Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bagian 4

Naruto Shippuden × Diabolik Lovers

Cast: Sakura.H × Diabolik Lovers

Genre: Vampire

Note : Cerita sudah lama di ranjang tapi belum di aupdate karna cover dan shinopsis cerita.


▼△▼△▼△▼△▼△▼△▼△▼△


Memakai seragam sekolah. Mendesah panjang. Beruntung bekas gigitan vampire tidak tahu diri seperti mereka tidak begitu terlihat. Rambut terurai lembut, wajah di poles bedak tipis dan memakai lipgloss.

Menuruni tangga. Dia malah melihat sosok Reiji juga melihatnya, langsung saja dia buang muka. Reiji mengernyitkan alis tajam, tanda dia tidak suka sikap dia.

" Kalian disini." Ucap Raito.

Baru yang lain datang. Yui juga datang bersama Raito, sepertinya dia baru saja dapat serangan dari pemuda bertopi itu.

Yui buru - buru menghampiri Sakura diam saja. Melirik pada Yui meremas lengan seragam miliknya.

" Ayo " Shu duluan.

Yang lain ikut. Sakura dan Yui di belakang para Sakamaki.

" Kau baik - baik saja." Pertanyaan Sakura sepertinya salah untuk di lontarkan, padahal dia tahu, kalau pemeran utama ini tidak baik saja.

Yui menggeleng lemah. Wajah lelah dan pasrah miliknya selalu di benci para penonton. Kenapa pemeran utama cewek ini begitu pasrah pada keadaan? Kenapa tidak melawan?

" Jangan pasrah saja, kau harus melawan bukan." Karna berfikir seperti itu malah tanpa sadar dia langsung mengucapkan.

Sakura agak kaget dengan ucapannya. Sedangkan Yui melihat Sakura bertanya mengapa gadis merah muda itu mengatakan hal tadi.

Melawan?

Tidak mudah untuk melawan para Sakamaki yang seorang vampire.

Mereka bisa membunuhnya kapan saja kalau dia melawan. Dan dia tidak ingin itu terjadi.

Sakura duduk dekat jendela di depan Yui. Di sampingnya ada Reiji. Untuk beberapa saat hanya keheningan di dalam mobil. Sampai tubuh Sakura mendadak menegang. Dia merintih megang kepala dan hampir jatuh namun Reiji langsung menahan bagian perut pinggang Sakura dengan lengannya. Yui berlutut memanggil dan menatap khawatir gadis itu, kegaduhan kecil terjadi.

" Oi pingky! " Seru Ayato cemas.

Shu sampai ikut berlutut dan megang bahu gadis itu. Di pegang keningnya, sulung Sakamaki mengernyit, yang dia rasa cuma keringat banyak.

" Dia bekeringat banyak sekali." Gumam Shu.

Reiji, Ayato, Subaru menatap Shu setelah dengar ucapan dia. Mereka kembali menatap Sakura malah mulai lemas dan bekeringat.

Mata magenta Reiji tegang.

Mobil terguncang, Yui jerit takut. Mobil tiba - tiba terbalik dan meledak menabrak pohon. Api menggumpul besar bersama asap tebal.

Mereka sudah menyelamatkan diri. Sakura di turunkan oleh Reiji karna dia yang berada tepat di samping gadis itu. Di sela rasa pusing, ia lihat sosok bayangan di kabut, jadi ke ingat kalau ini adalah adegan Mukami.

' aku tidak boleh mengacaukan.'

Diam - diam berjalan mundur bersembunyi di balik pohon tidak jauh dari sana sebelum para vampire itu lihat aksinya.

Subaru di belakang tidak sengaja melirik ke belakang dan dia tidak menemukan gadis itu. Mengernyitkan dahi. Kembali lihat kedepan, para vampire rendahan itu sudah pergi. Sekarang dia berjalan mencari gadis itu, tidak sengaja lihat helai rambut merah muda.

" Sedang apa kau? "

Sakura kaget menatap Subaru. Dia berdiri dan terhuyung kedepan yang berhasil di tangkap oleh bungsu Sakamaki.

Yang tersisa di lihat wajah cemas dan panggilan keras Subaru pada namanya. Lalu. Semua menghitam.


◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇


Membuka mata. Dia berdiri di depan pohon besar. Ia seperti pernah lihat tempat ini.

Ah!

Ini dimana Yui selalu terbangun kalau tengah pingsan.

Berjalan, berdiri di depan pohon, mendongak memadang pohon itu.

" Jangan paksa dirimu."

Membola kaget, secepat kilat balik badan, memutari kanan - kiri. Suara tadi. Suara tadi mengejutkan ia.

" Ubah alur untuk bantu Eve."

Belum Sakura jawab dia sudah pusing dan kembali tidak sadarkan diri.

Di dunia nyata. Ia terbangun di kamarnya dan masih memakai seragam sekolah.

Bangun untuk duduk. " Jangan maksain." Suara berat di kenal. Menengok, Subaru bersandar di tembok kamarnya.

" Ke-kenapa kau di sini?! " Menunjuk Subaru.

Subaru mengkerutkan alis tidak senang. " Tidak sopan." Komentar Subaru buat jari Sakura turun.

Agak kaget Subaru malah sudah duduk di atas kasurnya. Yang lebih kaget, laki - laki itu menempatkan tangan pada keningnya. Tangan itu menjauh, wajah Subaru agak lega.

" A-apa " Kata terbata keluar dari mulut Sakura.

Menatap datar pada Sakura.
" Kau bekeringat dingin terus, kau juga pingsan tadi. Reiji tadi menyuntikan obat vitamin, dia berfikir kau kayak gini karna kami minum darahmu."

Sakura tidak bisa berkata. Dia menatap arah lain asal tidak Subaru.

Subaru menatap sisi wajah Sakura. Mendesah pendek. Naik keatas kasur. Sakura kaget, dia mundurkan wajah dan menyilangkan tangan ke dada. Subaru yang lihat mendengus.

" Jangan berfikiran aneh." Di kasih botol berisi cairan. " Dari Reiji, kau minum agar tidak lemas. Dia bilang agak pait, jadi langsung di telan." Sakura ambil botol dari tangannya.

" Terimakasih." Ucap Sakura.

" Hm."

" Subaru tidak ke sekolah? "

" Tidak. Istirahat, minum jus itu untuk menambah darah. Aku keluar."

Setelah mengatakan itu, Subaru menghilang.

Ia menatap botol di tangannya. Lalu menatap kotak jus di kasih Subaru.


◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇


Pria tinggi janggung menatap agak jauh dari rumah sakit besar.

Dalam sekejap dia sudah berdiri di ruang ICU. Berdiri di depan kaca besar memisahkan dia dengan ruang ICU tertutup yang di hungni pasien terbaring parah di dalam sana.

Mata hijau dia menatap dalam sosok pasien terbaring parah di tempeli alat medis lain dan alat bantu oksigen.

Menutup mata dan buka lagi. Berban di kepala menutup sisi wajah lain hanya menyisakan wajah depannya.

" Kasihan sekali." Gumam pria itu.


◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇


" Syukurlah Sakura baik - baik saja." Ucap Yui lega. Duduk di kursi samping ranjang Sakura.

Sakura menjawab dengan senyum tipis. " Aku hanya kekurangan darah karna mereka." Yui tersenyum maklum. Dia tahu gimana tubuh Sakura bisa lemas.

Karena dia merasakan juga.

Berdiri." Aku mau ke belakang dulu." Sakura mengangguk." Hati - hati." Yui bingung tapi dia mengangguk juga.

Menatap Yui pergi dari kamar. Pintu sudah di tutup. Menengok jendela.

Kalau tidak salah. Setelah pertemuan dengan Mukami tadi, mereka harus menculik Yui. Semoga saja dia tidak mengubah alur cerita.

Tapi ada yang membuat dia bingung.

Mukami harusnya belum datang. Harusnya kebangkitan Cordelia dulu baru Mukami datang.

Tetapi ini.

Apa cerita aslinya akan berubah?

T. B. C

Kayaknya minat cerita ini tidak banyak, jadi aku mau hapus saja.

Sebelum itu pencet vote dan komentarnya 🙂

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro