Chร o cรกc bแบกn! Vรฌ nhiแปu lรฝ do tแปซ nay Truyen2U chรญnh thแปฉc ฤ‘แป•i tรชn lร  Truyen247.Pro. Mong cรกc bแบกn tiแบฟp tแปฅc แปงng hแป™ truy cแบญp tรชn miแปn mแป›i nร y nhรฉ! Mรฃi yรชu... โ™ฅ

Bagian 7

Cast : Sakura.H || Indra.O ||

Genre : Romance

โ˜ฐ โ˜ฑ โ˜ฒ โ˜ณ โ˜ด โ˜ต โ˜ถ โ˜ท โ˜ด โ˜ต โ˜ถ โ˜ท

Sebelum melewati hutan

.
.
.
.
.
.

" Terimakasih sudah membelikanku dango. Dango disini sangat enak sekali, lebih enak dari di desaku." Celetuk Sakura.

" Seperti apa desamu." Indra bertanya dengan wajah tanpa minat tapi penasaran.

Berjalan beriringan di sekitar pasar. Setelah membeli Dango sesuai janji. Mereka akan langsung kembali. Setelah ini Indra dan Ashura juga mendapat misi di dua desa berbeda.

Sepertinya Indra tidak menyukai misi ini. Entah kenapa. Padahal. Dia sangat menantikan apa yang di umumkan ayah mereka.

Karena di misi ini, Hagoromo Otsutsuki memerintah anak - anaknya untuk mengurus desa yang mereka tangani. Jika mereka menangani dengan baik, salah satu dari mereka akan menjadi pewaris ninshu berikutnya. Seharusnya ia mempersiapkan diri agar misi ini berjalan dengan sempurna.

Mata merah tome Indra melirik tajam sisi hutan.

Dia merasa hawa yang waktu itu.

" Ada apa Indra-san? "

" Tidak "

" Hm "

" ... Kau .. " Sakura melirik Indra yang melihat ke depan, tidak melanjutkan kata-katanya lagi." Ada apa?" Sakurapun bertanya.

" Kenapa. Kau memanggil Ashura dengan Ashura-kun... " Sakura malah bingung. " Sedangkan bersamaku. Memanggil Indra-san. Terkesan tua."

Mengerjabkan kedua mata. Lalu kekehan terdengar.

Indra menatap tajam Sakura yang tidak berpengaruh padanya. Malahan. Sakura sekarang menatap sulung Otsutsuki dengan pandangan mengejek.

" Kau seperti anak kecil sekali "

" Aku bukan anak kecil "

" Berhenti kekehan nya! "

" Baiklah - baik. Aku tidak mau membuat sulung Otsutsuki yang kekanak-kanakan marah. Aku kadang memanggil Ashura pakai suffix - san atau namanya saja, karena tidak terbiasa memanggil nama seseorang baru di kenal dengan nama akrab, apa lagi itu laki - laki."

Memiringkan badan, kedua tangan berada di belakang badan. Sakura menatap Indra yang juga menatap dia. " Jika Indra-san menginginkannya. Aku akan lakukan. Tapi mungkin kadang memanggil dengan suffix-san atau nama saja, seperti kulakukan pada Ashura." Ucap Sakura.

" Terserah kau " Indra mempercepat jalan, meninggalkan Sakura.

" Ha'i, Indra-kun! "

Indra masih berjalan cepat.

Sakura yang di tinggal di belakang tidak bisa menahan senyum dia.

Leluhur Uchiha saja gengsinya kayak gini. Pantas kalau keturunan dia gengsinya juga seperti itu. Leluhur dan keturunan sama saja, sama - sama bergengsi tinggi.

Sedangkan Indra sedang menggulum bibir bawah dengan wajah agak memerah tipis.

Baru mereka sampai, salah satu yang mengikuti Otsutsuki, menyampaikan kalau pemimpin Otsutsuki - Haguromo Otsutsuki mau bertemu dengan Sakura.

Sakura bingung kenapa dia di panggil. Tapi Ia tetap mengikuti orang itu.

Sedangkan Indra tengah dalam pemikirannya sendiri. Kenapa ayahnya memanggil Sakura? Apa beliau mau menanyakan dimana desa Sakura?... Atau...

Mimik datar Indra menjadi resah.

Otsutsuki Haguromo sudah tahu cara membawa Sakura kembali?

โ—†โ—‡โ—†โ—‡โ—†โ—‡โ—†โ—‡ย  ย  ย  ย  ย  ย  ย  ย  ย  โ—†โ—‡โ—†โ—‡โ—†โ—‡โ—†โ—‡

Mengetok pintu, di perbolehkan masuk. Saat masuk kedalam. Sakura di kejutkan ada Naruto dan Sasuke.

Menatap kedua rekan team7 yang di balas gelengan kepala dan mengangkat bahu.

Menghampiri ketiga pria di depannya. Duduk di antara Sasuke dan Naruto yang berarti duduk di depan Haguromo.

" Tadi saya tidak sengaja melihat dua pria ini." Ucap Hagoromo memulai pembicaraan.

Ketiga anggota team7 tidak bersuara.

" Saya mau bertanya. Apa mereka, teman - teman Haruno-san yang berada di dimensi sama seperti Haruno-san?"

Sakura mengangguk. " Iya. Hagoromo-sama."

" Apa itu artinya kalian akan kembali?" Tanya Hagoromo lagi.

" Kami tidak tahu." Kali ini Sasuke yang berbicara. " Namun secepatnya kami akan kembali."

" Katanya kalian datang dari masa depan. Apakah bumi ini masih bermasalah." Tanya Hagoromo lagi.

" Masalah antar desa dan musuh yang merasa iri dan benci tentu masih ada. Tapi kami bersyukur kalau perang ke empat sudah berakhir walau harus mengorbankan banyak nyawa." Naruto yang menjawab.

Hagoromo mengkerutkan dahi.

" Masalah antar desa? Apa di dunia itu sudah ada beberapa desa. Lalu perang? "

" Di tempat kami sudah ada beberapa desa yang di pimpin dengan orang yang berbeda. Beberapa desa memegang Jinchuuriki demi kepentingan desa. Perang kita alami juga karena masalah itu." Ucap Naruto.

" Jadi para Jinchuuriki itu di jadikan senjata untuk desa - desa itu."

Ketiga wajah Naruto, Sasuke dan Sakura menandakan yang mereka katakan tidak bohong.

Setelah mengalahkan Kaguya Otsutsuki, Hagoromo berfikir, ia tidak mau seperti ibunya, Ia pun turun ke bumi, berkelana dan mencari tempat tinggal Jinchuuriki. Dia juga membagi ilmunya kepada manusia - manusia di bumi, Hagoromo berusaha mengubah dunia, membuat tempat dia tinggal menjadi dunia yang damai.

Setelah ini Hagoromo mau menaruh para Chinjuriki ke desa -desa itu. Tapi desa yang dia pilih malah menjadikan para Chinjuriki rebutan untuk menguasai dunia dengan atas nama perdamaian.

Menatap lurus Sakura.

Sasuke dan Naruto yang menyadari pandangan pencipta ninshu. Keduanya merentangkan tangan masing - masing di depan Sakura.

" Maaf. Sakura-chan akan tetap pulang bersama kami." - Naruto.

" Kami tahu maksud anda. Tapi Sakura tidak bisa di sini selamnya. Jika masa lalu di ubah, maka dunia tempat kami juga akan berubah." - Sasuke.

Seperti ada sesuatu di kepala Sakura.

Naruto dan Sasuke berdiri. Sasuke mengatakan. " Kami tetap disini mengawasi Sakura sampai tiba saatnya kami pulang ke desa kami."

" Kami permisi Hagoromo-sama." Kali ini Naruto yang berucap.

Hagoromo menanggapi dengan mengangguk. Naruto dan Sasuke sama - sama membungkuk, Naruto menyenggol Sakura langsung sadar dari bengongnya.

Sakura ikut berdiri. Dia membungkuk juga, mengikuti kedua sahabatnya.

Setelah ketiga muda - mudi itu pergi. Mata Hagoromo begitu tertarik dengan dua pria tadi.

Naruto dan Sasuke.

Kedua pemuda itu memiliki chakra seperti Indra dan Ashura, hanya saja di chakra kedua pria ini berbeda. Di tubuh Naruto seperti ada chakra salah satu chinjuriki. Sedangkan Sasuke, ada aliran kekuatan chakra aneh seperti di segel ( tanda yang di tinggalkan Orochimaru )

Sakura.

Beberapa hari ini Hagoromo sibuk ke luar desa, namun dia tetap memerhatikan perkembangan kedua putranya walau tidak setiap saat.

Dan yang dia tahu akhir - akhir ini, kedua putranya itu seperti hampir akrab dengan Sakura, terkadang Indra masih bersikap acuh, tapi baru kali ini Hagoromo melihat Indra peduli kepada wanita.

Hagoromo mengharapkan sesuatu kepada wanita merah muda ini.

โ€ข
โ€ข
โ€ข
โ€ข
โ€ข
โ€ข
โ€ข

Ketiga anggota Team7, berjalan keluar. Rumah ini memang sederhana, tapi rumahnya luas dengan halaman sama luasnya.

Ada beberapa orang - orang memakai kimono putih seperti Hagoromo, juga ikut tinggal disini ( Mereka di kenal mengikuti Hagoromo agar bisa mempelajari chakra ) orang - orang ini yang masih tahap belajar, bebas mencari seseorang yang akan mereka ikuti. Dan kebanyakan mengikuti Indra karena kehebatan Indra Otsutsuki sudah terlihat ketimbang adiknya - Ashura Otsutsuki.

" Sekarang tinggal gimana caranya kembali ke dunia kita. Sasuke. Kakashi-sensei memberi jangka waktu empat hari. Dan kita sudah di sini dua hari." Ujar Naruto.

" Besok di coba " Sahut Sasuke. Melirik ke Sakura. " Besok datang ke puncak di sana. Kita coba membuka gerbang di mensi di situ." Tapi Sakura tidak menanggapi.

Mata hitam Sasuke lurus ke Sakura.

Naruto bingung lihat cara pandangan Sasuke, dia ikut menatap Sakura sedang menundukan kepala sambil berjalan.

" Sakura "

" ... "

" Sakura-chan! "

Suara keras Naruto membuat Sakura terlonjak kaget. Di tatap sengit Naruto yang langsung keringatan.

" Apa?! Enggak usah teriak kan?!" perlihatkan kepalan tangan.

" Kau bengong Sakura. Lihat dirimu."

Sakura melihat dirinya sesuai perkataan Sasuke. Berdiri jauh dari tempat Naruto dan Sasuke, bahkan sedikit lagi dia masuk ke kubangan lumpur.

Langsung menjauhi dari kubangan itu.

" Apa yang kau pikirkan Sakura-chan." Tanya Naruto. " Jangan memikirkan hal rumit. Kita nanti akan pulang." Lanjut Naruto.

Naruto dan Sasuke menghampiri Sakura.

" Tidak. Aku hanya memikirkan keadaan Konoha." Jawab Sakura, tersenyum kaku.

"... Pikirkan sesuatu dengan matang." Menepuk bahu. " Kita akan kembali ke Konoha." Ucap Sasuke.

Sakura menatap tidak percaya pada Sasuke yang baru saja mengatakan hal yang tidak biasa di lakukan bungsu Uchiha ini.

" Hati - hati Sakura-chan. Aku dan Sasuke tetap mengawasimu. Besok kita coba dan kalau bisa, besok kita langsung kembali ke konoha.".

" Iya. Aku akan hati - hati "

" Kemungkinan dia bersembunyi. Di balik hutan, kan? " ucap Naruto pada Sasuke.

" Jangan dekati hutan, Sakura." Peringat Sasuke.

Sakura mengangguk. Dia kembali di ingatkan Sasuke dan Naruto agar tidak sering ke hutan, karena di sana tempat persembunyian Zetsu hitam merupakan dalang pembangkitan Kaguya Otsutsuki.

Menatap kepergian kedua sahabatnya. Sakura mendongakan kepala ke langit. Hari sudah siang.

Tidak seharusnya dia memikirkan ini. Namun kenapa dia jadi memikirkan ini. Semua bisa berubah.

Apa yang Ia rasain hanya bisa di jawab pada dirinya sendiri. Hal yang terpikirkan olehnya menjadi langkah sulit untuk Sakura ambil.

Kembali masuk kedalam.

Berjalan di lorong ke tempat kamarnya, Sakura bertemu Indra mau berjalan ke arah belakang rumah.

Indra yang tahu ada Sakura, menunggu gadis itu menghampiri. Benar saja, Sakura menghampiri Indra. " Indra. Kau mau kemana." Tanya Sakura dengan nada lemah.

Sulung Otsutsuki mengkerutkan alis. Sakura memanggil namanya tanpa suffix-san atau kun. Tapi nadanya seakan tidak bersemangat.

Tanpa berkata Indra menggandeng tangan mungil berkulit putih milik gadis merah muda. Sakura agak kaget, bingung mau di bawa kemana dia.

Belakang rumah. Taman belakang lumayan luas jauh dari rumah kayu. Di kanan ada dua pohon Sakura saling agak berjauhan, di kiri ada danau berukuran sedang.

" Kelihatan kau sedang tidak senang."

Menatap Indra juga menatap lurus kepadanya. Sakura langsung membuang muka.

" Tidak bersemangat aja." Jawaban yang padat.

Tangan sulung Otsutsuki mulai melepas tangan Kunoichi kebanggaan Desa Konoha. Memerhatikan Indra berjalan ke pohon sakura, duduk di bawah pohon itu sambil melipat kedua kaki.

Menatap tangan yang tadi di pegang oleh Indra.

Indra sendiri menatap Sakura sedang menatap tangan yang tadi dia pegang.

" Kemari " Menyuruh Sakura ke situ.

Sakura menghampiri Indra, duduk di sampingnya, kedua kaki Sakura di tekuk lalu di peluk, dagu di atas lutut, mata hijau gadis Haruno lurus ke depan.

" Kau tidak suka tanganmu di pegang oleh ku."

" ... Bukan. Baru kali ini tanganku di pegang hangat oleh laki - laki berwajah datar seperti Indra-kun, yang mirip dengan seseorang."

" Mirip, siapa? "

" Kalian berdua sangat mirip. Mungkin karena mirip, saat Indra-kun memegang tanganku, aku cukup kaget, karena tidak biasanya orang datar seperti kalian melakukan hal tadi." Sakura memiringkan kepala ke arah Indra, kepalanya di letakan di atas lepitan lengan.

Indra menatap datar Sakura.

" Jangan samakan aku dengan orang lain." Ucap dengan nada tak suka.

" Hmm. Maaf... "

" Apa yang kau bicarakan pada Otousan-sama? "

" Menanyakan desaku dan dimana aku tinggal." Mata Sakura mulai sayub - sayub.

" Apa kau akan kembali."

" Mu .. Mungkin " Suaranya melemah.

Suara dengkuran alus, menatap Sakura sudah mulai tertidur. Angin lembut musim semi memang teman yang nyaman untuk tidur siang.

Tangan Indra bergerak sendiri menyingkirkan helai rambut yang menutupi setengah wajah wanita ini. Indra juga menekukkan kakinya, satu tangan megang kaki yang di tekuk dan tangan kirinya masih megang helai rambut Sakura agar tidak lepas.

Mata hitam Indra menatap wajah tenang Sakura. Bahkan saat tidur saja, wajahnya masih cantik, masih membuat tak nyaman.

" Aku minta. Jangan kembali. Apa bisa. Sakura." Menjeda beberapa saat untuk setiap kata.

Sedikit gerakin badan.

Cara tidur Sakura sudah di ubah. Indra merangkul Sakura, menempatkan wanita musim semi ini kedalam dekapan dadanya, di cium pucuk kepala merah muda.

Kelopak matanya ikut menutup.

" Aku tidak bisa membiarkan musim semi berlalu."

โ€ข
โ€ข
โ€ข
โ€ข

TAMBAHAN

Wajah Sasuke tertekuk.

Harusnya ia masih mengawasi Sakura. Tapi si dobe bodoh ini malah minta di temani cari kamar mandi atau sungai, si rubah ini mau buang air besar.

Dan di sinilah Sasuke sekarang. Di balik batu besar, menunggu Naruto yang belum selesai.

Perasaannya saja atau gimana. Rasanya kayak ada yang membuat dia kesal, rasa kesal ini bukan karna Naruto, tapi karna yang lain.

" DOBE CEPAT BODOH! "

" BENTAR TEME! "

Wajah Sasuke sudah bete di tambah bete karna tiba - tiba kesal sendiri.

T. B. C

Baru bisa aupdate nih ๐Ÿ˜… aku enggak tahu apa masih bagus cerita, kasih vote dan komentar kalian ya ๐Ÿ˜

Sampai jumpa lagi ๐Ÿ‘‹๐Ÿง•

Bแบกn ฤ‘ang ฤ‘แปc truyแป‡n trรชn: Truyen247.Pro