II. Jaga Rahasia
"Kyle!"
Kyle: *Terkejut* Astaga- Taren? Tori? Ada apa?
Taren: Apa maksudmu, "ada apa"? Kenapa kau sendirian di kelas? Ini sudah waktunya pulang, dan kau hanya berdiam disini sendirian
Kyle: Eh?
Benar juga. Semua orang sudah pergi pulang. Kyle satu-satunya orang yang di kelas kalau kedua sahabatnya tidak dihitung.
Tori: Tidak seperti biasanya kau melamun dan tidak mendengar suara bel, apa lagi kalau hari ini bukan hari piket-mu. Apa kau sedang memikirkan sesuatu?
Kyle: Ah- oh, tidak. Tidak penting, kok
Taren: Yang benar?
Kyle: Benar. Sudahlah, ayo kita pulang
Walau mereka merasa tidak yakin dengan jawaban teman berambut biru mereka, mereka merasa kalau lebih baik untuk tidak menanyakannya kalau Kyle memang tidak ingin membicarakannya. Mereka pun mengikuti Kyle keluar kelas, dan menuju gerbang.
Theta datang untuk menjemput tidak hanya Kyle, tapi Taren dan Tori juga.
Mereka punya rencana untuk datang ke rumah Kyle, karena Dr. Hughes sedang mengerjakan sesuatu untuk Tori. Taren ikut karena dia penasaran dan tidak mau sendirian di rumahnya, dan dia sudah menitipkan para Athlon-nya di rumah keluarga Hughes sebelum ke sekolah. Mereka bertiga sempat pergi ke sekolah bersama-sama dan diantar Theta.
Skip time, rumah keluarga Hughes, garasi…
Kyle: Jadi, ibu. Apa yang sedang ibu kerjakan untuk Tori?
Dr. Hughes: Ya, saat ibu melihat kau dan Taren memiliki Athlon kalian sendiri, ibu pun berpikir untuk membuatkan Athlon untuk Tori juga, jadi kalian menjadi sebuah tim Athlon yang besar!
Tori: Tunggu- Athlon untukku!? Apa benar!?
Dr. Hughes: *Mengangguk* Mhm! Aku belum membuat tubuh robot mereka, tapi aku masih memiliki cetak biru-nya. Aku sudah membuatkan inti pikiran mereka, jadi Tori hanya perlu untuk terikat dengan mereka. Beri saja nama yang kau suka
Tori: Seseorang, cubit aku. Aku harus tahu kalau aku bermimpi atau tidak
Taren: *Mencubit lengan Tori*
Tori: Ow-!
Taren: *Berwajah watados (wajah tanpa dosa)* Ini nyata
Tori: Lama-lama aku akan memukulmu dengan palu
Taren: Kau yang memintanya, kenapa kau marah?
Kyle: Sudah sudah, kalian berdua. Jangan ada yang bertengkar
Tori, Taren: *Memalingkan wajah mereka dari satu sama lain dengan kesal* Hmph!
Kyle: *Menghembuskan napas pasrah* Kalian ini…
Dr. Hughes: *Membawa kotak berisi 3 inti pikiran Athlon* Ini dia, Tori. Jaga mereka dengan baik, ya?
Tori: Itu pasti. Dan, terima kasih Dr. Hughes
Dr. Hughes: Akulah yang harus berterima kasih, karena sudah melatih dan menjaga tim Athlon dan para pilot dengan baik
Kyle: Jadi, apa yang akan kau namakan mereka?
Tornado: Vortex?
Valkan: Blaze?
Alpha: Spot?
Kyle: Itu nama anjing!
Theta: Breeze?
Rocky: Bill?
Taren: Itu nama salah satu komentator!
Beta: Ini sangat sulit! Jangan beri nama yang rumit!
Tori: Aku menghargai saran kalian, tapi aku sudah memikirkan nama untuk mereka. Solar, Lunar, dan Gaia
Theta: Nama-nama yang unik
Valkan: Memang terdengar istimewa
Tori: Ya. Selamat datang di tim Athlon, Solar, Lunar, dan Gaia
Dengan begitu, inti pikiran mereka mulai bercahaya lebih terang setelah calon pilot mereka mengatakan itu. Solar, Lunar, dan Gaia sudah secara resmi menjadi bagian dari tim Athlon.
Skip time, beberapa hari kemudian, di sekolah, kelas VI-A…
Lagi-lagi, ada orang yang sedang makan sendirian di kelas.
Sebenarnya dia memang seorang penyendiri, tapi itu sebelum dia bertemu dengan kedua teman-temannya.
Karena sekarang dia sudah sering bersama kedua teman-temannya tersebut, orang lain mungkin tidak akan mempercayai mata mereka kalau mereka melihat dia akan menyendiri di suatu tempat seorang diri tanpa teman-temannya.
Kyle: 'Apa aku harus memberitahu mereka? Mereka sudah merasa curiga kalau ada yang tidak beres. Tapi bagaimana kalau mereka terseret ke dalam bahaya karenaku? Aku bahkan tidak tahu siapa orang misterius ini. Apa ini mungkin jebakan? Tapi kalau aku tidak memberitahu siapapun, tidak akan ada yang tahu aku berada dimana, dan ibu dan ayah akan panik, mengira aku menghilang atau dibunuh. Aduh… Bagaimana ini…?'
Taren: Kyle?
Kyle: *Terkejut* ASTAGA HIJAU BIRU- TAREN!?
Taren: Kenapa kau sendirian disini? Tidak biasanya kamu makan seorang diri di kelas
Kyle: Ah- itu… Aku hanya ingin makan di tempat sunyi saja
Taren: *Mendekat ke wajah Kyle* Yang benar?
Kyle: *Blush + panik* I-iya! Benar! A-aku mau ke perpustakaan, j-jadi jangan ikut aku ya?
Saat Kyle mencoba berjalan melalui Taren dengan cepat tapi juga mencoba untuk terlihat seperti dia menghindarinya, Taren meraih pergelangan tangan Kyle, dan Kyle menjadi menghadap ke arah Taren, dan tidak bisa kemana-mana.
Mungkin acting Kyle tidak terlalu bagus, dan Taren sudah curiga dari beberapa hari yang lalu. Dia tidak akan menerima jawaban 'tidak', terutama dari seorang teman yang jelas-jelas terlihat seperti mereka sedang dalam kesulitan.
Taren: *Menetap Kyle di matanya dengan ekspresi serius* Kyle, aku sudah mengenalmu cukup lama untuk mengetahui kalau ada sesuatu yang salah. Aku mohon, tolong beritahu aku apa yang ada di dalam pikiranmu, mungkin aku dan Tori bisa membantu. Aku mohon…
Kyle yang sudah tahu sikap Taren seperti apa, hanya bisa menghembuskan napas pasrah-nya.
Kyle: Baiklah. Tapi aku ingin membicarakan ini di tempat yang lebih sunyi, sepi, dan tidak ada orang yang mengganggu atau tahu keberadaan kita. Jadi lebih baik kita pergi ke suatu tempat yang tidak pernah dikunjungi orang lain, dan bertemu disana. Bawa saja Tornado, Valkan, dan Rocky bersamamu. Aku juga akan membawa Alpha, Beta, dan Theta bersamaku. Tapi yang akan aku beritahu tidak boleh dibocorkan ke siapapun, ini rahasia kau, aku, Tori, dan para Athlon
Taren: *Melepaskan genggamannya dari pergelangan tangan Kyle* Baiklah, aku mengerti
Kyle: *Menghembuskan napas* *tersenyum kecil* Terima kasih
Taren: *Blush* Ah- iya, tidak masalah…
Skip time, waktu pulang…
Gadis berambut coklat yang terlihat sedang menunggu orang di depan kelas bisa terlihat tersenyum jahil kepada temannya yang berambut merah yang datang untuk menunggu teman mereka yang satu lagi karena dia sedang piket kelas.
Tori: Jadi bagaimana?
Taren yang sudah tahu apa yang akan Tori katakan hanya membuat ekspresi kesal sementara dia menolak untuk melakukan kontak mata dengannya.
Taren: Tori, aku dan Kyle bukan pasangan
Tori: Kau bilang begitu, tapi kalian terlihat mesra sekali saat waktu istirahat. Seperti acara drama cinta saja
Taren: *Light blush* Dengar- aku dan Kyle tidak punya hubungan apapun. Aku hanya ingin membantunya sebagai teman, dan aku mengkhawatirkannya sebagai teman
Tori: "Teman". Baiklah, terserah kamu
Taren hanya bisa membalikkan bola matanya dengan kesal setelah mendengar respon teman ala-ala detektif-nya.
Saat itu, Kyle yang sudah ditunggu pun akhirnya datang.
Kyle: Kalian tidak menunggu lama, kan?
Tori: Oh, tidak, tidak kok
Kyle bisa melihat Tori dan Taren melirik ke arah satu sama lain. Tori dengan tatapan jahil, dan Taren dengan tatapan kesal.
Walau Kyle tidak tahu konteks-nya, dia yang sudah tahu sikap kedua temannya pun sudah mengetahui kalau mereka berdebat, dan Kyle merasa dia tidak ingin terlibat dengan pertengkaran mereka.
Kyle bisa merasakan aura cengkraman dari mereka berdua ke satu sama lain, tapi dia memilih untuk mengabaikannya.
Kyle: Ya sudah. Ayo kita pergi
Kontes tatapan-lirikan kedua pilot dan calon pilot langsung diberhentikan setelah sang pilot Athlon pertama mulai berbicara dan berjalan pergi, dan mereka pun langsung mengikutinya.
Skip time, di jalan…
Kyle, Taren, dan Tori menaiki Theta, dengan para Athlon sisanya mengikuti dari belakang.
Suasana terasa begitu tegang.
Mungkin karena mereka begitu diam. Biasanya mereka akan berbicara sepanjang perjalanan tanpa habis.
Tapi karena urusan ini adalah sesuatu yang sangat penting, tidak ada satupun orang yang berani mengucapkan satu kata.
Taman Bon Pul…
Saat sudah sampai, ada seseorang di taman itu.
Taren: Kyle, kau bilang akan menjelaskan masalahmu kalau tidak ada orang. Ini ada orang
Kyle: Aku akan menjelaskannya nanti. Kalian mendengar, sekaligus menjadi pelindung kalau sesuatu terjadi. *mengeluarkan kertas dari kantongnya dan memberikannya kepada Taren sebelum keluar mobil* Ini untuk konteks. Dan ada alat perekam di jaketku, jadi kalian bisa melihat dan mendengar percakapan kami
Tori: Hei- Kyle! Tung-
Sebelum Tori bisa menyelesaikannya kalimatnya, pintu kiri Theta sudah ditutup, dan Kyle bisa terlihat berjalan memasuki taman Bom Pul, dimana seorang wanita yang terlihat seperti dia berusia 20-an berdiri, terlihat seperti menunggu seseorang.
Seorang wanita yang cantik. Rambutnya pirang silver, matanya berwarna emas yang mengkilap, dan tinggi. Dia juga berdandan dengan cantik dan rapi.
"Mei Xu Hughes, benar?"
Kyle: Benar. Dan kurasa kau yang mengirim surat itu? Siapa kau?
Taren: Nama asli Kyle, Mei Xu?
Theta: Bukan nama asli. Itu nama keduanya
"Aku Irene Hata. Bisa dibilang, aku dulu bos kakakmu sebelum dia meninggal"--Irene.
Kyle: 'Bos'? Fu Xi masuk organisasi apa ini?
Irene: Organisasi 'Silver Forge', adalah organisasi khusus untuk menghapuskan kejahatan tanpa sepengetahuan lawan. Memang, ada Tobot dan Athlon yang sudah ada untuk melindungi kota, tapi Silver Forge lebih memilih untuk mengeliminasi para penjahat yang lebih… Permanen
Walau tidak dikatakan secara langsung, Kyle mengerti apa yang dimaksud dengan Irene.
Irene: Aku memintamu datang kesini agar para musuh tidak bisa menemukan kita dan menyerang kita secara tiba-tiba. Alasanku memintamu datang adalah tentang orang yang bertanggung jawab atas kematian Fu Xi
Kepala Kyle terasa sedikit berat setelah mendengar pernyataan Irene.
Kyle: Orang yang bertanggung jawab? Jadi ada orang yang menembaknya dengan sengaja? Bukti apa yang kau miliki kalau penembakan itu sengaja?
Tori dan Taren yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan Kyle dan Irene dari Theta merasa kalau darah mereka menjadi dingin. Mereka tahu Kyle dulu punya seorang kakak perempuan yang meninggal 2 tahun yang lalu, tapi mereka tidak tahu penyebab kematiannya karena mereka tidak berani bertanya.
Wanita itu tidak mengatakan apapun, hanya memberikan Kyle sebuah tablet yang sudah dinyalakan, dan layarnya menunjukkan sebuah video yang belum diputar.
Irene: Anggap saja ini sebuah hadiah kecil sebelum memulai penyelidikanmu. Yang bisa aku beritahukan untuk saat ini adalah, mereka adalah anggota organisasi pembunuh, dalam nama 'Earth's Blood'. Pemimpin mereka adalah seorang gadis berumur 17 tahun bernama Reggie Phoenix. Tentu, aku tidak bisa membuktikan kalau organisasi Reggie adalah organisasi yang bertanggung jawab dengan kata-kataku saja, tapi aku yakin kau akan menemukan semua bukti di video ini, dan kau akan mengetahui organisasinya dengan simbol ini
Irene mengeluarkan sebuah foto yang menunjukkan sebuah logo.
(Art by me)
Logo yang terlihat simpel, tapi logo ini dimiliki oleh organisasi yang begitu berbahaya.
Irene memberikan foto tersebut kepada Kyle.
Irene: Hanya ini yang bisa aku jelaskan sampai sekarang. Kalau kau sudah menyelidiki ini cukup dalam, aku akan memberikanmu dan teman-temanmu yang kau bawa lebih dari sekedar bukti dan petunjuk
Skip time...
Kyle sekarang sudah kembali ke Theta. Irene sudah pergi dari tadi karena sebuah urusan.
Kyle berada di tengah-tengah Tori dan Taren, dan sedang menonton video dari tablet yang diberikan Irene kepadanya.
Tori dan Taren sudah sangat takut melampaui diri mereka sendiri, tapi Kyle terlihat sangat tenang melihatnya. Kyle bahkan memutarnya berkali-kali.
Tori: *Takut* K-Kyle… Kenapa kau memutar video itu berkali-kali…?
Kyle: Aku harus menemukan bukti yang dimaksud nona Irene, dan aku harus menemukan kalau tembakan itu memang sengaja atau tidak
Taren: Kenapa kau tidak merasa takut? Aku dan Tori saja sudah merinding hanya dengan 1 putaran video saja
Kyle: Aku sudah melihat Fu Xi mati di depan mataku, dan suara tembakan itu masih bisa terdengar di ingatanku. Fokus-ku bukan kepada Fu Xi, tapi arah peluru. Kalau aku memfokuskan diriku kepada Fu Xi, aku mungkin tidak akan setenang ini
Kedua remaja tidak bisa berkata apa-apa lagi. Mereka bahkan tidak tahu apa yang harus mereka rasakan setelah mendengar apa yang baru saja mereka dengar.
Kyle: Ini sudah sore. Lebih baik kita pulang sebelum orang tua kita bertanya-tanya kita kemana
Kedua remaja hanya bisa mengangguk setuju.
Para Athlon pun pergi menuju ke rumah Kyle. Setelah Alpha, Beta, dan Theta sudah masuk garasi, Taren dan Tori masuk ke Tornado karena Taren akan mengantar Tori pulang sebelum dia pulang.
Setelah Tornado, Valkan, dan Rocky sudah pergi, Kyle kembali masuk ke rumah, dan langsung ke kamar. Tapi sebelum naik tangga, suara ayahnya bisa terdengar.
EJ: Kyle? Kau tidak mau makan dulu? Waktu makan malam sebentar lagi
Kyle: Tidak usah, ayah. Aku sedang tidak lapar
EJ: Baiklah. Tapi kalau kau lapar nantinya, ada makanan di kulkas
Kyle: Baik, ayah
Dengan begitu, Kyle langsung naik ke lantai atas, dan ke kamarnya.
Ada alasan kenapa Kyle tidak memberitahu orang tua-nya.
Kyle sudah tahu pasti kalau dia memberitahu ibu dan ayahnya tentang apa yang dia temukan, mereka pasti tidak akan membiarkan Kyle pergi kemana-mana setelah pulang sekolah, karena mereka akan menjadi khawatir tentang keselamatannya.
Jujur, Kyle mengerti kalau orang tua-nya bersikap begitu. Mereka tidak mau anak mereka untuk mati seperti anak pertama mereka.
Tapi Kyle harus menemukan kebenaran dari semua ini. Tidak mungkin Kyle akan membiarkan seorang pembunuh masih berkeliaran di kota, dan membiarkan orang lain menjadi korban pembunuhan.
Setelah selesai membuat rencana, Kyle pergi ke kamar mandi untuk mandi, mengganti pakaian, dan kembali ke kamarnya.
Kyle mengambil ponselnya yang dia letakan diatas meja, dan ingin mengetik sesuatu di grup chat mereka, tapi memberhentikan dirinya.
Dia ingat tentang kata-kata dari surat Irene.
Flashback...
'aku tidak ingin percakapan kita di bocori mereka, dan aku tidak ingin orang lain tahu.'
Flashback off...
Kyle: 'Kalau aku tidak bisa memberitahu mereka lewat ponsel atau alat komunikasi lain, berarti aku harus memberitahu mereka lewat jalan yang lebih seperti zaman dulu. Tapi mana mungkin aku setiap hari harus berjalan ke rumah mereka dan memberikan surat? Ibu dan ayah pasti akan bertanya-tanya. Dan tidak mungkin aku akan memberikan mereka surat di waktu sekolah. Semua orang di kelas akan menguntit kita sepanjang waktu sekolah'
Suara ketukan dari jendela Kyle bisa terdengar yang membuyarkan kereta pikiran Kyle.
Seekor burung hantu putih salju, burung hantu salju, atau snowy owl. Burung hantu itu mempunyai kalung berwarna rose gold.
Kyle berjalan ke arah jendela tersebut, membuka kuncinya, dan membuka jendelanya.
Kyle: Hei, teman. Sedang apa kau disini? Dan bukankah kau seharusnya berada di Amerika Utara atau di Palearktik?
Kyle bisa melihat kalau di kalung yang dikenakan oleh burung hantu tersebut ada sebuah tulisan.
Evelyn.
Kyle: Namamu Evelyn? Siapa pemilikmu?
Evelyn: Hoot, hoot
Evelyn hanya memutarkan dirinya, dan menunjukkan kalau ada secarik kertas diselipkan di belakangnya, seperti dia ingin Kyle untuk mengambil kertas itu dan membukanya.
Setelah kertas itu diambil, Kyle membaca isi kertas tersebut. Tulisan yang sama seperti surat yang ia dapatkah dari Irene, jadi mungkin ini adalah pesan dari Irene.
——
Ini Evelyn. Dia akan menjadi pengantar surat pribadimu mulai dari saat ini. Kau bisa mengirimkan surat kepada teman-temanmu atau aku. Dengan begini, kau tidak akan dicurigai siapapun, dan tidak akan ada orang yang akan menemukanmu secara digital.
진정으로,
(Jinjeong-eulo,)
-I.H
——
Benar, ini adalah pesan dari Irene.
Bagaimana dia tahu kalau Kyle membutuhkan jalan untuk berkomunikasi selain lewat ponsel? Kyle mungkin tidak akan tahu.
Kyle pun mulai menulis surat untuk kedua temannya, dan dia menggulung dan mengikat kedua surat tersebut secara terpisah, dan memberikan surat untuk Taren di paruh Evelyn, dan satunya lagi di cengkram oleh cakar kaki Evelyn.
Kyle: Aku tebak kau sudah tahu rumah mereka, dan untuk siapa surat-surat ini, benar kan?
Evelyn: Hoot hoot
Kyle: Baiklah. Terima kasih atas layananmu. Aku mengandalkanmu
Evelyn: Hoot hoot hoot
Dengan begitu, Evelyn terbang pergi, mengarah rumah keluarga Swift.
Rahasia yang begitu besar, tapi harus tetap di sembunyikan demi orang yang masih hidup.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro