Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

➤ [03]

Hal pertama yang Kyouki lakukan setelah ia sampai di kekaisaran adalah pergi menemui Tuan Putra Pertama kekaisaran ini⸺sekutunya selama empat tahun ini. Haruchiyo yang mengetahui hal ini, pada awalnya ingin menentang karena, tentu, Kyouki butuh istirahat daripada harus menemui Tuan Putra Pertama. Tapi, kembali lagi, ia tidak bisa membantah perintah Kyouki.

Selain Tuan Putra Pertama dan para pelayan di kediaman Yuuma, tidak ada yang tahu bahwa Kyouki telah pulang lebih cepat dari yang dijadwalkan. Hal ini Kyouki lakukan karena ada beberapa hal yang harus ia urus sebelum perjamuan sambutan dan perjamuan ulang tahun itu digelar.

Salah satunya adalah menemui Tuan Putra Pertama Kekaisaran Ikari dan memeriksa sekali lagi jawaban orang itu tentang proposal rencananya empat tahun lalu.

Melangkahkan kakinya memasuki istana pribadi Tuan Putra Pertama setelah memverifikasi identitasnya pada penjaga di depan gerbang, ia melangkah dengan leluasa menuju ruangan pribadi tuan putra tersebut. Tidak butuh waktu lama, kini ia sudah sampai di sana dan kemudian mengetuk pintu tersebut.

"Masuk."

Kyouki membuka pintu dan melempar senyum bisnis-nya pada pangeran yang sedang sibuk dengan tugas kekaisarannya.

"Selamat siang, Tuan Putra Pertama," ia membungkukkan tubuhnya sambil meletakkan telapak tangan di dada kirinya, "Yuuma Kyouki telah kembali dari perang dan memutuskan untuk menemui Anda sesuai yang kita sepakati dua hari lalu."

Orang terhormat tersebut segera mendongak dan bangkit. Lumayan terkejut dengan kecepatan gadis Yuuma itu yang telah sampai di kekaisaran lebih cepat dari yang ia perkirakan. Namun, daripada itu, setelah sekian lama tidak memiliki para Yuuma di kekaisaran selama 7 tahun, ia bisa merasakan perasaan aneh dan gejolak tidak menyenangkan yang menyelimutinya ketika ia melihat Kyouki.

Seolah beraliansi dan bertemu dengan gadis ini adalah sebuah kesalahan fatal.

"Selamat datang di istana pribadiku, Panglima Yuuma Kyouki."

Kyouki tersenyum palsu mendengarnya, kemudian mengangguk pelan, "Saya rasa, sudah cukup basa-basinya, Yang Mulia. Bagaimana jika langsung membicarakan misi-misi kita?"

Ia berdeham, kemudian menganggukan kepalanya, mempersilahkan Kyouki untuk duduk. Gadis itu mengambil tempat duduk berhadapan dengannya dan hal itu membuat ia mengalami kilas balik kecil tentang Yuuma.

"Sudah berapa lama fraksi Anda mati seperti ini, Yang Mulia?" Kyouki memulai pembicaraan, menembak langsung pada topik fraksi, mengetahui bahwa fraksi Tuan Putra pertama di dominasi oleh Yuuma dan pengikut-pengikutnya. "Saya rasa, ini adalah waktu yang tepat untuk membangkitkan kembali Yuuma dan fraksi Anda, benar?"

Pelayan pribadinya muncul dengan membawa nampan berisikan teko teh dan dua gelas. Meletakkan teko dan gelasnya di atas meja, ia sama sekali tidak melihat perubahan dari wajah Kyouki⸺gadis itu masih memiliki senyum tipis di sana.

"Yang Mulia Shinichiro," Kyouki memanggil ketika si pelayan pribadi Tuan Putra tersebut tengah menuangkan teh ke dalam gelasnya, "saya sebenarnya tahu, bahwa Anda begitu berat untuk menjalankan rencana yang saya ajukan empat tahun lalu."

Tangannya mengangkat gelas teh yang sudah selesai diisi, iris emasnya memandang pada refleksi matanya di air teh tersebut. "Tapi, saya hanya ingin tahu, sebenarnya apa yang sudah terjadi selama empat tahun ini? Anda tiba-tiba menerima rencana saya di surat tidak resmi itu, saya jadi terkejut dan lagi, saya tidak pernah mendapatkan info detail tentang apa yang terjadi di kekaisaran."

Kyouki mengulas senyum manis, meletakkan cangkir tehnya setelah menyesapnya, "Jadi, Yang Mulia Shinichiro, silahkan elaborasikan semuanya pada saya."

Ia mendengkus pelan, memutar bola matanya dan kemudian menghela napas, "Anda tahu, kan, bahwa memerintah saya seperti itu adalah hal yang telah melanggar hukum Kekaisaran?"

"Posisi saya lebih tinggi daripada Anda, Panglima."

Namun, alih-alih takut, Kyouki masih mempertahankan senyum manisnya. Matanya sepenuhnya menutup, menyembunyikan iris emas dengan beberapa lingkaran yang jadi teror untuk kerajaan dan orang lain.

"Lho? Memangnya saya peduli?"

Sudut bibir Shinichiro berkedut, memijat pelipisnya karena jawaban youki yang terlalu berani. Ia melirik gadis Yuuma itu dalam diam, menghela napas berat dan tidak sengaja mengalami kilas balik tentang bagaimana kepala keluarga Yuuma Grand Duchy sebelumnya bertingkah di hadapannya.

"Panglima Yuuma, anda tahu bahwa permintaan seperti itu terhadap saya adalah sesuatu yang bisa membuat Anda kehilangan kepala Anda, kan?"

Pria paruh baya yang memiliki surai merah terang dengan iris emas itu melempar senyum padanya, kemudian senyum itu berubah menjadi senyum lebar.

"Lho? Memangnya saya peduli?"

'Tidak ada bedanya, mereka memang ayah dan anak.'

Lantas, ia mengangguk, memantapkan keputusannya untuk menceritakan hal-hal yang terjadi selama empat tahun ini. "Tolong dengarkan ini baik-baik, Panglima. Saya tidak akan mengulangnya."

Kyouki tersenyum senang dan mempersilakan laki-laki itu untuk bercerita.

"Silahkan, Yang Mulia! Saya akan mendengarkannya dengan seksama!"

⸺ 「𝐀𝐍𝐎𝐓𝐇𝐄𝐑 𝐖𝐎𝐑𝐋𝐃.」 ⸺

Menikmati angin malam di balkon kamarnya, Kyouki menggoyangkan gelas wine yang ada di tangannya. Surai merah terangnya bergerak terembus angin dan matanya terpejam.

Beberapa hari lalu, selepas ia pulang dari istana pribadi Shinichiro, ia sama sekali tidak menemukan orang kepercayaannya di mansion besar ini. Mengetahui hal itu, ia tersenyum selayaknya orang gila selama dua hari⸺tebakannya tidak pernah salah dan rencananya berjalan lancar.

Pintu kamarnya diketuk, membuatnya membuka mata dan menoleh, "Torio? Masuklah. Pintunya tidak dikunci, kok."

Pria bersurai coklat itu memasuki kamarnya, dengan sopan ia melangkah hingga berdiri dua meter di belakang Kyouki. Iris hijaunya menyorot pada punggung mungil yang ada di depannya, lalu sebuah senyum kecil yang samar terulas di wajahnya.

"Anda kelihatan begitu senang malam ini, nona."

Kyouki tertawa pelan, kemudian menyesap wine-nya perlahan sebelum bicara, "Bicara apa, sih? Sepertinya aku yang pantas mengatakan hal itu padamu."

"Katakan, Torio, kenapa kau kelihatan begitu senang malam ini?"

Torio, laki-laki yang merupakan prajurit terbaik milik Yuuma Grand Duchy itu terkekeh pelan, melangkah hingga ia berdiri di sebelah Kyouki, lalu berlutut. Hal ini membuat atensi Kyouki teralihkan padanya, alis gadis itu tertaut.

Apalagi ketika Torio meraih tangannya dan mengecupnya dengan penuh kehormatan.

"Saya terlalu senang, karena akhirnya keparat itu tidak lagi ada di sisi Anda," ia berbicara dengan punggung tangan Kyouki yang masih berada di dekat bibirnya, "saya terlalu senang, karena akhirnya posisi saya kembali."

"Anda tahu berapa lama saya menunggu dan sudah berapa banyak kesabaran yang saya pakai untuk menahan diri?"

Kyouki lantas tertawa pelan, meletakkan gelas wine-nya di pembatas balkon dan mengelus surai coklat Torio, "Anjing pintar dan penurut sepertimu benar-benar pantas mendapatkan semuanya dariku, ya."

Torio memejamkan mata dan semakin menyandar pada sentuhan serta elusan Kyouki, "Saya berharap keparat itu cepat mati, nona."

Senyum Kyouki mengembang, ia mengangguk pelan, "Mungkin dia tidak akan mati secepat itu, tapi dia akan segera mati setelah rencana pertama ini berhasil dijalankan."

Torio mendongak, memfokuskan iris hijaunya pada iris emas Kyouki, "Saya boleh tahu rencana pertamanya?"

Kyouki mengangguk lagi, mengelus wajah Torio dan tersenyum.

"Manipulasi."

.

.

.

.

TORIO.

Also Known As:
「Kyouki's Loyal Dog」

tbc.
kalau ada typo, tolong di tandai ya, nanti aku perbaiki! sampai ketemu di bab selanjutnya, dan dadah!

-arte♡.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro