ChΓ o cΓ‘c bαΊ‘n! VΓ¬ nhiều lΓ½ do tα»« nay Truyen2U chΓ­nh thα»©c Δ‘α»•i tΓͺn lΓ  Truyen247.Pro. Mong cΓ‘c bαΊ‘n tiαΊΏp tα»₯c ủng hα»™ truy cαΊ­p tΓͺn miền mα»›i nΓ y nhΓ©! MΓ£i yΓͺu... β™₯

02

❝ Second account berguna juga ya. ❞
- louis.

°°°

"Louis!"

"Hm?"

"Bangun!"

Louis Partridge. Panggil saja Louis ataupun Loui (Baca : Luis/Lui). Anak kedua dari tiga bersaudara. Louis tampan (pastinya), seru, dan terkadang jahil.

TOK! TOK! TOK!

"Louis!!"

Millie Partridge. Adik perempuan Louis. Dia telah membangunkan Louis dari tadi, tapi anak laki-laki itu tak kunjung bangun. Dia masih terbaring di tempat tidurnya, berusaha menyambungkan mimpinya.

Kemudian, sesuatu muncul di pikiran Louis. Dia segera bangun dan bergumam, "Hari pertama sekolah!"

Louis pun segera beranjak mandi dan melakukan aktivitas lainnya. Dia benar-benar tak mau terlambat sekolah di hari pertamanya.

Walaupun sejujurnya, Louis tak ingin pindah ke sekolah itu.

°°°

Sesampainya di sekolah, Louis memasuki halaman sekolah dengan linglung. Dia anak baru disini, dan wajar kalau dia tak tahu seluk beluk sekolah ini.

"Hei!" Seorang siswa menghampiri Louis. Louis menoleh. Murid laki-laki tersebut bertanya, "Lo anak baru kan?"

Louis hanya mengangguk. Murid laki-laki berambut cokelat tersebut memperkenalkan dirinya. "Gue William Franklyn Miller. Panggil Will atau William aja, terserah deh."

Louis kembali mengangguk. William mengangkat kedua alisnya dan bertanya, "Nama lo siapa?"

"Eh, mmm." Louis bergumam. Lalu dia menjawab pertanyaan Will. "Gue Louis Partridge."

"Oke, gue panggil lo Louis atau Loui aja ya?" kata William. Louis mengangguk.

William merangkul Louis dan membawa Louis ke tempat lokernya. Dia mengobrol dengan Louis, membuat Louis menjadi akrab dengannya.

William juga membawa Louis ke kelas pertamanya. Saat melewati koridor, Louis dan William dikejutkan oleh munculnya dua murid perempuan entah dari mana.

Makhluk gaib?

"Hai, Will!" sapa salah satu dari murid perempuan itu kepada William. William menoleh dan kedua laki-laki itu berhenti berjalan.

"Apa?" tanya William dengan malas.

"Gapapa," jawab perempuan tersebut. Kemudian dia melihat Louis. "Hai, nama lo siapa?"

Louis menjawab. "Louis Partridge."

"Gue Jules Leblanc, dan ini Alychia Valerie," kata anak perempuan tersebut yang bernama Jules Leblanc. Anak perempuan yang disebelahnya, yang bernama Chia, terkejut dan salah tingkah.

"Hai, gue Chia," kata Chia, mengulurkan tangannya. Louis hanya menatapnya tanpa menjabat tangan Chia. Chia bingung dan melihat tangannya.

"Hai Loui, eh Louis," kata Chia. "Salam kenal."

Chia pun menurunkan tangannya. Louis akhirnya membalas sapaannya.

"Hai," ucapnya, "Chia."

Chia hanya tersenyum tipis dan berkata, "Hai."

Jujur saja, Louis merasa sedikit bersalah. First impression-nya terhadap Chia adalah, ceria. Chia ramah dan sepertinya baik.

Apa Louis terlalu dingin atau terlalu cuek?

Louis tidak dingin kok, tentu saja.

Tiba-tiba, segerombolan anak laki-laki yang sepertinya lebih tua dari Louis, memasuki koridor. Mereka berjalan di koridor, membuat banyak anak perempuan langsung riuh heboh.

Louis mengernyitkan dahinya. Dia bingung melihat gerombolan itu dan juga bingung melihat Chia yang mengerling kepada Jules dengan wajah berseri-seri.

"Jangan lagi," kata Jules pasrah. Tapi anak perempuan berambut cokelat itu tak mendengarkannya. Chia menghampiri siswa laki-laki yang berdiri paling depan di gerombolan itu.

"Hai, Val! Selamat pagi," ucap Chia dengan ramah, seraya melambaikan tangannya kepada laki-laki bernama Val itu.

"Pagi," ucap Val dengan dingin. Bahkan kalau menurut Louis, dia lebih dingin daripada Louis tadi.

"Mau apa?" tanya Val pada Chia. Chia tersenyum manis dan mengeluarkan sebuah handphone dari saku nya dan mengangkat handphone tersebut di depan Val.

"Chia boleh minta nomor Val gak?" tanya Chia dengan manis. Sedangkan Val, memasang raut wajah datar sedatar-datarnya.

"Enggak," jawab Val singkat. "Awas, gue mau ke kelas," katanya dingin. Dia dan teman-temannya pun melewati Chia yang menghela napas.

"Sampai kapan Chia bisa dapetin nomor telpon Val?" seru Chia.

Val berhenti berjalan dan menoleh, melihat anak perempuan berambut cokelat tersebut. Dia menjawab, "Gak akan pernah."

Louis menahan tawa.

Chia bucin.

°°°

"Val itu siapa sih?"

William menghela napas. Dia menatap Louis dan menjawab pertanyaan Louis. "Ketua geng terkenal di sekolah ini."

"Kelas berapa dia?" tanya Louis yang benar-benar sangat penasaran.

"Kelas lima ditambah enam."

"Kelas sebelas?"

"Iya."

"Ribet banget pakai hitung-hitungan," kata Louis. William nyengir.

"Chia itu siapa sih?" tanya Louis.

"Manusia yang hidup di sebelah rumah gue," jawab William. "Alias dia tetangga gue."

"Orangnya gimana sih?" tanya Louis yang benar-benar sangat penasaran.

"Banyak omong, ceria, ngeselin, bucin, setia-"

"Kok lo tau dia setia? Jangan-jangan lo pernah pacaran sama dia?" kata Louis, membuat William menoyor kepalanya.

"Amit-amit. Gue gak pernah suka sama dia kali," kata William, merotasikan bola matanya dengan kesal. "Dia tuh sukanya sama Val. Setianya sama Val."

"Emang si Val suka sama dia?"

"Enggak sih."

Tawa Louis meledak di kelas, membuat semua anak melihatnya.

"Louis, ketawa lo!" William menyenggol lengan Louis. Ujung-ujungnya dia juga tertawa terbahak.

°°°

Tiba saatnya pelajaran olahraga. Louis pergi ke lapangan dengan William. Dia juga disapa oleh beberapa perempuan.

Banyak murid yang sudah beraktivitas. Ada yang bermain basket, pemanasan, bermain bola, dan lain-lain.

BUK!

"Aduh!"

Sebuah bola terlempar kepada Louis dan mengenai belakang kepala Louis. Louis segera membalikkan badannya dan mencari-cari orang yang melempar bola basket tersebut.

"Siapa yang ngelempar ini?" tanya Louis dengan nada biasa, tanpa suara yang keras.

Semuanya diam. Pada akhirnya, seseorang mengangkat tangan.

Ya, dia Chia.

"Lo yang ngelempar?" tanya Louis kepada Chia.

Chia mengangguk pelan dan menjawab, "Iya, Chia yang ngelempar. Maaf ya Louis, Chia gak sengaja sumpah."

Chia membungkuk. Louis mengambil bola basket tadi dan berjalan ke arah Chia yang lebih pendek darinya.

"Nih." Louis memberikan bola tersebut kepada Chia yang mendongak kaget. Chia menatap Louis dengan tak percaya, kenapa laki-laki itu tidak marah sama sekali.

"Makasih," ucap Chia seraya menerima bola itu. Louis pun meninggalkannya dan menghampiri William.

"Chia ceroboh!" kata William. Chia yang mendengar William, melotot dan marah.

"APAAN SIH LO! DIEM AJA LO," kata Chia. William menggeleng-gelengkan kepalanya sambil mendecak.

"Musuhan terus," kata Louis, memandang William. William melakukan smirk dan berkata, "Biasalah."

Pelajaran olahraga diajarkan oleh Mr Bill. Louis mengikuti pelajaran dengan fokus dan aktif. Dia menikmati pelajaran ini.

Sekali, Louis memperhatikan Chia, Jules, Lauren, Anna, dan Shay yang terus mengobrol, berbisik-bisik. Sampai akhirnya, mereka berlima ditegur oleh Mr Bill.

"Hei, kalian! Chia, Jules, Lauren, Anna, Shay! Berdiri di sini!" seru Mr Bill, membuat kelima anak perempuan itu kaget dan berjalan ke dekat Mr Bill dengan takut.

"Apa yang kalian obrolkan dari tadi?" tanya Mr Bill. Mereka diam.

"Coba ceritakan apa yang kalian bicarakan tadi." Mr Bill menatap mereka semua yang masih diam.

"Baiklah. Kalian berlima, harus jogging keliling lapangan! Sepuluh kali!"

Akhirnya, mereka berlima melakukan jogging keliling lapangan selama sepuluh kali. Louis dan William menahan tawa melihat kelima gadis tersebut.

Terlihat Chia yang mengeluh-ngeluh dan masih berlari dengan rambut yang dikucir kuda.

Diam-diam, Louis terus memperhatikan Chia. Anak perempuan tersebut terus berlari dengan keempat sahabatnya.

Louis merasakan sesuatu yang berbeda dari Chia. Baru hari pertama di sekolah, dia sudah menyukai anak perempuan tersebut.

Selama Chia berlari, Louis memikirkan ide untuk mendekati Chia. Tapi dia bingung, apa yang akan dilakukannya.

Sampai akhirnya, dia mempunyai sebuah ide yang sangat simple. Louis mempunyai dua akun Instagram. Satu akun utamanya, satu lagi akun tak terpakai.

Dia segera pergi ke lokernya, setelah pelajaran usai. Dia mengambil secarik kertas dan sebungkus biskuit kesukaannya.

Dia menulis sesuatu di kertas tersebut.

Add Instagram gue : @lpscndc
DM!

Β·
Β·
Β·

BαΊ‘n Δ‘ang đọc truyện trΓͺn: Truyen247.Pro