Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[6/10]

Ketika aku sakit ...

♡♡♡

Tok! Tok!

(Name) mengetuk pintu kamar Kenjiro. Awalnya pelan, tapi lama kelamaan, kencangnya minta ampun.

BRAK BRAK BRAK!!

"KEN-CHAN KAU DI DALAM?!"

"Aku ... di dalam, (Name) ... kalau kau mengetuk ... pintuku seperti itu ... pintuku akan rusak ... "

Mendengar suara lirih orang terkasih, (Name)  panik seketika. Segera saja dia memegang gagang pintunya dan—

"Loh? Gak dikunci?"

"..."

"..."

"..."

"Pintumu tidak rusak kok—OH MY GOD, Ken-chan!" (Name) dengan panik menghampiri Kenjiro yang tengah tiduran berbalut selimut.

"Berisik, (Name) ... "

(Name) duduk di bibir ranjang lalu menangkup pipi Kenjiro kemudian membuat Kenjiro menatapnya. Sementara Kenjiro yang tengah lemas hanya bisa pasrah. (Name) mendekatkan wajahnya pada wajah kembarannya. Kenjiro yang wajahnya sudah memerah, kini malah dibuat semakin merah oleh kelakuan (Name).

Dan saat kening mereka bersatu ...

"Astaga Ken-chan! Kau panas—tunggu, Ken-chan bangun! Jangan mati!"

... Kenjiro pingsan.

(Name) yang panik langsung menghubungi Satori.

"Moshi-moshi~"

"Huweee Satori-chan!"

"Are? (Name)-chan, ada apa denganmu?"

"KEN-CHAN TIDAK BANGUNNNN!!!"

"He?!"

"Satori-chan kemarilah!"

"Ya, tunggu aku!"

Meanwhile Satori ...

"He?!" pekikkan kagetnya terdengar oleh teman-teman satu klubnya yang sedang kumpul.

"Ada apa, Tendou?" tanya Eita.

"Ya, tunggu aku!" ujar Satori. Kemudian ia beralih menatap teman-temannya—Eita, Wakatoshi, Reon, dan entah bagaimana bisa ada Tsutomu di sini. Baik, bisa dipastikan bahwa ini adalah ulah Satori.

"KENJIRO-KUN TIDAK BANGUN!"

"NANI?!" pekik semuanya kaget, kecuali Wakastoshi.

"Ayo, kita rumahnya sekarang!" Satori menarik Eita, Eita yang kaget spontan menarik Reon, Reon yang tak mau jadi korban satu-satunya ikut menarik Wakatoshi, Wakatoshi yang mengira ini adalah permainan, malah ikut menarik Tsutomu. Sedangkan Tsutomu diam. Mau narik siapa dia? Angin? Setan?

♡♡♡

"(Name)-chann!!!" teriakkan Satori menggelegar ke seluruh penjuru rumah keluarga Shirabu. (Name)  segera menghampiri pintu.

"Satori-chanare? Ada kalian? Eh, ah sudahlah itu tak penting. Satori-chan, ayo!"

Satori dan lainnya menutup pintu lalu masuk ke dalam kamar Kenjiro. Mereka melihat Kenjiro yang tengah berbaring.  Satori mewakili yang lain mengecek suhu Kenjiro lewat jari telunjuknya.

Kalian bingung bagaimana? Bayangkan begini, Satori duduk di bibir ranjang, ia mengacungkan jari telunjuknya lalu menempelkannya di kening Kenjiro. Aneh? Iya, memang aneh. Namanya juga Tendou Satori.

"Dia demam," ujar Satori.

"Sekali lihat juga tahu!" batin Tsutomu, Eita, dan Reon bersaman.

"(Name)-san kenapa kau bilang Shirabu tidak bangun? Apa maksudmu pingsan?" tanya Eita.

(Name) mengangguk kecil.

"Uhm! Saat aku mengeceknya, dia tiba-tiba pingsan,"

Satori terdiam sejenak. Tunggu ... (Name) kan sifatnya itu ...

"Bagaimana kau mengeceknya (Name)-chan?" tanya Satori.

"Aku mendekati wajahnya dan menyatukan kening kami," jawab (Name) dengan wajah lugu.

"..."

"..."

"Baik, aku tahu sekarang kenapa dia pingsan~"

Dan akhirnya, Kenjiro dirawat oleh mereka. Meski (Name) hanya membantu sedikit, sebab Satori bilang bahwa lebih baik ia menemani Kenjiro. (Name) mengiyakan saja.

"Satori-chan, arigatou!" ujar (Name) tersenyum lebar. Satori membalas dengan senyum khasnya. (Name) beralih menatap teman-teman yang lainnya. "Minna mo!"

Mereka mengangguk sebagai jawaban.

"Yabbai," Satori tiba-tiba berucap.

"Ada apa?"

"Aku lupa mematikan kompor," ujarnya dengan cengiran lebar di akhir.

"..."

"..."

"KOK MALAH DIEM SIH ANJIR?!"  Eita langsung saja pergi ke dapur disusul yang lainnya. (Name) menggelengkan kepala lalu menggedikkan bahunya acuh. Padahal itu dapurnya. Kok bisa ya sesantuy itu?

(Name) merasakan matanya memberat. Ia mengeratkan pegangan tanganya pada Kenjiro lalu merebahkan diri di sampingnya. (Name) mendekatkan tubuhnya mengulas senyum tipis.

"Ken-chan ... tubuhnya jadi sangat panas ... " (Name) merubah rautnya menjadi sendu. Sedih juga ternyata jika kembaran harus sakit seperti ini. "Cepat sembuh dan temani aku seperti biasanya, Ken-chan?"

(Name) mengulas senyum tipis. Ia menyingkap poni Kenjiro lalu mencium keningnya lama. Setelah beberapa saat, ia menjauhkan bibirnya dari kening Kenjiro. Tak lama, ia tertidur.

Meanwhile Satori and others ...

Mereka ada si sana. Sejak (Name) mengucapkan 'cepat sembuh' lalu mencium keningnya mesra dan tertidur di samping Kenjiro.

"Aku semakin ragu mereka saudara," ujar Reon facepalm.

"Aku rasa mereka lebih cocok jadi kekasih!" sahut Tsutomu menggebu-ngebu.

"Tidak, aku mau menjadikannya pengantinku,"

Lah?

Lah?

LAH?!

Wakatoshi, Reon, Tsutomu, dan Satori menoleh ke arah Eita dengan tatapan wtf.

"Gimana?" tanya Reon, siapa tahu dia salah dengar.

"Tak ada pengulangan,"

"Tendou-san, sepertinya telingaku rusak," bisik Tsutomu.

"Sudahlah~ ayo kembali ke asrama~" ajak Satori diangguki yang lain. Satori sempat bertatapan dengan Eita dengan wajah yang seolah mengatakan bahwa mereka adalah saingan.

Ya walau sempat kaget dengan penyataan Eita yang secara tidak langsung menyatakan ia menyukai (Name).

Bertanya Wakatoshi kemana? Dia ada di sini sejak tadi. Cuma angguk-angguk doang, mulutnya tidak mengeluarkan satu patah katapun. Hingga akhirnya mereka pulang meninggalkan kembaran manis yang tengah terlelap.

Omake

Esoknya ...

"Ugh ... "

"..."

Blush!

"Chotto (Name), bagaimana bisa kau tidur satu ranjang denganku?!"

... lupakan. Jangan membahasnya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro