𝐓𝐇𝐄 𝐆𝐑𝐄𝐀𝐓𝐄𝐒𝐓 𝐊𝐀𝐋𝐈𝐌𝐀𝐇

dia bukan setan,bukan malaikat
Tapi dia hanya seorang lelaki

____

IRIS NAHAIRA

" MAK timah,tengok ni. Abigail dah pandai tarik-tarik tudung ni ha. " gurauku dengan Mak Timah didapur kering. Riuh dengan ketawa kami berdua melihat gelagat Abigail.

" Hehem! "

Lesap terus suara kami dan mata tepat menatap pada gerangan didepan.

TERSENYUM saja ku melihat mummy Hyde memeluk,mencium cucunya. Dengar kata ini cucu sulungnya. Ku lihat lagi keluar,belum ada kelibat Hyde. Mungkin dia belum tahu mummynya sudah pulang ke Malaysia.

Didudukkan Abigail diribanya. Mummynya melihat padaku. Tersenyum.

" dah besar dah cucu saya ni. Terima kasih Iris mahu jaga dia. "

" ya..saya jaga pun sebab Hyde bagi kebenaran juga. Kalau tak,saya tak berani juga. Dia memang comel kan puan?"

Tanganku dipukul lembut," tak perlu puan,just call me auntie. Auntie Janet. Hyde tak datang lagi?"

Ku gelengkan kepala," dia— "

" mummy. " suara itu terus menenggelamkan bicaraku. Orang yang jadi bualan kini sudah berada di depan mata. Tersenyum saja Hyde bertemu dengan Auntie.

" Kenapa tak bagitau Hyde,datang tadi? Kalau tak,boleh Hyde ambik mummy kat airport. " 

Kami bertiga sekarang duduk bersama,minum petang. Abigail masih ada pada Auntie. Rasanya Abigail pun rindu pada nenek dia. Aku disana hanya mendiamkan diri semasa kedua beranak itu berbual.

" mummy memang saja datang mengejut. Mummy nak tengok Abigail saja. Rindu!" Rindu itu sambil cubitan lembut di pipi gebu Abigail. Tertawa saja ku memerhatikan gelagatnya.

Hyde bersuara lagi," macam mana dengan Jade ma?"

Nampak dari wajah Auntie,dia tak tertekan dengan soalan itu. Malahan senyuman yang terukir.

" dia sekarang dah semakin okay. Masih ada sedikit meracau tu,tapi at least she's better than before. Dia memang tahu mummy balik malaysia sekejap. Tapi dia tak nak ikut. "

Wajah Hyde tak memberi reaksi lebih,tapi aku tahu reaksinya itu penuh kelegaan.

" emm saya nak pergi tanda kejap ya?" Ucapku. Aku tak selesa berada disitu. Manalah tahu mereka perlukan privasi,kan?

Auntie Janet hanya mengiyakan.

CHARLES HYDE

Ku lihat dia berlalu. Kemudian tangan mummy menggamit lenganku menarik perhatian.

" lawa kan dia? Mummy suka dia pandai jaga Abigail. Tak sangka,Abigail pun selesa dengan dia. "

Abigail ditangan mummy ku perhatikan, dengan senyuman.

" haah ma,Iris tu...dia dah kawin. Tapi,cerai. Dia pula masa cerai tu dia keguguran..at the same time pula Hyde jumpa dia. So Hyde rasa maybe dia boleh merasa jadi 'ibu' walaupun bukan anak sendiri kan? "

Mummy ku lihat sudah tersenyum. 
" ya..mummy tak ada masalah pun kalau dia yang jaga Abigail. "

" mummy datang ni bukan nak amik dia semula,kan?" Laju soalku memintas ayat mummy. Tersembur gelak kecilnya dengan pertanyaanku.

" tak..mummy melawat cucu mummy ni je. "

Lalu keadaan sepi. Aku perasan,seketika..mummy memandang aku sayu.

" Hyde..."

Ku telan liur dulu," ya?"

" mummy happy bila Hyde berjumpa dengan Iris,dan buat dia jaga Abigail. Perkara buruk tu tak terjadi. Cuba bayangkan masa jade cuba bunuh diri,kalau Hyde tak jumpa Iris,Abigail pasti tetap dengan Jade. "

Senyuman ku lebarkan. " ya ma. Hyde faham. "

" —mummy perasan..semenjak Abigail dengan Hyde..Hyde semakin sayang pada dia. Mummy nampak perubahan Hyde. "

Serta-merta senyumanku sedikit mengendur disitu. Aku tahu,dulu aku sempat benci budak ni,sebab papa dia. Tapi,sekarang..aku tahu dia tak patut dihukum.

MALAMNYA...

" Mummy balik dulu ya? Mummy akan balik Australia minggu depan. So Hyde dan Iris bole datang rumah,okay? " ujar mummy yang ku temani ke kereta. Ku iyakan saja,lantas bergegas ke garaj semula kerana basah akibat hujan. Aku dan Iris memerhatikan saja kereta mummy yang sudah bergerak.

IRIS NAHAIRA

" awak nak tuala kering tak?" Soal ku sebaik kami berdua duduk seiringan di luar. Hujan pula semakin lebat nampak gayanya. Digelengkan kepalanya.

" tak apalah. Saya nak balik juga ni. Abigail mana?"

" dia ada dengan mak Timah.."

Baru Hyde menoleh ke depan dan badannya diluruskan. Rambutnya yang basah itu disikat ke belakang menggunakan jari.

" nasib baik kakak awak dah okay kan?"

" haah. " jawabnya pendek.

Lalu kami diam. Sunyi dalam beberapa minit.

" awak tak pergi church?" Soalku memulakan bicara. Hyde mengerutkan dahi serentak dia menoleh.

" kenapa pula?"

Ku ketap bibir. " yalah..untuk bersyukur sebab doa awak diperkenan. Mesti awak berdoa supaya kakak awak pulih,kan?"

"Ohh..saya berharap,tapi tak berdoa. Yang berdoa hanya mummy. Saya tak percaya pada doa ni semua. "

Hairan. " kenapa pula?" Ku lihat wajahnya itu untuk membaca riaknya,tapi personaliti Hyde yang tertutup menjadikannya susah.

Susah dibaca.

" kalau doa tu betul,pasti dia tak tarik nyawa papa saya. Kan?"

Aku mengulum senyuman dan terdiam bila itu dikatakannya. Tapi ku balas semula.

" sekurangnya,awak boleh berdoa kerana awak masih ada auntie..kakak awak. Kan?"

Hyde sekadar diam. Tak dibalas apa ku cakap.

" tapi itu bukan saya. Pegangan awak dan saya tak sama.  "

Anggukan ku beri tanda setuju. " yes,I know. Tapi,tak bermakna pegangan awak tak menitik beratkan untuk berdoa,kan?"

" saya tahu awak dan saya berbeza. "

" kenapa awak berdoa?" Hyde tak menjawab,malahan disoal aku semula. Senyuman ku ukir dulu.

" sebab doa tu bagaikan senjata buat saya. Doa tu sentiasa perlu ada. Saya bersyukur,saya berdoa. Saya dalam kesusahan,saya berdoa. Saya memohon keampunan,saya berdoa. Dalam hati,saya berdoa. Setiap doa tu diangkat dan lambat atau cepat,pasti dikabulkan,tak semestinya persis seperti yang saya doakan,malahan lebih baik daripada saya hajati. Berdoa pada Dia mendekatkan saya dengan  Dia. Doa juga mendekatkan kita dengan orang yang kita sayang. Kita boleh meminta orang itu sentiasa dilindungi dan diampunkan melalui doa. Itu sebab saya sentiasa berdoa. Awak tahu,kadang permintaan kita diperkenan melalui doa orang lain yang menuturkan nama kita dalam doanya . "

Hyde tersenyum segaris dan ada dia menggumam kecil,sudahlah kecil,laju pula. Tak jelas untuk ku dengar. Dia berdiri serentak.

" apa awak cakap Hyde?"

" ah? Tak ada apa pun. Saya balik dulu. " diam saja ku memerhatikan dia yang berlalu.

CHARLES HYDE

" ..Awak tahu,kadang permintaan kita diperkenan melalui doa orang lain yang menuturkan nama kita dalam doanya . "

Aku tersenyum.

" jadi sebutlah nama saya dalam doa awak. " namun itu hanya gumamku sendiri,kecil saja suara dan laju.  Hanya aku yang mendengarnya. Iris pula tak tahu apa yang ku ucapkan.

" apa awak cakap Hyde?"

Aku berpaling ke belakang. Buat muka tak tahu apa-apa dan sekadar menidakkan.

DIRUMAH HYDE..

Ku lap rambut basah dengan tuala. Derap kaki saja kedengaran mengisi ruang bilik,dan ku semburkan sedikit talkum ke badan. Baru saja nak duduk,bunyi dari phone memecah sunyi.

Iris
   - dh tdo?

-tak lg.

Iris
   - ohh okay. Busy ke?

- tak,tapi nak buat kerja kejap lagi.

Iris
   - okay. Sorry ganggu.
Selamat malam.

Ku abaikan message WhatsAppnya itu,dan berlalu menuju ke arah meja ditepi. Laptop ku tarik dari dalam bag,selepas tuala ku sidaikan. Phone kembali ku tarik dan rupanya,ada satu notifikasi whatsApp dari Iris lagi.

Iris
   - fi hifzillah.

Aku terdiam.

" ..fi hifzillah?"

( siapa senyum sekarang? ) :p hahahaha