ChΓ o cΓ‘c bαΊ‘n! VΓ¬ nhiều lΓ½ do tα»« nay Truyen2U chΓ­nh thα»©c Δ‘α»•i tΓͺn lΓ  Truyen247.Pro. Mong cΓ‘c bαΊ‘n tiαΊΏp tα»₯c ủng hα»™ truy cαΊ­p tΓͺn miền mα»›i nΓ y nhΓ©! MΓ£i yΓͺu... β™₯

Chapter 12

Lanjutan chapter sebelumnya.

β€’
β€’
β€’
β€’
β€’
β€’
β€’
β€’
β€’
β€’
β€’

" Apa yang kau katakan Sakura-chan?! Kau benar... Benar mengatakan hal ini."

" Tentu saja. Aku didepanmu dan aku yang mengatakan tadi, siapa lagi coba." Sakura mendengus geli. " Tidak. Kenapa kau bisa mengatakan itu? Sakura-chan, kau harus pulang bersama kami. Soal Sasuke, kau bisa tidak bertemu atau melihat dia, anggap saja kalian seperti orang asing." Ucap Naruto dengan nada memelas.

" Bagaimana kau masih bisa bersikap biasa pada seseorang yang terus mengusirmu dengan kata - kata."

Naruto menatap wajah yang sangat terluka dan sedih menjadi satu. Sudah lama gadis ini menaruh perasaan pada Uchiha terakhir, tapi yang selalu dia dapatkan adalah penolakan yang sangat jelas.

Jika dia berada di posisi Sakura?

Iya. Hinata pernah di posisi Sakura.
Tapi Ia belum terlambat untuk mendapatkan Hinata, sedangkan Sasuke ...

" Sakura-chan " Suara Naruto melirih. Bagaimana ini, batin Naruto.

" Naruto, Indra-san sudah kembali. Pergilah." Ucap Sakura merasakan chakra Indra hampir mendekat ke rumah.

" Apa kau tidak mau pulang bersama kami Sakura-chan." Naruto bertanya lagi.

" Ada seseorang yang membuatku nyaman dan menghargai kehadiranku baik sebagai teman atau orang asing, untuk apa aku kembali."

" Bagaimana dengan orangtuamu dan team7?! "

" Aku bisa membawa orangtuaku kesini, dan soal Team7, aku mungkin akan mengubah sejarah dan mungkin bukan aku anggota team7 nanti, jadi kau tidak perlu merasa khawatir Naruto."

" Sakura-chan! " Teriak Naruto marah.

" Naruto! Kan sudah aku bilang ini hal yang bagus Naruto. Secara tidak langsung aku bisa mengubah sejarah, klan kalian, semua orang dan seluruh desa tidak merasakan perang, dan orang - orang kita sayangi yang sudah mati bisa hidup lagi dengan kita." Ujar Sakura.

" Kau, Sasuke dan Kakashi, kalian mendapatkan keluarga kalian kembali. Semua akan sama - sama bahagia, termasuk aku." Ucap Sakura lagi. Beranjak dari situ.

Naruto diam. Dia menatap punggung Sakura yang pergi menjauh.

" Bukan seperti ini." Mata Naruto berkaca-kaca." Bukan seperti ini~" Satu tetes airmata lolos dari mata biru. " Bukan seperti ini~"

Kakashi masih di posisi disitu, dia meremas tangan, kepalan tangan di lapisi sarung tangan menguat kencang. Mata sharingan Kakashi menyala. Sasuke bersandar di salah satu pohon disitu. Menundukan wajah menyembunyikan wajah dia.

Shikamaru juga tidak bisa mengatakan apa-apa. Ini masalah team7, dia tidak bisa ikut campur. Tetapi dia juga tidak bisa menutup mata karena Sakura sudah membuat ia ikut terlibat.

Orang - orang kita sayangi yang sudah mati bisa hidup dengan kita.

Apa itu termasuk Asuma dan ayahnya, ayah Ino, ayah Chouji, dan semua yang mati saat perang. Apa mereka bisa bersama kita?



β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β Β  β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡



Shikamaru menyewa penginapan yang ada di desa ini. Penginapan yang tidak begitu bagus, sederhana, tapi nyaman dengan kayu di sekeliling mereka.

Mengambil satu kamar. Sebelumnya Shikamaru menghampiri Naruto dulu, dia mengatakan lebih baik untuk menenangkan pikiran masing - masing dan beri ruang untuk Sakura dulu dan di sini mereka.

Kakashi yang biasa baca buku miliknya, sekarang cuma duduk di pojok dengan mata terpejam, Naruto menundukan kepala di lipatan kaki, Sasuke bersandar di pintu geser menghadap keluar, dan Shikamaru hanya memerhatikan yang lain.

Naruto tiba - tiba berdiri menghampiri Sasuke. Di cengkram jubah Sasuke, menghadap ke dirinya namun Sasuke tetap menunduk.

" Katakan sesuatu "

" ... "

" Katakan sesuatu "

" Apa yang harus aku katakan."

" Ya katakan sesuatu! Apa kau membiarkan Sakura-chan begitu saja!!? "

" Apa yang harus aku katakan!?!" Menatap tajam dengan mata sharingan. " Apa yang harus aku katakan! Itu keputusan Sakura jadi apa yang harus aku katakan!!" Bentak Sasuke.

Mata Sasuke mancarkan emosi besar dan Naruto melihat dengan jelas.

Wajah Naruto mengeras.
" Katakan apa saja! Apa yang mau kau katakan! Ini salahmu! Kalau kau tidak mengatakan sesuatu yang menyakitkan pada Sakura-chan maka Sakura-chan tidak akan berpikir seperti ini! Ini karna ego gengsi dan kau sialan! " Membentak dengan makian yang di keluarkan.

" KATAKAN SESUATU, APA KAU MEMBIARKAN SAKURA-CHAN BEGITU SAJA." Bentakan Naruto sekarang lebih emosi marah yang tidak terbendung bahkan mata Kyuubi nya keluar.

Bahkan pemilik penginapan ingin menanyakan makan malam pada mereka, harus undur diri setelah mendengar kalau tamu mereka sedang bertengkar.

Shikamaru menatap Naruto, sangat jarang Naruto marah dan kalau dia marah akan sangat mengerikan, dan sekarang Shikamaru tengah melihat kemarahan Naruto yang mengerikan.

Sasuke menarik pakaian Naruto, mengguncang Naruto. " APA YANG HARUS AKU KATAKAN, SAKURA SUDAH MEMBENCIKU! AKU JUGA TIDAK MAU SEPERTI INI."

Tes

Naruto terkesima.

Satu airmata lolos dari mata Sharingan Sasuke yang menyala. Kedua mata beda warna milik Sasuke ( Sharingan dan Rinengan ) menatap mata Kyuubi milik Naruto.

Berbagai macam emosi berantakan ada di kedua mata Uchiha terakhir ini membuat Naruto diam.

Kakashi yang menyaksikan akhirnya berdiri. Dia menghampiri kedua muridnya itu. Di tepuk kedua bahu, Naruto dan Sasuke menatap Kakashi menatap mereka dengan Sharingan aktif.

" Sasuke, Naruto. Sakura mengatakan, kalau keputusan dia juga menguntungkan untuk kita dan semua orang. Apa yang akan kalian pilih.." Kakashi menjeda." Tetap mengajak Sakura pulang atau membiarkan Sakura pergi dimana keluarga kita kembali pada kita." Menatap kedua muridnya ini.

" Apa yang kau katakan. Kakashi-sensei."

Menatap Naruto menatap marah kepadanya. Mata Kyuubi Naruto begitu marah menatap wajah Hatake Kakashi.

" Yang di katakan Sakura-chan memang menguntungkan untuk kita semua, termasuk Sakura-chan sendiri, dia bisa mendapatkan laki - laki lain dan melupakan Sasuke. Tapi kita tidak bisa menjamin Sakura-chan bahagia, mungkin awalnya dia bahagia tapi jika kebelakangnya dia tidak bahagia juga bagaimana?"

" Kita sudah lama bersama Sakura-chan. Suka duka kita lewati bersama Sakura-chan dan bahkan membawa kembali Sasuke." Tangan Naruto meremas kuat jubah Sasuke sampai kusut. " Aku sangat ingin keluargaku, tapi aku juga tidak bisa membiarkan Sakura-chan!~" Bagian terakhir suara Naruto kesal di tambah lirih.

" Aku ingin Klan Uchiha dan Itachi kembali. Tapi itu membuatku kehilangan Sakura selamanya." Mata Sharingan dan Rinengan Sasuke berkilat kesal. " Sesuatu sangat sesak sekali memikirkan bisa kembali dengan Uchiha tapi tidak dengan Sakura. Memang keinginanku Sakura bisa dengan pria lain, tapi kenapa aku tidak bisa menerimanya?!" Suara tertahan merasa sesak membuat suara Sasuke serak.

" Ini keuntungan kami. Benar. Kita bisa kembali dengan orang yang kita sayangi. Tapi memikirkan kehilangan sesuatu sudah bersama kita dalam keadaan apapun." β€”Naruto.

" Tidak bisa bersama lagi, tidak di tempat yang sama lagi, tidak ada di team sama lagi, dia selalu ada dengan apapun kondisi diri kita." β€” Sasuke.

" Tidak sama dan tidak akan bahagia jika kehilangan Sakura/Sakura-chan." Ucap Sasuke dan Naruto bersamaan. Wajah sedih mereka berdua tidak bisa di tutupi.

Mata Sharingan Kakashi di noaktifkan. Mata hitam Kakashi melembut, di dalam pikirannya sosok Sakura saat team7 terbentuk dan Sakura sekarang tengah memanggil namanya atau memarahi dia.

" Jika kalian tahu itu. Hentikan Sakura. Kita akan membawa pulang Sakura. Dan Sasuke. Hilangkan ego dan harga dirimu jika kau tidak mau kehilangan orang kau cintai." Ucap Kakashi. " Kalian yakin. Kalau melepaskan Sakura orang orang kita sayangi yang sudah mati bisa hidup lagi dan berkumpul bersama kita."

" Kalau Kakashi-sensei sendiri bagaimana." Shikamaru yang berbicara. " Aku ingin Asuma dan ayahku hidup kembali dan berkumpul dengan mereka. Tapi aku juga tidak mau mengorbankan teman, Rockie pernah kehilangan Neji, masa Rockie harus kehilangan Sakura juga, terutama Sakura. Sulit mendapatkan teman galak seperti dia." Ucap Shikamaru.

" Aku?... Aku ingin menemui Ayahku, Obito, Rin dan Minato-Sensei. Tapi aku tidak bisa melepaskan murid perempuan pemarahku itu." Ujar Kakashi, matanya menyipit, pasti Ia tengah tersenyum lirih juga.

" Itu artinya ikatan Team7 jauh lebih kuat dari ikatan keluarga, kan? " Kata Shikamaru.

Sasuke Naruto Kakashi, menatap Shikamaru dengan tatapan mata yang sama.

Keluar dari penginapan. Mereka akan menemui sang Kunoichi merah muda, mengungkapkan apa yang penting yang dirasakan Sasuke, Naruto, Kakashi dan orang orang yang terhubung dengannya.

Sasuke membantin. Dia akan mengatakan semua, Ia akan menghancurkan gengsi untuk mengungkap sebenarnya bagaimana perasaan Ia untuk sang gadis merah muda.

Mempertahankan gengsi dan ego dia dan kehilangan cinta.

Atau menghancurkan gengsi dan ego dia lalu mendapatkan cintanya kembali.

Di depan sana ada sawah, dan ada kepala merah muda.

" Bukankah itu rambut Sakura-chan?!" Seru Naruto menunjuk.

Mereka mempercepat lari. Tapi. Saat bisa melihat gadis itu. Sasuke menghentikan lari dia secara tiba - tiba. Naruto, Kakashi dan Shikamaru juga menghentikan lari mereka. Wajah Shock Naruto, melirik Sasuke mengekspresikan membatu dan terluka.

Di depan mereka Sakura duduk di pinggir sawah, disampingnya Indra mendekat wajahnya ke wajah Sakura. Pemuda Otsutsuki, pendiri Uchiha, dia Indra Otsutsuki mencium Sakura. Tangan Sakura meremas kimono membalut dada Indra. Menjauhkan wajah, keduanya saling menatap dengan semua merah tipis di pipi masing - masing.

Melirik ke samping demi menghindari rasa malu melihat wajah Indra. Mata emerlad Sakura membola, tiba - tiba berdiri, Indra yang lihat ikut melihat apa yang dilihat Sakura. Wajah bertanya Indra melihat ke empat laki - laki asing.

Indra berdiri. Di lihat empat laki - laki beda warna rambut dan terlihat asing.

Mata Indra tertuju Sasuke menatap Sakura, pelan - pelan Sasuke menundukan wajah kebawah.

" Sakura. Kau mengenal mereka." Tanya Indra. Menengok Sakura menampilkan wajah sedih dan bersalah.

Indra mengkerutkan dahi.

" Indra-Niisan, Sakura-chaannn " Seru Ashura menghampiri Indra dan Sakura. Ashura menatap bertanya mereka tidak menyahut sapaan dia.

Sesampai di tempat Sakura dan Indra. Ashura juga melihat kearah mereka lihat. " Kalian siapa." Tanya Ashura, memberi posisi, takut takut mereka berempat orang jahat.

" Kami tema- "

" Bukan siapa - siapa Ashura-kun. Cuma orang lewat saja." Sahut Sakura.

Badan Sasuke menegang. Naruto terbelalak tak percaya.
" Sakura-channn " Seru Naruto tidak memercayai apa yang Sakura katakan.

" Kenapa mereka tahu namamu, Sakura." Kata Indra datar.

" Itu.."

" Karena kami orang yang berharga untuk Sakura dan aku adalah orang yang dia cintai." Ucap Sasuke. Menatap datar lurus wajah Indra. Sasuke lihat ekspresi kaget Indra yang di tutupi wajah datarnya.

Sasuke dan Indra, sama - sama melancarkan tatapan datar menusuk.

Bersambung.

Perhatian perhatian untuk para pembaca sekalian πŸ—£οΈ πŸ“’ di episode selanjutnya bakal menguras emosi pembaca yang baca cerita ini, jadi siap siap jika kapanpun kalian bakal merasa emosi lihat kisah IndraSaku dan SasuSaku ini 😁

IndraSaku VS SasuSaku

Hayoooo, siapa yang kalian pilih?πŸ˜†πŸ€­

Sampai jumpa lagi πŸ‘‹πŸ§•

BαΊ‘n Δ‘ang đọc truyện trΓͺn: Truyen247.Pro