Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 17

Tekan Vote setelah baca 📖



•••••••••••







Dentingan sekolah berbunyi.

Sasuke menaruh sesuatu ke loker miliknya. Saat itu juga Sasuke lihat Sakura tertunduk lesu di depan loker.

Kejadian kemarin sore berputar kembali. Untung ada seorang siswa tidak sengaja melihat kejadian penculikan itu, siswa itu memberitahu Naruto kebetulan latihan di luar lapangan basket. Naruto langsung saja pergi mencari Sakura dan saat itu Gaara juga bergabung di team basket mendengar, langsung saja Sabaku itu menyusul Naruto. Bertepatan Gaara bertemu Sasuke tengah bersama Hajime, Shun, Kai dan manager Sakura.

' apa Sakura masih kepikiran Naruto ' Batin Sasuke mulai cemburu.

Tidak seharusnya dia cemburu dengan keadaan Naruto babak belur. Pas mengantar Naruto pulang ke rumahnya, Kushina langsung jerit histeris, dia melayangkan banyak pertanyaan pada Sasuke dan Gaara yang mengantar Naruto pulang. Sedangkan Sakura di antar oleh Hajime dan kawan - kawan.

Sakura masih terbengong depan loker memikirkan keadaan Naruto, tidak menyadari Sasuke sudah berdiri di belakangnya.

Kedua lengan kekar memenjarakan sisi tubuh Sakura mulai kaget. Balik badan dia sudah di suguhi Sasuke menatapnya. Menempel pada loker di belakangnya, Sakura merasakan jantung dia berdegub kencang hanya menatap mata hitam kelam.

Sasuke terus menatap wajah tak nyaman Sakura. Memajukan wajah, Sakura lebih tegang, dan lebih tegang karna tangan kanan Sasuke mengelus lembut sisi wajah kanannya dengan jari besarnya.

Tersenyum lembut jarang Sasuke beri pada orang lain.

Emerlad membola kaget. Semu merah tipis di cuping mungilnya.

" Jangan salahin diri sendiri. Kejadian kemarin bukan salahmu, tapi mereka yang mau menculikmu."

" Eh? Ta-tapi _ " Sakura tertunduk lesu.

" Aku akan melakukan hal sama Naruto lakukan demi seorang kusukai." Ucap Sasuke.

Sakura menatap Sasuke bertanya.
" Sakura. Aku menyukaimu sebagai laki - laki menyukai lawan jenisnya." Kembali emerlad membola hebat.
" Aku cemburu kau mengkhawatirkan Naruto daripada aku juga melawan gerombolan preman itu." Ada nada kesal di kata - kata Sasuke.

Buang muka merahnya dari pandangan Sasuke tapi sudah terlihat dulu oleh mata hitam kelam sang bungsu Uchiha. Sasuke berharap Sakura memiliki perasaan yang sama padanya, karena sungguh, hanya Sakura gadis dia sukai.

Bahkan saat dia dan Hanabi masih berpacaran. Dia tidak begitu segininya pada Hanabi, malahan dia bisa jadi begini hanya pada Sakura.

Hanya Sakura bisa membuat ekspresi Sasuke berubah-ubah. Hanya Sakura bisa membuat jantung Sasuke berdegub berbeda dari biasanya.

" Sa-sa-sasuke-kun~ " Suara Sakura terdengar menggemaskan di telinga Sasuke.

Sasuke menahan bibirnya agar tidak gigit pipi gembil merah Sakura bagi Sasuke mirip seperti tomat kesukaannya.

" A-aku ~~~ ti-tidak tahu .. Sa-sasu su-suk Sa-saku .. " Sakura memaikan jari telunjuknya. " A-aku juga bingung menyukai siapa. Aku nyaman bersama kalian berempat, kalian berempat teman laki - laki pertama kumiliki dari sekolah."

Kedua mata emerlad bergetar pusing, badan Sakura juga gemetar kecil merasakan sensasi tangan besar Sasuke mengelus dagunya.

Sakura menahan nafas wajah Sasuke lebih maju dari sebelumnya.
Dua nafas saling bertemu. Ujung hidung bersentuhan...

" Sasuke-kun! " Panggil Hanabi.

Riflek tangan kecil Sakura mendorong dada bidang Sasuke.
Sasuke mundur dua langkah. Ia menatap datar Hanabi yang mengganggu dia melakukan sesuatu pada gadisnya.
Sakura sendiri tengah belakangi dua matan kekasih, ia tengah mengatur nafas hampir buat mati sesak.

" Sasuke-kun bersamaku_ " Tangan Hanabi ingin melingkari lengan Sasuke langsung di tepis kasar.

Sasuke malah memilih menggandeng tangan Sakura juga tanpak kebingungan. Gadis bermarga Haruno mengikuti Sasuke menarik dia menuju kelas.

Wajah Hanabi tertekuk masam. Menghentakan kaki kasar tanda dia sungguh tengah kesal.

**✿❀ ❀✿**            **✿❀ ❀✿**

Pintu kelas tergeser. Sakura masuk lebih dulu. Dia kaget Naruto sudah masuk kelas, wajah dia juga banyak plaster. Belari menuju meja Naruto, Sasuke berada di belakang Sakura mengikuti.

Melirik ke meja Gaara yang kosong.

" Naruto-kun baik - baik saja? Maafkan aku sudah membuat Naruto-kun seperti ini." Ucap Sakura menunduk sedih.

Lihat rasa bersalah dari gadis dia sukai, Naruto lemparkan cengiran khas dia.
" Tidak apa kok Sakura-chan." Sakura menatap Naruto belum lunturin cengingirannya itu.

" Aku harus melindungi Sakura-chan yang manis ini. Sakura-chan sangat berarti untukku." Ucap Naruto menyangga kepalanya pakai tangan kanan.

Wajah Sakura bersemu merah.
" Na-naruto-kun menyukaiku, yah? " Pertanyaan Sakura bikin Naruto tersedak ludahnya sendiri.

" Ke-kenapa Sakura-chan berkata seperti itu." Kedua pipi tan Naruto ikut merah tipis.

" Tadi Naruto-kun berkata seperti itu. Sasuke-kun juga bilang " Aku akan melakukan hal sama Naruto lakukan demi seorang kusukai " Sasuke-kun mengaku menyukai aku. Apa Naruto-kun juga." Kata Sakura panjang lebar.

Dalam hati Naruto geram pada Sasuke malah dia mengatakan hal seperti itu. Seharusnya dia sendiri yang bilang kalau dia menyukai Sakura, bukan bungsu Uchiha itu.

" I-iya " Naruto tertunduk malu.

Buang muka memaikan jari.
" Te-terimakasih perasaan Naruto-kun. Tapi aku belum bisa jawab karna aku juga bingung memilih siapa. Kalian membuatku nyaman." Ucap Sakura.

Mendongak wajah. Naruto berdiri menjulang, tidak luntur cengingirannya. Dia mengelus lembut helaian rambut merah muda sebahu gadis di depannya.

" Aku paham Sakura-chan. Sakura-chan harus berfikir matang supaya tidak ada yang terluka, agar Sakura-chan juga tidak terluka karna tidak salah memilih kekasih."

" Senyum Sakura-chan."

Sesuai kata Naruto, Sakura tersenyum lebar. Naruto ikut juga tersenyum lebar. Seperti ada bunga - bunga melatari NaruSaku, tapi beda latar gelap di belakang Sakura.

Sasuke menatap Naruto dengan pandangan membunuh. Tatapan mata Sasuke semakin menajam lihat tangan Naruto merangkul Sakuranya. Hawa pekat melatari punggung bungsu Uchiha, bahkan pensil dalam tangan Sasuke patah jadi dua.

Mata biru melirik kearah Hinata keluar kelas bawa kain yang di ketahui adalah bekal.

Terulang lagi Naruto mengingat kejadian di kamarnya.
Tepatnya dua jam setelah di antar oleh Sasuke dan Gaara.

Flashback on

" Naruto-kun "

Naruto buka salah satu matanya. Dia melirik Hinata berdiri di depan pintu kamarnya.
Ia kembali mejamkan mata.
Hinata meremas bungkusan yang dia bawa.

Berjalan ke tempat tidur Naruto sedang istirahat. Berdiri di samping ranjang, di letakin bungkusan plastik di bawa.

" Aku bawa sesuatu untuk Naruto-kun. Semoga cepat sembuh."

" Hn " Gumam Naruto seperti Sasuke.

Hinata mau keluar kamar lagi namun kaki dia menginjak selimut dan kaki satu lagi kesandung kayu di bawah tempat tidur.

Bruuukkkk—

Buka mata, Naruto dan Hinata sama - sama kaget. Wajah mereka dekat, ada semu tipis kecil di pipi kiri Naruto. Wajah Hinata sudah merah seperti kepiting rebus.

" Ma-maaf! " Hinata beranjak dari badan Naruto.
Buru - buru keluar kamar tidak lupa nutup pintu dengan bantingan kecil.

Naruto masih di posisi tadi. Diam menatap datar langit - langit kamar.




**✿❀ ❀✿**           **✿❀ ❀✿**




Sudah selesai bereskan buku lalu masuk kedalam tas. Tangan lebih besar mencengkal pergelangan tangan kecil Sakura.

Kaget Sasuke tersenyum padanya. Sakura lagi - lagi dengar suara jantungnya keras, mejam kedua mata erat. Sasuke kerutkan alis dia.

" Ada apa Sakura, sakit? " Bertanya. Menempel punggung tangan ke dahi lebar Sakura.

Cuping merah Sakura menjalar ke pipi. Di tepis kecil tangan Sasuke buat pemuda itu agak terkejut.
" Ma'maaf Sasuke-kun, aku mau ke kamar kecil." Buru keluar dari meja namun lagi - lagi tangannya di cengkal oleh Sasuke.

" Aku cuma mau bilang nanti sepulang sekolah bisa ikut denganku sebentar."

Sakura masih belakangi Sasuke.
" Kemana? " Di pandangi punggung mungil itu.  " Sebuah taman rahasia." Ucap Sasuke. Sakura mengerjapkan mata. " Ba-baiklah."

Di lepas cengkalan tangan itu. Sakura langsung belari cepat. Sesampainya jauh dari kelasnya, ia menghentikan laju lari.

Bersandar dinding, di pegang dadanya. Di dalam situ ada sesuatu yang begerumuh hebat. Di remas seragam sekolahnya, Sakura menggulum bibirnya kedalam.

" Koi-Oniichan, tolong Saku~ " Lirihnya.

Di saat bersamaan.

Seluruh badan Koi menegang. Dia seakan merasakan kegelisahan Imoutonya. Mendesah panjang bikin You heran, apa karna lelah menulis balasan surat fans? Pikirnya You.




**✿❀ ❀✿**            **✿❀ ❀✿**





Sesuai ucapan Sasuke.
Dia membawa Sakura ke suatu tempat taman rahasia yang hanya Sasuke tahu. Selesai jam pulang sekolah, Sasuke buru - buru bawa Sakura pergi bahkan tidak beri Naruto kesempatan mengajak Sakura pulang bersama.

Sakura di buat terpaku. Taman kecil tapi tidak terlalu kecil, ia dan Sasuke berdiri di atas jembatan kecil, sekeliling di kelilingi rumput hijau dan beberapa pohon, di bawah jembatan ada sungai kecil mengalir jernih.

Suasana yang tenang, damai dan asri.

Di pegang kedua tangan mungil, Sakura terpaku dengan sekitar menatap Sasuke menatap dia serius dengan keyakinan tinggi. Entah kenapa dada Sakura kembali bergemuruh, dia gigit dalam bibirnya.

" Aku mau mengatakan sesuatu yang akan kuucapkan sekali seumur hidup hanya pada orang spesial."

Sasuke menghirup udara lalu di hembuskan pelan.

" Aku mencintaimu dan aku Sasuke Uchiha ingin Haruno Sakura menjadi kekasihnya. Aku sudah menyukai Sakura sejak pertama Sakura masuk sekolah."

" Sakura. Maukah kau menjadi kekasihku? Menerima cintaku." Ucap Sasuke masih ada nada gugup dalam katanya.

Sakura terdiam tidak bisa berkata karena dia juga bingung, masih bingung dengan perasaan nya sekarang.

T. B. C

Jangan lupa tekan vote bintang ⭐ kalian setelah baca dan komentarnya 😘

Dahdah 👋🧕

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro