Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 6

Naruto Shippuden × Diabolik Lovers

Cast: Sakura.H × Diabolik Lovers

Genre: Vampire

{ Setelah baca Vote kalau enggak - jangan baca, hargai usaha author buat cerita }

☰ ☱ ☲ ☳☴ ☵ ☶ ☷☰ ☱ ☲ ☳☴ ☵ ☶ ☷


Buka mata pelan - pelan. Samar - samar ia lihat wajah Yui menatap dia dari atas dengan tatapan senang namun cemas.

Selesai menyusaikan cahaya. Sakura kembali di ingatkan Ruki Mukami, anak tertua di Mukami membawa dia kemari. Tanpa sadar dia meremas bagian rambut depan.

Kenapa dia terlibat juga sama adegan yang harusnya hanya Yui dan Mukami lakukan.

Kalau sampai dia terlibat, nanti Yui tidak bisa nentukan siapa adam dia di masa depan, karna Mukami akan terus menghisap darah dia di sini untuk melaksanakan proyek itu.

Namun ekspreksi yang di tampilkan Sakura malah membuat Yui cemas. Dia belari keluar, tak berselang lama, Yui datang bersama Mukami bersaudara.

Sakura agak kaget saat tangan lebih besar menarik paksa tangan dia dari rambut. Dan dia baru sadar kalau Mukami sudah ada di sini, ekspreksi cemas Yui lebih jelas.

" Kau kenapa pingky? " Ujar Yuuma.

" Me-memang aku kenapa? " Tanya balik Sakura.

Yuuma mengkerutkan dahi tidak mengerti. Kenapa gadis itu bertanya balik, apa dia tidak sadar?!

" Sakura-chan tadi meremas rambut dan muka Sakura-chan mengernyit seakan furtasi." Ucap Yui.

Dia malah memperjelas di depan mereka.

Duduk, menatap satu persatu mereka berdiri di depannya.

Yui mendekati lalu duduk di samping Sakura persis. Dia menunduk, sesekali melirik Mukami bersaudara masih belum bersuara.

" Kenapa kalian membawa kami." Tanya Sakura. Jelas dia tahu alasan Mukami membawa Yui, tapi pertanyaan ini juga menyangkut dirinya kenapa juga ikut di bawa.

" Kami hanya ingin membawa gadis eve ini." Ruki melirik Yui langsung menunduk kepala menghadap Sakura. " Tapi. Aku bertemu gadis lain di rumah Sakamaki sedang tidur sambil berjalan. Jadi aku membawamu ikut serta, mungkin kau bisa melakukan sesuatu." Ucap Ruki.

Sakura buang muka. Dia bersemu merah. " A-aku punya kebiasan tidur berjalan, ta-tapi ini tidak setiap hari. Lalu, kenapa kau tidak membiarkanku? " Ujar Sakura.

Ruki menarik sudut bibir.

" Tidak mungkin kami membiarkan darah lezat di depan kami, kan? "

Sakura menurunkan sudut bibir kebawah, keringat sebiji jagung menetes pelan.

" Lagi pula. Kau juga tidak akan membiarkan temanmu sendirian di sini." Ujar Yuuma ikut.

Sakura melirik Yui yang juga melirik dia dengan tatapan mata berharap. Menghembuskan nafas dari mulut.

" Tentu saja aku tidak bisa meninggalkan Yui." Jawab Sakura. Dia menunduk kecil. " Kenapa sekarang aku malah kasihan dan menolongnya. Kalau kayak gini, aku bisa mengubah alur cerita! " Batin Sakura. Sakura tidak tahu kalau sinar mata Yui menatap sisinya senang.

Yui tersenyum lembut dan itu tidak ada yang melihatnya.

" Kami belum memperkenalkan diri. Jadi biar kami memperkenalkan diri. Aku Kou Mukami." Ucap Kou menunjuk diri sendiri dengan senyum keren dia yang biasa.

Lalu dia memperkenalkan saudara - saudaranya yang lain.

" Ruki Mukami. Tertua di sini."

" Yuuma Mukami "

" Terakhir Azusa Mukami "

Sakura juga memperkenalkan diri.

" Haruno Sakura namaku."

Kou tersenyum. " Kami tahu kok, kami mencari tahu dulu siapa namamu dan eve." Ia menatap Yui memerhatikan mereka. " Kau pasti Yui Komori yaitu eve." Seringai Kou.

" A-aku bukan Eve! " Seru Yui. Dia dari tadi terus di panggil Eve oleh Mukami atau Sakamaki.

Jelas dia adalah Yui Komori. Tapi kenapa para vampire ini terus memanggilnya dengan sebutan eve?

Yuuma memukul kaca di kamar Sakura, beruntung kaca itu tidak pecah. Yui meringkuk pada Sakura, menatap takut Yuuma.

" Kau itu adalah eve! Jadi jangan berisik lagi! " Seru Yuuma emosi.

Sakura mengernyitkan alis tidak suka.

Ruki menatap datar. " Tugasmu sebagai eve untuk mencari adam lewat darah." Ucap Ruki tenang.

" Saat ini kau di sini saja diam bersama ternak itu." Ucap Ruki lagi, kali ini kepada Sakura.

Ruki akan pergi dari sana tapi suara Sakura menghentikan dia.

" Kalau kau memperlakukan Yui sebagai ternak, kau juga memperlakukanku seperti ternak."

Ruki tidak menjawab. Dia kembali berjalan sambil bergumam yang masih di dengar mereka yang ada di kamar itu.

" Kau memang ternak, tapi berbeda."

Apa maksudnya? Berarti dia juga ternak kan, terus apa bedanya. Dengus Sakura dalam hati.


☰ ☱ ☲ ☳         ☰ ☱ ☲ ☳         ☰ ☱ ☲ ☳


Wajah ketekuk Ayato seperti kertas yang lecek.

Dia menatap tajam luar jendela.

Sudah seharian dia mencari tapi belum ada kabar dimana dua gadis itu berada.

Yui, dia sangat penting karna darah dia miliki begitu penting.

Sakura, gadis bisa seenaknya, dia juga sama pentingnya. Keberadaan dia tidak membuat dia bosan.

Dia harus mendapatkan mereka berdua.

☰ ☱ ☲ ☳         ☴ ☵ ☶ ☷         ☰ ☱ ☲ ☳


Sakura menatap tenang Yui tengah tidur lelap di kasurnya.

Gadis Komori itu terlelap setelah darah dia di hisap oleh Yuuma. Kemarin Azusa menghisap darahnya, sekarang Yuuma.

Dua hari mereka di sini terkurung seperti di film Rapunzel.

Ikut tiduran di samping Yui. Sakura mulai tertidur lelap.

•••••••

Membuka kedua mata.

Di depan pohon yang persis mirip pohon dimana eve selalu kesini.

" Aku benar - benar ada di sini." Ucapnya pada diri sendiri.

Menunduk wajah. Melihat kaki telanjang dia menginjak keramik lantai mirip seperti awan biru putih begitu jernih seperti bukan keramik.

" Apa yang harus kulakukan? "

" Temani Yui "

Tidak takut dengar suara aneh tapi tidak ada wujudnya, Sakura balas menjawab dengan tenang.

" Hanya itu? "

" Mengubah kehidupanmu."

" Kenapa mengubah hidupku? Aku hanya pemeran pembantu biasa "

" Ini kehidupan nyata, kau sudah masuk ke dunia yang kau lihat di duniamu "

" Kau sudah masuk, kau tidak bisa pergi, kau telah bersama eve "

" Jika aku ingin lari? "

" Kau akan menghilang sama seperti dirimu di dunia manusia. Kau disini menjadi boneka untuk menemani dan membantu eve "

" Boneka?... Jadi aku akan di buang kalau eve sudah menemukan tujuan dia, jika tugasku sudah selesai menemani eve, aku di buang? "

" .... "

" Bukankah sama saja seperti di duniaku " Seringai miring Sakura.

" Yah. Tubuh kau pakai adalah boneka, kau menjadi boneka hidup seperti manusia umumnya. Kapanpun tubuhmu akan hancur jika aku mau, kau juga bisa memiliki kesempatan untuk mengubah kehidupan lamamu menjadi lembaran baru di dunia ini."

" Begitu, yah? "

Mendongak menatap daun di pohon. Ada bunga putih kecil di batang pohon - pohon.

" Hidupku memang menyedihkan."

Senyum miris


☰ ☱ ☲ ☳         ☴ ☵ ☶ ☷         ☰ ☱ ☲ ☳


Menuruni tangga. Menatap Kou baru saja pulang lewat pintu belakang, pakaiannya basah kuyub.

" Habis pulang? "

" Ah?! Sakura-chan. Kau menungguku? "

' Sakura-chan? ' batin Sakura mendengar nama dia di panggil akrab oleh Kou. " Tidak. Aku mau ambil minum." Menuruni tangga, melewati Kou.

Sebelum benar - benar mau ke ruang dapur, Kou berseru kepada Sakura.

" Sakura-chan, nanti mampir ke kamarku sebentar."

Sakura balik badan mau menjawab
' Tidak ' tapi Kou sudah menghilang. Mendesah. Ia ambil minum. Menaiki tangga, ia terpaksa ke kamar Kou.

Di ketok lalu ada jawaban ' masuk' buka pintu. Dia lihat Kou lagi mengeringkan rambut.

" Sakura-chan bisa lepasin kancing ini? "

" Kau bisa sendiri, punya tangan kan."

" Aku tidak pandai melepas kancing." Rengek Kou.

" Kalau gitu kenapa harus pakai kemeja kancing." Ujar Sakura. Dia pun melepas kancing kemeja Kou yang berdiri di depannya.

" Dari agensi ku "

" Kau Idol "

" Tentu saja. Kau tidak tahu?! "

" Tak "

Kou mengembungkan kedua pipinya. Dia membelakangi Sakura dan mulai melepas kemejanya.

Sakura menatap datar luka memanjang di punggung Kou.

Kou menengok, menatap Sakura menatapnya datar. Dia tersenyum pada Sakura, sambil duduk.

" Apa kau mau mendengar dongeng tentang anak kecil ingin melihat dunia luar dari lubang kecil tempat tinggal dia."

Sakura diam saja. Membiarkan Kou mengatakan apapun. Toh, dia sudah tahu tentang apa yang akan Kou Mukami ceritakan.

Kou yang melihat kediaman Sakura mengartikan kalau Sakura mau mendengarkan ceritanya.

Ia mulai bercerita.

" Cerita tentang seorang bocah yang sebatang kara sejak lahir. Suatu hari, ada seorang bocah yang hidup lama di sebuah selokan kotor."

" Lantaran tak pernah melihat dunia luar, bocah itu selalu mengagumi satu hal. Itu adalah langit dari lubang nan kecil."

" Ia ingin melihat langit cerah nan indah tersebut. Pikirnya, kalau ia keluar, mungkin hal tersebut bisa terkabul."

Wajah Sakura berada di lingkaran yang Kou buat dengan jari tangannya.

" Lalu, suatu hari, bocah itu mendadak bisa keluar. Hati bocah tersebut dipenuhi akan harapan di dunia baru. Namun, ia di bawa oleh satu lembaga."

Tatapan Kou menjadi dingin yang hampa.

" Ia dibawa ke tempat yang penuh akan anak kecil yang tak memiliki tempat tinggal layaknya sang bocah. Ia pun sadar dunia tersebut lebih parah daripada selokan kotor yang selama ini ia huni."

" Lantaran bocah itu paling indah di antara anak yang lain, ia pun diberikan pakaian yang bagus serta makanan yang enak. Akan tetapi, sebagai gantinya, ia dijadikan budak para penjabat yang banyak uang, dan ia pun mendapat perlakuan yang tak manusiawi."

Kedua tangan Kou menjadi penyanggak badan dia di atas kasur, wajahnya menatap langit kamar.

" Di dunia ini..." Matanya bercahaya merah. " Ada orang yang beranggapan kalau ketidak sempurnaan bisa membuat segalanya jadi lebih indah, loh."

" Apa kau mau mendengar sesuatu dariku? "

Kou menatap Sakura. " Apa? "

" Ada dongeng seorang anak kecil yang di ejek oleh anak lain karna keanehan yang di milikinya. Dia tinggal di panti, anak disana sangat membenci anak kecil malang itu, pemilik panti sangat sayang dengan anak panti disana. Hingga suatu hari, anak kecil malang yang ternyata anak perempuan, dia dituduh sudah mencuri makanan di toko roti."

" Pemilik panti murka dan membuang anak itu di gundukan pembuangan sampah. Sendirian, kehujanan, lalu ada yang memungut anak perempuan kecil itu, di jadikan pembantu dan hanya di kasih makan seminggu dua kali, siang dan malam."

Kou membola menatap wajah Sakura yang menceritakan - cerita dengan wajah tenang, tidak ada kilatan kemarahan di matanya, seakan cerita dia ceritakan adalah dongeng.

Sakura berdiri di depan Kou. Dia mengelus lembut rambut Kou.

" Anak itu melarikan diri. Dia mencari makanan dengan usahanya dan akhirnya dia bertemu pemilik kedai ramen. Dia tinggal disana, pemilik kedai begitu baik mau menampung dan memberikan makan pada anak perempuan itu, hingga anak kecil itu bekerja membantu untuk membalas budi. Sampai dia bisa memiliki uang."

Mata hijau Sakura masuk kedalam mata Kou entah sejak kapan salah satu matanya sudah berubah warna jadi merah.

" Jika kau percaya takdir baik. Maka kau akan mendapatkan sesuatu yang baik di balik luka."

Ujung bola mata biru dan merah Kou berkilat putih.

T. B. C

Ayo di vote dan komentar untuk mendukung cerita ini, jangan baca doang tapi enggak di vote 😤 tinggalkan jejak kalian selesai baca yah, masal yang baca banyak tapi votenya dikit.

Jangan baca kalau enggak di vote.

Sampai jumpa lagi 👋🧕

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro