Numen ⊹ ࣪ ˖ Mashle x Reader [ 1 / ? ]
A/n: percobaan w menulis mashle. 2.2+ words
[ Happy Reading ]
Di kejauhan, desas-desus beredar tentang kumpulan tulang hidup yang mengganggu di dekat sebuah desa. Namun, para petinggi di biro sihir tampaknya tidak tertarik dengan penderitaan warga miskin yang tinggal jauh dari ibukota. Solusi mudah dan sederhana yang mereka keluarkan yaitu, menunjuk seseorang tertentu dari administrasi pemakaman dan seseorang yang sedang dalam masa percobaan.
"Oi, cepat! Aku ingin segera pulang dan bersantai. Pekerjaan ini sangat membosankan," keluh Renatus Revol. Meskipun memberikan kontribusi paling sedikit untuk misi, dia terus menggerutu.
"Mengapa seseorang yang bertanggung jawab atas pemakaman berurusan dengan makhluk gaib? Hanya karena mereka kerangka berjalan? Menggelikan!" renungnya, tampaknya membuat lelucon untuk dirinya sendiri.
"Dan kenapa juga aku harus membawa anak dalam masa percobaan?" Dia menguap lebar. "Heh, Petinggi biro ternyata tidak cukup kreatif memikirkan cara mengendalikan penembak cahaya nomor dua ini" dia menoleh, hanya untuk menemukanmu tidak mengeluarkan reaksi apapun.
Tersinggung oleh kesunyian, dia mempercepat langkahnya hingga kalian berjarak beberapa meter lebih jauh, namun dengan tidak sabar berteriak padamu untuk menghampirinya sambil mengutuk kakimu. Benar, sungguh ironis. Dia sesekali menoleh ke belakang dan melampiaskan kekesalannya tentang apapun yang terlintas di pikirannya. "Tsk, harusnya aku pergi sendiri" gumamnya, terdengar seakan menyesal.
Suasana hutan yang tidak biasa, penuh kabut meski di siang hari yang cerah, jalan yang dilalui semakin penuh batu-batu tajam dan pohon yang telah mati. Terkadang terdapat gundukan tanah yang tidak wajar di sisi jalan, hampir seperti ada sesuatu yang telah dikubur disana dalam rentang waktu beberapa hari. "Tidak bisa kupercaya, pemakaman yang tidak terdaftar? Orang idiot mana yang punya ide membuat satu disini"
Renatus berjongkok di depan salah satu tumpukan tanah. Tangannya bergerak untuk mengambil sesuatu yang terselip di bawah rompinya, tetapi memutuskan untuk tidak melakukannya dan memilih menggali tumpukan tanah tersebut. Setelah beberapa saat ketika kau telah sampai disisinya, dia berdiri dan menepuk-nepuk tangannya, membersihkan sisa tanah.
Tiba-tiba, Warna melesat melintasi penglihatanmu seperti bintang jatuh, dan lingkungan tampak kabur untuk sesaat. Sejenak akhirnya pandanganmu kembali terfokus, ada tanah, lalu tanganmu yang menggantung bebas, rambutmu yang bertindak seperti tirai dari pandanganmu dan kaki seseorang yang berjalan. "Sialan, harusnya kau datang sendiri kesini, [name]. Benda ini bukan hanya memperlambat misi tapi juga sangat luar biasa berat! Aku tidak percaya ini terbuat dari tanah liat atau semacamnya"
Renatus berbicara sambil menguap, "terangi sekeliling. Bagaimanapun juga, kita akan menyelesaikannya hari ini. Pastikan menjadi sangat terang, karena akan mengganggu jika ada yang tersisa ketika kita selesai membersihkan sarang mereka" dia berkata di sela-sela hembusan nafasnya, setelahnya ada cahaya terang di sekitar kalian. "Heh, kau setidaknya cukup mampu menerima perintah sederhana ini. Yosh, mari pergi kebagian serunya!" Dia berseru dan mulai berlari tanpa memperdulikan itu akan berdampak pada sesuatu di pundaknya.
○○○
Di ruangan yang cukup remang-remang, kaki kalian beristirahat di lantai yang hampir menghitam ketika tempat ini seharusnya menjadi tempat merawat seseorang. Orang biasa akan mengatakan sesuatu yang lebih mirip tempat yang ditinggalkan daripada sebuah klinik, debu yang terkena cahaya turun dari jendela tinggi dengan dramatis, kebenarannya itu seperti mengotori teh yang kau minum dengan seseorang yang pernah menjadi gurumu.
"Katakan [name], bagaimana keadaan tubuhmu yang lain sekarang? Apa itu melakukan pekerjaannya dengan benar?" Seorang wanita dengan tanda kupu-kupu diantara garis sihinya yang duduk diseberang meja bertanya dengan sopan. Setidaknya seperti itu yang kau dengar.
Kau membuka matamu untuk beralih penglihatan. "Yah, kalau mengatakan diangkut seperti karung dan berlari dikejar ribuan tulang hidup dibelakangnya dikatakan melakukan pekerjaannya, mungkin bisa dibilang seperti itu." Keringat turun dari sisi dahimu, dan menggelengkan kepala, bertanya-tanya mengapa sejak awal kau bersedia mempercayakan tubuh itu pada Renatus. Maksudnya masih ada orang lain yang bisa menjadi pengawasmu kalau kau ingin memenuhi kuota misi bulananmu.
"Omong-omong nem, siapa seharusnya yang menjadi pengawasmu hari ini?" Sial, kau baru saja tertangkap basah. Dagu meliadou sekarang bertumpu diatas punggung tangannya, dia melihatmu dengan mata menyipit. "Jangan bilang itu Orter" dia tertawa kecil.
"Apa anda berniat mengirim laporan kepada ketua biro?" Sekarang kau berkeringat lebih deras, hingga kau yakin kain apapun yang kau gunakan di tubuhmu sudah menempel kekulitmu.
Dia tertawa lebih keras, "Pfft- kau terlalu transparan bahkan ketika wajahmu tidak terlihat, nem. Dan tidak, aku tidak berencana melakukannya" dengan itu kau menghela nafas lega. "Jika iya, aku tidak akan membiarkanmu berkeliaran disini, kau tau. Kupikir kita sudah pernah membahas masalah ini"
"Terimakasih... hanya memastikannya lagi." Suaramu masih agak bergetar, sesekali kepalamu terarah ke sudut ruangan dimana makhluk kecil berkostum buaya duduk berjongkok dengan tangan diangkat.
"Tidak, Ochoa tidak akan melaporkan apapun" Meliadou menghirup tehnya.
"Tapi nona bos, visioner ini dalam masa penahanan! Dia dilarang melepas kesadarannya semaunya! A-aku akan melaporkan ini, dan-"
"Kau tidak akan mendapat makan malam. Lagipula jika kau melapor sesuatu pada biro bukan berarti kau bisa mendapatkan imbalan apapun. Hal paling baik yang kau dapatkan tidur di sel bawah tanah yang kotor" meliadou tersenyum. "Jika itu terjadi, aku tidak berniat untuk membebaskanmu" Ochoa tidak lagi berbicara malah menatap tanah dengan menagis air mata darah.
"Jangan terlalu khawatir nem, kau bagaimanapun juga masih visioner suci. Orang-orang masih harus menghormati mereka terlepas status mereka. Nem, sekarang kau berhenti berpikir dan minum tehmu sebelum dingin" kalimatnya agak menenangkanmu.
Kau sebenarnya ingin menghindari Otter sebagai pengawasmu, dia hanya terlalu keras pada peraturan bahkan jika peraturan itu yang salah. Tubuhmu bersama Renatus karena dia pilihan terakhir yang bisa kau andalkan agar kau bisa bebas berjalan-jalan hari ini.
Sejak pagi kau sudah menemani Meliadou menyembuhkan (baca, menyiksa) para pasiennya, kau tidak mengeluh atau semacamnya, karena di masa lalu ada lebih banyak hal-hal yang lebih baik dilupakan telah dia lakukan. Dibandingkan melihat arsip terlarang sihir yang menggoreng otakmu atau bersama nona tsurara yang bisa tidak sengaja membekukanmu, menjadi asisten sementara meliadou sepertinya pilihan yang cukup layak saat kau berada dalam 'tubuh' ini. Lagipula meliadou akan membiarkanmu pulang saat tengah hari (anehnya dia tidak begitu tirani. Apakah kau sudah melewati masa latihanmu?) Tetapi membayangkan bersama Otter membuat bulu kudukmu berdiri.
Meliadou terbatuk kecil melihatmu, "Nem, kau yakin ingin minum seperti itu?"
"Apa maksud anda? Saya baik-baik saja..." ketika kau ingin membawa cangkir itu kebibirmu, rasa yang kau kira hangat tidak pernah sampai.
Teh itu terhalang kain yang menutupi wajahmu, sekarang baik kain tersebut dan kemeja yang kau gunakan basah dan bernoda teh. Ochoa tertawa keras disudut ruangan, menyebutmu bodoh dan Meliadou hanya tertawa kecil, "Apa yang kau pikirkan hingga kau lupa kalau kau menggunakan kain penutup wajahmu, [name]?" Ujarnya sambil menawarkan sapu tangannya.
"Senior Otter..." dengan jawabanmu tawa mereka berdua semakin keras, ditambah suara tawa lain di kepalamu. Kau tidak mengatakan apapun hanya mengucapkan terimakasih kemudian menerima sapu tangannya.
Setelah Meliadou menenangkan dirinya, dia kembali menumpah tehnya, "Ah, maafkan aku itu hanya sapu tangan biasa, letakkan saja di meja jika kau sudah selesai"
"Terima kasih untuk perhatiannya dan tidak apa-apa, ini lebih dari cukup, guru" kau melepas tali ikatan kain dibelakang kepalamu dan mengeringkan teh yang tumpah. Tidak menyadari alis Meliadou yang berkerut.
"Nem, mengapa kau tidak mengatakan apapun tentang tanda sihirmu yang bertambah panjang?" Kau akhirnya melihat wajahnya yang berkerut khawatir, tanpa sadar kau membawa tanganmu menyentuh garis sihir di wajahmu.
Kau menatap matanya, "ini tidak seburuk itu".
"Sulit dipercaya, itu bertambah begitu banyak dari terakhir kita bertemu"
"Ada beberapa insiden belakangan ini, beberapa patroli... ta-tapi ini bukan apa-apa, sungguh!" Kau dengan agak terburu-buru meminum teh.
"Hmm, bagaimana jika aku memberikan perawatan? Para pasien yang memiliki janji temu sudah selesai, jadi kita bisa langsung mulai-"
Kau memotong Meliadou dengan berdiri tiba-tiba, begitu kuat hingga kursimu terjatuh, "Ya ampun! lihat jam berapa ini? Ahaha goblin pastry sedang memiliki menu spesial. Aku ingin memberikan kejutan buat Mash, aku harus pergi secepatnya!" Kau menggaruk-garuk belakang kepalamu.
"Tapi nem-"
"Terima kasih buat teh dan sudah mau menyembunyikanku guru! Ah, benar, biarkan aku mencuci ini" kau membukuk cepat kemudian meraih sapu tangan di meja dan berlari keluar. Hampir mirip seperti anjing yang berlari dengan ekor diantara kedua kakinya.
Setelah pintu terbanting dengan kuat, Meliadou memiringkan kepalanya dengan bingung. "Ada apa dengannya? Dia bisa saja menolak secara lansung kalau memang tidak mau. Dia bahkan belum makan apapun sejak pagi" sedangkan Ochoa dilatar belakang tersenyum gugup.
○○○
Sekarang kau agak khawatir, mengapa? Bukankah itu jelas, kau sudah meninggalkan orang terhormat, memutuskan secara sepihak pembicaraan kalian dan bahkan lupa mengatakan selamat tinggal atau sampai jumpa. Itu sangat tidak sopan, bahkan Renatus yang terkenal dengan kepribadian menyebalkannya saja bisa mengakhiri pembicaraan dengan baik, mengapa dirimu yang sudah pernah menjadi muridnya, bahkan sebagai seseorang yang harusnya menjadi seseorang yang paling tau cara menghormati gurunya bertindak seperti orang bar-bar. Oke, bagian terakhir terdengar berlebihan. Kau memutuskan untuk meminta maaf padanya jika kalian bertemu lagi. Sekarang... kalau diingat kapan pertemuan terakhir kalian sebelum ini... enam bulan lalu? Ah! Sudahlah, tidak usah dipikirkan. Kau akan mengirim surat dan hadiah permohonan maaf atau sesuatu untuknya.
Karena alasanmu melarikan diri tadi karena ingin membelikan Mash kue sus, kau kira kau akan mampir atau mungkin juga mencoba mencari sesuatu yang mirip kue sus. Mungkin kau akan mencoba bertanya kepada Rayne tentang kue kelinci yang pernah dia makan, dimana dia mendapatkannya, itu mungkin sesuatu yang akan kau putuskan setelah berjalan-jalan. Kau mengedikkan bahu dan memperbaiki pakaianmu, dan mulai berjalan ke arah keramaian toko. Berharap kau tidak bertemu siapapun yang kau kenal dalam cara yang memungkinkan itu akan menjadi agresif.
Kau sesekali berpindah penglihatan, atau mengecek kondisi tubuh lainnya. Kau hanya bisa sweatdrop karena mendengar Renatus tertawa seperti maniak penggila perang dan mencakar disana sini sementara dia menciptakan hujan tulang. Kau pikir, kau akan berbicara sedikit dengannya.
Bersiap berpindah kesadaran, kau mencari gang yang aman. biasanya kau akan menggali lubang hingga hanya menyisakan kepalamu yang tidak terkubur, tapi kau tidak yakin disuasana ramai kota. Bahkan dewa akan membiarkanmu menderita jika itu artinya hiburan untuknya.
Sebelum kau bisa bergerak seseorang memanggil namamu. Seorang elf yang ramah, kau tidak ingat pernah bertemu dengannya. "Permisi, nona nem, maaf mengganggu anda."
"Tidak apa-apa, aku berencana membeli manisan untuk adikku. Um, maaf juga karena apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" Entah mengapa seketika banyak pandangan tertuju pada kalian, kau berusaha menyembunyikan ketidaknyamananmu.
"Sungguh maafkan saya! Tentu kita tidak pernah berinteraksi secara formal sebelumnya, tapi saya mengenal anda. Anda adalah visioner yang sangat populer, saya sebenarnya sangat bersyukur atas usaha anda memperbaiki hukum asasi non-manusia, kami ras elf sekarang bisa memiliki hidup yang lebih baik berkat anda"
"Tolong jangan melebih-lebihkan, saya hanya melakukan karena itu sudah seharusnya seperti itu."
"Tidak! Anda yang terlalu merendah, mungkin anda harus mengunjungi desa elf di barat, kami dengan senang hati akan menyambut anda"
"Terimakasih undangannya, aku akan memikirkannya. Kalau begitu aku akan pergi"
"Ah, mohon tunggu. Ini, saya mendengar anda sekarang sedang melakukan penelitian tentang [...]. Kami para elf kebetulan punya beberapa hal tentang itu, jadi mohon terima buku ini sebagai rasa terima kasih"
"Um, baiklah... mohon jaga dirimu ketika pulang" Kau agak skeptis, jika ada kutukan didalamnya. Tapi kau tetap menerimanya.
"Saya pasti!" Setelah itu anda berbalik untuk pergi. Namun ada lagi lebih banyak orang menghampiri anda. Seperti mereka sudah bersiap untuk berbicara dengan anda. Namun anehnya, setiap hal yang mereka berikan berupa manisan. Kau berusaha menolak mereka, karena kau khawatir tidak bisa membawa semuanya, tetapi salah satu dari mereka menawarkan tas spasial. Kau secara internal berteriak mengapa orang-orang begitu bersemangat berbicara denganmu hari ini.
'Kau tidak menggunakan kainmu, meski kau tidak menggunakan lencana yang biasa kau pakai, orang-orang tetap akan mengenali wajahmu' Ah, tentu saja. Kau habis terburu-buru keluar dari perawatan meliadou hingga lupa membersihkan kainmu.
Kau merasa lega, karena hal-hal yang pernah kau perjuangkan memiliki efek kepada orang-orang ini. Beberapa dari mereka adalah ras yang tertindas dan terkucilkan, lainnya adalah orang-orang yang merasakan ketidakadilan hukum saat ini. Tidak semua memberikan manisan, tetapi barang-barang yang mereka sedang mereka jual, kau panik dengan seberapa banyak yang mereka berikan, khawatir karena mereka akan bangkrut. Mereka tampak prihatin dengan keadaan suspensi anda. Tapi kau meyakinkan mereka kalau itu hanya sementara.
"Tuan [Goblin sus] akan menagis bahagia mendengar anda akan mengunjungi tokonya, anda harus mengunjungi toko saya lain kali, kami akan memberikan layanan spesial untuk anda."
"Saya juga" dan lainnya ikut menimpali.
"Terimakasih semuanya, aku akan mengingatnya. Ini sudah siang hari, aku khawatir adikku menunggu terlalu lama. Aku akan kembali ke jalanku, sampai jumpa"
Seperti mereka tidak menahanmu lagi, malah memberikan jalan untuk anda. Ini malah seperti parade, dimana orang-orang melihatmu berjalan seperti jalanan ini adalah panggung untuk kau lewati. Kau yakin tuan Ryou akan dengan bangga melewati jalan ini.
Benar saja, ketika kau sampai, tuan [goblin sus] benar-benar menangis. Kau tidak tau bagaimana bisa kabar kau berjalan di kota tersebar begitu cepat. Tuan [goblin sus] tidak ragu-ragu memberikan sisa kue sus edisi premium kepadamu (yang untungnya tidak terlalu banyak karena kau dengan senang hati membeli rasa normal).
"Jika anda tidak ada nona nem, kepala saya sekarang sudah lama di gantung di tribe, menjadi koki pastry adalah cita-cita saya."
"Anda terlalu melebihi lebihkan saya. Tapi saya senang untuk anda. Ini bayarannya"
"Ya ampun! Ini terlalu banyak! Kumohon ambil kembali nona nem!" Sekarang dia dan karyawannya menangis kejer.
"Tidak mungkin! Ini adalah yang seharusnya saya bayarkan!" Kau ikut panik.
"Nona nem, jika anda mau, saya bisa membayarnya untuk anda" Seorang perempuan dibelakang anda tersenyum.
"Aku tidak mengatakan apapun tentang ingin dibayarkan! Astaga... ah... maaf semuanya aku ada urusan mendadak sampai jumpa." Perasaan dimana ada yang melewati pembatas sihir yang kau tempatkan di hutan. [Bagian ep 1 dimulai]
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro