Bab 11
Sakura.H
Genre: Romance School
(๑•̀ㅁ•́ฅ✧ (๑•̀ㅁ•́ฅ✧ (๑•̀ㅁ•́ฅ✧
Sosok pria dewasa tengah memasak di dapur. Dengan telaten dia merajang bahan - bahan, mengaduk sup di campur bumbu sudah di masukan dan membalikan makanan dia goreng.
Saking sibuk masak dia tidak menyadari pemilik dapur sudah bangun. Sakura menguap kecil, sedikit sempoyongan dia duduk di kursi makan.
Mendengar derit kursi, pria itu menengok kebelakang. Tersenyum kecil melihat siapa yang sudah bangun.
" Kemarin kau pingsan terus Uchiha ayam itu menggendongmu, untung aku disana jadi aku yang bawa kau ke apartement." Ucapnya memulai obrolan.
Ia beri segelas susu pada Sakura sudah melek sepenuhnya. Pria itu melanjutkan masak.
" Jadi. Kenapa kau bisa pingsan Saku?" Tanya nya menuntut.
" Eegg? Wajah Sasuke sangat dekat saat menatap wajahku. Entah gimana jantungku berdetak kencang dan wajahku terasa panas sekali, tahu - tahu aku pusing dan tidak ingat apa - apa lagi." Cerita Sakura, meminun susu.
" Aku kenapa yah, Wakatsuki - Niisan."
Mematikan kompor. Wakatsuki balik badan memadang Sakura tengah meminun susu.
" Kau merasakan hal seperti itu dengan laki - laki lain tidak?"
" U'um, tidak tahu."
" Katakan padaku kalau kau merasakan hal kau katakan tadi dengan laki - laki lain atau dengan Sasuke saja."
" Emang kenapa."
" Nanti aku kasih tahu. Cepat mandi, sarapan sudah hampir siap." Ujar Wakatsuki kembali memaksa.
" Oh ya Sakura! " Seruan Wakatsuki menghentikan Sakura mau ke kamar. " Sebelum ke sekolah kita ke agensi tempat penerbitan komikmu."
" Ha'i "
༶•┈┈⛧┈♛ ༶•┈┈⛧┈♛
Beberapa lembar kertas putih di letakin meja. Date Ichiro pemilik agensi dan juga yang merekut komik buatan Sakura Haruno.
Dia tersenyum puas lihat hasil yang di kerjakan gadis itu. Di depannya sudah duduk Wakatsuki dan Sakura.
" Gimana caranya kau buat semua komik ini? Jalan cerita yang menarik." Ucap Date.
Sakura tengah berfikir.
" Mungkin karena inspirasi dari sekolah. Aku mengambil jalan cerita sesuai pengalamanku di sekolah, Date-san."
Pria sudah berumur 40 tahun mengangguk mengerti. Dia tersenyum puas. " Memang sekolah adalah tempat cocok untuk cari inspirasi. Aku tunggu kelanjutan komik ini." Di tunjuk kertas putih di sela jarinya.
Gambaran sangat bagus dan cantik. Ada tokoh perempuan dan ke empat laki - laki berbeda ekspreksi dekat dengan tokoh perempuan.
Wakatsuki menatap arti goresan - goresan gambar buatan Sakura.
Mereka berdiri, berjabat tangan lalu bungkuk badan. Merekapun keluar dari ruangan boss mereka. Wakatsuki mau mengantar Sakura ke sekolah setelah itu dia baru kesini lagi untuk bekerja di agensi sekaligus manager Sakura.
༶•┈┈⛧┈♛ ༶•┈┈⛧┈♛
" Shun-san."
Merasa di panggil, Shun menatap Koi berdiri di depan pintu dengan pakaian santai dia.
Ada dua anggota Procellarum tengah duduk santai di ruang keluarga apartement mereka. Masing - masing di kasih apartement untuk mereka tinggali dan tentu mereka satu atap tapi memiliki kamar masing - masing. Kecuali Koi tidak tinggal bersama Six gravity melaikan tinggal bersama Sakura adik kesayangannya.
" Koi-kun, ada apa? "
" Aku mau menanyakan vidio kau rekam dengan drone milikmu." Ucap Koi menghampiri Shun.
Shun mengangguk. Dia berdiri pergi ke kamarnya untuk mengambil hasil vidio rekaman secara diam - diam menggunakan drone.
Koi duduk di sebelah tempat Shun duduki tadi. Dua patner Shun menatap Koi penasaran.
" Vidio apa Shun-san rekam sampai pakai drone kesayangan dia?" Kannaduki Iku bertanya penasaran.
Fuduki Kai ikut penasaran. Jarang sekali Shun menggunakan drone kesayangan dia untuk merekam vidio secara diam - diam seperti ini.
" Kalian lihat saja nati." Jawab Koi.
Shun kembali bawa drone yang kemarin. Dia bawa kartu memory dalam drone masuk kedalam HP dia. Koi, Kai dan Ikut mendekati Shun untuk lihat vidio dia rekam.
Vidio di acara konser mereka yang kemarin. Tapi ada hal yang menarik ke empat pasang mata di sini.
Sakura bersama seorang laki - laki. Gadis tanpak senang dengan acara konser, laki - laki bersama Sakura terus memerhatikan gadis itu.
Koi menyatukan kedua alis tidak suka. " Siapa laki - laki yang mendekati Imoutoku." Ketiga pasang mata menatap Koi sudah dalam mode Protektif.
Shun tersenyum seperti biasa.
" Dia Sasuke Uchiha. Satu kelas, satu sekolah dengan Sakura. Dan dia salah satu laki - laki yang menyukai Sakura-chan."
" Wooaahhh. Sakuchan populer juga." Decak Iku. Kai memperhatikan vidio di putar.
Koi bersedekap dada.
" Tetap saja aku tidak suka laki - laki aneh mendekati Imoutoku." Ujarnya kesal.
Iku melirik malas pada Koi.
" Hentikan overprotective milikmu. Kasihan Sakuchan tidak bisa memiliki pacar kalau kau seperti itu." Koi mendelik tidak terima.
" Sakura boleh pacaran kalau sudah lulus tes dariku. Aku tidak mau dia dekat dengan orang sembarangan apa lagi laki - laki."
" Aku tahu perasaanmu Koi karena aku juga seperti itu pada Sakura." Ucap Shun.
" Makanya waktu itu kau mengaku sebagai pacar Sakura." Kai mengingat cerita yang di ceritakan leader Procellarum.
Shun cengengesan saja. Kai memutar mata malas, tahu betul sifat beberapa anggota idol satu agensi ini jika sudah menyangkut Sakura Haruno.
Kai tidak bisa menyalahkan sih, dia juga bakal seperti itu tapi dia berfikir logis saja.
Sakura gadis mungil yang ceria dan masih polos minim dengan hubungan pertemanan karena dia dulu belum pernah bersekolah di tempat umum. Sakura bersekolah di tempat khusus putri, jadi wajar mereka ketar - ketir kalau Sakura dekat dengan laki - laki atau laki - laki itu mendekati Sakura.
Mereka tidak mau Sakura di apa - apakan.
" Kau mau kemana Koi?" Tanya Iku menatap Koi mau pergi.
Menatap ketiga anggota Procellarum, dia menyeringai miring, Iku, Kai dan Shun menahan nafas.
" Aku mau ke sekolahan Sakura. Ingin lihat siapa sih yang berani dekati Sakura Imoutoku." Ucap Koi. Dia buka pintu lalu pergi dari sana.
" Gawat! Kita hubungi Hajime-san. Kalau Koi melakukan hal tidak - tidak bisa - bisa atasan agensi kita marah! " Seru Iku mulai panik.
Ingat! Koi Kirisagi bisa melakukan hal nekad jika menyangkut Sakura.
Kai menghubungi manager yang menangani Six Gravity dan Procellarum. Shun mengetik pesan kepada Hajime selaku leader Six Gravity. Iku memberitahu anggota Procellarum lainnnya juga.
Buru - buru seluruh anggota Procellarum pergi menyusul Koi. Biar saja orang - orang mereka hubungi menyusul belakangan. Sedangkan di posisi Koi sendiri.
Koi berjalan tegas, ada yang menyapa dia hiraukan. Koi termasuk Idol yang ramah jadi saat dia mengacuhkan sapaan orang itu bikin tanda tanya bagi mereka. Di belakang Koi, lima anggota Procellarum mengikuti dengan wajah cemas.
Aura Koi serius tanpa ekspreksi sama sekali. Mata pink biasa cerah sekarang serius.
Sesampai di pikiran Koi masuk kedalam mobil. Mobil di jalankan Koi melaju di ikuti mobil yang di kendarai Shun dan anggota Procellarum lainnya.
༶•┈┈⛧┈♛ ༶•┈┈⛧┈♛
Jam istirahat biasa di habiskan ke kantin atau kumpul bersama teman - teman mereka. Tapi tidak untuk salah satu pangeran prince KHS ini.
Sasori sedang lihat - lihat buku di deretan comik romance. Menemukan buku di cari, dia pegang punggung buku tapi tangan lain ikut megang di bagian bawah.
Ada yang mengincar buku dia pegang tentu dia merasa kesal. Menengok samping, sosok Gaara tertangkap hazel. Seketika dua mata beda warna saling berkilat tajam. Tangan pegang komic saling menarik.
Awalnya tarik menarik biasa tapi lama kelamaan tarikan itu berubah seperti rebutan komic. Kedua tangan Sasori dan Gaara saling menarik komic yang sama, pengunjung toko wesddrops melihat tingkah dua siswa SMA yang berebutan komic seperti anak kecil.
" Lepasin komik nya, Gaara!" Kesal Sasori.
Gaara sama kesalnya seperti Sasori. " Tidak! Aku duluan."
" Aku duluan yang ambil!"
" Tapi aku yang lihat duluan!"
" Lepasin! Mengalah sama senpaimu!"
" Aku tidak mau! "
Perempatan siku - siku di kening Sasori. Mereka berdua masih menarik komik, tidak ada yang mau mengalah. Sampai Sasuke datang mengambil comik yang di rebutin. Tanpa bersalah Sasuke pergi ke meja kasir.
" Sasuke! / Uchiha! " Teriak kedua pemuda merah bersamaan.
" Tck, urusai." Decak Sasuke.
" Maaf, komik masih banyak jadi tidak perlu rebutan." Ujar penjaga toko tersenyum kaku.
Sasori dan Gaara menekuk wajah. Sasuke menyeringai.
༶•┈┈⛧┈♛ ༶•┈┈⛧┈♛
Naruto kesal sekali. Hari ini dia mau baca komik yang di buat oleh Sakura. Tapi Hinata, tunangan yang tidak dia anggap terus mengikuti dia. Mengajak makan lah, mengajak ngobrollah, atau mengalah makan ramen.
Dia memang suka ramen tapi dia tidak suka kesenangan dia di ganggu!
Perempatan siku tertampang di pipi Naruto. Dia tahu kalau Hinata mengikuti dia di belakang, jauh dari belakang Naruto tapi pemuda dengan garis kumis seperti rubah itu masih bisa merasakannya.
Karena kesal Naruto menghentikan langkahnya ingin memperingati gadis Hyuuga itu. Hinata merasa ketahuan ikut menghentikan langkah, dia mau bersembunyi tapi tidak bisa karena mereka berada di lorong kelas, lorong kelas sepi karna kebanyakan siswa-siswi menghabiskan waktu di kantin.
Ada gumpalan kepala pink menubruk punggung Naruto tiba - tiba balik badan. Naruto merasa ada yang menabrak nengok kebelakang, tapi tangan mungil menarik kemeja sekolah Naruto pakai sampai dia dan pemilik tangan jatuh bersama ke lantai dingin.
Hinata menutup mulut dengan kedua tangannya.
Naruto mengerang, dia buka mata dan wajah dia amat dia kenal tertangkap mata biru lautnya. Sakura ikut mengerang sakit, dia menatap keatas ke sosok yang masih menindih tubuh mungilnya. Kedua mata beda warna saling menatap. Kedua kaki Naruto mengukung kedua kaki Sakura. Sedangkan kaki kiri Sakura di selonjorkan dan kaki kanan di tekuk di antara kedua kaki Naruto yang menekuk sisi kanan - kiri kakinya. Kedua lengan Naruto menahan badan dia di sisi tubuh Sakura agar tidak menindih tubuh mungil di bawahnya.
" Naruto-kun? " Beo Sakura.
" Sa-sa-Sakura-chan~ " wajah Naruto udah memerah.
Di sisi belakang Sakura yang memperlihat jelas apa Naruto lakukan, Sasuke, Gaara dan Sasori datang, langkah ketiganya berhenti. Di belakang Hinata yang memperlihat punggung Naruto, datang seluruh anggota Six Gravity, Procellarum dan kedua manager group mereka, menghentikan langkah.
Walau cuma punggung Naruto terlihat tetapi mata group idol itu bisa lihat jelas wajah Sakura terlihat setengah dengan rambut merah muda. Hal membuat Koi mengeluarkan kedutan perempatan di wajah tampan dia adalah Naruto menindih adik sepupu kesayangan dia.
Shun tersenyum manis tapi menakutkan. Dai manager six gravity sudah menyatukan kedua jari membunyikan suara yang menakutkan, belum lagi aura pekat yang mendukung milik Dai, Shun dan Koi.
" Nar- "
" Lepasin Sakura bocah sialan!" Bukan - bukan Sasuke yang bilang melaikan Koi.
Naruto menengok kebelakang terutama Sakura masih di posisi sama, gadis mungil itu membolakan kedua mata imutnya. Naruto menenguk ludah kasar, dia bisa merasakan aura mematikan dari sekumpulan laki - laki keren belum pernah dia lihat.
Sasuke, Sasori, Gaara mengernyitkan dahi. Hinata memadang sekumpulan idol dan Naruto bergantian. Dia tahu betul siapa Koi dan kawan - kawannya, karena adik Hinata - Hanabi mengidolakan mereka semua.
" Koi- Oniichan? " Suara Sakura mengudara.
" Lepasin Imoutoku! " Geram Koi.
Koi berjalan cepat melewati Hinata yang di ikuti anggota Six Gravity dan Procellarum. Dia menarik kerah kemeja Naruto sampai pemuda itu terjengkang kebelakang saking keras tarikan di kerahnya.
Koi membantu Sakura berdiri. Menepuk seragam Sakura dari debu, dia benarkan helaian rambut pink serupa sepertinya. Selesai dan puas, Koi merangkul bahu Sakura. Tinggi Sakura di dada Koi dan warna rambut serupa begitu mencolok.
Koi menatap bergantian Naruto sudah berdiri, Sasori, Gaara dan terakhir Sasuke .. Mata pink Koi memicing tajam.
" Dengar." Suara Koi pelan tapi mengandung tekanan. " Aku Koi Kisaragi, kakak sepupu Haruno Sakura, jadi.. "
Kedua mata pink memicing tajam. " Jangan sembarangan dekati Imoutoku."
Naruto tanpa sadar neguk ludah. Teman - teman Koi menghembuskan nafas melihat sifat overprotective Koi kambuh, kecuali Shun dan Dai.
T. B. C
Nama anggota Procellarum
Jangan lupa kasih vote dan komentarnya 😄
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro