Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

I


𝕾ebagai calon penerus salah satu clan samurai tertinggi di Inazuma, clan Kaedehara, Kazuha tentu saja diharapkan sebagai anak yang sempurna. Kazuha tumbuh menjadi anak yang penurut dan mudah diatur. namun siapa sangka? anak dari clan tinggi mengharapkan kebebasan, kebebasan menjadi pengembara. sedari kecil, Kazuha sudah sadar bahwa ia harus berhati-hati dalam perkataan-nya. mau tak mau, ia harus menyimpan perasaan tersebut jauh didalam lubuk hatinya, sehingga tidak satupun orang mengetahuinya.

Musim gugur di Inazuma. sudah biasa bagi Kazuha untuk menghadiri pertemuan para petinggi Inazuma, namun entah mengapa, ia merasakan detup jantungnya berdetak berkali-kali lebih cepat dari sebelumnya. Kazuha tentu saja bingung dengan dirinya sendiri, tidak biasanya seorang Kazuha tidak bisa bersikap tenang.

mungkinkah suara dari angin?

sesampainya di pertemuan, detup jantung Kazuha tidak lagi berdebar-debar. Kazuha sempat kecewa bahwa intuisinya salah. ia sudah bermimpi untuk bisa mendengarkan alam, namun jika seperti ini-

"AARGH" Kazuha menggerutu dan tidak bisa fokus ke pertemuan penting.

ia pun bergegas untuk meminta izin untuk mencari angin. biasanya, ayahnya tidak akan mengizinkannya dan menceramahi nya dengan alasan yang sama setiap kalinya.

"kau adalah calon pemimpin clan Kaedehara, kau harus terlihat sempurna di mata semua orang. alasanmu tidak masuk akal, bagaimana jika orang menganggapmu sakit jiwa?!?!"

kata-kata tersebut terus-menerus diucapkan oleh ayahnya, hingga Kazuha tidak akan terkejut jika ayahnya mengucapkan hal yang sama lagi.

namun hari ini tidak begitu, hati ayahnya sepertinya sedang baik hati, beliau memperbolehkan Kazuha untuk menghirup angin segar di halaman belakang aula pertemuan tersebut. tanpa pikir panjang, Kazuha segera berterimakasih kepada ayahnya dan keluar melalui pintu belakang.

"mungkin inilah penyebab jantungku berdegup kencang. awal mula kebebasan" gumam Kazuha senang.

sesampainya di halaman belakang, ia tak sengaja melihat sudah ada orang yang duduk di bangku kayu tua yang dikelilingi oleh pohon mapel. sebenarnya Kazuha tidak suka bersosialisasi, apalagi berkenalan dengan orang yang sebelumnya tidak pernah ia lihat. namun mau bagaimana lagi? ia sudah cukup gembira ayahnya memperbolehkannya untuk keluar dari pertemuan yang memuakkan itu.

di bangku kayu tersebut, terdapat seorang gadis cantik yang tidak pernah Kazuha lihat sebelumnya. Kazuha pun tanpa sadar berjalan mendekatinya, dan deg, seketika detak jantung Kazuha kembali berdetak kencang, Kazuha juga menyadari perasaan baru, euforia yang sangat berlebihan, bahkan lebih bahagia daripada disaat ayahnya memperbolehkannya untuk mencari angin.

"ah yang benar saja" decak Kazuha kesal. ia tak menyangka penyebab ia merasakan euforia dan berdegup sangat kencang adalah tanda angin dari sang gadis ini. mata dan rambutnya yang bercahaya memantulkan warna merah daun mapel pun membuat Kazuha makin resah, mengingat seberapa cintanya ia pada daun mapel.

gadis tersebut tidak menyadari keberadaan Kazuha, maklum saja, jarak mereka hampir 10 meter jauhnya, namun cukup dekat untuk mendengar satu sama lain, sehingga Kazuha berusaha untuk tidak berbicara se-huruf pun.

"hmmmm~ da da da~ lalala~"

gadis itu pun bersenandung sebuah lagi yang tidak lain adalah lagu kebangsaan Mondstadt.

"suaranya tidak begitu merdu, namun entah mengapa aku bisa mendengarnya seharian, seperti angin" gumam Kazuha dalam hati.

gadis tersebut lalu menyadari kehadiran Kazuha, bergegas berdiri dan membungkuk hormat.

"Selamat siang, saya Kujou [name], anak keempat dari clan Kujou dari Tenryou Commission" ucap [name] tergesa-gesa.

"ah, saya Kaedehara Kazuha, senang bertemu denganmu" balas Kazuha dengan senyum khas nya yang canggung.

"KAEDEHARA KAZUHA?!?!" teriak [name] spontan.

"I-iya??" balas Kazuha kebingungan.

"AKH, MAAFKAN SAYA TELAH BERTERIAK DAN MENGGANGGU WAKTU SENDIRI ANDA" ucap [name] panik sembari sujud ke tanah bukti permintaan maafnya yang bersungguh sungguh.

tanpa disadari, kening [name] lecet karena menghantam tanah terlalu keras. Kazuha pun menyadarinya, dan duduk didepan [name]. Ia pun menarik kepala [name] keatas dan mendekat ke wajah [name].

"santai saja, clan Kujou Dan clan Kaedehara kan sederajat, harusnya kau tidak perlu menunduk ketika berkenalan denganku" ucap Kazuha sembari menepuk kepala [name].

[name] hanya terdiam, mukanya memerah karena malu, dan mukanya berkaca-kaca seperti ingin menangis saking malunya. Kazuha pun bingung dan memikirkan cara untuk menghiburnya, namun tidak terpikirkan satu cara pun untuk menghibur [name].

"Uhm, ayo kabur dari pertemuan ini" ajak Kazuha dengan nada bersemangat.

"anu, maaf?" balas [name] kebingungan.

"ah habis, kau kan anak keempat, dan jika kau cukup senggang hingga diperbolehkan kemari, aku berasumsi bahwa itu tidak akan menjadi masalah besar jika kau menghilang sementara" ucap Kazuha.

"BUKAN BEGITU! memang tidak akan menjadi masalah besar jika saya menghilang, tetapi anda kan anak satu-satunya clan Kaedehara, pasti akan menjadi masalah besar" ujar [name].

"aku.. hanya ingin bebas" ucap Kazuha

"maaf?" balas [name] kebingungan.

Kazuha tidak tahu mengapa ia mengatakan hal tersebut, tetapi mulutnya seperti tak terkendali. ada keinginan dalam hatinya untuk mencurahkan semua perasaan yang selama ini ia pendam sendirian kepada gadis bernama [name] ini.

"ah maaf" ucap Kazuha spontan.

"hey, jangan minta maaf" balas [name]

"tiada yang berhak menghancurkan mimpi dan harapan seseorang, bahkan tuhan sekalipun" lanjut [name].

Mata Kazuha membesar, tanpa disadari air matanya keluar tanpa henti. siapa sangka impian yang sebagian besar orang mengira adalah hal yang tidak berguna bisa membuatnya seperti itu?

[name] pun kebingungan dan berusaha menenangkan Kazuha.

"aku ingin menjadi pengembara yang bebas" ucap Kazuha terkikih-kikih.

[name] pun merasa iba, siapa yang menyangka bahwa orang yang ia kira tidak punya perasaan itu bisa serapuh ini.

"ayo kita keluar dari sini" ujar [name].

"hmm?" balas Kazuha kebingungan.

"ah, aku minta maaf jika anda sedang tidak ingin keluar, tetapi saya mengenali daerah ini, saya rasa anda akan senang jika kita berjalan-jalan sebentar" ucap [name] panik sembari terbata-bata.

"PFFT"
"ah maaf maaf" ucap Kazuha yang sedikit terhibur dengan tingkah [name] yang kepanikan.

"kalau begitu, tolong perlihatkan aku jalannya" tambah Kazuha sembari tersenyum kearah [name].

[name] pun tidak bisa berkata apa-apa lagi selain membalasnya dengan senyuman yang sangat lebar. [name] tidak menghiraukan mukanya yang Semerah daun mapel yang ada dibelakangnya, karna sungguh, senyum Kazuha saat itu adalah hal terindah yang pernah ada, pikir [name].

sedikit yang mereka ketahui, pertemanan diantara mereka akan menjadi sangat indah.

・༓☾ ❊ ☽༓・

musim panas di Inazuma, tak terasa sudah 5 tahun semenjak ia mengenal gadis bernama Kujou [name] ini. mereka tidak bisa dipisahkan layaknya spons dan air, begitu ujar sebagian besar rakyat Inazuma.

ya, bukan hal yang asing bagi rakyat Inazuma jika rumor kedua anak dari clan tinggi di Inazuma sangat ramai dibicarakan, bahkan rumor tentang mereka berdua berpacaran tentu bukan hal yang mengejutkan. namun tentu saja kenyataannya bukan seperti itu. mereka berdua lebih nyaman menggambarkan hubungan pertemanan mereka seperti angin dan daun mapel, meskipun tidak bisa dibantah jika keduanya memiliki perasaan pada satu sama lain dan sama-sama menyadarinya.

tiada alasan khusus bagi mereka selain rasa hormat untuk tidak menyatakan perasaan pada satu sama lain, setidaknya itu yang Kazuha pikiran.

berbeda dari yang Kazuha pikiran, [name] memiliki alasan khusus yang ia tidak pernah bicarakan dengan orang lain. [name] tahu bahwa jika mereka menyatakan perasaan satu sama lain, impian Kazuha untuk bebas akan menjadi tidak lebih dari sekedar cerita fiksi yang tidak mungkin terjadi. [name] berusaha sebaik mungkin untuk tidak jatuh hati kepada Kazuha, namun nihil.

"ah sudahlah, yang penting aku tidak mengganggunya" ujar [name].

malam ini, Kazuha yang sudah berumur 17 tahun akan dinobatkan sebagai kepala dari clan samurai Kaedehara. tentu saja, [name] berada di sebelah Kazuha sepanjang malam, [name] ingin memastikan bahwa Kazuha bisa melawan ketakutan terbesarnya, menjauh dari mimpinya untuk bebas.

"PFFT, kau sangat tidak cocok dengan gaya rambut yang rapi" ucap [name].

"ahh, kau ini menyebalkan sekali ya" balas Kazuha kesal.

merekapun bercanda semalaman untuk menunggu panggilan peresmian Kazuha.

tak lama kemudian, BRAK suara hantaman pintu yang keras mendobrak pintu ruangan yang diisi Kazuha. disana berdiri seorang pria dewasa mirip Kazuha yang tidak lain adalah ayahnya sendiri. pria kemudian bersujud di depan Kazuha dan berusaha tidak meneteskan air mata.

"maaf Kazuha, ayah sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi tetap gagal" ucap ayahnya.

"a-apa maksudnya ayah?" tanya Kazuha kebingungan.

"clan kita, reputasi clan samurai Kaedehara, hancur lebur. clan kita sudah selesai" ucap ayah Kazuha.

Kazuha pun memberikan tatapan tidak percaya, namun tiba-tiba air mata nya menetes perlahan, ia tidak tahan untuk tidak menangis. Kazuha pun melihat ke arah [name] sembari tersenyum. mereka pun berpelukan sembari menangis bersama-sama. sepertinya, inilah bagian baru di kehidupan Kazuha, bagian dimana suatu keinginan terdalam terwujud.

to be continued....





____________________________

author's note

hey hey, Rion disini. sebenarnya saya menulis fan fiction ini tidak lain adalah hadiah iseng-iseng yang saya buat untuk teman saya, awalnya iseng-iseng, KOK LAMA-LAMA SERU JUGA??

btw maapken kalo cerita saya cringe sekali. sebenarnya ini cerita romance, tapi aku ga pandai nulis cerita romance, jadi maaf kalau ceritanya belum ada nuansa-nuansa romance sama sekali (maklum jomblo sejak lahir). jadi tunggu aja chapter selanjutnya, siapa tau ada romance yang lebih² dari sekarang 🙏.





Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro