𓍲 章 , 𝟏𝟕
. 𝓦𝓲𝔃𝓪𝓻𝓭 𝓚𝓲𝓷𝓰𝓭𝓸𝓶 .
𖡼.𖤣𖥧 𖥧𖤣.𖡼
⁂ 𝐃-𝐃𝐚𝐲 𝟐
" Bangun, bangun, bangun! " jerit Hwasa setibanya didorm para puteri. Bunyi kekecohan suara Hwasa itu menyebabkan para puteri bangun dengan pantas.
Selesai bangun dan mandi, mereka mula bersiap-siap pula.
" Hurm, baju ni lagi. Kan best kalau pakai baju lain pula " kata Haraa.
" Betul tu. Saya pun tak berapa suka sangat dengan baju ni " sambung June sambil membelek baju mereka.
" Dah siap ke semuanya? " tanya Wheein. Para puteri mengangguk. Tetapi wajah mereka tiada seri untuk hari kedua pembelajaran mereka.
" Dah, cepat turun ke kuliah seterusnya. Byul ssaem sudah menunggu disana " ujar Hwasa.
Para puteri itu segera kebilik kuliah untuk pembelajaran kedua mereka.
Semuanya kelihatan lemah dan tidak bersemangat untuk belajar. Moonbyul yang melihat para puteri sedemikian terus memaklumkan pada Kim.
" Selamat datang semuanya " ujar Moonbyul.
" Annyeong Byul ssaem " balas para puteri dengan suara yang lemah.
" Kenapa ni? Tak semangat langsung saya tengok. Semalam bukan main seronok je belajar. Ke tak suka saya mengajar? " kata Moonbyul.
" Eh, aniya ssaem " ujar Kayla.
" Bukan sebab ssaem pun kitorang tak semangat hari ini " kata Yuha pula.
" Habis tu? " tanya Moonbyul. Tangannya disilangkan ke dada.
" Ni, sebab baju yang kami pakai ni lah " kata Mijoo.
" Baju? Kenapa dengan baju tu? Tak suka ke? " tanya Moonbyul lagi. Mereka semua menggelengkan kepala mereka serentak.
" Alah, benda senang je tu. Sebentar ya " kata Moonbyul. Dia keluar dari bilik kuliah itu dan meninggalkan para puteri sahaja didalam kuliah.
Moonbyul segera ke bilik Kim untuk memberitahu pasal itu. Kim tahu apa yang perlu dia buat.
Kini, Moonbyul kembali ke bilik kuliah bersama Mark dan Chenle. Para puteri terkejut dengan kehadiran Mark dan Chenle disitu.
" Okay semua, sila berdiri sekarang " Moonbyul memberi arahan. Para puteri mula bangun dengan perasan yang bingung.
Tiba-tiba satu cahaya laju menyelinap diseluruh kawasan bilik kuliah itu. Suasana menjadi sunyi sepi dan kembali cerah. Perlahan-lahan para puteri membuka mata mereka.
Alangkah gembiranya mereka apabila melihat pakaian yang dipakai oleh mereka sekarang.
" Wah! Cantiknya! " puji Chuyeon.
" Cantiknya baju kali ini! Suka lah " kata Aerin tak henti tersenyum.
" Boleh tahan lah. Ada warna lain pula tu " kata Mel.
" Macam ni baru semangat nak belajar! " kata Kyurin.
" Suka tak? " tanya Moonbyul.
" SUKA! " jawab para puteri serentak. Moonbyul dengan Mark serta Chenle tersenyum.
" Terima kasih ssaem! " ujar Jaeun.
" Urm tak. Jangan berterima kasih pada saya " ujar Moonbyul. Para puteri mula memandang Mark dan Chenle. Mark dan Chenle menggelengkan kepala.
" Berterima kasih pada Guru " ujar Chenle. Mereka berdua berlalu pergi.
" Uwah! Terima kasih Guru Kim! " ujar Arra gembira sekali.
" Baiklah, boleh kita mulakan pelajaran kita hari ini? " tanya Moonbyul.
" Ayuh!! " jawab para puteri dengan semangatnya.
" Mari kita mengembara! " kata Moonbyul.
Suasana bilik kuliah bertukar menjadi sebuah tempat seperti sebuah pekan kecil. Gelap dan sunyi sepi.
" Tempat apa ni ssaem? " tanya Minjoo.
" Mengerikan lah " kata Haeyeon. Jungsoo sudah berpaut pada Mina.
" Nama tempat ini ialah Andrea Village dimana hanya menempatkan para pahlawan pada zaman dahulu " terang Moonbyul.
" Oh. Jadi dimana semua orangnya? " tanya Chaera.
" Inikan tempat zaman dahulu. Mana ada orang lah Chae " ujar Saehoon.
" Macam menarik tapi menakutkan " kata Hyejin.
" Betul tu " sampuk Jaeun.
" Okay, tajuk pembelajaran kita pada hari ini ialah 'Looking for Courage' " ujar Moonbyul.
" Courage? Ssaem nak uji keberanian kami semua ke? " tanya Jungsoo.
" Bukan saya, tapi mereka " Moonbyul menunjuk kearah jalan yang gelap itu.
" Tak ada apa-apa pun ssaem " kata Mina.
" Memang lah. Dah saya nak setiap kerajaan mesti lalui jalan ini. Semua ada pasangan sendiri kan? Haa apa lagi kamu tunggu? Jalan lah " arah Moonbyul.
Pasangan pertama ialah dari kerajaan Zariya iaitu Arra dan Haeyeon.
Perlahan-lahan mereka memasuki jalan yang gelap itu.
" Unnie, Yeon tak nampak lah " ujar Haeyeon. Arra menggunakan kuasanya untuk menyalakan cahaya ais berwarna biru. Mereka berdua berpimpin tangan menaiki tangga tersebut.
Setapak demi setapak mereka melangkah naik. Tiba-tiba Arra terdengar satu suara yang mengerikan.
" Kamu dengar tak apa yang unnie dengar? " tanya Arra pada Haeyeon. Haeyeon mengangguk.
Apabila mereka melalui sebuah rumah ditangga yang tengah, tiba-tiba dua ekor serigala menerkam Haeyeon. Haeyeon terjerit ketakutan.
" Unnie, tolong! " jerit Haeyeon.
" Haeyeon-ah! " jerit Arra. Arra segera mendapatkan Haeyeon yang diterkam serigala itu.
Para puteri yang terdengar suara Haeyeon itu mula terketar ketakutan.
Arra segera menghalau serigala itu menggunakan kuasanya. Serigala itu segera lari. Arra membantu Haeyeon naik kepuncak. Akhirnya mereka sempat tiba dengan selamat. Kecuali Haeyeon yang terluka dibahagian siku dan lutunya.
Arra memikul Haeyeon dibelakangnya turun kearah puteri dan Moonbyul. Minjoo dan Mijoo membantu Haeyeon turun dari belakang Arra.
" Baiklah, giliran yang seterusnya " arah Moonbyul.
Kali ini, giliran dari kerajaan Ellesmere iaitu Mina dan Jaeun.
" Kita boleh buat! " kata Mina meyakinkan Jaeun. Jaeun mengangguk lemah. Jantungnya mula berdebar laju.
Mereka bukan seperti Arra dan Haeyeon tadi. Mina menarik Jaeun agar berlari bersamanya sekali. Sangat laju.
Setibanya ditempat yang sama, ada dua ekor serigala yang lain datang menganggui mereka berdua.
Mulanya seekor serigala itu mahu menerkam Mina, tetapi Mina mengelak dengan pantas. Begitu juga dengan Jaeun.
Ketika Jaeun ingin berlari kearah Mina yang berada dihadapannya, kedua serigala itu mahu menerkam Jaeun dari belakang. Mina segera menoleh dan memberhentikan masa.
Dua ekor serigala itu berhenti dari berlari.
" Terima kasih unnie " ucap Jaeun. Mina segera menarik lengan Jaeun untuk kepuncak. Dan mereka kembali kebawah bersama yang lain.
Jaeun sudah lembik disitu. Dia dipangku oleh Mel.
Begitu lah yang lain. Berpasangan menempuh musuh disebalik jalan yang gelap itu.
" Baiklah semua. Itu sahaja ujian saya terhadap kamu semua hari ini. Saya harap semua boleh perbaiki lagu kekuatan dan kuasa masing-masing " ujar Moonbyul. Tempat itu kembali menjadi kuliah.
" Nanti saya akan pinta perawat untuk rawat Jaeun dan Haeyeon. Yang lain boleh kembali kedorm untuk berehat " kata Moonbyul lagi.
Sesudah semuanya keluar, Jaeun dan Haeyeon dihantar kebilik rawatan oleh pengawal. Mereka berdua dirawat oleh Mark dan Jisung.
🏻🏼🏽🏾🏿🏻🏼🏽🏾🏿
Okay siap update😉 maaf jika ada sebarang ketypoan saya diatas itu😂 biasalah kan, hobi baru Kim juga tu😗
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro