Bab 4
Cast: Sakura.H
Genre: Romance
💕 💞 💞 💞 💞 💞
Duakk _ Baru saja sebuah kaki menendang seseorang. Orang yang di tendang merintih sakit.
Bayangan laki - laki berdiri menutupi cahaya matahari. Mereka berada di lorong gang sempit, walau tidak terlihat siapa orang itu. Namun mata itu masih terlihat, mata jade susu.
Jade tersebut begitu dingin dan tajam menatap seorang baru saja dia pukulin. Orang itu babak belur, wajah di penuhi memar biru atau merah.
Mata korban terlihat ketakutan saat pemilik jade mendekati dirinya. Smirk pemilik mata jade begitu menakutkan.
" Katakan pada ketua kalian. Jangan coba - coba, kalau tidak nanti habis di tangan ... " Ujung mata yang berkilat menakutkan.
" ... Gaara "
Wajah tampan bermata jade berkelopak mata Hitam dengan dahi kiri ada tato bertulis kanji
yaitu ' Ai '
Salah satu Siswa di takuti di KHS. Dia juga salah satu pewaris perusahan Sabaku Group. Walau Gaara selalu bermasalah namun dia tidak membuat pencitraan keluarga Sabaku tercoreng.
Kenapa?
Karena Gaara hanya berurusan dengan seseorang yang menggangu dirinya saja.
Ayah Gaara sudah meperingati putranya agar penampilan ke sekolah bisa berubah. Namun Gaara begitu keras kepala, persis seorang Sabaku. Dia ingin berpakaian bebas dan melakukan apa yang dia suka!
Keluar dari Gang setelah membereskan cecenguk ingin balas dendam karena lusa lalu dia memukuli kelompok mereka yang ingin memalak.
Penampilan Gaara seperti biasa. Seperti laki - laki badboys umum. Rambut merah bata sedikit acak, memakai sarung tangan hitam, jacket hitam, celana jeans ada rantai di belakang, sepatu merah sama seperti kaos dia pakai.
Hari ini Hari minggu. Hari orang - orang bersantai dan Gaara tengah melakukannya. Dari pada suntuk di rumah selalu berkutat dengan buku meperlajari cara menjadi Sabaku sukses, dia lebih baik jalan keluar mencari angin segar. Tak jarang para wanita mekik lihat sosok Gaara.
Melihat - lihat sekitar sudah di padati orang - orang ingin bersantai atau membuka toko. Ia lihat - lihat sekitar sampai dia menangkap siluet gadis mungil merah muda sebahu dia kenal. Mengikuti isting, Gaara mengikuti kemana sosok itu pergi.
Sebuah taman bermain.
Memasuki taman bermain tentu pasti kebanyakan anak - anak. Gaara lihat sosok dia lihat tadi tengah menaiki ayunan, ayunan itu bukan di duduki melaikan di naiki lalu di goyang maju mundur.
Wajah manis begitu bahagia menghipnotis Gaara. Dia saja sampai terpana oleh sosok mungil tengah bermainan ayunan seperti anak kecil.
........
Sebelum kejadian Gaara.
" Koi- Niichan~! Saku bosann~ "
Koi bersama Grup idolnya ( Six Gravity ) menatap Sakura sudah berwajah suntuk. Koi dan yang lain tersenyum geli lihat ekspreksi lucu Sakura seperti anak kucing.
" Bukankah Saku bilang di apartment bosan terus tidak ada inspirasi? "
Bibir itu mayun lucu, pipi gembung kecil.
" Iya. Tapi menunggu Koi-Niichan latihan juga bosan. Dan tidak ada inspirasi lewat ke otak Saku " Wajah Sakura tertekuk bete malah menambah keimutannya.
Pemuda rambut kuning terang menghampiri Sakura. Duduk di sebelahnya, pemuda itu merangkul gadis manis adik dari teman group nya, di cubit kecil pipi Sakura. Sedangkan pemilik pipi menatap sebal pemuda itu malah dia mengeluarkan kekehan.
" Jangan seperti itu. Saku mirip gulali nanti aku makan loh~ " Godanya geli.
" Jangan macam - macam sama Imoutoku, Kakeru! " Peringat Koi. Sifat protective pemuda itu kambuh.
Sakura melepas cubitan kecil di pipinya.
" Kake-Nii aku tidak mau, jangan samakan aku dengan gulali! "
" Lah kenapa? Bukannya sama - sama manis dan sama - sama pink kan? "
" Berarti Koi-Niichan juga gulali." Ucap Sakura. " Kok Koi? " Kakeru malah bingung. " Kan Koi-Niichan rambutnya pink juga. "
Mendengar jawaban Sakura buat tawa di ruang latihan pecah. Koi kena sasaran juga menimbulkan semu merah pipi. Sakura menatap mereka satu - satu dengan wajah bingung manis nya.
" Ehem. Sudah cukup " Ucap ketua group Six Gravity.
Laki - laki lebih dewasa berambut hitam memiliki perawakan kharisma, berjongkok di depan Sakura. Dia tepuk lembut rambut Sakura penuh sayang.
" Saku boleh jalan - jalan sekitar sini. Tidak jauh dari agensi ada taman bermain, main di sana tapi jangan jauh - jauh, nanti kami jemput setelah selesai latihan." Ucap Hajime seperti beri nasehat sama anak kecil.
" Benarkah Hajime-Niisan?! " Sakura bertanya lagi.
Anggukan dari Hajime bikin senyum Sakura merekah lebar.
Dia menatap Koi menganggukan kepala menjawab kalau dia di izikan sama kakak sepupu.
Dengan riang Sakura keluar dari ruang latihan setelah berpamitan. Six Gravity berdiri depan ruang latihan, memadang Sakura sampai tidak terlihat lagi.
" Ne, Koi. Sakura lucu sekali yah, ingin sekali punya Imouto seperti Saku." Ujar Kakeru menyilang tangan belakang kepala.
Koi mendengus rendah. " Jangan berharap." Dia masuk kedalam di susul anggota lain. Memulai kembali latihan mereka setelah tuan putri mereka tidak mengeluh bosan lagi.
& & & & &
Memakai baju pink putih gambar kelinci, celana pendek sepaha warna coklat susu, sepatu pita senada dengan warna baju. Sakura begitu manis memakai pakaian seperti itu.
Banyak penjalan kaki menatap Sakura saat gadis itu melewati kerumuan. Sampailah di taman bermain, langsung saja Ia menaiki ayunan dan memaikan.
Tawa riang begitu manis tanpa beban. Dan tawa kesenangan itu di saksikan sosok Gaara.
Gaara terus mengamati sampai Sakura berhenti bermain ayunan. Saat itu dengan sendiri Gaara menghampiri Sakura mau pergi. Buru - buru dia mencengkal pergelangan tangan itu, pemilik tangan balikan badan.
Dia menatap kaget pada sosok Gaara.
" Gaara? "
" Hn. Ngapain di sini? "
" Eh, aku? "
" Hn "
Sakura tersenyum manis. " Main! Tadinya nemenin Nii-chan. Tapi masih lama jadi aku di izikan main di taman ini, nanti dia jemput." Ia menjelaskan.
Hening. Kediaman tidak Sakura suka tapi Gaara menyukai kediaman ini. Diam - diam Gaara menatap sosok Sakura, di lihat seluruh bertubuh mungil itu. Tinggi Sakura saja hanya mencapai dada bidang Gaara, jika kupeluk. Mungil sekali. Pikir Gaara. Dalam hati dia menggurutu oleh pikiran yang tidak Sabaku Gaara sama sekali.
Suara bunyi terdengar. Gaara pandangi Sakura megang perut dengan wajah bersemu malu.
Menggulum bibir kedalam. Sakura mendongak menatap Gaara menutupi bibir dengan pugung tangan, kekehan kecil masih terdengar dari sana.
Ia malu sekali, wajah Sakura merah dengan kedua pipi mengembung lucu.
Gaara menghentikan tawa kecilnya setelah lihat gadis itu merasa kesal. Tanpa di tutupi, Sabaku Gaara tersenyum kecil, dia menggandeng Sakura, mengajak pergi.
" Kita mau kemana, Gaara? " Sakura sampai lupa rasa kesal tadi, dia mengikuti langkah kaki Gaara berjalan di depan nya.
Langkah Gaara melan, dia menengok kecil pada Sakura lalu dia kembali menatap lurus ke depan.
" Ada toko kue enak. Kita makan siang sebelum suara itu bunyi lagi. " Ucap Gaara sekaligus ada kata mengejek.
" Menyebalkan! " Kesal Sakura buang muka. Namun dia tetap mengikuti pemuda merah itu, bahkan Sakura tidak peduli dengan tangannya di gandeng Gaara.
" Kan memang tadi ada suara. Itu berasal dari perutmu kan? " Jalan mereka berhenti trotoran pejalan kaki.
Di pandangi Sakura lepas gandengan lalu bersedekap dada sambil buang muka merah.
" Su-suara?! Itu bukan dari perutku." Senyum jahil Gaara terkembang, oohh, mengelak yah? Pikirnya.
Ia malah berjalan ke arah tadi mereka datang. Sakura kaget Gaara melewati dia, balik badan, di pandangi pugung Gaara berjalan menjauhi dari tempat dia berdiri.
" Gaara mau kemana "
" Bukankah kau tidak lapar, aku mau pulang! " Seru Gaara.
Wajah Sakura kaget. Dia ingin mengejar tapi dia tidak mau mengakui kalau suara tadi berasal dari perutnya, itu terlalu memalukan. Tapi kalau tidak mengejar, nanti dia tidak makan kue. Apa lagi sekarang jam dia makan cemilan.
Menggeleng kepala. Ia pun mengejar Gaara sudah jauh, belari lalu tangan mungil menggapai jacket hitam, sampai kedua lengan mungil melingkari pinggang Gaara bersama badan mungil menubruk badan tinggi pemuda merah itu.
Gaara kaget ada yang menubruk badannya dari belakang dan ada tangan melingkar di pinggang.
Dia menengok kebelakang. Mata jade membola lihat ekspreksi manis Sakura dari sela wajah hampir bersembunyi belakang punggungnya.
" I-iya, i-itu da-dari Saku. A-ayo makan kue, ne, Ga-Gaara~ " Suara melan lirih begitu lucu. Mata Emerald mengintip kecil lalu mengalihkan lagi.
Jangan di Tanya lagi wajah seorang Sabaku Gaara. Wajah dia sudah merah maksimal. Menutupi setengah wajah merahnya dengan lengan, mati - matian Gaara menekan laju jantung memompa cepat beri aliran panas menuju seluruh wajah.
' yatuhan! Mahluk apa kau ciptakan ini ' Gaara mulai bergejolak.
Menghembuskan nafas. Melepas lilitan lengan di pingang, Sakura menatap bingung. Gaara kembali megang tangan mungil itu, di tarik lembut ke jalan tadi mau menuju tempat toko kue.
Lihat mereka kembali ke jalan tadi. Wajah Sakura bersinar senang. Dengan riang Ia mengikuti Gaara.
& & & & &
Mata Emerald itu tidak berhenti berbinar - binar lihat banyak sekali berbagai jenis kue manis.
Gaara kembali di buat tersenyum sama tingkah lucu merah muda di sampingnya.
Mereka mesan dua kue. Gaara cuma pesan jus, Sakura pesan kue Stoiberry dan rasa jeruk yang minta di bungkus bawa pulang. Mengambil tempat dekat jendela, Gaara memerhatikan Sakura tengah senang memakan kue manis itu.
Terkekeh kecil. Mencodongkan badan sedikit, jari Gaara mengangkat rahang Sakura menatap ke wajah tampan Gaara, ibu jari Gaara mengelap cream nempel sudut bibir Sakura.
Semu tipis merambat pipi Sakura sayang Gaara tidak lihat karena semu tadi begitu tipis sekali.
Selesai bersihin. Dia kembali duduk, Mata jade dulu dingin sekarang ada hadir awan hangat belum Gaara kasih pada gadis manapun.
Wajah merah Sakura terlihat jelas. Dia gadis normal, tentu bakal bersemu di perlakukan seperti tadi.
Gaara sendiri di buat kaget sama wajah merah Sakura sehabis lihat wajahnya. Dia tahu semu Sakura ciptakan. Semu seorang perempuan malu di perhatikan sama laki - laki.
" Enak tidak? " Kayaknya Gaara mau mengubah suasana terasa panas.
" H-huum " Dengan gugup Sakura mengangguk, memakan pelan kue.
" Hmm. Lain kali mau makan bersamaku lagi."
" Mau. Kalau Gaara tidak keberatan."
" Tidak. Aku malah merasa senang. Belum pernah aku merasa senang seperti ini." Ucap Gaara.
Sakura menatap bertanya pada wajah Gaara kembali datar. " Memang kenapa Gaara tidak senang." Jade melirik Emerald ingin tahu.
" Keluarga Sabaku menjujug tinggi kesuksesan. Dari kecil di tuntut belajar banyak buku, menciptakan ekspreksi datar, itu membosankan."
Ia memerhatikan gurat wajah Gaara kembali datar seperti Patung. Bahkan lebih datar dari meja belajar Koi-Niichan. Berdiri dari kursi menarik perhatian pemuda tersebut.
Jade membola lihat apa yang di lakukan Sakura.
Dia tersenyum lebar meperlihat senyum manis. Setelah tersenyum lebar, gadis itu membungkuk, kedua jari telunjuk mungil menarik sudut bibir Gaara mirip seperti senyum.
" Mulai sekarang Saku tersenyum berarti Gaara juga harus tersenyum seperti Saku "
" Jadi tidak Ada ekspreksi seperti meja belajar Nii-chan " Cengir Sakura begitu lucu.
Baru duduk Sakura di kagetkan Gaara mengacak rambutnya kencang. Sakura menggerutu kesal rambutnya di berantakin, tetapi Gaara menanggapi dengan tawa yang menular pada Sakura.
Tawa mereka berdua menarik perhatian pengunjung termasuk dua gadis rambut coklat sebahu dan rambut hitam panjang.
" Matsuri, bukankah itu Gaara? Dia sama siapa?! " Gadis rambut hitam teman gadis rambut coklat bernama Matsuri.
Mata coklat Matsuri membola kaget. Ada kilatan cemburu di sana. Dia berjalan cepat menuju meja yang ditempati Gaara dan gadis berambut merah muda sebahu.
Sampai di sana, Matsuri berdiri samping meja mereka. Gaara melirik datar Matsuri, sedangkan Sakura menatap bertanya sosok Matsuri baru dia lihat.
" Gaara- kun di sini, lagi apa? " Sapa Matsuri tersenyum cerah.
" Apa kau tidak lihat " Jawaban Gaara begitu judes.
Wajah Matsuri sedikit kaku. Dia memerhatikan Sakura asyik makan kue, merasa di perhatikan Sakura menatap Matsuri juga.
" Dia siapa Gaara- kun? "
" Jangan panggil namaku dengan suffik-kun, Matsuri! " Tekan Gaara tidak suka.
" Ma-maaf Gaara " Lirih Matsuri.
" Berarti Saku tidak boleh manggil Gaara- kun "
Gaara dan Matsuri menatap Sakura. Tangan Gaara mengelus pipi gembil Sakura begitu halus. Di berikan senyum tidak Gaara kasih pada Matsuri.
" Khusus Sakura tentu boleh, aku senang kalau Saku manggil namaku pakai suffik-kun " Suara Gaara berbeda balik dari dia menjawab Matsuri.
Jari Sakura bentuk huruf ' OK '
" Aaa, Ok Gaara-kun "
Gaara melirik Matsuri menundukan wajah dalam. Tangan mungil menarik jari Gaara, dia menatap Sakura sudah selesai dengan kue nya. Mereka berdiri bersiap pergi dari sini. Saat melewati Matsuri, Gaara berbisik. Matsuri tersentak tidak percaya.
Menarik lembut tangan kiri Sakura, tangan kanan gadis itu megang kue tadi di bungkus. Mereka sudah keluar dari toko kue.
Teman Matsuri menghampiri Matsuri masih diam di situ. Di tepuk bahu Matsuri beri semangat.
" Dia calon kekasihku "
Suara Gaara terkesan laki - laki mengklamin seorang perempuan milik pemuda itu.
Sedangkan Gaara memerhatikan Sakura berjalan di depan, gadis itu juga tampak senang sambil mengayungkan kecil kue tadi.
" Aku menemukan seseorang menarik perhatianku " Gumam Gaara lembut.
& & & & &
Koi lihat bungkusan di atas meja. Di buka bungkusan itu. Kue rasa jeruk bersama hiasan buah jeruk.
Di bawa kue tersebut ke ruang tv. Duduk samping Sakura asyik nonton tv sambil memakan cemilan.
" Kue dari mana Sakura? "
Sakura merhatikan Koi menunjuk kue di atas piring kecil. " Di kasih teman " Koi mengangguk paham. Dia terkekeh kecil, mengelus lembut pucuk rambut pink sama seperti rambutnya.
" Saku- chan sudah punya teman, yah."
Sakura diam saja tidak menjawab, atau lebih tepat fokus ke TV. Suara bel Apartment bunyi. Koi yang bukain pintu, saat itu Sakura kaget Six Gravity datang bawa kantong belanja berisi makanan ringan.
" Tadaa! Ayo pesta kecil Sakura "
Dan Apartment Koi Dan Sakura berubah lebih berisik dan ramai berkat Six Gravity.
T B C
Tekan vote kalian dan kasih komentar 😃
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro