Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

(ii-01) KEHILANGAN

Aku mencarimu sampai ujung dunia, tetapi selubung tipis memisahkan kita. Kau yang kucari sampai mati, tetapi kau yang mencuri hati.

Bersama aliran darah yang mengalir, nasib kita di ujung pedang yang menempel di leher kita.

Hanya kau yang punya jawaban. Apakah kau membunuh atau tidak, aku selalu berjuang di sisimu.

Bisakah kau melihatku sekali saja? Karena aku telah memilihmu sebagai teman kematianku.

— Park Sunghoon —

Yuri menghilang.

Begitu yang terucap datar dalam bibirku. Lidah kelu seraya mengucap namanya berulang kali. Itu adalah doa yang sulit terkabulkan selagi kehilangan menghancurkan aku secara perlahan. Dia tidak pernah menampakkan batang hidungnya.

Kelulusan sekolah di depan mata. Pada perayaan SMA yang kesembilan kalinya untukku, dengan pengulangan materi yang sama setiap tahunnya, aku dilanda penyesalan tanpa ujung mengenai Yoo Yuri.

Dia tak punya jejak.

Seluruh semenanjung Korea kutelusuri. Lembah, hutan, gunung, sungai, pedesaan, perkotaan dan setiap sudut tempat tidak memiliki aromanya.

Kekhawatiran yang semakin menggunung menyebabkan aku hilang arah. Hal yang kulakukan adalah memarahi gadis itu pada pertemuan terakhir. Dia sosok keras kepala yang suka menimbulkan masalah di mataku. Tidak mau mendengar saranku dan dia selalu berkeliaran di luar rumah.

Kalau bukan karena rasa penasaranku yang besar, dia tidak akan menghadapi masalah-masalah rumit. Akhir pekan tiga tahun lalu, di malam yang seharusnya aku minum darah manusia seperti biasanya, aku malah terjebak dengan adegan bodoh dari klub drama.

Malam itu, Yuri cantik sekali. Legam matanya yang sebal begitu menggemaskan. Dia tidak ingin menjadi lawan mainku, tetapi aku tahu ambisinya menjadi aktor sangatlah luar biasa. Padahal tampil tidak lebih 10 menit, tetapi totalitasnya menyihirku. Dia memang cantik dan wangi.

Aku hanyut menjadi diriku sendiri. Sosok vampir yang jatuh cinta ke manusia.

Rasa itu berkembang apa adanya.

Leher Yuri wangi sekali. Aku ingin meminum darahnya. Tenggorokaku yang kering membutuhkan pelepasan, tetapi yang keluar dari mulutku melukainya.

Dia berbau sundae.

Kulihat bagaimana kelopak matanya yang bergetar menahan amarah, tetapi dia tidak peduli dan fokus pada adegan drama. Aku menghitung 300 detik pertama, menabahkan diri bahwa meminum darah manusia adalah pantangan. Tidak di depan banyak orang. Rahasia gelap harus terkubur selamanya di bawah bumi bahwa aku vampir.

Aku menggigitnya tanpa sadar, lalu aku lupa bahwa racunku terhalang oleh gigi plastik murahan sebagai properti drama.

Aku terkesiap, sadar akan waktu yang membeku untuk selamanya. Yuri teman yang akan menjadi segalanya padaku. Aku memilihnya untuk menjadi kawan bicara. Dia sosok menarik, blak-blakan dan pemberani. Aku tidak akan pernah bosan menghadapi kebekuan semesta karena ditolak mati di berbagai tempat sebagai manusia.

Selama ada gadis itu, hidup yang mulanya kelabu menjadi berwarna.

Aku tidak menyesal telah menggigitnya, tetapi aku khawatir apa yang terjadi selagi Yuri pulang ke rumah sambil menggosok lehernya.

Aku tolol.

Menjadikan seseorang sebagai vampir tidak bisa sembarangan. Dibutuhkan waktu khusus agar manusia dicap sebagai orang hilang. Tidak ada yang bisa menemukannya. Artinya Yuri harus diculik di suatu tempat yang aman dan jauh dari manusia. Biasanya vampir-vampir baru akan diurus di bawah otoritas Gyeonghyui. Mereka belajar pola pikir dan meredam gairah berlebihan mengenai darah manusia. Didikan Ketua Park tidak main-main. Menjadi vampir normalnya butuh tiga hari untuk transformasi utuh, tetapi bisa yang masuk ke dalam tubuh Yuri sangat sedikit. Tentu saja dia lambat dalam berubah.

Aku menjaga Yuri secara penuh, mengawasinya dari jauh. Dia berada di restoran seharian saat kena skor sekolah. Aku bersembunyi di gang belakang, menunggu jam makan siang untuk menyapanya. Namun, pertemuan datang lebih cepat. Dia muncul begitu saja dengan kantong aneh di tangan, lalu menyesap isinya. Kukira itu camilan, sampai aku menyadari bahwa itu darah.

Gila sekali dia minum darah babi!

Aku cekikikan di sana, mengawasi betapa haus dan putus asa dirinya. Pasti tidak mudah jika minum sesuatu yang tidak biasa. Aku menampakkan diri, ingin mengajaknya bicara serius soal apa yang dia minum. Yuri panik dan malu. Seharusnya aku menjelaskan alasan kenapa dia seperti itu. Mulutku kembali terkunci selagi dia masuk ke restoran untuk menyembunyikan wajah malunya.

Aku tidak bisa menjauh. Kuawasi dia dari dekat, terus mengganggunya untuk mengetahui kekuatan aslinya. Anomali selama berubah menjadi vampir masih berjalan. Dia lambat dan menahan kekuatannya. Dia masih Yuri yang kukenal.

Di sekolah, aku terlalu tercengang melihatnya berada di atas tubuh gadis lain dan menyerang dengan kuat. Aku tahu dia akan melawan saat terdesak. Kekuatannya yang terkubur itu harus disalurkan ke bagian yang tepat, tetapi aku selalu bingung bagaimana harus memulainya.

Lalu, wajahnya murung sekali menyadari tidak satu pun orang mau memihaknya. Aku ingin menghibur, tetapi Yuri kerap menolak kehadiranku. Aku dihantam rasa bersalah yang amat besar. Yuri diberkahi kasih sayang melimpah keluarganya. Karena gigitanku, Yuri menjadi sosok berbeda.

Kejadian demi kejadian berputar dengan cepat.

Terakhir kali yang kulakukan adalah memarahinya karena berkeliaran di luar rumah. Dia tidak salah jika ingin bepergian.

Aku hendak menjadi ramah padanya, menjelaskan situasi yang lebih gamblang. Situasi terlalu bahaya jika Yuri berkeliaran sendirian.

Taruhannya bukan dia saja yang mati. Yuri adalah tanggung jawabku. Kalau dia berulah, aku harus menyerahkan pangkatku di klan. Meskipun usia fisikku belasan tahun, tetapi aku termasuk vampir tua di bawah pimpinan Gyeonghui. Ada ketidakrelaan jika status sosialku yang berada di atas jatuh begitu saja direbut orang lain.

Aku salah satu peran vital dalam kesepakatan masa lalu. Aku menyaksikan sejarah penting dan gencatan senjata dengan manusia-manusia pada awal aku tergigit. Aku yang mencetuskan ide minum darah donor.

Bayangkan jika si pencetus ide malah membiarkan vampir ciptaannya melanggar perjanjian. Reputasiku bisa hancur total.

Aku tidak bisa diam. Yuri tidak kuizinkan minum darah hewan. Dia akan dihina habis-habisan di antara klan Gyeonghyui. Kuajak dia ke kota kecil bernama Gapyeong untuk memakan apapun yang bisa menguatkan fisiknya yang terbakar di dalam sana.

Kukira semuanya lancar. Aku keliru.

Sekarang dunia terjungkir balik. Lebih banyak pembunuhan tidak wajar. Hanya tiga tahun, mayat-mayat bergelimpangan dalam keadaan kehabisan darah. Manusia hanya terus melaporkan orang hilang tanpa menemukan jejaknya.

Vampir itu tidak biasa.

Dia terlalu kuat, tetapi itu bukan Yuri. Dia bersamaku saat jeritan manusia yang sekarat terdengar.

Situasi yang tidak terkendali membuatku lupa selama sepekan, begitu pula beberapa pekan berikutnya, sampai aku sadar sudah dua purnama lewat. Yuri tidak pernah masuk sekolah. Orang tuanya sibuk menyebarkan ratusan foto Yuri. Mereka mengira putrinya menjadi korban pembunuhan.

Aku dihinggapi perasaan bersalah. Kekhawatiranku semakin bertambah, berharap Yuri tidak akan membantai manusia.

Sebagai jajaran elite, aku melakukan pekerjaan utamaku. Urusan manusia bisa dengan mudah teratasi. Ketua Park menekankan aku tetap di sekolah dan itu membosankan sekali. Aku ingin berkeliaran di seluruh dunia, melacak ciptaanku.

Ke mana dia pergi?

Yoo Yuri, temanku, aku merindukan senyuman mengejekmu kala kita berdebat.

Aku khawatir kita mati bersama sebagai sosok tanpa andil apapun di dunia. Jangan biarkan aku membeku tanpa hasrat.

Aku berjalan memasuki terowongan, menyaksikan jumlah manusia pendonor yang menyusut. Cukup sulit mencari pendonor. Tabungan darah di bank vampir perlahan menipis. Konsumsi kaum bawah meningkat seiring pertahanan diri. Sebab beberapa keluarga vampir ditemukan menghilang tanpa jejak, bukan semata kabur. Namun, mereka mati tertombak oleh puluhan manusia perapal doa-doa mematikan, mengirim bangsa kami ke neraka terbawah. Karena itu para vampir harus berenergi kapanpun muncul serangan.

Yuri harus ditemukan, apapun keadaannya. Aku mempercepat langkah. Mantel berkepak di belakang kakiku. Aku lari, menyusuri jalan pintas menuju Gyeongsang.

"Hoi, Sunghoon, mau ke mana?" tegur pria bermata besar menahan bahuku.

Shim Jake, dia seusiaku. Senyum menawannya bercahaya bahkan dalam gelap. Dia merenggangkan badannya kuat-kuat. Pemuda itu baru berhibernasi selama enam tahun, sudah saatnya kembali melakoni perannya sebagai pelajar di sekolah tahun depan.

"Mencari seseorang," kataku.

"Ah, jadi itu benar? Bukannya kau tidak suka merepotkan diri dengan vampir baru, tapi kenapa kau menggigitnya?"

Aku diam, mengulang kembali kepingan kenangan yang berserakan. Dadaku sesak memikirkannya.

Aku ....

Hanya tidak mau kalap dengan membantai nyawa manusia semata darahnya yang terlalu manis. Mata bersinar, senyum mengejek dan keberaniannya terlalu sayang bila menghilang sebagai korban pembunuhan. Mustahil aku melanggar perjanjian dari ideku sendiri.

Dia harus hidup dan aku menghindari hukuman mati.

Dia tercipta menjadi vampir karena aku harus menjaga utuh kesepakatan dengan manusia penganut eksorsism bernama Sowon.

Namun, pilihan itu menjadi bumerang. Semua vampir mengawasiku dengan tatapan berbahaya, mencurigai semua perbuatan mayat-mayat di Seoul sebagai ulah Yoo Yuri.

Aku harus membuktikan dia bersih.

Pembantaian di Seoul bukanlah salah Yuri. Dia menahannya dengan minum darah babi. Beruntung bahwa ibunya selalu menyetok dua bungkus darah setiap hari sebagai bahan olahan restoran. Aku tahu, Yuri tidak pernah kehilangan akal. Dia pasti bisa menahan diri dengan tidak membunuh siapapun.

Aku percaya padanya.

*************************

Akhirnya kembali di buku ini. Terima kasih yang sudah voting dan bersabar menunggu.

Yokkk seberapa antutiasnya kalian menunggu Choose or Chosen?

Mari menikmati sisi Sunghoon yang kelam dan berat di balik senyuman manisnya. Buat yang baca offline, seenggaknya sempatin vote dong. Kena bom vote itu sudah melejitkan semangat author buat kelarin naskah, lho, btw. Masa pelit ngasih bintang? Hihihi.

Banyuwangi, 26 Desember 2020
Revisi, 18 September 2022

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro