Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

✎៚┆O.2

Denting lonceng menyambut manis kedatangan raga. Seakan menyapa. Kepada siapa saja yang menyempatkan diri untuk singgah barang sejenak.

"Selamat datang." seorang pelayan dengan tersenyum mendekat, bertanya, ingin memesan apa gadis jelita yang menjadi pusat atensi dari awal kehadirannya.

Belum sempat diri memutuskan apa yang akan dipesan, netra tanpa sengaja tertimpuk pada dua insan yang bercengkrama hangat di ujung ruangan. Memicu gerutu tertahan. Dari puan yang masih terpaku menatap kejadian.

Raga lekas berbalik. Putuskan melenggang pergi sebelum pandang mendapati diri. Naas, guratan takdir agaknya menuntut sang puan bertemu dua insan. Terbukti kala panggilan nama menahan sosoknya. Dengan seringai khas yang selalu terbayang dalam setiap angannya.

"[Name]!! Lama ga ketemu."

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

Hawa kecanggungan yang luar biasa kental.

Membawa senyap. Pada percakapan yang sebelumnya baik-baik saja. Memicu seorang pemuda kini jengah tiada dua. Bertanya. Apa-apan mereka ini? Sedang dilanda virus macam apa pula hingga tiga insan berakhir lumutan di atas meja.

Pelayan penghantar pesanan mereka pun kini bernasib sama. Tak diindahkan. Seakan hadir portal lain yang menarik serta insan malang itu dalam kesunyian. Memicu tanya heran. Mereka ini apa apaan?

"Woe?!" Baji Keisuke menyela keheningan. "Napa diem dieman begini?"

Akhir kalimat disambut cengiran pemuda lainnya. Yang khas. Begitu netra jamrud nya terkikis oleh kurva yang melengkung manis.

"Hehe. Maaf. Oiya [Name], pertanyaan ku yang tadi belum di jawab lo. Gimana kabarnya?"

Atensi berdalih. Kepada gadis muda yang dalam senyap menggerutu keadaan. Apa-apaan situasi yang sukar dimengerti ini? Kenapa harus dia yang ikut serta? Membawa lensa seketika menyelidik tajam ke arah pemilik manik mentari. Menuduh. Ini pasti semua tabiat liciknya.

Menyeringai. [Name] putuskan membalas tanya dari sang pemuda. "Baik kok. Chifuyu sendiri gimana?"

Baji menatap jengah, kegiatan basa-basi yang terlalu basa-basi di hadapan. Bosan. Dengan menyendok kasar wafle dalam kunyahan. Padahal makan itu selalu menyenangkan. Tapi pada hari ini, Baji dengan tega katakan, tidak.

"Aku ke toilet sebentar ya, [Name], Baji san."

Kunyahan terhenti. Kala indera mendapati sosoknya kini melenggang pergi. Lekas menoleh untuk kemudian di balas hal serupa. Dari gadis muda yang kini bersemu merah.

"BAJI!!"

"[NAME]!!"

Kedua insan berteriak serempak.

Tak ingin mengalah, [Name] dengan cepat menyela kata. "Kenapa kamu bawa dia?!!"

Manik mentari menyincing, heran, atas kata sang gadis yang tak sesuai ekspetasi nya. "Kamu kenapa sih!? Katanya butuh refreshing, butuh penyemangat juga, ya aku bawa dia lah!!"

[Name] tak habis pikir. Menepuk jidat berulang kali pun tak akan menyadarkan Baji dari tindak bodohnya. Ralat. Pemuda di hadapan memang bodoh. Tapi ini lebih dari bodoh. INI KOLOT.

"Kamu ga peka, Baji." jemari lentik mencubit sebelah pipi. Berujar geram. "Chifuyu itu mantanku. Kamu mau buat aku suka sama dia lagi? HAH?"

"Lah emangnya kenapa? Kan bagus kalau balikan."

Cubitan mengeras. Memicu aduhan dari insan yang tak pernah mengerti keadaan. Terlebih perasaan seorang puan. Yang tak ingin kenangan bersama sang mantan menilas kembali luka.

"Terserah mu. Aku mau pulang."

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-


"Baji san, [Na]-- loh. [Name] kemana?"

"Pulang."

"Terus, pipi mu kenapa Baji san?"

"Kena gorila ngamuk barusan."

5 Agustus 2021

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro