17 | Mingyu kenapa?
Maap ya aku update malem-malem gini:)
Happy Reading♡!
Pagi ini Seokmin berangkat ke sekolah seperti biasa. Dia masuk ke dalam kelas dengan muka kusut, sepertinya dia sedang memikirkan sahabatnya, Soonyoung.
"Woi dika, napa diem-diem bae. Ngopi napa" Ucap Mingyu.
"Paan sih ming, gue lagi gak mood bercanda" Ucap Seokmin sambil menaruh tas-nya diatas meja.
"Soonyoung?" Tanya Mingyu.
Seokmin menghela napas, tidak menjawab pertanyaan Mingyu.
"Udahlah man dia itu emang bersalah ya jadi dia pantes di hukum" Ucap Mingyu.
"Maksud lo apa jadi nyala-nyalahin Soonyoung?!" Ucao Seokmin geram.
"Loh emang iya kan? Seungkwan yang ngomong sama gue" Ucap Mingyu.
"Lo tuh udah temenan sama gue dan Soonyoung dari lama, kok lo malah lebih percaya sama anak baru itu sih?!" Ucap Seokmin.
"Maksud lo?" Tanya Mingyu.
"Tau lah" Ucap Seokmin kesal lalu meninggalkan Mingyu.
"Lah kenapa tu bocah?" Ucap Mingyu bertanya-tanya.
"Biasa kebanyakan bergaul sama Si Soonyoung jadi begitu". Saut seseorang. Oh dia Seungkwan.
"Hah?" Mingyu melongo, tak mengerti apa yang dibicarakan oleh Seungkwan.
"Iya salah pergaulan" Kata Seungkwan.
"Lo ngomongin apa sih?" Tanya Mingyu tak mengerti.
"Ck, dasar bodoh" Umpat Seungkwan. Sarkas.
"Oh gue ngerti pantes lo bisa duel sama Soonyoung. Ternyata gini ya lo! Tukang nyari masalah! Bikin orang naik darah tau gak!" Ucap Mingyu yang mulai naik pitam.
Seungkwan menyeringai. "Orang-orang disini serem ya, emosian"
Baru saja Mingyu ingin melayangkan tangan-nya ke arah Seungkwan. Tiba-tiba ada yang menyekal pergelangan tangan Mingyu.
"Lepas gak!" Ucap Mingyu geram, mukanya memerah tangannya mengepal kuat. Dia marah.
"Apaan sih? Masalah bisa di omongin baik-baik gausah pake otot. Punya otak kan?" Ucap orang itu sarkas. Siapa lagi kalau bukan Yoongi. Si mulut tajam selain Woozi. Sepertinya muka dan sifat mereka sangat sama. Mungkinkah mereka saudara yang terpisah. Entahlah kita bahas nanti.
"Ni orang udah bikin temen kita di skors, bahkan jelas-jelas yang salah tu dia sendiri" Ucap Mingyu sambil menujuk ke arah Seungkwan.
"Orang2 disini benar-benar
tidak punya otak, ketua kelasnya aja begini. Gimana muridnya. Cih menjijikan" Gumam Seungkwan pelan, namun masih bisa terdengar oleh Mingyu dan Yoongi.
Yoongi hanya menanggapi dengan tertawa, namun bukan tertawa bahagia tentunya. Seperti antara marah dan meremehkan.
Mingyu tangannya bahkan sudah mengepal dari tadi siap dilayangkan ke muka Seungkwan.
"Bangsat!" Umpat Mingyu. Lalu meninju muka Seungkwan sampai tubuhnya membentur meja yang ada di belakangnya.
"LO KALO MAU NYARI MASALAH JANGAN SEKOLAH DISINI! PUNYA MULUT GAK BISA DI JAGA!! PERGI LO SANA!" Kata Mingyu sambil menarik kerah baju Seungkwan, membuatnya terangkat dari duduknya, dan siap dilempar oleh Mingyu--iya dilempar.
"Stop it! Mingyu lo kan ketua kelas disini, lo seharusnya bijak nanggepin orang kayak gini. Bukannya malah kepancing!" Ucap Yoongi, mencegah Mingyu yang sudah mulai hilang kendali.
Mingyu melepaskan Seungkwan kasar sampai membuatnya meringis kesakitan--namun eskspresi mukannya sama sekali tidak takut. Malah seperti meledek.
"Harga diri gue udah diinjek-injek, gabisa gue diemin orang kayak gini"
***
Seokmin sedang berdiam diri di taman belakang sekolah. Tapi tiba-tiba ada segerombolan manusia, berteriak dan berlari menuju kelasnya--XI Ips II. Ada apa?.
Dia lantas menarik bagian belakang baju salah satu orang yang sedang berlari itu. Dan bertanya, "Ada apa?"
"Itu di kelas lo--si Mingyu.. dia mukul orang, kayak orang kesetanan" Ucap Baejin. Iya namanya Bae Jinyoung, anak XI bahasa III.
"Yang bener, Bae?" Tanya Seokmin.
"Iya, liat aja yok" Ucap Baejin lalu pergi meninggalkan Seokmin.
"Woi tunggu, gue ikut!!" Teriak Seokmin, Seokmin pun mengekori Baejin dari belakang.
***
Sesampainya disana Seokmin, terperangah. Tak percaya dengan apa yang ada di depan matanya. Melihat Seungkwan tergeletak tak berdaya, sudut bibirnya berdarah---mukanya biru lebam.
Sedangkan Mingyu berdiri menjulang di hadapan Seungkwan, dengan dipegangi oleh Namjonie dan Yoongi. Mukanya merah padam, tangannya mengepal kuat, rahangnya mengeras--dia benar benar marah. Itu lah dalam pikiran Seokmin saat ini.
"Kenapa ini?" Tanya Seokmin. Sambil mendekat ke arah Mingyu.
Semua orang terdiam menatap ke arah Seokmin yang notabene-nya adalah teman dekat Mingyu.
"Ada apa ini? Mengapa pada menonton disini? Memangnya ini acara Teater apa? Bubar, bubar!!" Usir Seokmin, sambil menggerakkan gerakan tangannya mengisyaratkan agar semua orang pergi.
Semua orang bersorak kecewa lalu pergi--seolah olah acara menonton siaran tinju tinju-an nya harus terhenti karna seokmin.
"Ming, lo kenapa?" Tanya Seokmin.
Mingyu langsung jatuh terduduk di lantai. Seokmin yang melihatnya pun iba, lalu mendekat.
Seokmin meletakkan tangannya di atas bahu Mingyu, tak menepuk-nepukan pelan beberapa kali.
"Kalo lo gak mau cerita disini, ke taman belakang sekolah yuk!" Ajak Seokmin.
Mingyu menatap ke arah Seokmin, Seokmin mengangguk kepalanya. Lalu mengajaknya pergi ke taman belakang sekolah.
Saat berjalan kookie memegang bahu Seokmin, mengisyaratkan sesuatu, Seokmin berhenti lalu berkata, "Gak papa biar gue aja yang nenangin"
***
Sesampainya di taman belakang sekolah, Seokmin dan Mingyu duduk di sebuah kursi panjang yang berada di sana.
"Buru cerita" Ucap Seokmin singkat.
Mingyu menarik napas dalam-dalam, "Dia udah ngehina gue Seok, dia bilang gue gak becus jadi ketua kelas".
"Dia bilang gue bodoh, bego, tolol segala macem. Emang gue seburuk itu ya di mata kalian?" Tanya Mingyu.
"Shut, lo inget kan Soonyoung di skors gara-gara siapa? Dan lo juga tau kan penyebabnya apa?" Tanya Seokmin berturut-turut.
Mingyu mengangkat kepala-nya lalu mengangguk kecil.
"Lo juga tau kan sifatnya dia sekarang kayak gimana?" Tanya Seokmin lagi.
Mingyu lagi2 mengangguk.
"Nah, kenapa lo percaya sama dia gitu aja? Dia itu cuma mancing lo. Biar lo marah dan berujung kayak Soonyoung" Kata Seokmin.
Mingyu terdiam.
"Soonyoung juga gitu, dibikin kesel dibikin marah. Lo tau sendiri kan Soonyoung anaknya emosian. Ya walaupun gue gak liat secara live sih tapi gue yakin Soonyoung gak salah" Lanjutnya.
Mingyu masih terdiam.
"Elo emang bodoh, bego tolol. Tapi lo tetep ketua kelas yang bertanggung jawab di kelas kita" Ucap Seokmin.
"Lo tuh ngasih semangat apa ngehina sih?" Tanya mingyu jutek.
Seokmin terkekeh, "Sejak kapan sih temen gue jadi kek gini? Kemana Mingyu yang sabar, yang gak gampang marah mana?"
"Emang bener ya orang yang jarang marah dan sabar itu kalo sekalinya marah. Ngamuk-ngamuk udah kek macan lagi bunting" Seokmin terkekeh lagi.
Mingyu mendecak kesal.
"Udah udah nanti mo ikut gue gak ke Icheon. Ke rumah neneknya Soonyoung?" Tawar Seokmin.
Mingyu mengangguk, "Ok"
- To be continued -
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro