Bab 20
Cast : Sakura.H
Genre : Romance, School
( Tekan Vote kalian semua 😄 setelah selesai baca )
**✿❀ ❀✿** **✿❀ ❀✿**
Wajah datar Sasuke jauh lebih datar dari sebelum.
Itachi atau Mikoto menegur Sasuke, malah di cuekin begitu saja. Pikiran Itachi dan Mikoto sama, kalau Sasuke ada malasah dan mungkin berhubungan dengan gadis yang di bicarakannya.
Sasuke naik ke tangga, mengabaikan ibu dan kakaknya terus memerhatikan.
Itachi dan Mikoto saling berpandang.
" Kaa-san, aku memiliki firasat baik." Celetuk Itachi.
" Aku juga " Mikoto ikut menyetujui.
••••••
Menjatuhkan diri atas kasur. Lengan menutupi setengah wajah, lagi - lagi Sasuke mendesah.
Kemarin Sakura menghindarinya terus, saat mau menghampiri gadis itu, sang gadis malah belari bersama pemuda panda merah. Lalu saat jam istirahat saja dia bersama bayi merah, terus si rubah kuning.
KAPAN DIA BISA DEKAT DENGAN GEBETANNYA !
Sakura tanpak marah saat lihat dia bersama Hanabi. Apa itu artinya... Gadis mungil menggemaskan itu suka padanya??
Rasa anggan mampir sebentar namun terhembus lagi saat inernya yang lain mengatakan ' tidak mungkin ' Sasuke mengacak surainya. Wajah tekuk dan rambut acak - acakan.
Diambil HPnya.
Di buka Email.
Pemberitahuan membuat Sasuke langsung duduk.
Komik Emonokochan pingky telah rilis.
Tanggal : 26 april 20××
Hari ini
Total buku : 100
" Tch " Decak Sasuke. Biasanya Sakura meriliskan komik sampai 150 komik, tapi hari ini hanya 100 saja.
Ambil kunci mobil dan jaket. Keluar kamar, dia lihat Itachi bawa satu komik samar dia kenal lewat cover komik. Di hampiri kakak sulungnya.
" Itachi-Nii, komik apa itu."
" Ini? " Di tunjuk seluruh cover komik di pegangnya. " Komik dari Emonokochan pingky. Aku orang pertama yang beli komik ini." Ujar Itachi.
" Heh! Kau beli komik romance?" Seringai mengejek Sasuke untuk sang kakak.
' sabar, dia adikmu ' batin Itachi berusaha tenang walau sudut sikusiku terlihat rahang wajah.
" Memang kenapa? Masalah?" Jawab Itachi. Tidak berkata lagi, dia masuk kedalam kamar.
Bibir Sasuke sudah maju bentuk kekesalan. Dia langsung belari menuruni setiap anak tangga, tidak mau sampai tidak kebagian.
Mikoto menatap heran Sasuke tanpak buru - buru keluar.
Nyonya Uchiha kembali di sibukan baca majalah.
••••••
" ?! Yang benar saja." Gumam Sasuke tidak percaya.
Banyak sekalian antrian untuk membeli komik di terbitkan oleh Sakura. Melirik antrian, hembuskan nafas berat.
" Hei Teme! " Seruan yang di kenal bikin Sasuke menatap malas.
Kedutan di mata Sasuke melihat komik yang ingin dia beli sudah di tangan Naruto, Sasori dan Gaara. Mereka memamerkan dengan seringai bikin Sasuke kesal.
" Sasuke Teme, kau telat Dattebayo." — Naruto.
" Sayang sekali " — Sasori
" Kasihan " — Gaara.
" Cih! Diamlah! " Geram Sasuke.
" Yasudah. Lagi pula komiknya sudah habis terjual." Kata Gaara melambai tangan balik jalan pulang bersama Naruto dan Sasori.
Sasuke menengok. Sebuah tulisan kapital besar ' HABIS ' terlihat jelas.
" Cih " Decih Sasuke. Dia balik pergi, pulang kerumah.
Ada rencana Sasuke mau mengambil komik milik Itachi secara diam - diam lalu membakarnya dan melakukan hal sama pada tiga pemuda tadi. Sisi lain Sasuke udah tertawa jahat.
Dering hp menghentikan pikiran jahat Sasuke.
Lihat nama yang kirim dia chat.
Sasuke-kun. Aku mau bertemu dengan Sasuke-kun, bisa? — Sakura.
' Bertemu? Ada apa? ' pikir Sasuke. Mengetik membalas.
Ok, di mana — Sasuke.
Tring
Di taman waktu itu Sasuke-kun mengajak aku. Aku mau kasih jawaban waktu itu — Sakura.
" Jawaban? " Gumam Sasuke. Berfikir mengingat sesuatu yang dia lupa.
Lalu kejadian waktu ia menembak Sakura terlintas. Mata hitam Sasuke membola kaget. ' jadi waktu itu bukan jawaban?! Ini jawabannya ' batin Sasuke mengira waktu itu Sakura sudah menjawab dan jawabannya adalah sebuah tolakan.
Tahu hari ini Sakura mau kasih jawaban, dia grogi sendiri sampai berkeringat. Menggepalkan tangan, kembali ketik chat pada Sakura. Setelah itu dia belari cepat pulang ke Mansion.
Dua jam lagi aku kesana — Sasuke.
=========
Sesampai di Mansion, Sasuke belari buru - buru menaiki tangga ke kamar.
Mikoto masih baca majalah mengernyitkan dahi lagi. Tadi wajah Sasuke tanpak panik seakan takut ketinggalan sesuatu, sekarang panik tercampur gugup.
Mata hitam Mikoto melirik Sasuke sudah berpakaian rapih keren tampan dengan tambahan jaket kulit warna hitam.
" Tunggu Sasuke, kau mau kemana." Tegur Mikoto merasa penasaran.
Sasuke tersenyum lebar pada sang ibu. " Kaa-san doain aku agar bisa dapatin calon kekasih idamanku dan idaman Kaa-san." Ucap Sasuke.
Mikoto tercengat oleh sikap Sasuke berbeda. " Me-memang siapa calon kekasihmu?"
" Sakura Haruno. Aku pergi Kaa-san!" Kata Sasuke keluar Mansion.
Mikoto berkedip mata dan sekejap mata hitam Mikoto berbinar.
Sakura Haruno. Gadis mungil, manis, cantik yang waktu itu ia dan Kushina temui. Sasuke mau menembaknya kah?! Yakk, aku tidak sabar kabar baiknya. Batin Mikoto girang.
Itachi baru turun tangga, menatap heran aura ibunya berbunga - bunga. Mengangkat kedua bahu, dia tidak mau mengacau aura bunga ibunya kalau dia masih ingin selamat dari omelan ibunya karna mood jadi buruk.
.・゜゜・ .・゜゜・ .・゜゜・
Memakai dress biru manis, beberapa helai rambut dikepang kecil, memakai topi baret, Sakura begitu manis.
Berdiri ditempat yang sama waktu itu Sasuke ajak.
Pipi gembil Sakura mengeluarkan semburat merah menggemaskan. Dia gugup sekali. Kali ini dia mau kasih jawaban sesuai saran yang di kasih Iku-Nisan semalam.
Iku menatap heran Sakura duduk di balkon menatap lurus keluar, aura gadis itu juga suram.
Di hampirinya. Menepuk kecil bahunya yang mendapat respon lirikan kecil. Iku mengernyitkan dahi lihat lirikan mata emerlad terlihat lesu.
" Kenapa Sakura-chan. Cerita sama Iku-Nisan." Ujar Iku, berjongkok di samping Sakura.
Sakura mampir ke drom mereka. Katanya ingin menginap di sini. Koi tidak setuju awalnya, tapi terpaksa setuju karena Sakura terus merengek. Jadinya Koi mengijikan selagi kedua orangtua Sakura juga lagi mengurus pekerjaan mereka.
" Iku-Nisan "
" Hm? "
" Aku bingung. Aku kesal lihat Sasuke-kun dekat sama matan pacarnya." Ucap Sakura.
Iku tanpak berfikir mencari ingatan siapa itu Sasuke. Lalu wajah Sasuke saat dia lihat saat ia dan yang lain menyusul Koi menuju sekolah Sakura.
" Sakura-chan katakan saja apa yang ingin hati Sakura-chan katakan." Ucap Iku sudah paham kegundahan gadis imut ini sampai auranya suram.
Sakura memiringkan wajah, begitu menggemaskan. Iku sampai menarik gemas kedua pipi gembil Sakura yang di tanggapi tepisan lembut di tangannya.
Di lepas tarikan pada pipi sebelum Sakura ngambek padanya.
" Artinya apa Iku-Nisan?" Tanya Sakura balik.
" Apapun yang hatimu katakan, katakan saja dengan jujur. Karena hati Sakura-chan berkata jujur."
Senyum lebar nan polos Sakura merekah lebar. Dia mau mengatakan apa yang menjadi kegalauannya sesuai yang disarankan Iku.
" Sakura! "
Suara memanggil namanya. Sakura menatap Sasuke sudah berdiri di sampingnya dengan nafas memburu.
Memiringkan kepala bingung, Sasuke gemas di buat. " Kenapa nafas Sasuke-kun." Tanya Sakura.
Sasuke mengibaskan tangan depan wajah. " Bukan apa - apa." Menatap lurus mata Sakura. " Apa yang ingin kamu katakan." Ucap keinti.
" Aku mau kasih jawaban Sasuke katakan waktu itu. Maaf, waktu itu aku langsung pergi karena kaget." Ujar Sakura menampilkan wajah bersalah.
" Tidak apa." Kasih senyum tipis.
Sakura langsung lega setelah lihat senyum tipis Sasuke menandakan pemuda itu tidak kesal.
" Lalu "
" Lalu? "
" Apa jawabannya."
" Oh ya! "
Senyum Sakura melebar.
" Sasuke-kun! Aku juga suka Sasuke-kun, ayo kita pacaran." Sakura langsung mengatakan tanpa nada gugup atau hal lain sering perempuan lain lakukan.
Sasuke tersedak air liurnya sendiri. Cukup kaget mendengar Sakura langsung mengatakan di tambah tatapan mata jujur, senyum polos nan ceria.
Sasuke menutupi wajah dengan tangan kirinya.
Sakura mengerjabkan mata bingung.
" Se-seharusnya ka-kamu jangan bilang gi-gi-gitu " Sasuke malah gagap.
" A-apa salah? "
" Bu-bukan. Bi-biar aku yang bilang agar terlihat aku sungguh-sungguh."
Sasuke mengambil kedua tangan mungil Sakura, meremas lembut. Sakura menatap wajah Sasuke sudah merah setengah.
" A-aku su-suka Sakura. Ayo kita pacaran." Ucap Sasuke sama persis Sakura katakan.
" Iya " Senyum Sakura lebih lebar.
" Aku mau! " Senyum lebih ceria.
Tanpa di komando Sasuke sudah memeluk tubuh mungil kedalam pelukannya. Merasa dia seperti memeluk boneka, sangat nyaman.
Wajah senang Sasuke tidak dia tutupi. Termasuk Sakura.
.・゜゜・ .・゜゜・ .・゜゜・
" Ayo masuk "
Suara Sasuke terdengar dalam Mansion. Mikoto menengok melihat Sasuke datang dengan wajah cerah dan senyum senangnya.
Itachi dan Mikoto di buat menganga.
Gimana tidak tercengang kalau sosok Uchiha Sasuke di kenal wajah tembok,, sekarang tersenyum. Ingat dan catat baik - baik! TERSENYUM!
" Kaa-san! " Seruan Sasuke mengembalikan Mikoto.
" Kaa-san tahu. Aku dan Sakura resmi pacaran, dia mau jadi kekasihku Kaa-san." Kata Sasuke tersirat bahagia.
Wajah Mikoto ikut senang.
" Benarkah?! Asyik, Sakura-chan jadi calon menantu nanti."
" Sakura-chan? " Beo Itachi, karena hanya dia yang tidak tahu.
Mata hitam Itachi melirik, dia melihat sesosok tidak asing. Seketika Itachi tercengat, dia berseru menunjuk seseorang di belakang Sasuke..
" Sa-Sakura! Dia Emonokochan pingky?! Komikus, komik sering aku baca."
" Eh!? Jangan - jangan Sakura-chan yang di tembak Sasuke adalah Sakura-chan komikus ini." Itachi menatap Sasuke tidak percaya. Dia menatap Sakura menatap ia dan ibunya hangat.
" Tentu saja " Jawaban entang plus seringai Sasuke kembali membuat Itachi tidak percaya.
" Kau pacar adiku? " Itachi bertanya pada Sakura.
Sakura pun menjawab. " Iya " Tersenyum jujur.
" Aku tidak percaya. Tapi selamat Sasuke. Padahal aku berniat menjadikan Sakura sebagai calon pacarku karna aku begitu suka sama komiknya." Celetuk Itachi ringan.
Sasuke menatap tajam kakaknya yang berani berkata seperti itu.
Tatapan mata Sasuke lebih tajam lihat Itachi berdiri di depan Sakura dan menggenggam kedua tangan pacarnya.
" Sakura-chan, selamat yah sudah jadi pacar Sasuke. Tapi Sasuke itu orang aneh, kenapa Sakura-chan mau?"
" Nii-san! "
" Tidak apa. Karna aku suka sama Sasuke-kun yang aneh." Jawaban frontal Sakura buat Mikoto dan Itachi menahan tawa.
Wajah Sasuke antara senang dan kesal. Ia menarik Sakura dari Itachi, di tatap tajam sang kakak dengan artian ' bicara aneh lagi, awas!' Itachi? Dia menarik sudut bibir paksa. Tidak berani buat Itouto dia marah.
Suara dering HP bersuara kucing. Sakura angkat telpon.
" Halo? "
" Kau di mana Sakura "
" Aku di rumah Sasuke-kun, Niichan."
" Sasuke Uchiha?! Untuk apa kau kesana."
" Sasuke-kun mengajakku setelah kami jadian."
" Jadian? "
" Iya. Sepasang kekasih."
" A-APAA!? "
" Niichan, Niichan kenapa? "
" Bu-bukan. Sekarang pulang ke apartement, bawa juga Sasuke Uchiha."
" I-iya "
Sambungan telpon di tutup oleh Koi.
Sakura menatap Sasuke yang menatapnya bertanya. " Sasuke-kun anterin aku ke apartement. Koi Niichan mau bicara." Ucap Sakura.
Sasuke mengangguk. Dia pamit pada Mikoto. " Kaa-san, aku pergi mau menemui kakak sepupu Sakura dan orangtua Sakura. Doain aku supaya di izinin pacaran sama Sakura." Ucap Sasuke. Mikoto mengangguk.
Gandeng tangan mungil Sakura. Berjalan keluar dari Mansion.
" Semangat Sasuke! " Teriak Itachi pada Sasuke sudah keluar.
.・゜゜・ .・゜゜・
Duduk tegang di depan ayah Sakura, ibu Sakura dan Koi.
Mereka menatap intes Sasuke merasa tegang juga. Dia seorang Uchiha, seorang Uchiha tidak boleh merasa intimidasi. Tapi suasana ini lain beda namanya.
" Ooh. Kau Sasuke Uchiha yang sekarang berstatus pacar putriku?" Suara Yato mengudara.
" Iya paman "
" Kau menyukai putriku karna apa."
" Sungguh rasa suka paman."
" Hmm " Yato menilai Sasuke dari bawah dan atas. Bungsu Uchiha merasa risih dan gugup.
" Dia tampan bukan, Anata."
Menatap ibunya Sakura menatap dia hangat. Yato berdeham menarik perhatian Sasuke dari Yuki.
" Kau serius dengan putriku, kan?"
" Saya serius paman. Saya serius menyukainya sampai saya berival sama yang lain demi Sakura." Jawab Sasuke mantab.
Yato memang sudah tahu maksud berival, mengangguk. Dia di kasih tahu Koi kalau Sakura sudah bikin pangeran sekolahnya suka padanya sampai menjadi rival.
Lebih buat Yato kaget dan Yuki merasa bangga adalah ada empat pangeran sekolah suka pada putrinya.
Yato melirik Koi beri kode. Koi menangkap kode itu mengangguk sekali. Sasuke menatap bertanya Yato dan Koi masih saling lirik.
Badan Sasuke kembali tegang pandangan Yato kembali padanya.
" Aku beri izin kau memiliki hubungan sama putriku. Dengan catat! Jangan buat dia nangis atau aku yang buat kau nangis." Ancam Yato bagian terakhir.
" Aku izinin kau pacaran sama Saku-chan " — Koi
" Selamat yah " — Yuki tersenyum tipis.
Sasuke bernafas lega. Tersenyum tipis, berkata tegas.
" Terimakasih, aku akan menjaga Sakura dan terus menyukainya."
Sakura diam - diam mengintip dan menguping di balik tembok, wajahnya merah. Duduk dilantai bersandar tembok, kedua tangannya mengkatub wajah sudah merah.
T. B. C
Tekan vote dan komentar kalian 🙂
Baca cerita baru yang ini ⬇
Sampai jumpa lagi di chapter berikutnya 🧕👋
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro