Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 8

Cast: Sakura.H

Genre: Romance School

(๑•̀ㅁ•́ฅ✧ (๑•̀ㅁ•́ฅ✧ (๑•̀ㅁ•́ฅ✧

Six Gravity and Procllarum. Mengadakan konser di gedung ×××××

Tanggal: 20 maret
Pukul: 08.00 malam

Nantikan, tiket terbatas.

" Lihat tidak? Lihat tidak? Konser Six Gravity dan Procllarum akan di adakan besok malam! "

" Yakkk! Enggak sabar! "

" Aku, aku fans setia Koi-kunnn."

" Kalau aku fans semua cowok Procllarum-kunn."

" Rakus sekali! "

" Biarin."

" Tapi tiket terbatas. Wahh, uangku cukup tidak yah~~! "

Pembicaraan isi siswi di kelas Sakura menyangkut tentang konser Six Gravity dan Procllarum. Sakura dengar dari tempat di duduk diam - diam senyum geli.

Teman - teman seisi kelasnya tidak tahu kalau dia sudah dapat tiket VVIP secara gratis, dan tentu bisa ketemu Idola mereka setiap Hariiiiii, tanpa mengantri.

Pikiran Sakura buyar ada bayangan besar berdiri di depan mejanya. Ia mendongak, sosok Naruto tersenyum lebar.

" Ayo makan siang bersama Sakura-chan."

" Aa, ok, sebentar."

Dengan sabar Naruto menunggu Sakura tengah beresin buku - buku. Kalau sama Hinata, Naruto langsung tinggali begitu saja, tidak peduli Hinata kewalahan mengejar Naruto sudah jauh.

Selesai beresin, Sakura bergabung sama Sasuke, Naruto dan Gaara. Baru mereka keluar kelas sudah datang Sasori. Akhirnya mereka berlima jalan bersama menuju kantin.

Banyak pasang mata memerhatikan kelompok menurut aneh, bikin iri, dan penuh tanda tanya.

Gimana tidak?

Sakura, siswi imut sekaligus komikus sedang naik daun berjalan bersama empat prince di KHS. Dia berjalan di tengah lagi, hal sulit di lakukan penggemar 4 prince

Dari arah berlawanan. Hanabi, Matsuri dan Hinata mau jalan menuju kelas pujaan hati. Mereka bertiga berhenti jalan, menatap gerombolan yang jadi tatapan seisi sekolah.

Matsuri dan Hanabi menggeram. Hinata matanya sudah bekaca - kaca nahan nangis.

Dengan emosi Matsuri menghampiri kelompok yang bikin mata dia panas.

Sakura asyik bercerita sama Naruto, Sasori, di bikin kaget oleh Matsuri langsung dorong bahu mungilnya sampai jalan mundur, beruntung dengan sigab Sasuke nangkap pinggang kecil Sakura sebelum gadis itu jatuh ke lantai.

" Perempuan sialan berani dekati Gaara-kun! " Teriak Matsuri. Sakura di bikin kaget.


" Kau yang perempuan sialan Matsuri! " Teriak balik Gaara.

Matsuri tercengat. Baru kali ini Gaara membentak dia begitu keras. Dia memang sering nempelin Gaara, sering bikin Gaara marah karna kenekatan mengganggu sang Sabaku. Tapi baru hari ini Gaara bentak dia di depan semua orang, dan itu karena murid baru itu.

Matsuri menatap benci Sakura berada dalam rangkulan Naruto.

" Kau tau tidak kalau Gaara itu milikku!! Jangan dekati milik orang lain dasar perempuan perebut! "

" Jangan mengatai Sakura tidak tidak! Aku juga bukan milik kau sialan! " Amarah Gaara benar - benar meledak. Wajah emosi, mata jade kilat tajam dan kata - kata kasar keluar dari mulutnya.

Matsuri begetar ketakutan. Banyak siswa - siswi memilih diam. Kalau menyela mereka bisa mati, di depan mereka adalah empat princess, cowok - cowok tidak bisa di anggap remeh keberadaan mereka.

" Gaara! "

Garaa menengok menatap tajam Sasuke menatap dia tajam juga. Dari lirikan Uchiha, dia mau memperingati Sabaku.

Jade Gaara mengecil. Sakura tengah menangis kecil, isak kecil samarnya tengah di tenangkan sama Naruto mengelus bahu mungilnya, Sasori membisikan kata - kata penenang sambil mengelus lembut pucuk rambutnya.

Menggepalkan kedua tangan kuat - kuat. Menekan amarah dia agar tidak letus kembali. Sasuke maju berhadapan ketiga perempuan, Hanabi, Hinata dan Matsuri.

" Pergi "

" Sasuke-kun " Hanabi mau bantah.

Onyx Sasuke menajam lebihi pisau.
" Pergi. Kau ingin kuadukan pada Hiashi Hyuuga." Hanabi bungkam. Ancaman Sasuke bukanlah main - main.

Berurusan sama sang ayah adalah hal tidak bisa Hanabi hadapi. Apalagi jika itu menyangkut Uchiha Sasuke.

" Oh ya, satu lagi."

Hanabi menatap punggung Sasuke. Menengok kecil, mengangkat wajah dengan senyum angkuh.

" Kita tidak memiliki hubungan apapun, Hyuuga Hanabi. Aku sudah meminta Tou-sanku untuk memutus perjodohan dan tentu permintaanku terkabul."

Memicingkan mata. " Jangan ganggu lagi. Jangan ganggu gadis yang kusuka sebelum berurusan denganku, Hyuuga." Ucap dingin Sasuke, Hanabi bergetar.

Sasuke mengikuti teman - temannya yang membawa Sakura keluar sekolah.

Hari ini mereka bakal bolos. Soal guru serahkan pada Sasuke, ada guru nolak permintaan dia? Guru itu pasti di keluarkan dari sekolah ini.

Kedudukan empat princess bukan sebagai orang di takuti saja. Mereka berkuasa.

Ke empat princess adalah pendonasi terbesar sekolah KHS. Memiliki perusahan besar kelak di warisi mereka. Jangan lupa, masing - masing dari mereka ahli melakukan bela diri.

Matsuri jatuh berlutut. Dia menangis, dia nangis karna bentakan Gaara, karna kata - kata pemuda itu.

Hanabi lututnya seperti jelly jadi dia bersandar ke tembok.

Hinata terdiam sedih. Dia memang tidak berbuat apa - apa. Tapi dia bisa lihat mata biru Naruto layangkan kepadanya tadi.

Tatapan mata biru sarat ketidak sukaan pada mata mutiaranya.

Penghuni sekolah menatap kasihan ketiga perempuan idaman Siswa KHS.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆⋆˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

" Sudah Sakura-chan, jangan nangis lagi." Dengan lembut Naruto menenangkan Sakura masih saja terisak.

" Hiks, baru pertama kali aku di perlakukan seperti ini, hiks, aku takut Naruto-kun~ "

" Kau tidak perlu takut. Ada kami bersamamu." Ucap Sasori.

Gaara menundukan wajah. Dia menghentikan langkah.

" Maaf tadi mengeluarkan kata tidak pantas."

Suara Gaara menghentikan langkah mereka. Sakura menatap Gaara sedikit jauh dari tempat dia berdiri. Ia mengerjapkan mata, masih menatap Gaara masih menunduk wajah menatap lantai.

Persis seperti murid di marahi guru.

" Tidak apa kok, Gaara-kun."

Gaara mendongak memadang Sakura tersenyum tipis.

" Gaara-kun tadi seperti itu karna emosi, Sakura paham kok. Terimakasih sudah belain Sakura." Ucap Sakura.

Gaara mau buka suara di dahului suara pria dewasa. " Sakura " Semua menatap sosok pria dewasa rambut coklat sedang tersenyum lebar.

Tetapi senyum lebar itu luntur setelah lihat wajah sembab sang gadis nama dia sebutin tadi.

Berjalan cepat. Merengkuh sisi wajah sang gadis dengan kedua tangan besarnya, tatapan mata sarat kekhawatiran.

" Kau kenapa Saku?! "

Sakura menatap mata coklat dia kenal.
" Wa-wakatsuki-Niisan? Kapan kau pulang? " Malah balik bertanya dengan pertanyaan berbeda.

' Niisan? Dia Niisan Sakura.' batin ke empat Princess.

" Ck. Ceritakan ada apa denganmu." Desak Wakatsuki.

" Iya " Sakura tanpak pasrah. Dia menceritakan apa yang terjadi barusan sebelum pria dewasa ini datang.

Wakatsuki begitu geram. Dia mau labrak balik perempuan bikin Sakura nangis namun Sakura mencegah.

" Jangan Wakatsuki-Niisan, sekarang aku baik- baik saja."

" Kalau mereka apa-apakan kau lagi, lihat saja, kubikin perhitungan." Celetuk tajam.

" Kita pulang saja "

" Tapi gimana sekolahku."

" Kau bisa minta izin." Wakatsuki menatap ke empat pemuda tadi bersama Sakura. " Bisa kalian izinkan Sakura ke guru." Naruto mengangguk. " Baik " Mewakili ketiga temannya.

" Sudah kan. Ayo kita pulang, tas tidak usah di pikirkan, aku akan ambil setelah kau masuk ke mobil."

Menurut sebelum di ceramahi, Ia berjalan lebih dulu. Wakatsuki jalan di belakang, sebentar dia melirik ke empat pemuda masih berdiri di sana.

" Jangan macam - macam dengan Sakura." Peringatan tajam setajam mata coklat dia layangkan ke empat pemuda itu.

Wakatsuki menyusul mengikuti Sakura. Naruto, Sasuke, Sasori dan Gaara masih berdiri diam di situ. Tidak berapa lama mereka pergi berpencar beda lorong.

' aku lupa tanya Sakura-chan soal laki - laki kemarin '  - Naruto.

' Matsuri! ' - Gaara geram.

Sepertinya Gaara masih marah terhadap sifat Matsuri tadi.

T. B. C

Profile: Wakatsuki

Nama: Wakatsuki Hinata

Tinggi: 174 cm

Umur: 33 tahun

Warna rambut/warna mata: semua coklat

Status: Manager Sakura Haruno dan memiliki wajah babyface di umurnya tiga puluh.

Tekan vote untuk semangatin author biar a update lagi 😃

Sampai jumpa lagi

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro