Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 7

Cast: Sakura.H

Genre: Romance School

(๑•̀ㅁ•́ฅ✧ (๑•̀ㅁ•́ฅ✧ (๑•̀ㅁ•́ฅ✧

" Shun-kun? " Ia tidak percaya kalau sedang buat sarapan adalah Shun.

Merasa di panggil, Shun melirik sebentar ke belakang. Dia menyapa Sakura di balas sapaan balik dari sang gadis.

Menarik kursi di ikuti Shun setelah menata sarapan mereka. Roti bakar dan roti isi beserta susu stoberry dan teh manis.

" Kaget yah. Koi tadi pagi di panggil sama Hajime, ada latihan tambahan sebelum konser besok di segelarkan." Shun menjelaskan. Dia makan roti bakar, Sakura makan roti isi.

" Sakura "

" Hm? " Melirik Shun sebentar lalu lanjut makan.

" Ke empat laki - laki yang kemarin, siapanya Sakura-chan?"

" Laki - laki? "

" Iya. Yang kemarin. Dua laki - laki merah, satu pirang dan satu rambut seperti bokong ayam." Shun jelasin ciri - ciri ke empat laki - laki kemarin dia temui saat jemput Sakura.

" Oh. Mereka teman kelasku dan satunya senpaiku."

" Hanya teman, bukan lain? "

" Hu'um. Memang kenapa Shun-kun? " Sakura balik bertanya. Penasaran kenapa Shun menanyai hal itu.

Shun tersenyum sampai kedua mata menyipit. " Aku rasa mereka menyukaimu Sakura." Sakura tersedak susu dia minum. Shun terus menatap Sakura sampai kesedak dia berhenti.

Setengah melotot tidak percaya.
" Itu tidak mungkin. Mereka hanya temanku." Menyangkal.

" Kan 'hanya' gimana kata 'hanya' berubah ' jadi ' suka, hn? "

" ... "

Kediaman Sakura karena dia tidak bisa menjawab. Dia baru pertama kali seperti ini. Dia belum pernah tahu di sukai lawan jenis, rasa suka berbeda dari rasa suka dari fans. Jadi wajar kalau dia tidak bisa jawab kalau itu benar adanya.

" Sakura "

Panggilan Shun menyadarkan dia. Ia menatap Shun menatap penuh ke khawatiran.

" Jangan di pikirkan kata - kata ku tadi, itu hanya tebakanku saja."

Sakura menganguk-angguk saja.

" Oh ya. Kalau sudah suka sama seseorang, jangan langsung bilang sama orang itu kalau kau suka sama dia."

" Memang kenapa "

" Sakura bilang dulu sama Koi, aku dan Hajime. Biar kami lihat dia pantas untuk Sakura-hime atau tidak."

" Oohh " Sakura mengangguk - angguk lagi.

" Janji "

Dia lihat jari keliking Shun. Senyum lebar. Tautkan jari kelikingnya ke jari keliking Shun.

" Janji! "

Sama - sama tersenyum. Shun menyuruh Sakura selesaikan sarapan sebelum dia terlambat sekolah. Dia duduk di ruang tamu menunggu Sakura.

Selagi menunggu. Shun nampak menyeringai dengan seringai ganjil tidak mengenakan hati.

" Firasatku selalu tepat." Ujarnya. Terkekeh aneh.

=^._.^= ∫ =^._.^= ∫ =^._.^= ∫

" Sasuke-kun! " Seru Hanabi tanpa malu masuk kelas lain sambil teriak.

Sasuke asyik baca buku berdecak lihat kelakuan Hanabi bukan Hyuuga terhormat sekali. Hanabi masuk di susul Hinata yang mencari keberadaan sang kekasih.

" Kalau cari Naruto dia belum datang." Celetuk Gaara seakan tahu siapa Hinata cari.

Hinata menatap Gaara tengah baca komik. Mata putihnya menangkap nama pembuat komik Gaara baca. Atensi Hinata kembali lihat Hanabi bicara sama Sasuke yang acuh.

" Bilang padaku Sasuke-kun, siapa yang berani dekati Sasuke-kun. Apa dia tidak tahu kalau kau pacarku?! "

" Pacar? " Sasuke kerut satu alis setelah dengar kata ' pacar ' dari mulut Hanabi.
" Dengar Hyuuga." Nafas Hanabi tercengat. " Kau dan aku, sudah berakhir." Hanabi mau menjawab tetapi Sasuke lebih dulu melirik tajam.

Hal yang buat Hanabi terdiam kaku.

" Ohayou minna! " Sapa Naruto ceria baru masuk kelas.

" Naruto-kun " Wajah Hinata bersemu. " Ohayou Naruto-kun." Dia menjawab sapaan sang kekasih.

Naruto kaget lihat Hinata sudah masuk sekolah kembali. Dia palingkan muka, Hinata melirih lihat sikap acuh Naruto.

Dia terus menatap Naruto berjalan menuju meja, mengacuhkan Hinata mengekori. Dengan setia Hinata berdiri di samping Naruto duduk diam lihat papan tulis, benar - benar mengacuhkan.

Hinata dasarnya gugup sama orang dia suka terutama gugup sama orang lain, sulit bagi dia buka pembicaraan, dia cuman bisa diam berdiri. Itu mengapa Naruto tidak menyukai Hinata, gadis pendiam, pemalu, sulit bicara sama Hinata selalu gugup bikin Naruto bosan menunggu apa yang ingin gadis indigo bicarakan.

" Gaara. Kau baca komik itu? Kau sudah beli?! " Naruto antusias saat lihat Gaara baca komik salah satu komik di buat Sakura.

Nunjukin komik dia pegang, Gaara menyeringai. " Kau kalah, Naruto." Kedutan di sudut bibir Naruto, kesal.

Hinata memerhatikan Naruto lalu komik di pegang Gaara.

' Naruto-kun suka komik itu? '

Suara gebrakan meja menarik atensi satu kelas. Sasuke nampak menatap tajam Hanabi mulai ketakutan.

" Sudah berapakali aku bilang, Hyuuga Hanabi." Mempertahakan tatapan tajam.

" Kau dan aku tidak memiliki hubungan lagi. Aku sudah putus darimu, kita bukan sepasang kekasih!" Tekan Sasuke hampir membentak.

" Sepasang kekasih? "

Suara imut memecahkan ketegangan di kelas. Serempak mereka memadang arah pintu kelas. Naruto dan Gaara, mata mereka berbinar diam-diam, Hanabi lihat kilatan senang di mata onyx Sasuke.

Menatap kesal sosok Sakura. Dia lihat penampilan gadis culun sudah bikin Sasuke Uchiha berpaling.

Hari ini hari senin. Siswi KHS memakai kemeja putih, dasi kupu - kupu warna hijau dan rok biru mengembang. Dan untuk Siswa, mereka kemeja putih lengan panjang, celana hitam bahan dan memakai dasi hijau/tapi ada yang tidak memakai dasi, contoh ada Naruto dan Gaara.

Tapi beda dengan Sakura. Dia pakai kemeja putih, pakai dasi hijau kupu-kupu, rok hitam sepaha, kaos kaki setumit, rambut ikat dua pakai ikatan pita kecil merah, pakai topi pink ada hiasan pita kecil dan tambahan pakai jaket sweeter warna pink dengan hiasan pita warna biru.


' Apa-apaan sweater itu, apa boleh pakai? ' batin Hanabi. Dia selalu menuruti aturan sekolah, jadi dia jengkel kalau ada siswi KHS tidak menuruti aturan sekolah.

" Ah, Ohayou Gaara-kun, Sasuke-kun, Naruto-kun." Sapa Sakura tersenyum cerah.

" Ohayou Sakura/Ohayou mo Sakura-chan." Balasan dari ketiga prince KHS.

Hinata dan Hanabi menatap tidak percaya pada pasangan masing - masing.

" Tch! " Decak lirih Hanabi. Dia melototi Sakura. " Hei, Pingky, hari ini pakai kemeja putih kenapa pakai sweater pink?" Hanabi sedikit kasih senyum sinis. " Ingin menyamai rambut aneh itu, heh?! "

Sasuke melirik mengancam Hanabi berusaha tidak peduli sama aura hitam Sasuke.

Sakura menatap polos ke sosok Hanabi.

" Kau memanggilku? "

Kedutan merambat rambut coklat Hanabi. " Iya iyalah, memang siapa lagi." Geram.

" Oohhh " Sakura berohria. Dia tersenyum ceria. " Aku sudah minta izin ke Sensai, dan di bolehin kok." Jawab Sakura.

Ada seseorang merangkul Sakura. Ia mendongak memadang wajah tampan Naruto tersenyum cerah. Hinata meremas kedua tangan, dia juga gigit bibir bawah.

" Sakura-chan tidak perlu ladeni gadis aneh itu, kita duduk saja yuk." Naruto menarik lembut tangan Sakura ke bangkunya.

" Minggir " Usir Naruto ke Hanabi.

" Dia duduk di samping Sasuke-kun?!"

" Memang kenapa "

Hanabi menatap tidak percaya pada Sasuke.

" Kenapa?! Tentu saja tidak boleh! Kau pacarku Sasuke-kun."

Sasuke mau bantah di dahului Sakura. " Kalian berdua pacaran?" Hanabi tampak menyeringai bangga.
" Memang iya. Jadi jangan dekat - dekat pacar orang, mengerti." Perintah Hanabi.

Sasuke berdecak. Dia narik Hanabi tampak senang, tetapi sesaat, ternyata Sasuke cuman mau menyingkirkan Hanabi yang menghalangi Sakura.

" Dia matan pacarku. Kita tidak punya hubungan lagi." Ucap Sasuke. Sakura menatap bingung, dia mengangguk juga.

" Pergi sana Hyuuga. Jam pelajaran mau mulai." Ujar Sasuke.

Narik lembut tangan Sakura, menuntun gadis gulali duduk di bangku samping bangkunya. Hanabi hentakan kaki keras ingin narik perhatian Sasuke kalau dia kesal. Tetapi Sasuke acuh, dia asyik memerhatikan Sakura mulai mengeluarkan buku - buku.

" Sakura-chan nanti makan siang bareng yah." Naruto mengajak makan siang bersama.

" Iya, mau."

Naruto senang Sakura mengiyakan ajakan makan siang. Dia berlalu duduk di bangkunya, sebelum berlalu, dia menyeringai ke arah Hanabi cemberut.

Naruto, Sasuke dan Gaara, mungkin rival untuk dapatin gadis gulali manis mereka. Tetapi mereka tetap jadi teman bakal dukung kalau menyangkut hal tidak di sukai. Seperti dia dan Sasuke, di paksa pacaran sama orang tidak mereka suka.

Hinata menundukan wajah lemah. Dia diabaikan lagi sama Naruto.

Kekesalan Hanabi sudah capai ubun - ubun. Dia keluar kelas dengan hentakan kaki kesal, bukan mencerminkan seorang berdarah keluarga terpandang.

Pelan - pelan Hinata keluar kelas juga. Dia sempat - sempat lirik Naruto, pemuda pirang itu kembali ke meja Sakura. Dia berjongkok di samping meja sang gadis, wajah bertumpu di kedua lengan di tumpuk, Gaara ikut - ikutan berdiri samping Sakura dekat Naruto, lalu Sasuke dengan kursi dia duduki dia berada di samping Sakura yang lain. Mereka bertiga tersenyum lihat Sakura berbicara.

Tidak tahan lihat pemadangan pemuda dia cinta tersenyum sama gadis lain. Hinata pergi dengan hati perih yang hancur.

Dalam perjalanan ke kelas. Hinata berfikir.

Apa yang kurang dari dia?

Apa yang di punya Sakura tapi tidak ada pada dirinya?

T. B. C

Kasih vote kalian buat lanjutin cerita ini, jangan lupa komentari cerita - cerita ku 😃

Sampai jumpa di chapter selanjutnya 😇

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro