Bagian 3
Naruto Shippuden × Diabolik Lovers
Cast: Sakura.H × Diabolik Lovers
Genre: Vampire
Note : Cerita sudah lama di ranjang tapi belum di aupdate karna cover dan shinopsis cerita.
▼△▼△▼△▼△▼△▼△▼△▼△
Jam menunjukan pukul 6 pagi dan di pagi itu Sakura bangun menuju dapur.
Ambil segelas air minum. Setelah minum, ia mau akan kembali ke kamar tapi dia lihat Ayato tengah tiduran di sofa bisa di duduki satu orang.
" Lagi apa." Ujar Sakura, memutuskan menghampiri dan bertanya pada pemuda berambut merah itu.
Ayato semula mejamkan mata, buka matanya, mendongak kecil menatap Sakura berdiri menjulang di depannya. Wajah malas Ayato berubah menyeringai lihat sosoknya.
Sakura mendengus. Memutar mata, mata bergulir. " Hentikan menyeringai menyebalkan itu." Celetuk Sakura kesal.
Seringainya hilang, sekarang Ayato mengubah posisi tiduran menjadi duduk di sofa. Langsung saja Sakura menerobos duduk di sebelah pemuda merah vampire itu, Ayato melirik kesal Sakura seenaknya duduk bikin sofa di tempati menjadi agak sempit.
Kaki Ayato bersilang ke kaki satunya agar sedikit lebih lega.
Keduanya diam. Ayato melirik wajah sayu gadis merah muda masih ngantuk.
" Sakura."
" Hn "
" Apa maksud perkataanmu waktu di kelas masak waktu itu."
" Yang mana."
" Leher kau yang kugigit."
" ...? ... Oh. Cuma melontarkan kata dari cerita novel kubaca."
Mata hijau tajam Ayato membola kaget lalu berkilat tajam. Dia pikir gadis itu menceritakan sesuatu darinya, tapi malahan menceritakan cerita dari novel dia baca!
Melirik tajam namun mata hijau tajam Ayato melemah.
Wajah damai Sakura sudah tertidur. Ia memerhatikan wajah tidur gadis itu. Tangannya menyingkirkan helai rambut di kening. Kerutkan dahi, bergumam. " Jidatnya lebar." Gumam Ayato. Kaget geraman keluar dari bibir mungil itu.
" Berhenti mengatakan jidat lebar." Ucap Sakura bernada kesal, masih tidur.
Mata hijau tajam Ayato berkedip. Mendengus, menarik bibir bentuk senyum geli. Sudut bibirnya ketarik lebih atas, Ayato memajukan wajah memerhatikan detail wajah Sakura.
" Jidat lebar." Bisik Ayato.
" Jangan panggil jidat lebar! " Seru Sakura marah.
Ayato lagi - lagi mendengus geli. Ia baru tahu kalau Sakura bisa lebih galak kalau ada seseorang mengatainya jidat lebar, padahal dia sedang tidur, gadis itu melindur.
Berdiri. Di gendong Sakura ala bridal staylle.
▼△▼△▼△▼△ ▼△▼△▼△▼△
Sekali lagi bangun. Melirik jam sudah pukul lima sore, meregangkan badan. Lihat kanan - kiri, bergumam...
" Apa Ayato bawa aku kesini? "
" Mandilah." Beranjak, ambil handuk.
Masuk kedalam kamar mandi, wajah mengantuk Sakura berubah jadi tertekuk lihat ada sulung tertua berendam dalam bak mandinya.
Berjalan mendekati Shu.
" Shu! Pergi sana, aku mau mandi." Shu buka mata sebentar, kembali nutup mata. " Pergi Shu! " Geram Sakura mulai kesal.
" Kalau mau mandi, mandi saja."
Perempatan empat siku - siku sudah muncul di kening Sakura.
Di tarik baju depan Shu pakai. Sulung Sakamaki agak terkejut, baru kali ini ada perempuan berani padanya. Mata biru Shu menatap mata hijau teduh Sakura berkilat kesal.
Tatapan mata gadis itu berbeda dari tatapan Yui.
" Pergi " Menekan kata.
Shu menarik satu sudut bibir.
" Aku tidak mau." Ujar Shu, mata biru berkilat.
Wajah Sakura berubah jadi jengkel dan kesal. Dia mau berucap tapi tidak jadi karna Shu menarik tangannya yang mencengram baju pemuda itu.
Air dalam bak bandi keluar. Buka mata. Sakura duduk di depan Shu di dalam bak mandi yang sama. Mata Sakura membola kaget, baju ia juga basah, dengan tenang Shu Sakamaki memajukan wajah lalu menancapkan taring ke leher putihnya.
Meringis sakit taring Shu menembus kulitnya.
Shu tercengat. Baru satu teguk darah dia sudah terdiam dengan mata berkilat sesuatu. Kelopak mata memicing, ada kilatan putih tajam di ujung bola mata biru.
Menarik diri buat taring sulung Sakamaki terpaksa lepas dari lehe. Sakura memicing tajam pada Shu menyeringai padanya dengan darah di sudut bibir dia.
" Berani sekali minum darahku." Suara Sakura berdesis tidak suka.
Seringainya hilang. " Aku tidak tahu darah kau manis. Ayato, dia sudah lebih dulu mencicipinya? " Mata biru menjadi dingin tajam.
Shu bisa mencium aroma Ayato dan bekas gigitan samar di leher Sakura.
Sakura berdecih buang muka. Keluar dari sana, di ambil handuk yang jatuh karna tarikan Shu tadi. Tanpa berbicara lebih Sakura keluar dari sana, membiarkan Shu memakai sesuka hati kamar mandi itu.
Keluar dari kamar mandi. Terpaksa ia mandi di luar kamar. Semua karna vampire itu. Mendesah berat, tidak ada terbesit ia mau darahnya di minum sama krakter vampire Diabolik Lover's.
Tidak butuh waktu lama Sakura selesai mandi. Mau buka pintu kamar tapi terhenti saat dengar sebuah suara erangan dari ruangan sebelah. Kalau tidak salah, di situ adalah ruangan tempat penelitian Reiji.
Di situ Yui masuk dan di sana putra kedua Sakamaki melancarkan aksi meminum darah EVE.
Tidak mau merusak alur cerita asli animenya, Sakura masuk kedalam kamar menaruh perlengkapan mandi. Sekitar lima menit Sakura keluar lagi. Dan dia masih dengar erangan itu.
Mengkerutkan alis. ' Seharusnya Yui sudah kesana. Tapi kenapa erangan itu masih ada.' pikir Sakura saat itu.
Satu menit masih berdiri di situ dan erangan dari ruangan Reiji masih ada. Penasaran, ia pun berjalan, masuk kedalam, melihat Reiji masih duduk tertidur di satu sofa yang ada di sana.
Menepuk pelan bahu anak kedua Sakamaki. Buka mata, mata magenta tidak di hiasi kacamata menatap sosok Sakura berdiri di depannya.
Reiji, dia ambil kacamata dan memakainya. " Ada apa kesini." Berujar dengan nada seperti biasa, tidak bersahabat dan terkesan datar.
Buang muka. " Aku dengar suara erangan dari sini. Kalau tidak bisa tidur, aku saranin hirup aromaterapi Lavender, itu cukup ampuh agar tidur Reiji-san nyaman." Ucap Sakura menawarkan pengobatan agar tidur nyenyak.
Mata magenta Reiji melirik tajam dari ekor mata. Sakura acuh, tidak memedulikan lirikan tajam itu.
Ia balik badan mau pergi dari sana. Namun Reiji tidak membiarkan hal itu, dia tarik lengan Sakura yang terkejut sama tindakan kasar Reiji langsung mendorong kasar dia ke rak buku.
Merasa punggungnya sakit karna benturan pada lemari buku. Meringis kecil dan wajah kesakitan Sakura, Reiji mencengram kuat penggelangan tangan Sakura yang ditahan di sisi kepala gadis itu.
Mata magenta Reiji menajam.
" Kau sungguh tidak sopan setelah masuk ke sini sembarangan lalu mau pergi begitu saja." Ujar Reiji tajam.
Sakura balas menatap tajam wajah Reiji Sakamaki. " Aku penasaran oleh suara erangan dari sini, setelah tahu tentu aku harus pergi dari sini kan?!"
" Tch " Decih Reiji.
Langsung saja Pemuda kacamata itu menancapkan taringnya ke leher Sakura. Meneguk darah, Reiji sempat berhenti namun dia kembali neguk sampai dua tegukan karna setelah itu dengan kekuatan tersisa, Sakura mendorong kuat badan Reiji.
Reiji menatap tajam Sakura. Gadis itu sudah mendorongnya di saat tengah menikmati darah manis ...
" Ingat ini Reiji Sakamaki. Aku datang kesini untuk tinggal sementara, bukan di jadikan mangsa darah kalian." Ucap Sakura tajam.
Tatapan mata Reiji membola dengan kilatan putih, tapi itu hanya sebentar. Menatap kepergian Sakura dengan bantingan pintu dari gadis itu.
Magenta Reiji memicing di balik kacamata.
" Siapa yang EVE ? " Bergumam. Mata Reiji berkilat bagai vampire.
T. B. C
Adegan ReiSaku yang di inginkan pembaca, semoga suka yah 🌝 walau aku merasa agak kurang
Di vote cerita kalau sudah selesai baca dan kasih komentar 😁
Sampai jumpa di chapter selanjutnya 👋☺
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro