Bab 7
Naruto Shippuden × Diabolik Lovers
Cast: Sakura.H × Diabolik Lovers
Genre: Vampire
{ Setelah baca Vote kalau enggak - jangan baca, hargai usaha author buat cerita }
☰ ☱ ☲ ☳ ☴ ☵ ☶ ☷ ☴ ☵ ☶ ☷
•
•
•
•
•
Sudah dua minggu Sakura dan Yui berada di mansion Mukami. Dan dua minggu itu mereka tidak memberi kabar pada Sakamaki, entah apa yang di lakukan Sakamaki saudara nanti.
Sakura menguap bosan. Bosan sekali terkurung di dalam rumah. Tidak ada kegiatan yang menyenangkan, palingan membantu Yuuma panen sayuran, membantu masak atau membantu Yui mengerjakan hal lain.
Wajah Sakura sudah malas lebih malas lagi. " Bisa tidak ketuk pintu dulu, kalau lagi ganti baju gimana." Ujar Sakura pada Ruki sudah berdiri di belakangnya.
Ruki menatap datar punggung kecil kurus Sakura. Dia keingat apa yang di katakan Kou saat mendiskusikan rencana buah adam sama Yuuma dan Azusa.
" Tidak ada kebangkitan di tubuh Yui." Ucap Kou.
" Sama " Sahut Yuuma. Azusa mengangguk kalem.
Ruki menatap luar jendela menampilkan Sakura dan Yui tengah mengobrol di halaman mansion mereka.
" Tapi, soal Sakura."
Yuuma dan Azusa melirik Kou, Ruki masih memunggungi mereka, diam ingin mendengar lanjutan ucapan Kou.
" Sakura. Dia, menurutku, dia sama seperti kita." Ujar Kou yang mendapat tanda tanya saudaranya.
Kou menceritakan apa yang di ceritakan Sakura semalam padanya. Yuuma tentu mengernyitkan alis tidak percaya, gadis merah muda yang terlihat biasa itu juga memiliki masalalu suram? Dari terlihat gelalatannya, Sakura seakan hidup dia biasa saja tanpa drama menyedihkan seperti yang di alami mereka.
Kou bilang kalau yang di katakan Sakura benar jujur apa adanya, karna saat Sakura mengatakan hal itu, Kou melihat tatapan mata Sakura mengernyiratkan kejujuran tanpa kebohongan.
Mungkin bukan Mukami saja, tapi Sakamaki juga bakal tidak menyangka dengan cerita yang Kou ceritakan.
" Ruki! "
Ruki tersadar dia menatap Sakura sudah di depannya menatapnya heran. Ruki mengkerutkan dahi.
" Bisa tidak, tidak usah teriak saat manggil namaku." Nada Ruki terdengar tak suka.
Sakura mendengus. Dia bersedekap dada. " Makanya jangan bengong. Udah di panggil baik tapi tidak yahut." Celetuknya santai.
" Apa kau tidak bisa bersikap pelan? Terdengar kasar sekali." Ucap Ruki.
" Memang kenapa. Kalau tidak suka jangan dekat - dekat, sifatku seperti ini, bukan di buat - buat." Jawab Sakura cetus.
Ruki menutup mata, dia mendengus, tidak percaya kalau Sakura dan Yui begitu berbeda sekali.
Melihat Sakura mengembungkan pipi sebelah dengan muka bete dia. Tanpa Ruki sadari dia malah tersenyum geli, senyum geli yang sangat tipis.
" Malam ini kau akan bersekolah lagi."
Mendengarnya Sakura langsung menatap Ruki dengan mata berbinar.
Ruki menurunkan alis satunya.
" Benarkah aku boleh sekolah?! " Seru Sakura terdengar senang.
" Ya "
" Syukurlah aku bisa keluar dari penjara ini! " Pekik Sakura kegirangan.
" Penjara? " Gumam Ruki mengulangi yang Sakura katakan. Ruki mendengus, kesal gadis ini mengatai rumah mereka seperti penjara. Lalu bagaimana dengan rumah Sakamaki?
Ruki agak kaget Sakura mendorong dia cukup kencang untuk keluar dari kamar. Sampai di depan kamar Sakura, dia berkata. " Keluar aku bersiap - siap " Lalu menutup pintu. Membiarkan Ruki menampilkan wajah kesal tidak percaya di perlakukan seperti ini.
Tanpa berkata Ruki pergi dari sana sebelum dia emosi sama sifat Sakura yang tidak takut sama sekali.
☰ ☱ ☲ ☳ ☴ ☵ ☶ ☷ ☴ ☵ ☶ ☷
•
•
•
•
•
•
•
Sakura dan Yui cukup senang bisa sekolah lagi. Berjalan di antara Mukami, Ruki melirik Sakura lagi mengobrol dengan Yui yang sesekali Kou ikut-ikutan.
Berhenti
" Jangan coba - coba kabur." Ucap Ruki.
" Kami pergi dulu~! " Kou melambai tangan.
Ke empat Mukami sudah pergi ke kelas mereka.
Sakura menatap Yui, mengatakan kalau dia mau beli minuman dan menyuruh Yui ke kelas lebih dulu. Yui menurut, dia berjalan sendirian membawa tasnya dan tas Sakura.
Terkejut Reiji sudah di depannya bersandar di tembok sambil bersedekap. Menaikan kacamatanya, Magenta Reiji melirik tajam Yui sudah menunduk takut.
" Sekarang kau berpihak pada mereka? " Ujar Reiji tajam.
" Kejam sekali kan, teddy " Kanato.
" Kau bersama vampire rendahan itu, apa kalian bersenang - senang? Kasihan Ayato sampai bolos sekolah." Celetuk Raito.
Yui kaget ketiga vampire Sakamaki tengah di sini. " Di mana Sakura? " Yui balik badan kaget. Shu berdiri menjulang, mata biru dingin dia menghunus matanya membuat Yui tidak nyaman.
" Aku tanya dimana Sakura " Kata Shu lagi.
" Sa-Sakura-chan lagi beli minuman." Jawab Yui pelan yang masih di dengar.
Yui tadi menunduk kaget para Sakamaki sudah tidak ada. Melihat sekitar, mereka sudah pergi. Ia menghembuskan nafas lega, setidaknya dia tidak tegang kayak tadi. Yui pun melanjutkan jalannya.
☰ ☱ ☲ ☳☴ ☵ ☶ ☷☴ ☵ ☶ ☷
Sakura baru selesai beli minuman di mesin meniuman sekolah ini. Tidak di sengaja Sakura melihat Kou di kerumuin gadis - gadis dan mereka tengah membicarakan konser semalam.
" Ternyata Kou populer yah." Gumam Sakura sendiri. Sakura kaget ada yang menarik kasar lengannya, menatap Subaru menatap dia dengan wajah kesal. " Ikut aku " Subaru menarik Sakura pergi dari sana, mau enggak mau Sakura ikuti Subaru.
Mereka berada di atap sekolah. Subaru menempatkan Sakura di besi - besi panjang. Kedua tangan Subaru memegang besi di belakang Sakura membuat gadis itu terpenjara di antara kedua lengan Subaru.
Tanpa takut ia menatap kesal mata merah Subaru lebih kesal.
" Apa - apaan kau Subaru, turunkan dua lenganmu ini, aku mau masuk kelas."
" Harusnya aku yang mengatakannya, apa - apaan kau bersama Mukami. Kau sekarang bersama mereka?! " Seru Subaru keras.
" Aku tidak di pihak manapun, tidak Sakamaki atau Mukami. Aku di bawa pergi oleh mereka."
" Lalu kenapa kau tidak pulang?! "
" Aku tidak pulang karna Yui ada di sana juga! " Jawab Sakura dengan sedikit meninggikan suara.
" Wahhh, apa ini? " Sebuah suara membuat Subaru dan Sakura menatap Kou duduk di beton belakang Subaru.
Kou tersenyum, menurut Sakura senyum Kou aneh karna itu bukan senyum ketulusan.
Kou berjalan mendekat. Berdiri agak jauh dari Subaru. " Kenapa kau kasar pada Sakura-chan? Apa kau cemburu?" Ujar Kou.
" A-apa yang kau katakan! Itu tidak mungkin! " Teriak Subaru mengelak.
" Oh, kalau begitu tidak apa - apa kan kalau aku membawa pergi Sakura-chan." Kou mendekati Sakura, megang pergelangan tangan." Ayo" Menarik Sakura.
Baru beberapa langkah tangan Sakura yang lain di tarik lagi. Kali ini Subaru menarik tangan Sakura, memeluk pinggangnya, menurunkan sedikit seragam di bagian bahu dan dia langsung menancapkan taringnya ke bahu Sakura.
Sakura meringis. Kou memicingkan mata masih tersenyum. Mata merah Subaru berkilat, dia pun melepas gigitannya, membiarkan Sakura jatuh terduduk di lantai, Subaru pergi dari sana sambil berkata " Sial "
Kou melirik kemana Subaru pergi. Lalu melangkah mendekati Sakura. Tanpa aba - aba Kou menggigit dimana bekas Subaru tadi.
Sakura tentu berdesir sakit saat taring Kou menancap bekas gigitan Subaru.
Melepas gigitannya. Mata Kou menatap mata emerlad masih kesakitan, dia bergumam. " Aku tidak akan biarkan bekas Subaru masih menempel." Mata hijau Sakura membulat.
Kata - kata dan kejadian ini, hampir mirip dimana Yui yang harus melakukannya.
Tapi...!
☰ ☱ ☲ ☳☰ ☱ ☲ ☳☰ ☱ ☲ ☳
Ruki menatap tajam Sakura tengah di tiduri di atas kasur. Kamar ini adalah kamar Ruki dan dia memutuskan agar Sakura tidur di sini.
Ruki menatap pantulan dirinya sendiri.
Tadi di sekolah, saat Kou mengantar Sakura ke UKS setelah darahnya di gigit oleh Kou dan Subaru. Ruki yang memiliki pemikiran aneh langsung menuju ke UKS, dan benar saja.
Dia melihat Shu Sakamaki tengah akan menggendongnya. Secepat kilat Ruki mencegah, dia menghalangi Shu mau mengangkat Sakura. Dan kedua pemuda ini saling berpandangan tajam.
" Jika berniat membawa dia pergi. Tidak memungkinkan ada keributan di sini." Ucap Ruki dingin. Shu hanya menatap datar dingin ke arah Ruki.
Ruki menatap pantulannya di kaca kamarnya dengan tatapan tajam.
T. B. C
Ayo di vote cerita ini biar aku semangat nulisnya dan kasih komentar kalian, sampai jumpa di chapter selanjutnya 😀 👋🧕
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro