Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

☾1O

Keesokannya pihak sekolah memberitahukan bahwa sekolah akan di liburkan hingga tiga puluh satu maret, merekapun melakukan kelas online bersama guru bidang study.

Namun itu tak berlaku pada kelas unggulan, khusus mipa satu dan ips satu, hanya diberi tugas yang menumpuk.

Grup kelas ramai dengan umpatan dan makian, sebab tugas dan catatan yang diberikan tak sebanding dengan jam jadwal mapel seperti biasanya.

Notifikasi yang beruntun, membuat Fana yang tengah menikmati rebahan di kasur, terpaksa bangkit dengan wajah masam, lalu menghack semua kunci jawaban. Setelah itu ia share pada grup kelas agar tak lagi mengirim pesan.

WhatsApp grup sebelas mipa satu kembali sepi, mungkin tengah menyalin jawaban.

Tak lama waktu berselang, handphonenya kembali berdering,

"Boleh ketemu sebentar? Saya sms alamatnya ya"

"Iya"

Fana kembali meletakkan handphonenya, lantas beranjak mandi dan siap-siap.

Sesampainya disana,

"Kamu yakin ingin membatalkan perjodohan kita?"

Fana memalingkan wajah dari pemuda dihadapannya. Lalu menghela nafas panjang, dan menghabiskan americanonya.

"Bukankah seperti itu perjanjiannya? Dia sudah saya bawa kerumah untuk mengunjungi kalian, itu artinya suka-suka saya mau di lanjutkan atau berhenti sampai disini"

"Lalu apa rencanamu? Dia masih memiliki keluarga. Sangat tidak mungkin kalian kawin lari, ya kan?"

"Pemikiran saya tidak sesempit itu. Anda mungkin tau kalau saya termasuk detektif termuda. Jadi, ada kemungkinan besar saya tau mengenai silsilah keluarga kalian"

"Kamu kasih saya ancaman? Ingat, jangan main-main dengan saya. Sebenarnya mau kamu apa?"

"Mau saya hanya satu kok. Langit harus tau kalau kalian bukan keluarga aslinya"

"Tidak semudah itu, Fana"

"Anda yang mempersulit, kak Angkasa. Ok, sepertinya tidak ada yang perlu di bahas lagi kan? Saya duluan.." Fanapun meninggalkan cafe tersebut.

Setelah kepergian Fana, Angkasa semakin marah dan frustasi. Ia lantas menghubungi bawahannya, untuk membawa paksa Langit pulang.

Namun sepertinya itu tak akan berhasil.





"Gila kalian!! Ngapain kesini?" Bara mengacak rambutnya frustasi.

Di situasi Indonesia yang sedang kritis. Teman-temannya malah berkumpul ke rumah, membawa pizza dan coklat panas.

"Kan lu ultah dua hari yang lalu. Karena takut di tangkep satpol, kita baru bisa ngumpul sekarang deh" sahut Nara sembari memakan makanan yang mereka bawa.

"Ya tapi, jangan senekat ini juga kaleeeee"

"Yaudahsihkitayangmaukesini,kenapaluyangngomel.Lagiankitabawamakananya,gakngerepotinlu.Sebelumpulangjugapastidibersihinnihsampahsamakotoran.
(Yaudah sih kita yang mau kesini, kenapa lu yang ngomel. Lagian kita bawa makanan ya, gak ngerepotin lu. Sebelum pulang juga pasti di bersihin nih sampah sama kotoran)" omel Jingga panjang lebar.

"Hffftt... Ini kalian patungan?" Bara kembali melempari pertanyaan.

"Kucingnya Nares lahiran. Itung-itung syukuran kali" jawab Jay lalu duduk di sebelah Langit dan Jingga, hendak main PS.

"Hah?"

"Bukan itu aja, ini juga karena Deva jadian sama Gege" ucap Langit menimpali.

"Hah?" part 2.

"Kan gua yang nembak si Gege. Anjay!!" balas Deva lalu tertawa keras.

"Hah!??" part 3.

"Dan, Nara mau di jodohin sama Vian, karena ortunya sahabatan" kata Nares yang tengah main catur dengan Deva.

"Hah?" part 4.

"Responsnya biasa aja kali" sahut Fana.

"Deva kok lu tega sih.. Biarin gua patah hati karena Runa sendiriannn"

"Kemaren-kemaren pas gua suka sama lu, lu-nya kemana aja?"

"Ya kan dulu gua masih sama Runa, Dev.."

"Gak semua orang bisa nunggu, Bar"

"Yaudahlah gua sama gitar aja. Ini serius gak ada yang jomblo?"

"Gua jomblo kok" sahut Langit setelah kalah bermain ps, padahal baru level satu.

"Hah? Kiraian udah jadian sama Fana" part 5.

Karena lelah hah hah mulu kek tukang kelomang. Akhirnya mereka memutuskan untuk bermain knife game song.

Jadi, mereka bermain satu lawan satu. Kalau yang satunya berhenti sebelum lagu selesai, artinya dia kalah di level satu. Yang menang itu kalau selesai sesuai ritme lagu. Setiap dua orang, pasti kan salah satu menang, nah yang menang akan bermain lagi setelah dua orang yang lain di adu.

Ya gitulah kira-kira, semoga paham:)

Pemain pertama adalah Jingga dan Jay. Narapun mulai memutar lagu knife game song,

Oh, I have all my fingers
The knife goes chop chop chop
If I miss the spaces in-between my fingers will come off

Bait pertama mereka memulai dengan tempo lambat, hingga sedang.

And if I hit my fingers
The blood will soon come out
But all the same I play this game cause that's what it's all about

Para penonton semakin gregetan karena mereka berdua nampak seimbang.

Oh, chop chop chop chop chop chop
I'm picking up the speed
And if I hit my fingers then my hand will start to bleed

Mendekati akhir lagu Jay kalah karena tak sesuai dengan tempo, tubuh mereka berdua dibanjiri keringat, seperti habis berperang.

"Yaelah baru juga main di gadget, apalagi pake pisau langsung" gumam Deva yang asik makan bubur abalone.





























//jingga ngomel-ngomel muluuu

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro