Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

♡◌‧ four

"Ah maaf," ujar sang pemuda kala tubuhnya bertabrakkan dengan tubuh mungil.

"Tidak apa!"

Sedikit mendongak, gadis itu kembali menunduk—

"Ada apa?"

—guna menyembunyikan rona merahnya.

"Apa yang S-senpai lakukan di sini?"

Memberanikan diri tuk bertanya, gadis itu masih menunduk. Tanpa diketahuinya, pemuda itu tersenyum tipis.

"Kira-kira ada apa yang Senpai kemari?" batinnya. Mengulum bibir, rasa senang tak dapat dipungkiri.

"Aku mencari Kichida."

"!!!"

Dan saat itu pula, rasa senangnya hancur. Mata memanas kala bukan namanya yang disebut. Tersenyum miris, sang putri kembali membatin.

"Memangnya, apa yang kuharapkan?"

Pemuda di hadapannya memasang raut bingung.

"Oi, kau tak ap—"

"Aku tak apa-apa!"

"Eh?"

Sedikit tersentak, tangan kanan pemuda yang hendak menyentuh bahu sang gadis kini terhenti diudara.

"M-maaf."

"Eh? Oh? Iya."

"Aya-chan sedang ke toilet. Dia akan kembali sebentar lagi,"

"B-begitukah? Terima ka—"

"Oh? Hanamaki-senpai!"

Menoleh, Takahiro menatap gadis bersurai coklat yang menghampirinya. Sang putri kini menggigit bibir bawah seraya menekan dadanya.

Hei, mengapa rasanya sakit sekali?

"Permisi."

"O-oi!"

Berlalu, gadis itu tak lagi melirik ke belakang. Aya mengerutkan kening tak paham lalu menatap senpainya.

"Ada apa?"

"Ah, dia ... "

"(Name)-chan ... kah?"

Putri malu akhirnya mengaku bahwa ia telah jatuh cinta pada lelaki itu. Melamun, pelajaran yang ditayangkan dengan ribuan rumus diabaikan. Melirik ke arah jendela, sosok pemikat hati terlihat.

Dimana ia tengah berlari bersama teman sekelasnya.

Mengangkat tangan, gadis itu membuat gerakan seolah menggenggam angin. Memicingkan mata, ia tersenyum.

"Dia terlihat begitu kecil dari sini. Dia terlihat begitu jauh dari sini. Apa ... jarakku dengannya sejauh ini pula?"

"Dan kau tahu?! Hanamaki-senpai sang~at keren!! Bahkan saat itu aku—"

"Aya-chan,"

Gadis dengan surai coklat menoleh dengan wajah bingung.

"Ada apa?"

(Name) menunduk. Surai panjangnya kini menutupi wajah.

"Apa ... Aya-chan sedang menyukai seseorang?"

"..."

Mendongak, dapat gadis itu lihat wajah Aya yang memerah.

"I-iya ... "

Seulas senyum miris terlukis diwajahnya.

"Hanamaki-senpai ya?"

"(Name)-chan mau langsung pulang kah?"

Aya bertanya dengan raut sedih.

"Iya."

"Serius? padahal kau masih bisa ke gym. Kan ada Hanamaki-senpai."

(Name) tersenyum miris.

"Tidak, terima kasih."

jarak di antara kita begitu jauh, maaf aku baru menyadarinya


4 Januari 2021

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro