Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

⊹₊ ⋆ 𝐉aga 𝐑umah ꜜ

◤Jaga Rumah◥
Ran's Family 【Ran Nagisa, [Akashi] Ran Wafa, Ran Naoki & Ran Naika】
Ensemble stars © Happy Elements k.k
◣Story by © Chocofai_◢

Warning!! OOC, Typo dan mengandung Yumechild!
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

"Gak papa nih aku keluar?" Tanya Wafa ragu.

Wafa yang sudah selesai memakai sepatunya langsung berdiri.

"... Tak apa, aku akan menjaga mereka." Jawab Nagisa meyakinkan.

Walaupun Nagisa berkata demikian, masih ada keraguan dalam hati Wafa untuk meninggalkan rumah.

"Akh! Yaudah deh aku gak jadi pergi, aku ragu. T-tapi bukan berarti aku tidak mempercayai nii-san untuk menjaga rumah." Ujar Wafa mulai membuka lagi sepatunya.

"Okaa-chan! Okaa-chan pelgi aja dengan teman-teman okaa-chan, buat ulucan lumah bial kita beltiga aja yang ulus." Ujar si bungsu dengan yakin.

(Okaa-chan! Okaa-chan pergi saja dengan teman-teman okaa-chan, buat urusan rumah biar kita bertiga saja yang urus.)

"... Benal kata Naika, bial kami aja yang ulus." Timpal si sulung.

(Benar kata Naika, biar kami saja yang urus.)

Wafa melihat satu persatu wajah keluarganya. Melihat wajah wajah yang meyakinkan, Wafa hanya menghela napas pasrah dan memutuskan pergi dengan teman-temannya.

"Hah~ baiklah~. Kalau ada apa-apa langsung telepon aku ya, nii-san."

Nagisa hanya mengangguk sebagai jawaban. Dengan berat hati Wafa melangkah kan kaki keluar rumah.

Mereka bertiga pun kembali ke dalam dan bermain dengan damai.

➳༻❀👨‍👩‍👧‍👦❀༺➳

Prang!!

Oh, mungkin tidak ada kata damai dalam kamus si bungsu. Belum sampai setengah hari ibunya keluar, dia sudah berulah.

Mungkin itu yang dilihat oleh kakak kembar dan ayahnya.

Nagisa menghampiri anak bungsunya dan membantunya berdiri.

"... Naika, gak papa?"

Si bungsu— Naika menjawab pertanyaan kakak nya dengan anggukan tanpa mengalihkan pandangan nya dari sebuah benda yang pecah.

"... Tidak apa, biar aku yang membereskan, kalian duduk saja di sofa."

Tanpa ba bi bu mereka menuju sofa depan televisi dan memperhatikan ayahnya membereskan serpihan-serpihan kaca.

"Ne, nii-chan, di dapul ada cemilan ndak?" Tanya Naika.

(Ne, nii-chan, di dapur ada cemilan gak?)

"... Aku ndak tau, coba tanya tou-cama."

(Aku gak tahu, coba tanya tou-sama.)

Nagisa yang merasa terpanggil pun mendekat.

"... Ada apa?"

"Aku ingin cemilan, tou-chan."

Tring!

Merasa ada getaran dalam sakunya, Nagisa merogoh dan mengambil ponsel pintarnya. Dan beruntung itu dari Wafa. Isi pesannya membuat Nagisa terdiam.

"..."

Si kembar diam memperhatikan ayahnya yang sedang membaca pesan dari ponsel pintarnya.

Naoki melihatnya penasaran. "... Tou-cama, ada apa?"

"... Kalian tahu cara memasak?"

Si kembar saling tatap lalu menggelengkan kepala secara bersamaan.

➳༻❀👨‍👩‍👧‍👦❀༺➳

"... Arigatou, Jun."

Ya, akhirnya Nagisa meminta bantuan teman seunit nya untuk memasak camilan.

"Tak masalah, Nagi senpai. Oh ya, tumben sekali Wafa-san tak ada di rumah." Tanya Jun melihat sekeliling.

"Kaa-chan lagi main cama temen-temen na."

(Kaa-chan lagi main sama teman-temannya.)

Jun hanya menganggukkan kepala tanda mengerti dan memperhatikan si kembar yang sedang makan dengan lahap.

Naoki yang peka, menawarkan makanan miliknya pada Jun. "... Jun jii-chan, mau?" Sondor Naoki.

"Ah, tidak, Nao saja yang makan."

Naoki mengangguk dan lanjut memakannya dengan lahap.

➳༻❀👨‍👩‍👧‍👦❀༺➳

"Gak ada masalah 'kan di rumah?"

Wafa menatap ponsel pintarnya lama dengan rasa khawatir.

"Wafa/kapten! Ayo pulang!"

"Iya aku kesana!"

➳༻❀👨‍👩‍👧‍👦❀༺➳

"Tadaima~" Ujar wanita memberi salam setelah masuk rumah yang besar tapi tidak terlalu besar juga.


"Are? Kok sepi? Biasanya jam segini Nai-chan berisik." Batin Wafa keheranan.

Prang!!

Suara itu mengejutkan Wafa yang sedang berdiri dekat pintu. Dengan buru-buru Wafa melepas sepatunya dan menggantinya dengan sendal dalam rumah lalu berlari kearah suara itu yang ternyata berasal dari dapur.

"Nii-san! Daijoubu? Kau terluka?" Tanya Wafa khawatir sembari mengecek keadaan Nagisa apa ada yang terluka atau tidak.

"... Aku baik-baik saja." Jawab Nagisa singkat nan jujur.

Wafa menghela napas lega setelah Mendengar itu. Lalu ia membereskan piring yang pecah dengan perlahan dan teliti agar tidak membahayakan keluarganya. Setelah itu, Wafa menghampiri Nagisa yang duduk di kursi meja makan atas suruhannya tadi.

"... Bagaimana jalan-jalan nya?" Tanya Nagisa.

"Sangat seru! Aku bertemu dengan teman-teman ku waktu aku duduk di bangku SMP. Mereka mengajakku menonton!" Jawab Wafa dengan nada senang. "Yah~ aku sudah lama tidak sesenang ini."

"... Syukurlah. Dan aku minta maaf malah membuatmu kelelahan selama ini." Ujar Nagisa dengan nada bersalah.

"Eh? Nggak kok! Nii-san gak bersalah, ini memang sudah jadi tugasku. Jadi nii-san tidak perlu minta maaf. Yang seharusnya minta maaf itu aku." Ujar Wafa yang sedikit panik.

"... Begitu ya."

Wafa menganggukkan kepalanya dan memperhatikan isi dari dalam rumahnya.

"Ngomong-ngomong..." Wafa menjeda ucapannya dan beralih menatap Nagisa.

Nagisa menunggu Wafa melanjutkan ucapannya dengan wajah datar yang kebingungan.

"Guci di meja itu kok ilang?"

➳༻❀𝐄nd❀༺➳

AKU GAK LIAT, AKU GAK LIAT APA-APA!!

Wafa/Fai✧˖*°࿐
[05/07/22]

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro

Tags: #random