♡◌‧ nine
Takahiro tak menyerah. Sudah berkali-kali ia memanggil (Name), untuk ke sekian kali itu pula ia diabaikan.
Gadis itu ingin menjauh.
Setidaknya ... hingga ia bisa mengendalikan perasaannya.
"(Lastname), tunggu!"
Menengok ke belakang, Takahiro tak menyerah. Bahkan tatapan heran dari ribuan murid pun dihiraukan.
"Jangan mengejarku, Senpai!"
"Makanya, berhenti!"
"Tidak!"
Oke, cukup. Takahiro geram. Mau sampai kapan mereka kejar-kejaran seperti ini? Mengelilingi sekolah? Dari gym, lapangan, lorong kelas satu, kelas dua, bahkan sekarang mereka sampai di lorong kelas tiga.
Takahiro meningkatkan tempo jalannya. Menarik paksa lengan kanan sang putri, Takahiro menyudutkannya di dinding. Menaruh kedua tangan di kedua sisi, gadis itu terkunci.
Oh, sial.
Apa-apaan kabedon yang sering terjadi dianime shoujo ini?!
"(Lastname)—"
Wajah merona kala sadar apa yang dilakukan senpainya. Terlebih, apa ia tak sadar ia melakukannya di lorong sekolah?! Ayolah, bahkan puluhan pasang mata menatap mereka.
"S-senpai, lepaskan—"
"(Lastname), dengarkan aku."
"Senpai kumoho—"
"(Name)!"
Tersentak, gadis itu menatap takut-takut senpainya. Tapi— tunggu ...
"Nama?! S-senpai memanggil namaku?!"
Takahiro menghela napas lalu menatapnya serius.
"Aku memanggilmu berkali-kali, tapi kau tak menoleh. Berhenti berjalan pun tidak. Atau setidaknya mendengarkanku. Maaf, aku tak berniat untuk membentakmu."
Menggigit bibir bawah, (Name) terdiam sejenak. Tak ingin terbuai dengan kata-kata, ia memotong.
"Sudah cukup Senpai! Senpai hanya mempermainkanku kan?! Lebih baik Senpai menjauh saja! Aya-chan akan marah!"
Takahiro mengerutkan keningnya.
"Eh? Kichida? Apa hubungannya—"
"Dia kan pacar Senpai!"
"..."
"..."
"Eh?"
━
"Kichida."
"Ya Senpai?"
"Kau teman dekatnya (Lastname) kan?"
"Hm? Hoho, iya~ sepertinya aku tahu."
"Eh?"
"Nanti saja, besok. Antara aku yang ke kelas Senpai atau sebaliknya."
━
"Hanamaki-senpai! Ada apa?"
"Ah dia ... "
"(Name)-chan kah?"
"Iya."
"Hoho, jadi begitu. Senpai mau aku membantu kalian?"
"B-begitulah."
"Boleh sih, tapi ada syaratnya!"
"Apa?"
"Dua!"
"Iya, apa?"
"Senpai tak boleh menyakiti (Name)-chan dan ... b-bantu a-aku u-u-untuk menembak M-m-matsukawa-senpai!"
"Hah?! Bagaimana bisa kau menyukai orang sepertinya?!"
"Senpai sendiri bagaimana bisa menyukai (Name)-chan?!"
"I-itu ... "
"Tapi tak aneh sih. Semua juga menyukainya. Bahkan ada fanclub 'Putri Malu'."
"S-segitunya ... "
━
"Aku tak pacaran dengan Kichida."
(Name) mendongak. Menatap senpainya tak percaya.
"Dia sudah menembakmu kan, Senpai?! Senpai juga bilang iya, bagaimana bisa Senpai—"
"Oi! Kau salah paham!"
"Apa maks—"
"Jadi begini ... "
━
"Kenapa harus di belakang gedung gini sih?"
"Kan aku nanti nembaknya di sini!"
"Hah ... iya deh iya."
"Aku mulai ya. Ehem!"
"..."
"Aku menyukaimu. Kumohon, jadilah pacarku!"
"Iya, ayo."
"..."
"..."
"Apa-apaan?! Singkat sekali!"
"Paling jawaban Matsukawa seperti itu."
"Arrgghh Senpai kau menyebalkan!!!"
"Meh, sepertinya kau butuh kaca."
━
Blush!
"J-jadi selama ini ... "
"Iya."
Takahiro meraih dagu sang gadis yang tengah menunduk. Mengangkatnya, netra milik Takahiro kini menatap dalam sepasang manik (Eyes Color).
"Aku tak pacaran dengan Kichida."
Wajah sang gadis merona merah. Antara malu serta salah paham, ia menggigit bibir bawahnya.
"Jadi ... selama ini aku salah? Aya-chan membantuku?"
Merogoh saku celana, kertas yang telah kusut ia keluarkan.
Oh? Tunggu,
Bukankah itu adalah—
"Suratku?!"
Mengulas senyum tipis khasnya, Takahiro menunjukkan surat tersebut. Tatapan hangatnya membuat sang gadis meleleh. Apa yang diucapkannya kelak, kini membuat otot kakinya tak kuat lagi menopangnya berdiri.
Tentang proposal cinta yang tak bisa ia sampaikan, kini Dewa menjawab dengan skenarionya yang indah. Mungkin, perkataan ibunya tempo hari benar. Mata memanas dengan air mata bahagia. Degup jantung yang menggila serta semua sensasi aneh yang ia rasakan, ia menyukainya.
"Jadi jawaban Senpai ... "
"Apa antonimnya tidak?"
"Iya?"
"Haha, itu jawabanku."
━
❛ bersamaku, mari kita menulis surat yang disebut cinta
9 Januari 2021
©2020 Lemo_Ra
-end
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro