Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

III. Kencan

Di sekolah, kelas VI-A…

Tori: Kyle! Kau tadi benar-benar menyetujui untuk pergi kencan dengan Kwan Lee!?

Kyle: Ya… Aku merasa terpaksa sebenarnya. Dia mengajakku di depan banyak orang, dan aku tidak ingin keadaan jadi canggung, jadi aku setuju untuk ikut

Kwan Lee, cowok dari angkatan yang sama dengan Kyle, Tori, dan Taren, walau mereka tidak sekelas dengannya.

Kwan adalah cowok yang populer karena dia tampan, atletik, dan dari keluarga kaya. Dan dari kabar sekolah, Kwan menyukai Kyle, dan ingin mengajak Kyle untuk kencan.

Wajar sih, kenapa Kwan menyukai Kyle. Kyle sebenarnya adalah orang yang cantik, pintar, dan anggun.

Banyak sekali laki-laki yang ingin mengungkapkan perasaan mereka kepada Kyle, hanya saja mereka tidak berani, mereka merasa bahwa mereka kurang baik untuk Kyle, jadi itulah kenapa Kyle lebih banyak mendapat surat cinta daripada di datangi oleh para lelaki itu tersebut.

Tori: 'Benar juga. Dr. Hughes pernah bilang kalau Kyle itu sangat mirip ibunya Dr. Hughes, dan beliau adalah orang yang sangat cantik. Dan walau beliau sudah berumur lebih dari 70 tahun sekarang, beliau masih mendapat banyak surat pengungkapan cinta sampai sekarang walau sudah dan masih menikah. Tapi sepertinya Kyle mendapat lebih banyak, karena dia memiliki aura misterius'

Kyle: *Sigh* Aku bisa bertoleransi kalau hanya surat-surat saja, tapi langsung di dekati dan diajak kencan? Entahlah…

Tori: Ya… Kau sudah setuju, kau tidak bisa apa-apa lagi. Ngomong-ngomong, kencannya kapan? Dan dimana?

Kyle: Malam ini, jam 6. Jujur ya, aku tidak menyukai Kwan

Tori: Eh? Kenapa begitu? Biasanya orang akan senang untuk diajak kencan oleh cowok terpopuler di sekolah. Ditambah, Kwan adalah anak dari keluarga orang kaya

Kyle: Tapi bagiku, dia jelas-jelas seperti jock sombong yang berpikir mereka bisa mendapatkan apa saja yang mereka mau dan berpikir kalau semua orang tunduk kepadanya, aku tidak menyukainya. Aku suka orang yang atletik, tapi aku lebih suka kalau orang itu juga orang yang baik, perhatian, dan menyukaiku sebagai aku, bukan karena penampilan atau apa yang orang lain katakan tentangku

Tori: 'Deskripsinya mirip Taren, cuma dengan tambahan kalau dia lumayan dungu'

Kyle: Dan juga, mana mungkin aku rela membiarkannya untuk berpikir kalau dia bisa 'membeli' perasaanku kepadanya. Aku lebih suka orang yang menyukaiku dengan tulus, bukan dengan orang yang akan berpikir semua bisa dibeli dengan uang, termasuk perasaan seseorang

Tori Benar juga

Skip time, rumah keluarga Swift...

Keadaan di rumah keluarga Swift bisa dibilang…

Memiliki semacam aura.

Taren yang sedang merajuk di pojok ruang tamu, dengan Tori, Tornado, Valkan, dan Rocky (dalam mode mobil mainan) yang ber-sweatdrop.

Tori: Itulah kenapa aku selalu memberitahumu untuk cepat-cepat menyatakan perasaanmu kepadanya

Rocky: Kau terlalu malu, dan sekarang Kyle sudah diajak kencan oleh anak terpopuler di sekolah

Tornado: Itulah yang terjadi jika kau tidak cepat memberitahu tentang perasaanmu kepada Kyle; Kyle akhirnya diajak kencan

Valkan: Bukankah yang mengajak Kyle kencan itu adalah anak dari keluarga kaya?

Tori: Iya. Dari apa yang aku dengar, sepertinya Kwan akan mengajaknya kencan nanti malam di sebuah restoran mewah di kota. Harus mendapat reservasi dan ada dress code-nya juga

Rocky: Bagaimana kalau kita mengintai mereka nanti malam?

Valkan: Tapi bukankah itu ilegal?

Rocky: Maksudku, kita memperhatikan mereka, apa Kyle senang dalam kencan itu atau tidak. Kalau tidak, Taren mungkin masih ada kesempatan. Kalau situasi menjadi jelek, kita bisa menyelamatkan Kyle

Tornado: Ada benarnya juga. Tapi bukankah kalau restoran mewah secara umum itu harus memiliki reservasi? Kalau tidak memiliki reservasi, kita tidak bisa masuk. Dan kita kan Athlon, kita tidak bisa masuk

Tori: Kalau itu, mungkin aku punya solusinya

Valkan: Maksudmu?

Tori: Kebetulan, ibuku mengajakku ke restoran yang sama dengan tempat kencannya Kwan dan Kyle, dan ibuku sudah membuat reservasi untuk dua orang. Tapi karena ibuku ada kerja mendadak, ibuku tidak sempat membatalkan reservasi itu, jadi kita bisa menggunakan reservasi itu untuk mengintai Kwan dan Kyle

Tornado: Boleh juga

Rocky: Sekarang tinggal pakaiannya

Tori: Aku mungkin masih memiliki gaun lamaku saat aku dibelikan bibiku setelah dia menikah, semoga masih bagus. Aku mungkin masih memiliki kamera bentuk pin yang Dr. Hughes pernah buatkan untukku. Bagaimana, Taren? Kau setuju tidak?

Taren, yang sudah menghadap ke arah Tori dan Athlon-nya, mengangguk setuju tanpa berkata apapun.

Tornado: Operasi pengintaian kencan dimulai!

Skip time, malam, jam 6, depan gedung Dalling Siin

Taren dan Tori sudah berdandan, menyamar, dan siap untuk operasi pengintaian mereka. Mereka bersama Athlon Taren yang lain, tapi mereka dalam mode kendaraan.

(Pakaian Tori)

(Gaya rambut Tori)

(Pakaian Taren)

Tori: Oke- kita hanya tinggal menunggu Kyle dan Kwan saja

Tornado: Apa itu Kwan disana?

Tori dan Taren menoleh ke arah pintu masuk gedung, dan tentu saja, Kwan sedang menunggu Kyle datang.

Kwan adalah remaja sebaya mereka, dan tingginya setara dengan Taren. Kulitnya yang sawo matang, dan matanya berwarna biru laut. Wajahnya sangat tampan, jadi tidak heran kenapa perempuan menyukainya.

Tentu saja, karena ia sedang mengajak kencan murid paling cantik dan misterius di sekolah ke sebuah restoran mewah, dia juga berdandan untuk kencan ini.

(Pakaian Kwan)

Tidak memakan waktu lama sampai satu mobil kuning kecil yang mudah sekali dikenali untuk tiba di depan gedung Dalling Siin.

Pintu mobil terbuka dengan sendirinya, dan muncullah sosok yang dikenali, hanya saja penampilanmu benar-benar berbeda dari biasanya. Lengkap dengan make-up dan sebagainya.

(Pakaian Kyle)

(Gaya rambut Kyle)

Orang-orang disekitarnya langsung terpana oleh penampilannya. Tori dan Taren tidak kalah terkejut, dengan Taren yang wajahnya memerah.

Penampilannya yang begitu anggun, dengan wajahnya yang tidak memiliki ekspresi yang membuatnya lebih anggun, membuat semua orang sampai dari seberang jalan berhenti untuk melihat kecantikan, keanggunan, dan auranya yang begitu indah.

Tori: 'Astaga- ini benar-benar Kyle, kan!? Kyle Hughes yang sama, kan!?'

Taren: *Blushing* 'Cantik sekali…'

Kwan: *Membungkuk dan meletakkan tangan kanan ke dada kiri* Kyle! Senang bertemu denganmu di malam yang indah ini. Dan kau tidak kalah cantik dengan malam ini juga

Kwan mengulurkan tangannya kepada Kyle. Kyle menerima undangan untuk menggenggam tangan Kwan walau wajahnya tidak berubah dan tidak berkata apapun.

Mereka pun memasuki gedung, dan mereka tidak terlihat lagi.

Taren, yang sekali lagi merajuk di ujung semak-semak di luar gedung. Tori yang melihat Taren dan ber-sweatdrop.

Tori: Ayolah! Masa kau rela membiarkan Kyle diambil orang itu!? Ayo! Kita masuk!

Dengan kekuatan terpendam, Tori entah bagaimana berhasil menarik Taren untuk berdiri, dan memasuki gedung.

Rocky: Beritahu kami kalau terjadi sesuatu!

Tori: Pasti!

Skip time, lantai 7...

Lantai 7 dibuat khusus sebagai restoran. Pemilik gedung Dalling Siin mengurus semua yang ada di dalam gedungnya, dan sang pemilik gedung membuat lantai 7 menjadi restoran.

Dan dimana lokasi Kwan dan Kyle sekarang?

Mereka berada di kursi untuk 2 orang di sebelah jendela. Cliché, tapi tempat terbaik sudah pasti di dekat jendela, apalagi kalau mau melihat pemandangan kota di malam hari.

Dan dimana lokasi Taren dan Tori?

Mereka tidak ada di kursi sebelah jendela juga, tapi mereka berada di belakang kursi booth yang berada di tengah-tengah ruangan. Jadi mereka bisa melihat Kyle dan Kwan, tapi mereka tidak bisa melihat Taren dan Tori.

Taren yang terlihat pasrah, dan Tori yang fokus kepada Kyle dan Kwan.

Tori: Sejauh ini tidak ada apa-apa. Mereka hanya minum jus

Taren: Ya iyalah. Masa alkohol?

Dengan Kwan dan Kyle, Kwan mencoba untuk membuka pembicaraan dengan Kyle. Tapi Kyle sama sekali tidak membuat kontak mata dengan Kwan, dan hanya melihat ke arah jendela.

Kwan: Bagaimana, Kyle? Menyukai pemandangan dari atas sini?

Kyle: Ya, lumayan…

Kwan: Ayahku berteman baik dengan pemilik gedung, jadi kita bisa datang ke tempat yang keren ini. Keren, kan?

Kyle: Hmm…

Tori: *Sweatdrop* 'Jelas-jelas Kyle tidak tertarik. Dia tidak membuat kontak mata dengan Kwan, dan jawabannya pendek-pendek semua'

Kwan sepertinya tidak menghiraukan kalau Kyle roda mempedulikannya. Malahan, Kwan berbicara terus menerus tentang dirinya tentang betapa hebat, dan berbakat dirinya. Kyle sama sekali tidak mempedulikannya, dan saat ia melihat Kwan, ekspresinya poker face.

Taren, Tori: 'Sama sekali tidak tertarik…'

Walau setelah makanan tiba, tidak ada perubahan. Kwan masih berbicara dan membanggakan dirinya sendiri, sedangkan Kyle makan dalam diam sambil mendengarkan dengan wajah poker face-nya.

Kencan yang aneh, itulah yang terjadi.

Dan setelah makanan mereka selesai, baru Kwan berbicara dengan Kyle dengan benar-benar.

Kwan: Jadi, bagaimana? Apa kau sudah cukup jatuh cinta denganku?

Jujur, Kyle terkejut dengan pertanyaan aneh ini. Sebenarnya Kyle lelah mendengarkan Kwan yang dari tadi membanggakan dirinya sendiri dan tidak pernah sama sekali untuk bertanya tentang dirinya atau membuat pembicaraan lain.

Kyle menghembuskan nafas pelan sebelum menjawab.

Kyle: Jujur, kau bukanlah tipeku. Ya, kau atletik, dan tampan. Tapi itu saja. Sisanya hanya kesombongan dan kebanggaan terhadap dirimu sendiri tentang betapa hebatnya dirimu karena kau mahir dalam olahraga dan bahwa kau berasal dari keluarga kaya. Tapi apa kau menanyakan apapun tentang aku? Tidak. Kau sama sekali tidak memiliki niat untuk mengetahui siapa diriku atau ingin mengenalku lebih dalam, kau hanya terus menerus membanggakan dirimu, dan itu saja. Kau mungkin disukai banyak orang, tapi aku tidak menyukaimu. Itu saja

Kwan terdiam, Taren dan Tori terdiam. Tidak ada yang bisa menjawab atau menanggapi apa yang baru saja Kyle katakan.

Kyle berdiri dari bangkunya dan mengambil tasnya sebelum meletakkan uang di meja; uang bayaran di bagian makanan dan minumannya. Kyle sama sekali tidak niat untuk membiarkan Kwan untuk membayar semuanya, jadi Kyle membawa uang sendiri untuk membayar porsinya saja.

Kyle: Terima kasih untuk malam ini. Tapi aku harap kita tidak akan pergi untuk kencan yang kedua. Selamat malam

Dengan kata-kata terakhir itu, Kyle pergi menuju lift, dan menghilang setelah memasuki lift dan pintu lift tertutup.

Kwan tertinggal sendirian di mejanya. Entah apa yang ia pikirkan sekarang, tapi lebih baik itu tidak perlu diketahui.

Tori: Sepertinya Kyle bisa mengatasi situasi dengan baik. Sepertinya kau masih ada kesempatan, Taren

Taren: *Blush* Hah!?

Tori hanya tertawa sebelum menarik Taren untuk membayar makanan mereka, dan pergi keluar dari gedung.

Taren: Aku tahu pasti besok tidak akan memakan waktu lama sampai satu sekolah mengetahui kalau Kyle tidak menerima proposal Kwan untuk jadi pacarnya

Tori: Ini pasti menarik

Cinta adalah topik yang sulit, tapi cinta bisa mudah dipahami jika menemukan orang yang tepat.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro