Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

II

𝔇engan kebebasan yang [name] dan Kazuha miliki sekarang, mereka akhirnya bisa mengembara kesana kemari seperti yang selalu diimpikan Kazuha. [name] tentu saja bahagia karena dapat sering kali melihat Kazuha yang tersenyum tulus, baginya itu sudah cukup. namun, sebagai seorang anak dari clan Kujou, [name] tentu saja sering mendapati adegan dimana ia diperlakukan seperti tuan putri, dan Kazuha tentu saja sedikit risih dengan hal itu. niat awal Kazuha adalah mengembara dengan bebas dan mendengarkan angin berhembus dan alam di sekitarnya, namun dengan [name] yang membuat mereka serba berkecukupan, Kazuha merasa kemampuannya semakin tumpul. tentu saja Kazuha berniat menyimpannya sendiri, toh begini saja sudah cukup bebas dari sebelumnya. lagipula ia tidak bisa membayangkan bagaimana jika tidak ada [name], dari awal memang [name] yang membuatnya tidak putus asa dengan pilihan dan mimpinya, ia juga lebih menyayangi [name] dari apapun di dunia ini. setiap malam, Kazuha kerap memikirkan cara untuk menghentikan perilaku istimewa tersebut, sampai suatu malam, pikiran Kazuha berakhir dengan suatu rencana, rencana yang mungkin bisa membunuhnya jika ia tidak berhati-hati.

"daun kering sudah, air putih sudah" bisik Kazuha di malam hari.

untung saja mereka sedang menginap di tengah-tengah hutan belantara; jika tidak, kemungkinan besar Kazuha dikira seorang treasure hoarder gila, atau seseorang yang mesum.

Kazuha kemudian bergegas membuka bahan makanan sembari memegang sebotol obat kimia yang sempat ia beli sebelum berkelana bersama [name]. tidak, ini bukan seperti yang dibayangkan, Kazuha tidak mungkin membunuh [name] dengan racun, itu sama saja dengan bunuh diri karena tidak mungkin ada seorang gadis pingsan di tengah hutan dengan mulut berbusa dibiarkan sendirian, pasti orang tua [name] langsung mengetahui bahwa itu ulah Kazuha. rencana Kazuha yang sesungguhnya, tidak lain adalah menaruh obat tersebut di bagian makanannya sehingga ia pingsan dan [name] tidak memiliki pilihan lain selain membawanya kembali ke ibukota untuk penyembuhan. sesampainya di ibukota, pastinya orang-orang akan curiga mengapa seseorang yang berkelana bersamanya tiba-tiba teracuni; dengan begitu, reputasi [name] sebagai anak keempat dari clan Kujou akan hancur lebur.

"ah aku hampir lupa" ucap Kazuha dalam hati sembari mengeluarkan kertas dari sakunya.

teruntuk Kazuha,
jika kau membaca surat ini dari saku-mu, itu berarti rencana kita telah berhasil dan reputasi [name] kemungkinan sudah hancur.

Kazuha menulis pesan tersebut di kertasnya. obat tersebut adalah obat khas Liyue yang membuat pengidapnya tidak sadarkan diri dan hilang ingatan selama beberapa hari. Kazuha menulis pesan tersebut dengan harap bisa memicu ingatannya ketika ia sudah kembali sadar. Kazuha tersenyum lebar, ia tak sabar ingin memulainya besok. tanpa ia sadari, [name] terbangun dari tidur pulasnya.

"hmm? Kazuha? sedang apa kau terbangun di tengah malam seperti ini?" ucap name dengan nada masih mengantuk.

Kazuha pun terkejut melihatnya, ia hampir salah tingkah dan melempar kertas catatan tersebut ke arah [name]. beruntung, ia cekatan dan menyimpan kertas tersebut di sakunya.

"a-ah bukan apa-apa. aku hanya bermimpi buruk tadi, dan ingin menghirup udara segar" balas Kazuha.

"oh kasihan sekali kamu ini. apa kau mau sup? sepertinya masih ada sisa jamur dari tadi siang, aku bisa membuatnya jika kau mau" tawar [name] sembari memasang muka sedih.

"ah tidak usah repot-repot" balas Kazuha.

"siapa yang repot? orang aku juga lapar wlee" balas [name] dengan menyulutkan lidah tanda ia sedang bermain-main.

Kazuha pun tertawa kecil, dan mereka memakan sup bersama. tanpa ia sadari, Kazuha sudah merasa sangat mengantuk. [name] pun menyadarinya dan menyanyikan lagu pengantar tidur.

"jika aku boleh jujur, suaranya tidak sebagus itu, sedikit serak malahan. makanannya pun sedikit terlalu asin. namun entah mengapa, rasanya suaranya dan masakannya adalah hal terbaik yang pernah kurasakan"

niat Kazuha memudar, ia sadar hal yang ia rencanakan sudah kelewatan batas. perlahan, ia mulai menutup matanya untuk tidur.

"sepertinya aku orang yang sangat jahat ya?"


・༓☾ ❊ ☽༓・

esok paginya, Kazuha terbangun oleh benda mirip batu bercahaya hijau yang tergeletak di perutnya. ia kemudian menggosok matanya dengan tatapan tak percaya; batu itu adalah sebuah vision! vision anemo! vision yang sudah ia mimpi-mimpikan sejak dulu. Kazuha pun bergegas menghampiri [name] untuk menyampaikan kabar gembira tersebut, namun setelah ia berpapasan dengan [name], ia sadar bahwa rambut [name] pucat dan matanya sayu, tanda [name] belum tidur semalaman. saat Kazuha hendak bertanya, ia sadar bahwa [name] memegang sebuah kertas. ya kertas, kertas yang sama dengan kertas yang ia tuliskan rencana gilanya tadi malam.

"oh, kau sudah bangun?" tanya [name] basa-basi.

Kazuha tidak bisa membalas apapun, tubuhnya membeku dan mulutnya tidak bisa digerakkan.

"kau... tidak suka kehadiranku disini ya?" ucap [name] menahan air mata.

"bukan, bukan begitu-" Kazuha berusaha menjelaskan apa yang terjadi, namun mulutnya tidak bisa bergerak karena ucapan [name] tidak sepenuhnya salah.

"Hmm? aku masih menunggu lho" ucap [name].

Kazuha masih tidak bergeming, ia panik setengah mati. bagaimana mungkin [name] menemukan catatan tersebut? ia juga sudah mengurungkan niatnya, harusnya itu jadi membaik.

[name] pun berpaling muka, ia tidak ingin melihat wajah Kazuha meskipun ia sedang tidak menangis.

Kazuha berusaha keras untuk mengeluarkan alasan, tetapi mulutnya tidak bisa terbuka sedikitpun.

tanpa disadari, [name] sudah menghilang berlari meninggalkan Kazuha dan kembali ke ibukota.

・༓☾ ❊ ☽༓・

Kazuha's POV:

tak terasa sudah satu Minggu berlalu semenjak kejadian mengerikan itu, hal tersebut bisa-bisa membuatku gila jika aku tidak bisa sedikit saja menahan emosi yang ada di dalam diriku. sungguh, ini Minggu yang panjang jika aku boleh jujur. namun sepertinya aku tahu pelampiasan emosi yang aku perlukan saat ini. aku pun berjalan menuju tavern terdekat. aku sudah berjanji untuk melewati minum pertama dengannya, tapi kalau begini masa bodoh lah, toh aku sudah cukup umur.

aku kemudian meminum segelas alkohol tersebut, tubuhnya seketika merasakan mual yang sangat berlebihan; ya, aku tidak kuat minum alkohol.

tak lama kemudian, ada seorang laki laki yang tidak jelas mukanya menghampiriku, entah karena pencahayaan dari tavern ini kurang, atau memang aku terlalu mabuk sehingga mukanya terlihat seperti bayang-bayang yang tidak jelas?

"oi tuan, apa kau tidak )@($+-$-"

kata-katanya mulai terdengar tidak jelas, sepertinya orang tersebut mengkhawatirkan ku ya? ah tapi sudah terlambat sepertinya, aku rasa aku sudah tidak sadarkan diri.

esok paginya, seorang laki-laki tadi malam berada di sampingku dan aku terbaring di atas tanah, sepertinya semalam ia yang mengamankan ku dari mabuk di tavern.

"ah, kau sudah bangun rupanya" kata laki-laki berambut pirang tersebut.

"ah- um?? kau yang membawaku kesini?" balasku dengan terbata-bata dan kebingungan.

"benar, kau sangat tidak kuat mabuk, makannya aku langsung cepat-cepat membawamu ke udara terbuka" balas lelaki tersebut.

"ah begitu ya?
kalau begitu, berapa aku harus membayarmu?"

"apakah kau bercanda? tidak usah repot-repot, aku melakukannya secara sukarela"

"ah tidak, aku memaksa"

"ah kau ini! jika kau keras kepala begitu, aku akan membocorkan semua yang kau katakan selagi mabuk ke Tenryou Commission"

"AH, KAU INI MENYEBALKAN SEKALI YA?!?!"

meskipun aku bilang begitu, rasanya menyenangkan bisa berbicara dengan orang sepertinya.

"Tomo" kata lelaki itu tiba-tiba.

"maaf?" balasku.

"ah maaf, panggil saja aku Tomo" lanjutnya.

"Tomo? teman?"

"bisa dibilang begitu. aku tidak punya nama sedari kecil, jadi kau bisa memanggilku Tomo saja" akhirnya.

"ah kalau begitu, salam kenal Tomo"

Tomo dan aku kemudian menjalani beberapa perjalanan bersama hingga akhirnya berpisah karena arah yang kita tuju berbeda. ya, mungkin memang masih ada ruang untuk orang dan teman-teman baru, sudah sewajarnya aku harus tetap bergerak.

to be continued.....

___________________________

author's note
halo, saya Rion. maaf banget kalo chapter yang ini gaje+cringe sekali. ini ceritanya masih berlanjut kok, jadi stay tuned ya, maaf kalo ceritanya ngebosenin🧍‍♂️

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro