Chร o cรกc bแบกn! Vรฌ nhiแปu lรฝ do tแปซ nay Truyen2U chรญnh thแปฉc ฤ‘แป•i tรชn lร  Truyen247.Pro. Mong cรกc bแบกn tiแบฟp tแปฅc แปงng hแป™ truy cแบญp tรชn miแปn mแป›i nร y nhรฉ! Mรฃi yรชu... โ™ฅ

Chapter 14

Cast : Sakura.H ||Indra.O || Sasuke.U||

Genre : Romance

( Di baca ulang ya teman teman, ada yang udah di perbaiki soalnya )

โ—†โ—‡โ—†โ—‡โ—†โ—‡โ—†โ—‡ย  ย  ย  ย  ย  ย  โ—†โ—‡โ—†โ—‡โ—†โ—‡โ—†โ—‡





" Ashura-kun, dango ini enak banget! "

" Aku mau! "

" Aku beliin ini untuk Sakura, bukan kau."

" Indra-Niisan pelit! "

" Tak apa Ashura-kun boleh makan, Indra-kun juga boleh makan."

" Tch "

" Sakura-chann memang baik!"

Hagoromo menatap sosok Indra dan Ashura.

Kedua kakak-adik yang memiliki hubungan tidak baik ini, begitu dekat, berbicara dan melakukan banyak ekspresi disitu, seakan mereka tidak pernah memiliki hubungan buruk.

Teman sekaligus sosok yang selalu disamping Hagoromo, berkomentar apa yang dilihat di bawah sana.

" Indra dan Ashura seakan tidak pernah memiliki hubungan buruk. Mereka begitu dekat." Melihat sosok Indra mendorong Ashura dekat Sakura, dan Ashura yang marah yang berakhir keduanya adu mulut, lalu Sakura memarahi keduanya, kedua kakak adik itu diam. " Sejak gadis merah muda itu kesini, Haruno Sakura. Dia tanpa sadar mengubah hubungan kedua kakak-adik Otsutsuki."

Melirik Hagoromo masih menatap lurus ke bawah, dia tahu, Hagoromo mendengar apa yang dia katakan.

" Jika gadis ini kembali ke desanya. Apa yang akan terjadi pada kedua putramu Hagoromo. Jika orang lain lihat, mereka pasti berpendapat kalau kedua putramu menyukai gadis itu."

" Lepaskan gadis itu jika kau ingin hubungan Indra dan Ashura seperti ini." Ucapnya. Dia pergi meninggalkan Hagoromo.

Sakura tertawa bersama Ashura. Dan Hagoromo bersumpah, kalau ia juga melihat Indra tersenyum geli. Tatapan putra sulungnya itu lurus kearah Sakura.

.
.
.
.
.

" A-anda memanggil saya, Hagoromo-sama." Ucap Sakura duduk bersimpuh di depan Hagoromo.

Tiba - tiba diminta untuk menemui Hagoromo di ruangannya, takut jika Ia membuat kesalahan, tubuh Sakura terkaku saking gugupnya.

" Apa kau berniat untuk kembali ke desamu." Tanya Hagoromo.

Diam sesaat. Sakura tidak menjawab langsung pertanyaan Hagoromo, sedikit menundukan kepala." Saya kurang tahu." Jawaban yang hampir seperti berbisik namun masih bisa didengar.

" Boleh aku meminta satu permintaan padamu, Nona Sakura."

Sakura langsung mendongak tak percaya. Seorang pemimpin dunia shinobi, ayah dari dua pendiri klan terhebat, Otsutsuki Hagoromo meminta satu permintaan padanya dan memanggil dia Nona Sakura?!

" Jika saya mampu, akan saya lakukan."

" ... Tetaplah tinggal disini. Aku akan menjamin kehidupan mu di tempat ini."

Memadang Hagoromo yang tengah menampilkan wajah lembut seperti memohon..Kearah Sakura yang terdiam seperti batu.

" Aku seorang ayah dan seorang pemimpin. Menjadi tegas dan adil supaya dunia yang kuciptakan menjadi sesuai yang aku bayangkan, tapi juga begitu sulit karena peran sebagai ayah yang tidak bisa melihat ketidak akuran kedua putranya. Jika aku membiarkan Indra, maka apa yang kubayangkan tentang dunia ini tidak akan sesuai, tapi jika aku memilih Ashura, maka peranku sebagai ayah tidaklah pantas karena membuat jarak mereka lebih regang. Aku cemas, jika suatu saat kebencian Indra menjadi pengaruh besar untuk dunia."

" Apa aku salah menebak. Jika Indra dan Ashura salah satu penyebab perang yang kalian maksud? "

Mata Hagoromo menatap Sakura yang tegang tidak menjawab.

" Nona Sakura memiliki peran penting untuk kedua putraku, kehadiranmu, di butuhkan untuk hubungan mereka berdua."

Sakura menundukan wajah.

" Anda salah Hagoromo-sama. Peranku tidak begitu penting untuk mereka berdua, saya hanya orang asing yang tidak bisa berbuat apa-apa. Anda sosok ayah yang baik, dan juga pemimpin yang peduli akan kejayaan warga sekitar. Tapi Anda salah jika mengatakan saya sosok yang dibutuhkan untuk hubungan Indra-san dan Ashura-san."

Hagoromo tersenyum tipis.

" Kau meragukan ucapanku? "

" Ti-Tidak-! "

" Kau tahu. Saat kau, Ashura dan Indra selesai dari jalan-jalan tadi siang. Sore tadi kami mengadakan pertemuan bersama yang lain untuk menentukan siapa pewaris Ninshu. Dan apa kau tahu, apa yang terjadi, Nona Sakura..." Melirik Sakura yang diam. Hagoromo berbicara. " Aku memutuskan Ashura, dan lebih mengejutkan Indra tidak marah. Padahal aku tahu betapa dia ingin menjadi pewaris Ninshu dan memimpin klan ini. Namun akulah yang terkejut oleh reaksinya."

" Aku bertanya "

" Kenapa kau tidak marah? "

" Itu keputusan Tousan-sama "

" Apa ini karena gadis bernama Haruno Sakura? "

" Indra lalu diam. Apa kau tahu jawaban Indra selanjutnya?"

Sakura menggeleng.

Hagoromo tersenyum tipis.
" Dia menjawab...

.. " Hidup sederhana mungkin cukup menyenangkan " Itu yang di katakan putraku. Dan penyebab dia berkata seperi itu karenamu. Kau yang bisa memperbaiki hubungan Indra dan Ashura, cuma kau, Sakura-san."

........ ........ .........

Berakhir seperti ini.

Indra langsung membawa Sakura yang baru saja sampai dari kamar setelah mendengar apa yang dikatakan putra pertama Kaguya Otsutsuki.

Menarik diri dari Indra. Sakura tidak berani menatap Indra sedang memadangnya, menunggu jawabannya.

" .. Bisakah memberiku waktu. Aku butuh waktu."

" Kenapa? "

" ... Bisa aku yang bertanya."

" Katakan "

" Kenapa kau tidak marah saat Ashura menjadi pewaris Ninshu. Bukankah kau juga mengingikannya."

" Sepertinya kau tahu banyak apa yang aku mau." Indra menarik sudut bibir. Dia menunduk menatap Sakura juga melihatnya. " Aku memang ingin menjadi pewaris Ninshu dan memimpin klan ini. Saat ayah memutuskan tadi, aku sangat marah dan tidak terima..." Indra mengalihkan pandangan sebentar.

" Tapi " Kembali menatap Sakura, menatap dalam mata hijau teduh milik Sakura. " Kau pernah mengatakan kalau lebih senang memiliki pasangan dan membangun keluarga biasa yang bisa berkumpul setiap waktu. Pewaris Ninshu akan memimpin klan dan memiliki kesibukan yang padat. Karna itu aku tidak memprotes keputusan ayah."

Sakura teringat saat Indra membelikan ia dango di pasar. Sakura melihat sebuah keluarga bahagia, melihat itu tanpa sadar berkata.

" Senangnya. Aku ingin punya pasangan, dan membangun keluarga biasa yang bisa berkumpul setiap waktu, seperti mereka."

Bisikan Sakura kira sangat pelan itu malah terdengar oleh Indra.

Indra memajukan wajah. Dia menyelami mata hijau Sakura.

" Kalau aku bisa membangun keluarga denganmu. Aku tidak masalah tidak menjadi pewaris Ninshu. Aku ... Benar benar jatuh cinta padamu. Mau kah, kamu menikah denganku, Haruno Sakura."

Menyelami mata Indra. Tidak ada kebohongan, semua kejujuran, malahan yang dia lihat dimata Indra adalah ke serius yang tidak bisa di elakkan.

" Kamu mengubahku, aku akui itu. Jadi kamu tidak bisa menghindar, karena kamu sudah masuk ke duniaku. Kamu harus bertanggung jawab Sakura."

" Aku nyaman dengamu dan tidak pernah lagi berpikir untuk menjadi pewaris Ninshu. Itu karna kamu, Sakura." Ucap Indra.

Indra masih menatap Sakura yang juga menatap Indra dengan ekspresi bimbang.

Hagoromo mengatakan dia yang bisa mengubah hubungan Indra dan Ashura.

Jika hubungan Indra dan Ashura membaik, maka...

Bayangan Desa Konoha dengan Klan terkuat lengkap yang tanpa adanya perang.

Jika dia ambil keputusan ini, maka dunia shinobi akan berubah, terutama keberadaan dia di antara teman-temannya, Kakashi, Sai, Yamato, Naruto dan ... Sasuke.

" Indra-kun! Aku, ma-"

Mata Sharingan Indra aktif, dia menarik pedang di punggungnya, menempatkan Sakura di belakangnya dan menangkis pisau - pisau tajam yang terarah ke sini.

" Kau! Sudah aku bilang jangan sentuh dia! "

" Khukhukhu. Kau sungguh mengesalkan, sangat lemah seperti adikmu, kalian adalah keturunan Hagoromo yang tidak berguna, padahal kalian adalah Otsutsuki!"

Indra menekuk wajah kesal dia, berdecih karna perkataan sosok itu. Tangan meremas kimono belakang Indra menyadarkan dia agar tidak terlalu emosi, itu bisa membahayakan Sakura. Sesosok itu melayangkan senjata tajam lagi yang di tangkis dengan mudah oleh Indra, lalu sosok mahluk aneh warna hitam menurut Indra tapi bagi Sakura dia adalah Zetsu hitam, muncul dari dalam tanah, mereka sangat banyak, menyerang bersamaan ke arah Indra dan Sakura.

Indra menebas semua mahluk hitam itu, di sela itu dia juga melirik keadaan Sakura. Indra cukup terpengarah melihat Sakura dengan berani tanpa takut ikut memukul mahluk hitam, padahal dia memakai kimono- Braakkkk! Sakura memukul satu mahluk, mengenai yang lain sampai terpental keras ke tanah. Mata Indra takjub, Kuat sekali. Itu yang dipikirkan Indra.

" Indra-Niisannn! "

Indra melihat sebrang sana Ashura datang dengan wajah cemas. Dia juga membantu Indra menyingkirkan mahluk - mahluk hitam itu.

" Menyebalkan! "

JLEBB

" Ah! "

Indra dan Ashura sama - sama membolakan mata.

Satu kunai menancap perut Sakura. Sakura berlutut menahan badan dan chakra agar tidak tenggelam kedalam air, dia merintih karna kunai itu juga beracun. Mendongak, ribuan jarum tajam mengarah ke sini. Perisai biru menghalangi jarum itu.

Indra dan Ashura juga sangat tegesa - gesa menghancurkanย  mahluk hitam, Ashura terkena pukul, dia membalas lebih kuat dengan bola angin yang baru dia ciptakan, bola angin di tangan Ashura menembus perut dan menghancurkan beberapa mahluk hitam yang ikut terdorong oleh serangannya. Indra mengeluarkan api dari mulutnya dan membakar setengah mahluk hitam itu. Dia belari ke arah Sakura, namun dia harus melihat Sakura di bawa oleh dua laki - laki yang ditemui tadi siang.

Sasuke menatap datar Indra. Dia masuk kedalam portal bersama Kakashi.

Mata Sharingan Indra berkilat tajam.


โ—†โ—‡โ—†โ—‡โ—†โ—‡โ—†โ—‡ย  ย  ย  ย  ย  ย  โ—†โ—‡โ—†โ—‡โ—†โ—‡โ—†โ—‡


Naruto menyambut Kakashi dan Sasuke. Dia melihat keadaan Sakura, luka di perut bahkan darah masih ke luar.

" Sakura-chan! Apa kau bisa menyembuhkan lukamu?! Shikamaru, cari tabib atau siapapun yang bisa menangani racun!"

Shikamaru mengangguk, dia mengikuti kata Naruto mencari seorang tabib.

Naruto cemas, seharusnya mereka membawa salah satu ninja medis konoha kesini, Ino atau Shizune. Sakura yang masih memiliki sisa kesadaran sedikit menutup luka agar darahnya berhenti, Sakura merutuki yang tidak jaga - jaga membawa obat penawar racun. Ia mengira tidak begitu membutuhkan karna tidak ada kejadian membahayakan jika dia bersama Indra, tapi siapa sangka kejadian ini terjadi.

" Jangan khawatir Naruto. Racun ini tidak begitu berbahaya." Ucap Sakura selesai menutup sedikit luka.

" Darimana kau tahu, kau terkena racun Sakura-chan." Kecemasan Naruto belum hilang. " Kau tahu aku ini siapa Naruto. Aku tahu mana racun biasa dan racun berbahaya dengan tubuhku, aku ini murid Tsunade-Sama, tahu." Ucap Sakura.

Wajah cemas Naruto mulai sedikit hilang. Saking paniknya Naruto lupa kalau Sakura adalah murid dari Tsunade, jelas dia tahu racun apa yang mengenainya. Shikamaru datang bersama tabib. Dan sesuai yang dikatakan Sakura, tabib itu mengatakan racun yang mengenai Sakura bukan racun berbahaya. Setelah diberi ramuan herbal menghilangkan racun. Sakura tidur di atas futon yang di siapkan, sedangkan ke empat pria ini duduk jauh dari tempat Sakura.

" Apa kita urus Zetsu hitamโ€”"

" Jangan lakukan lebih dari ini!" Sasuke sedikit mengeraskan suara.

Menatap tajam Kakashi yang berbicara tadi. " Jangan ikut campur lebih dari ini. Biar berjalan sesuai seperti aslinya. Kita langsung bawa Sakura kembali, anggap saja tidak pernah terjadi apa-apa." Ucap Sasuke datar menekankan.

Kakashi dan Shikamaru menatap Sasuke keluar dari kamar.

Sekarang keduanya melihat Naruto entah sejak kapan sudah di samping Sakura. Dia menggenggam tangan dan mengelus lembut punggung tangan Sakura, tangan satunya mengelus lembut kepala merah mudanya. Naruto tersenyum lembut.

" Ayo kita pulang Sakura-chan."

Kakashi dan Shikamaru tahu apa yang harus di lakukan setelah ini.

Mereka tidak boleh membantu Indra dan Ashura mengusir Zetsu hitam. Besok mereka harus cepat membawa pergi Sakura dan kembali ke dunia mereka.

Biarkan sesuai takdir aslinya.

Tidak ada yang perlu di ubah.

Itulah keinginan Naruto dan Sasuke yang merupakan keinginan Kakashi juga.

ยฐ
ยฐ
ยฐ
ยฐ
ยฐ
ยฐ
ยฐ
ยฐ
ยฐ
ยฐ
ยฐ
ยฐ

Membuka mata. Pertama Sakura lihat adalah atap yang bukan dari rumah Hagoromo.

Menengok samping, Naruto tidur sambil duduk, kedua lengan dia bersedekap dada, kepalanya mengantuk-ngantuk.

" Naruto pasti lelah " Sakura membatin. Duduk, meringis karna nyeri bagian perut, Sakura menyebuhkan sisa luka di perut. Chakra medis ditangan meredup.

Melihat lagi sosok Naruto. Sakura tanpak berfikir. Jika dia disini, berarti salah satu dari mereka berhasil membawa Ia pergi.

Bagaimana dengan Indra. Apa dia baik - baik saja?

Sakura menjadi cemas. Dia meremas kimono yang baru diganti, dia ingin melihat Indra dan memastikan pria itu baik - baik saja.

Berjalan tanpa menimbulkan suara, Sakura melirik Naruto yang masih tidur, masuk kedalam kamar mandi dan tidak butuh waktu lama mengganti pakaiannya dengan baju Ninja dia ( ala the last ) memakai hitai ate Konoha menjadi bando di kepalanya, Sakura mengelus sebentar hitai ate nya. Melihat lagi Naruto masih tidur, Sakura tidak tahu kalau sudah dua hari Naruto susah tidur dan saat Sakura sudah didepannya maka Naruto baru bisa tidur tadi.

" Kakashi-Sensei dan Shikamaru pasti lagi berjaga." Membuka pelan pintu kamar. " Sasuke tidak ada, aku harus..." menubruk sesuatu.

Mendongakan wajah, Sasuke berdiri di depannya dengan wajah datar dengan kerutan di alis. Padahal baru jalan beberapa langkah tapi sudah ketahuan, oleh Sasuke lagi!

" Kau mau kemana." Sasuke memelankan suara agar tidak terdengar tajam tapi wajahnya tetap datar.

Sakura memalingkan wajah.
" Aku ... Ingin pulang."

" Kita akan pulang.. "

" Bukan Konoha. Tapi rumah Hagoromo-sama."

Alis Sasuke turun ke bawah, wajah dia kesal. " Tempat itu bukan rumahmu. Konoha adalah tujuanmu untuk pulang Sakura. " Ucap Sasuke.

" Tapi bagiku itu adalah rumahku."

" Rumahmu bukan tempat itu tapi Konoha! " Sasuke mengeras suara dia.

Sakura cukup kaget.

Sasuke mendekati Sakura, memegang pengelangan tangan Sakura. Mata hitam Sasuke menatap mata hijau Sakura.

" Kami adalah rumahmu, Konoha adalah rumahmu! Jadi jangan bisa pergi dari Konoha atau kami, karna aku dan Naruto tetap akan membawamu kembali ke desa bersama! " Mata hitam Sasuke berkilat. " Bukankah kau pernah melakukan hal sama seperti ini. Kali ini aku tidak membiarkanmu pergi, aku akan membawamu pulang."

Wajah keras Sasuke melunak.

Sakura menatap dia dengan wajah marah yang tercampur sedih.

" Kenapa kau seperti ini. Bukankah waktu itu kau juga memiliki alasan, maka alasanku jauh lebih besar..."

" Alasanmu tidak aku Terima! "

" Itu terserah padamu Sasuke! Lagi pula seharusnya kau senang kan, aku melakukan apa yang kau katakan waktu itu! "

Sasuke diam.

Sakura menatap Sasuke terluka.

" Bukan hanya waktu itu. Tapi sering kali kamu mengatakan hal yang sama yang membuatku sakit, Sasuke."

Wajah Sasuke mulai lembut, menatap bersalah pada Sakura.

" Pernahkah kamu mencintaiku? "

" A-apa? "

" Kamu tidak pernah meninggalkan tempat di hatimu untukku, tapi kamu masih ingin aku menunggumu kembali! "

Airmata Sakura mulai turun basahi kedua pipinya.

" Jadi tolong biarkan aku pergi! " Ucap Sakura, tangan dia berusaha melepas cengkalan Sasuke.

Mata hitam Sasuke membola bahkan pupil matanya mengecil saking shock mendengar ucapan yang terlontar dari bibir Sakura.

" Biarkan kamu pergi...? " Sasuke mengulang apa yang Sakura katakan.

T. B. C

Demi apa jadinya kayak giniiii ๐Ÿ˜ฑ

Kapal IndraSaku dan SasuSaku sama - sama oleng nih ๐Ÿ˜ฑ๐Ÿ˜ฑ

Hehehe, aku harap cukup bagus ๐Ÿ˜„ tekan vote dan komentar kalian yah, teman teman.

Bแบกn ฤ‘ang ฤ‘แปc truyแป‡n trรชn: Truyen247.Pro