ChΓ o cΓ‘c bαΊ‘n! VΓ¬ nhiều lΓ½ do tα»« nay Truyen2U chΓ­nh thα»©c Δ‘α»•i tΓͺn lΓ  Truyen247.Pro. Mong cΓ‘c bαΊ‘n tiαΊΏp tα»₯c ủng hα»™ truy cαΊ­p tΓͺn miền mα»›i nΓ y nhΓ©! MΓ£i yΓͺu... β™₯

Chapter 13

Cast : Sakura.H || Indra.O ||

Genre : Romance


β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡





Sebelumnya

Indra tadinya mau mengajak Sakura keluar, tapi siapa sangka Ia malah melihat Ashura dan Sakura akan keluar dari gerbang.

Langkah Indra yang tadinya pelan di percepat sebelum mereka berdua pergi. " Kalian " Indra menyerukan membuat Ashura dan Sakura menghentikan langkah.

" I-Indra-Niisan? " Beo Ashura tidak percaya Indra menghampirinya ( menghampiri Sakura juga )

Menatap kedua orang ini. Wajah Indra datar tapi mata dia seperti menyelidiki.

" Kalian mau kemana." Ucap Indra.

" Kami mau jalan - jalan sore. Sekitar sawah sana." Sakura menjawab.

" Hu'um. Apa Indra-Niisan mau ikut?" Tanya Ashura.

" Hn " Bergumam pendek, Indra berjalan lebih dulu keluar dari gerbang.

Ashura dan Sakura saling berpandangan. Dengan senyum tipis masing - masing, keduanya menyusul Indra - ikut jalan jalan sore mereka.

Tidak ada yang spesial di jalan - jalan sore ini. Ashura menyarankan karena dia tidak mau Sakura merasa bosan di rumah itu. Ashura dan Sakura tanpak asyik dengan obrolan mereka, Ashura juga menceritakan pengalaman dia menjalankan misi itu.

Indra berjalan di sisi Sakura yang lain, hanya diam melihat sawah. Mata dia tanpak melirik kesal Ashura melalui ekor matanya.

" Disini bagus." Ujar Sakura. Mulai duduk di pinggiran sawah di ikuti keduanya.

Indra di sisi kanan Sakura dan Ashura di sisi kiri Sakura.

" Rambut Sakura-chan mulai panjang." Melirik rambut merah muda hampir sepinggang.
" Mau di kepang?" Ucap Ashura tanpak antusias.

" Jika tidak merepotkan tidak apa."

" Tidak merepotkan kok. Indra-Niisan ayo kita kepang rambut Sakura-chan!" Seru Ashura jadi semangat.

" Hn. Kau punya karet? "

" Ada, tadi aku sempat bawa tiga."

Ashura membagikan karet gelang pada Indra. Sakura diam membiarkan kakak adik ini memainkan rambutnya.

Indra mengernyitkan dahi, Ashura juga, sesekali melirik Ashura yang bisa mengepang walau wajah kesusahan terlintas di wajah Ashura. Mereka berdua tanpak serius mengepang dua rambut merah mudanya.

Sakura tanpak tenang menikmati.

Sakura menatap hasil kepangan mereka berdua. Memang rapih bagian Indra, bagian Ashura masih ada beberapa helai yang keluar. Namun karena Ashura sudah berusaha, Sakura tetap mengucapkan
" Terimakasih " Indra dan Ashura tersenyum puas hasil usaha mengepangi rambut Sakura.

Ashura berpamitan kembali kerumah mau mengambil sesuatu. Tinggallah Sakura bersama Indra.

Suasana canggung. Itu berkat kejadian waktu itu Sakura merutuki diri sendiri karna perbuatannya itu.

" Sakura "

" I-iya "

" Ada yang ingin kukatakan."

" Apa? " Menatap sisi wajah Indra dengan wajah bertanyanya.

Indra diam sebentar. Dia mengatur jantungnya. Ada rasa grogi dan rasa enggan mau mengatakan, tapi sisi lain, dia, dia harus katakan.

Menghembuskan nafas pelan.

Katakan atau tidak.

Maka katakan.

" Aku menyukaimu sebagai lawan jenisku." Ucap Indra cepat namun jelas. Menatap wajah Sakura.

Sakura terkaget, mata dia membola, semu pink di pipi.

Indra mendekatkan wajah pada Sakura.

" Tetap disini." Ucap Indra terdengar memerintah tapi ada nada permintaan.

Wajah Indra sangat dekat sekali - Cupp - Wajah Sakura memerah sekali.

Saat itu Sakura melihat kedatangan Sasuke dan yang lainnya. Ia langsung berdiri yang membuat Indra ikutan.



β€’β€’β€’β€’β€’β€’



Suasananya sangat tidak mengenakan.

" Pfff -" Serempak semua orang disitu menatap Sakura. " Hahaha. Kau tidak mungkin menyukaiku. Kita tidak begitu saling kenal, hanya sebatas teman satu angkatan dan sesama anggota saja." Sakura menatap lurus Sasuke.

" Aku tidak menyukaimu, Sasuke-san."

Mata Sharingan Sasuke membola.

Rasanya ada yang sesak didadanya. Rasanya dadanya penuh dengan rasa sangat menyeksakan.

Apa ini yang dulu Sakura rasakan saat dia bilang kalau " Aku tidak menyukaimu " -

" Sangat menyebalkan "

- Dan kata Menyebalkan.

Naruto menggeram marah.
" Kenapa kau mengatakan hal itu Sakura-chan?! " Naruto marah Sakura mengatakan kalau mereka hanya sebatas teman satu angkatan, tidak lebih.

" Memang benar. Kita saling kenal karena berada di team sama dan satu angkatan. Kita tidak begitu dekat."

" Sakura-chan! "

" Jangan berteriak di depan Sakura-chan! " Ashura juga meninggikan suara. Dia merasa tak suka kalau ada seseorang berteriak pada Sakura. Sakura kan perempuan, pria yang berteriak pada perempuan bukanlah pria.

Indra juga mulai menatap tidak suka pada kelompok didepannya. Dan Shikamaru menyadari itu.

" Kita memang satu team dan satu angkatan, tapi kita sudah seperti keluargakan?! " Ujar Naruto.

" Pergilah .. Uzumaki Naruto-san. Bawa juga Uchiha Sasuke-san bersamamu." Ucap Sakura memalingkan muka.

Tatapan mata dan wajah Naruto sangat sedih dan hancur mendengar ucapan Sakura. Begitu juga Sasuke walau dia berusaha nutupi dengan wajah datar, tapi masih terlihat.

Sakura baru saja memanggil mereka dengan nama marga suffix-San. Seolah mereka orang asing?!

Mata biru Naruto berkaca.

Sakura tidak tega. Tapi dia tidak boleh menarik kata - katanya.

" Hatake Kakashi-san, anda bisa membawa murid anda sekarang." Kakashi mengernyit tajam dengar panggilan Sakura padanya.

" Saya ingin pulang kerumah, Ayo Indra-kun, Ashura-kun." Ucap Sakura membalikan badan ingin kembali kerumah Haguromo.

Sasuke berdecih. Dia berjalan cepat menuju Sakura tapi Indra mengambil pedang yang tersampir di punggungnya-

-Sring-Trang- Suara gesekan pedang dan dua pedang saling beradu.

Ashura menempatkan Sakura di belakangnya. Sakura menatap kaget khawatir pada dua orang yang memiliki wajah serupa itu.

Sasuke VS Indra.

Pedang mereka bertemu. Mata rinengan dan Onyx Sasuke menatap tajam Indra yang tak kalah menatap menatap tajam.

" Indra-kun sudah. Sasuke-san berhen-"

" Tch! Aku tidak akan berhenti sampai kau kembali bersamaku. Tempat kau pulang adalah kami Sakura! Kau harus pulang bersama kami Sakura! Rumahmu adalah kami Sakura bukan mereka! " Teriak Sasuke, satu mata Onyx Sasuke berubah jadi Sharingan berkilat tajam yang tersirat luka.

Indra kaget. Kenapa pemuda didepannya memiliki mata yang sama sepertinya?

Mata Sharingan Indra juga aktif.

" Pulanglah "

" Sakura! "

" Pulanglah Sasuke-san! Aku tidak mau bertemu denganmu! " Teriak Sakura. Belari meninggalkan tempat.

" Sakura-chaannn! " Ashura belari mengejar Sakura.

Indra memukul pedang Sasuke sampai terlempar. Langsung Indra mengikuti Ashura yang mengejar Sakura.

Sasuke juga akan mengejar Sakura tapi Shikamaru menahan lewat bayangannya.

Sasuke manatap tajam.

Agaknya Shikamaru takut dengan tatapan Sasuke. Namun dia tetap menjelaskan. " Tenang Sasuke. Mungkin Sakura masih marah soal perkataanmu waktu itu. Kita masih ada waktu untuk meyakinkan Sakura. Dan sepertinya Naruto begitu shock." Melirik Naruto mulai mengeluarkan airmata dengan diam, wajahnya juga terluka.

Sasuke juga melihat Naruto. Pasti Naruto lebih terluka dengan ucapan Sakura barusan. Karena hubungan Naruto dan Sakura sangat dekat, selama ini Sakura selalu nemani Naruto baik dalam misi atau non misi. Sakura juga selalu menegur atau memarahi Naruto jika melakukan hal bodoh. Sosok Sakura seperti Kaa-san untuk Naruto, jadi dia pasti terluka.

" Kita kembali ke penginapan." Kakashi memugungi. Dia menghilang.

Ketiganya ikut menyusul dengan perasaan hancur.

.
.
.
.
.
.

Ashura berlari. Dia berdiri di depan Sakura, menghentikan langkahnya.

" Sakura-chan kenapa?.. Apa benar. Sakura-chan mengenal mereka."

Sakura mengangguk pelan.

" Lalu kenapa kau mengatakan kata seperti tadi? "

Mata hijau Sakura mulai berkaca.

" ... Hiks... Mereka datang kesini karena ingin membawaku pulang ke desa kami, tapi hiks.. Aku memiliki masalah dengan mereka, aku tidak mau bertemu dengan mereka dulu."

Ashura menatap kaget, bingung dan bertanya.

Ashura bingung karena baru pertama kali ini dia harus memenangkan perempuan menangis karena ia dan Indra jarang di dekati atau mendekati lawan jenis mereka.

Ashura bertanya, apa masalah Sakura dengan orang - orang itu.

Dan Ashura kaget. Karena mungkin Sakura akan kembali ke dunianya.

Yang Ashura lakukan hanya menarik Sakura masuk kedalam pelukannya. Menepuk lembut punggung Sakura agar tidak sedih lagi. Beberapa saat seperti itu, Sakura sudah berhenti menangis. Menjauhkan diri dari Ashura, Sakura mengelap matanya yang basah.

Ashura melihat sesuatu di sebelah kakinya. Di petiknya.

" Sakura-chan ini untuk mu."

Melihat bunga kecil warna kuning yang di ambil Ashura. Itu bunga liar dari rumput sekitar, tapi begitu cantik. Di ambilnya, Sakura tersenyum tipis.

" Jangan bersedih lagi. Kau cocok saat tersenyum." Ucap Ashura.

" Kalau terus nangis nanti wajahmu jadi jelek kayak nenek-nenek." Ashura menggerakan gaya dan wajah seorang nenek tua.

Sakura tertawa. Dia memukul bahu Ashura karena berani menyamai dirinya dengan nenek tua.

Ashura pura pura meringis, dia masih meledek Sakura. Mereka berdua saling meledek, Sakura juga menendang kaki Ashura.

Dibelakang mereka berdua dari jarak jauh Indra berdiri disitu.



β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β Β  β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡



Malam hari

Berjalan-jalan memasuki hutan yang dulu pernah dia masuki. Namun karena ada Sakura, Indra jarang masuk kedalam hutan ini lagi.

Kepala Indra mendadak penuh oleh pembicaraan Sakura dengan Ashura tadi sore.

Iya. Indra mendengar semuanya. Alasan orang - orang itu datang.

Membawa pulang Sakura ke desa mereka?...... Apa Ia akan diam.

Langkah kaki Indra berhenti.

Dia menatap datar tajam pada sosok aneh yang sudah lama tidak dia lihat.

( Zetsu Hitam )

" Sudah lama kau tidak datang kemari, Tuan Indra."

" Mau apa kau kemari. Aku tidak ingin di ganggu." Ujar Indra tajam.

" Mungkinkah karena gadis merah muda itu."

Indra menatap tajam.
" Jangan kau sentuh dia. Atau tahu akibatnya."

" Tuan Indra sudah jatuh hati padanya rupanya."

Indra membolakan mata kaget.

Muka Indra memerah.

Apa terlihat jelas kalau dia jatuh hati pada Sakura.

Mata mahluk itu memicing tajam melihat reaksi Indra berbeda dengan yang dia bayangkan.

" Hati - Hati dengan gadis merah muda itu. Dia bisa menggagalkan keinginan Tuan Indra."

Wajah Indra mendatar.

β€’
β€’
β€’
β€’
β€’
β€’
β€’
β€’
β€’
β€’

( Malam hari )

Sepasang kaki di lapisi sendal ( ciri khas shinobi ) menginjak rumput melewati semak - semak.

Tangan besar yang di lapisi sarung tangan hitam menarik tangan lebih kecil darinya yang memakai kimono putih merah.

Sakura mengikuti Indra. Tadi Indra ke kamarnya, tanpa berbicara Sakura di tarik untuk mengikutinya. Sakura sudah bertanya " Mau kemana " Indra malah tetap diam tidak menjawab. Tetap menarik Sakura sampai mereka berdua memasuki hutan bersama.

Sakura tidak mungkin takut dengan hutan di malam hari. Ingat, misi dia selalu berhubungan dengan hutan.

Langkah mereka berhenti di pinggiran danau.

" Kau bisa berdiri di atas air, kan?" Kata Indra.

" Iya? "

" Ikuti aku."

Melapisi kaki dengan chakra. Sakura mengikuti Indra berjalan di atas air, sampai mereka berdua berada di tengah-tengah danau. Sakura fokus menatap wajah Indra yang menatap datar padanya. Sulit sekali menebak apa yang di pikirkan putra sulung Haguromo ini.

" Lihat "

Sakura terpana.

Kunang - kunang bertebangan di sekelilingnya dan Indra.

Cahaya kunang - kunang itu menyinari sekitar mereka berdua.

Mata Sakura berbinar-binar. Indra tersenyum tipis.

" Kau suka? "

" Suka! Sangat cantik sekali!" wajah senang Sakura terlihat jelas.

" Sekarang kau dengarkan aku."

Mengalihkan perhatian pada kunang - kunang ke sosok Indra.

Indra memeluk Sakura dengan satu tangan menggenggam tangan Sakura.

Sakura tidak bisa berkata. Dia terlalu shock - Tidak. Indra selalu melakukan sesuatu yang membuat Sakura terus terkejut atas tindakan pria ini. Berbeda sekali dengan Sasuke.

" Sakura "

" A.. Aa?! " Saking masih terkejut malah terbata.

" Sejak kau memperlihatkanku bisa berdiri di atas air. Aku yakin. Kau sama seperti kami, memiliki chakra, namun aku tidak tahu darimana kau berasal. Pernah terpikirkan olehku kalau kau mungkin dari desa jauh."

" Kelompok orang orang tadi juga datang untuk membawamu pulang kan?... Jika benar..." Menenggelamkan wajah di antara leher dan bahu Sakura. " Kau akan .. pergi bukan. Bisa tidak. Urungkan niat itu." Ucap Indra.

" Tetap disini "

Sakura mulai bingung. Bukankah dia sudah memantapkan hati tetap disini.

" Bersamaku "

Terus mengingat tatapan terluka Naruto, Kakashi dan.. Sasuke.

" Aku jatuh hati padamu."

Dadanya berdegub kencang.

" Aku mencintaimu "

Sesosok Sasuke dan teman-temannya mulai menjauh.

" Menikahlah denganku Sakura." Ucap Indra. Menyembunyikan wajah merahnya di bahu mungil.

Hatinya mulai hangat oleh lamaran putra sulung Haguromo, Indra Otsutsuki.

T. B. C

Wis wis Sasukeeee manaaaa 😱

Drama romancenya cukup atau kurang nih teman teman πŸ˜† nanti di chapter selanjutnya bisa dibikin lebih dari ini πŸ€—

Rekan vote kalian dan komentar kalian 😁 sampai jumpa di chapter selanjutnya πŸ‘‹πŸΌπŸ§•

BαΊ‘n Δ‘ang đọc truyện trΓͺn: Truyen247.Pro