang bener!"

Kazutora kalap merampas tas. Ikut merogoh. Lantas dapati parfum ruangan yang dimaksud expaiet lebih dari dua tahun silam. Mengundang makian. Atas apa guna sang insan membawa sampah seperti itu dalam ranselnya.

"C#k! Ngapain nawarin sih anj."

"Kan kamu yang nanya, gimana sih. Malah protes."

Puan kini menatap jengah kericuhan dua adam di ujung lorong. Merecaka gusar. Selepas diri menyadari, pasti ada apa-apa lagi ini. Lantas tanpa suara putuskan melenggang begitu saja. Pergi. Sebelum jauh terjerumus dalam ketidakwarasan tingkah kedua insan.

"Eh! Ada dek [Name]."

Puan meringis tanpa vokal. Kena sudah.

Mendapati itu, Mikey dengan sigap bersembunyi di balik dinding. Meski tak berguna. Tapi apa salahnya mencoba. Kazutora tanpa aba-aba pun tau, apa yang harus ia perbuat. Lekas melenggang dekati pemilik nayanika di ujung sana. Di susul siulan panjang. Yang menaikan tingkat ingin melempar sandal ke arah mulutnya.

"Dek, mau pulang bareng ga?"

Puan di hadapan dengan segan menggeleng. "Ga dulu mas. Ayah saya nunggu di depan."

Kazutora menoleh, meminta pendapat. Sebelum akhirnya Mikey kembali mencuat dari balik tembok, mengacungkan jempol. Pertanda ini baginya melancarkan serangan plan B.

"Oh iya, dek tau ga?"

Puan yang hampir melenggang tertahan perginya. Berdalih pandang. "Apa kak?"

"Hati aku tuh ibarat margarin. Mata kamu, tuh kayak wajan."

Mimik wajah kini sukar diterka. Entah apalah tanggap yang harus di lakukan. Nyatanya. Puan anindya malah terpaku senyap pada porosnya.

"Deket kamu aku jadi melelehhhhh."

Mikey kembali bersiul panjang. Mantab. Sebelum akhirnya siulan berubah jadi pekikan nyaring. Selepas netra legam dapati, insan pemilik nayanika putuskan berlari selagi menenteng sepatunya. Kabur.

"TOR!! KEJAR TOR!!"

Kazutora agaknya lambat menyadari keadaan. Lantas jemari sempatkan menarik ujung rambut pirang. Membawanya berlari bersama. Hingga berujung saling menjambak ditengah pengejaran. Sesekali menabrak benda apa saja yang menghalangi pertikaian.

Pula menabrak satpam tak bersalah di ujung gerbang.

"JANC#K ASU MEN." Korban lekas meraih tongkat hitam di samping daksa. Berniat memukul kepala kedua insan. Sayang, sedetik sebelum serangan mendarat, kedua adam dengan tergesa putuskan berlari menjauh.

"KABUR TOR."

"ANJ KAU MIKEY."

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

"Ini semua salah Mikey."

"Loh!? Kok aku, setan?"

"NGAPAIN DI TABRAK COBA?"

"KAMU NGAPAIN JAMBAK COBA?"

30 Agustus 2021

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro